PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARANTERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP SISWA PADA MATERI SISTEMREPRODUKSI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA KATOLIK 1 KABANJAHE T.P 2015/2016.

(1)

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP

HASIL BELAJAR DAN SIKAP SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI KELAS XI IPA

SMA KATOLIK 1 KABANJAHE T.P 2015/2016

Oleh:

Roma Sagala

NIM. 4122141014

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Roma Sagala dilahirkan di Hutaginjang pada tanggal 28 Desember 1995. Ayah bernama H. Sagala dan ibu bernama M. Sitanggang. Penulis merupakan anak tunggal dari keluarga tersebut. Tahun 2000 penulis masuk SD Negeri 173788 Hutaginjang dan lulus pada tahun 2006. Kemudian tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah ke SMP N 1 Sianjur Mulamula dan lulus pada tahun 2009, tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan di SMA N 1 Sianjur Mulamula dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Perguruan Tinggi Universitas Negeri Medan melalui jalur Bidikmisi pada Jurusan Biologi, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan dan lulus tanggal 14 Juni 2016.


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Berbantuan Media Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar dan Sikap Siswa pada Materi Sistem Reproduksi Manusia di Kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe T.P 2015/2016 “, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA UNIMED, Ibu Dr. Ely Djulia M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc., Ibu Dr. Melva Silitonga, MS., Bapak Drs. Lazuardi, M.Si sebagi dosen-dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari seminar proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik serta seluruh dosen dan staf pegawai di Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan sehingga skripsi ini selesai dengan baik. Terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah SMA Katolik 1 Kabanjahe yang telah memberikan izin penelitian, serta Bapak dan Ibu Guru di SMA Katolik 1 Kabanjahe yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda Haposan Sagala dan Ibunda Moita Sitanggang, dan semua keluarga penulis yang selalu berdoa, memberi dorongan, semangat, kasih sayangnya dan dana kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Terima kasih juga disampaikan kepada sahabat-sahabat terbaikku yang selalu ada dalam suka maupun duka Irdawarni Sihaloho, Meyanti sartika


(5)

iv

Rumahorbo, Romasi Gultom, Tawaria A.Barus, Megawati Marbun dan Erlikasna Ginting yang selalu memberikan dukungan dan perhatian dan doanya kepada penulis.

Buat semua teman-teman kos 114 C Pardamean ka Roipina, Ka mersi, Efrianti, Alibasa, Indriani dan mistar yang selalu memberi semangat kepada penulis. Teman-teman seperjuangan kelas B regular 2012 serta teman satu PS yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan skripsi ini. Begitupun, teman-teman PPLT SMA Katolik 1 Kabanjahe, Forum Komunikasi Muda/i Sianjur Mulamula (FKMS), EL-Senyor Choir dan Pastor Joddy Morison Turnip yang telah memberi semangat dan doa kepada penulis. Ucapan terimakasih juga kepada pacarku, Erwin Darmakadar Simbolon yang selalu menemani, memberi semangat dan mengalirkan doanya kepada penulis untuk kelancaran pendidikan penulis, serta dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.

Medan, 14 Juni 2016 Penulis

Roma sagala Nim.4122141014


(6)

v

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL

BELAJAR DAN SIKAP SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA

SMA KATOLIK 1 KABANJAHE T.P. 2015/2016

Roma Sagala (NIM 4122141014) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan hasil belajar dan sikap siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Think-pair-share (TPS) berbantuan video pembelajaran pada materi Sistem Reproduksi

Manusia di kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe Tahun Pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe Tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri atas 4 kelas. Sampel penelitian ini diambil secara Random Sample (sampel acak) dengan jumlah siswa sebanyak 66 orang. Kelas XI IPA 4 menggunakan model tipe Think-Pair-Share (TPS) berbantuan video pembelajaran dengan jumlah siswa sebanyak 33 orang sedangkan Kelas XI IPA 2 dengan menggunakan metode ceramah disertai LKS dengan jumlah siswa sebanyak 33 orang. Jenis penelitian ini adalah Eksperimen. Berdasarkan nilai rata-rata siswa terlihat adanya pengaruh hasil belajar dan sikap siswa dengan menggunakan model Think Pair

Share (TPS) dimana nilai postest siswa pada kelas Eksperimen sebesar 81,39 dengan

SD sebesar 7,97. Sedangkan nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol sebesar 76,66 dengan SD sebesar 9,01. Adanya pengaruh hasil belajar tersebut juga terbukti melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan α = 0,05, dimana thit > ttab (2,263 > 2,003), yang berarti dalam penelitian ini Ho ditolak dan Ha diterima.

Nilai rata-rata sikap siswa pada kelas eksperimen yaitu 60,75% dan kelas kontrol 55,45% sehingga kedua kelas tersebut mendapat predikat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berbantuan video pembelajaran terhadap hasil belajar dan sikap siswa pada materi Sistem Reproduksi Pada Manusia di kelas XI IPA SMA Katolik Tahun Pembelajaran 2015/2016.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Model kooperatif Think Pair Share, Sistem Reproduksi Manusia


(7)

vi

THE INFLUENCE OF COOPERATIVE MODEL THINK PAIR SHARE TYPE WITH VIDEO LEARNING TO STUDENT LEARNING OUTCOMES AND

ATTITUDE ON THE HUMAN REPRODUCTION SYSTEM SUBJECT IN CLASS XI IPA SMA KATOLIK 1 KABANJAHE

T.P. 2015/2016 Roma Sagala (4122141014)

