Pengujian Bahan Deskripsi Data Hasil Pengujian

82 = 12.455 kg⁄m³ c. Kebutuhan material tiap 1 silinder Kebutuhan material bahan tiap 1 silinder bisa hitung dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut. Volume 1 silinder = 0.0053 m Rumus = Kebutuhan bahan per x Volume 1 silinder 1. Perhitungan beton berserat campuran hybrid tanpa set accelerator 1 silinder Kebututan air per = 205 x 0.0053 = 1.0865 kg Kebututan semen = 466 x 0.0053 = 2.4698 Kebutuhan kerikil = 957 x 0.0053 = 5.0721 kg Kebutuhan pasir = 722 x 0.0053 = 3.8266 kg Kebutuhan serat baja = 70 x 0.0053 = 0.371 kg Kebutuhan serat =1000x0.0053 =5.3gram polypropylene 2. Perhitungan beton berserat campuran hybrid + bahan tambah set accelerator 1 silinder Kebututan air per = 205 x 0.0053 = 1.0865 kg Kebututan semen = 466 x 0.0053 = 2.4698 kg Kebutuhan kerikil = 957 x 0.0053 = 5.0721 kg Kebutuhan pasir = 722 x 0.0053 = 3.8266 kg Kebutuhan serat baja = 70 x 0.0053 = 0.371 kg Kebutuhan plastiment = 400 x 0.0053 = 2.12 ml 83 Kebutuhan sikament NN = 2700 x 0.0053 = 14.31 ml Kebutuhan serat = 1000 x 0.0053 = 5.3 gram polypropylene Dimana pemakaian bahan tambah terutama plastiment dan sikament NN digunakan kadar 1.56, dari berat semen total. Pada realisasinya pemakaian bahan digunakan sebanyak 0.15 1 adukan = 12 silinder dan 12 balok menyesuaikan mixer molen yang terdapat di Laboratorium Bahan FT UNY, dengan tahapan penggunaan 0.075 ½ adukan = 6 silinder dan 6 balok per ½ adukan dikarenakan pencampuran bahan yang tidak merata atau lebih kepada kemudahaan pengerjaan workability yang nantinya dapat menghasilkan adukan maksimal.

3. Pengujian Kuat Tekan

Pada penelitian ini dilakukan pengujian kuat tekan terhadap beberapa sampel beton berserat campuran hybrid tanpa set accelerator dengan beton berserat campuran hybrid dengan bahan tambah set accelerator sebagai nilai pembanding, yang nantinya akan berorientasi pada penentuan tinggi dan rendahnya kuat tekan terhadap beton tersebut dari hasil pengujian kuat tekan dengan umur beton 3, 7, 14, dan 28 hari. Kuat Tekan = A P 2 mm N Dimana ; P = Beban maksimum N