Batasan Penelitian Definisi Operasional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 10 Tabel 2.1 Macam-macam Folding back Bentuk Folding back Indikator 1. Bekerja pada lapisan yang lebih dalam  Subjek mengalami keterbatasan pemahaman pada lapisan lebih luar kemudian kembali ke lapisan lebih dalam  Subjek bekerja pada lapisan lebih dalam tanpa keluar topik  Subjek bekerja menggunakan pengetahuan yang sudah ada. 2. Mengumpulkan lapisan yang lebih dalam  Subjek membaca kembali hasil pengerjaannya pada lapisan lebih dalam dengan cara baru untuk mendapatkan pengetahuan sebelumnya untuk tujuan tertentu. 3. Keluar dari topik  Subjek kembali ke lapisan primitive knowing  Subjek bekerja pada perluasan topik lain secara efektif tetapi terpisah dengan topik utama. 4. Menyebabkan diskontinu  Subjek kembali ke lapisan lebih dalam tetapi tidak berelasi dengan pemahamannya yang ada  Subjek tidak dapat memandang relevansi atau koneksi antara pemahamnnya yang ada dengan aktivitas baru atau masalah yang sedang dikerjakan.

C. Lapisan Pemahaman dan Folding Back teori Pirie-Kieren

Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI mendefinisikan lapisan adalah susunan, sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 11 memahami, atau memahamkan 12 . Dalam hal ini lapisan pemahaman dapat diartikan sebagai tingkatan pemahaman seseorang yang ditunjukkan ketika mengerjakan sesuatu untuk memahami hal tertentu. Banyak sekali ilmuwan yang meneliti tentang tingkat pemahaman seseorang. Menurut Krathwohl, memahami adalah menentukan makna dari pembelajaran termasuk lisan, tertulis, gambar dan komunikasi. Di dalam proses memahami terdapat proses menafsirkan interpreting, mencontohkan exemplifying, mengklasifikasikan classifying, merangkum summarizing, menyimpulkan inferring, membandingkan comparing, dan menjelaskan explaning 13 . NCTM menjelaskan bahwa untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap konsep matematika dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam: 1 Mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan; 2 Mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh; 3 Menggunakan model, diagram dan simbol-simbol untuk merepresentasikan suatu konsep; 4 Mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lainnya; 5 Mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep; 6 Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep; 7 Membandingkan dan membedakan konsep-konsep 14 . Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka kita dapat mengartikan lapisan atau tingkat pemahaman seseorang merupakan sejauh mana seseorang berproses dalam menyelesaikan suatu soal atau permasalahan. Berdasarkan hasil penelitiannya, Skemp mengutarakan pemahaman terdiri dari 1 pemahaman instrumental dimana siswa mampu menghapal rumusprinsip, dapat menerapkan rumus dalam perhitungan sederhana dan mengerjakan pehitungan secara algoritmik; 2 pemahaman relasional, dimana siswa mampu mengaitkan sesuatu dengan hal lainnya secara benar serta menyadari prosesnya 15 . Sedangkan Dubinsky memperkenalkan teori APOS yang berkaitan dengan lapisan pemahaman yang menguraikan tentang bagaimana kegiatan mental seorang siswa yang berbentuk aksi actions, proses process, obyek 12 Diakses dari http:kbbi.web.idpaham, pada tanggal 13 Desember 2016 13 ibid 14 Angga Murizal, Yarman, dan Yerizon, “Pemahaman Konsep Matematis dan Model Pembelajaran Quantum Teaching

Dokumen yang terkait

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL Profil Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pythagoras Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 3 16

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PYTHAGORAS DITINJAU DARI Profil Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pythagoras Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 4 13

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL -SOAL OPERASI BILANGAN IRRASIONAL DAN LOGARITMA Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Operasi Bilangan Irrasional Dan Logaritma Ditinjau Dari Frekuensi Belajar Siswa (Penelitian Dilakuka

0 2 16

KEMAMPUAN NUMBER SENSE SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA DAN GENDER.

2 6 164

PROFIL REPRESENTASI SISWAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PREFERENSI KOGNITIF.

0 6 127

PROFIL LAPISAN PEMAHAMAN KONSEP TURUNAN FUNGSI DAN FOLDING BACK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA BERDASARKAN GENDER | Sagala | Jurnal Ilmiah Soulmath 230 555 1 PB

2 6 12

View of PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF DAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

0 1 11

Profil Kreativitas Siswa dalam Menyelesaikan Soal Segitiga dan Segiempat Ditinjau dari Gender

0 0 9

Identifikasi Kemampuan Berpikir Formal Siswa SMA dalam Menyelesaikan Masalah Matematika ditinjau dari Gaya Kognitif

0 0 10

DESKRIPSI KEMAMPUAN METAKOGNISI SISWA SMA NEGERI 1 SOKARAJA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

0 0 16