ABSTRACT

This study aims to determine whether there are significant influence in learning outcomes and attitude use type of the Think-Pair-Share cooperative learning model with video learning on the subject Human Reproduction System at the High School Class XI IPA 1 Katolik 1 Kabanjahe Lessons Year 2015/2016. The population in this study were all students in grade XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe Lessons Year 2015/2016 lesson that consists of 4 class. Samples taken with a random samples study by the number of student 66 people. Class XI IPA 4 with the type of the TPS (Think-Pair-Share) cooperative learning model and students as many as 33 people while XI IPA 2 with the type conventional of students as many as 33 people. This type research is experimental research. While based on the averages student seen any infuence in learning outcomes and attitude the average student in Think-Pair-Share (TPS) or experiment classroom at 81,39 with a SD 7,97. While the mean value – the average students in control classroom at 76,76 with a SD 9,01. The existence of influence in learning outcomes is also proven through testing to make use of hypothesis testing-t and the confidence level α = 0,05, where thit > ttab (2,263 > 2,002),which means in this study while accepting Ha and

rejected H0. Averages student on attitude in experiment classroom 60,75% and in

control class 55,45%. So it can be concluded that there was a influence in learning outcomes between types Think-Pair-Share (TPS) cooperative learning models with video learning on the subject Human Reproduction System at the state high school class XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe Lessons Year 2015/2016.

Key words: Learning Outcomes, Think-Pair-Share, Human Reproduction System


(8)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

KATA PENGANTAR iii

ABSTRAK v

ABSTRACK vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat penelitian 6

1.7. Definisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Model Pembelajaran Kooperatif 8 2.1.2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) 9 2.1.3. Pengertian dan Manfaat Media 12 2.1.4. Penggunaan Media Audiovisual 13

2.1.5. Video Pembelajaran 14

2.1.6. Kelebihan Video Pembelajaran 15 2.1.7. Kekurangan Video Pembelajaran 15 2.1.8. Kelebihan Model TPS dengan Media Video Pembelajaran 15 2.1.9. Kekurangan Model TPS dengan Media Video Pembelajaran 15


(9)

viii

2.1.10.Hasil Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 16 2.1.11.Penilaian Kompetensi kognitif dan Afektif 17

2.1.12.Materi Pembelajaran 19

2.1.13.Sistem Reproduksi pada Manusia 19

2.1.14.Alat Kelamin Laki-Laki 20

2.1.15.Alat Kelamin Wanita 21

2.1.16.Mekanisme Pembentukan Gamet 22 2.1.17.Menstruasi, Kehamilan dan Kelahiran 24 2.1.18.Kelainan atau Gangguan pada Sistem Reproduksi Manusia 27

2.2. Kerangka Konseptual 29

2.3. Hipotesis 30

2.3.1. Hipotesis Nihil (Ho) 30

2.3.2. Hipotesis Alternatif (Ha) 30

BAB III METODE PENELITIAN 31

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 31

3.1.1. Lokasi penelitian 31

3.1.2. Waktu Penelitian 31

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31

3.2.1. Populasi 31

3.2.2. Sampel 31

3.3. Variabel Penelitian 31

3.3.1.Variabel Bebas (X) 31

3.3.2.Variabel Terikat (Y) 31

3.4. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian 32

3.5. Prosedur Penelitian 31

3.6. Instrumen Penelitian 36

3.7. Uji Instrumen 37

3.7.1. Validitas Soal 37

3.7.2. Reliabilitas Tes 38


(10)

ix

3.7.4. Daya Pembeda Soal 39

3.8. Teknik Analisis Data 40

3.8.1. Uji Normalitas 40

3.8.2. Uji Homogenitas 41

3.8.3. Uji Hipotesis 41

3.9. Instrumen Penilaian Afektif 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43

4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 43 4.1.1. Hasil Belajar (Kognitif) Siswa Biologi SMA Katolik 1 Kabanjahe 43 4.1.2. Hasil Belajar (Afektif) Siswa Biologi SMA Katolik 1 Kabanjahe 45 4.2. Pelaksanaan Pembelajaran Biologi di SMA Katolik 1 Kabanjahe 47 4.3. Pengaruh Model Think Pair Share Berbantuan Video Pembelajaran 48 4.4. Temuan dan Kendala Penelitian 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 52

5.1. Kesimpulan 52

5.2. Saran 53


(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar.2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale 14 Gambar 2.2. Anatomi Alat Reproduksi Laki-laki 21 Gambar 2.3. Anatomi Alat Reproduksi Wanita 22 Gambar 2.4. Siklus Spermatogenesis dan Oogenesis 24 Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 35 Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa SMA Katolik 1 Kabanjahe 44 Gambar 4.2. Skor Afektif Siswa SMA Katolik 1 Kabanjahe 46


(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.Ciri-Ciri Hasil Belajar Ranah Kompetensi Sikap (Afektif) 18 Table 2.2.Kata Operasional ”Indikator Pencapaian Kompetensi Peserta

Didik“ yang dapat di ukur dalam Aspek Sikap (Attitudes). 19 Tabel 3.1.Rancangan (Desain) Penelitian 32 Tabel 3.2.Kisi- Kisi Instrumen / Tes Hasil Belajar 36 Tabel 3.3.Kriterian Indeks Reliabilitas Soal 39 Tabel 3.4.Kriteria Keaktifan Siswa 42 Tabel 4.1.Rata-rata dan Standar Deviasi pada Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen 43

Tabel 4.2. Skor Penilaian Afektif Siswa 46 Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Kemampuan Awal dan Hasil Belajar Siswa

Kelas kontrol dan Kelas Eksperimen 48 Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas 49


(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Observasi Siswa (Angket ) 56 Lampiran 2. Silabus Pembelajaran 61 Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen 6 Lampiran 4. Lembar Kerja siswa 72 Lampiran 5. RPP Kelas Kontrol 75 Lampiran 6. Soal Tes yang Valid 83

Lampiran 7. Kunci Jawaban 90

Lampiran 8. Lembar Observasi Pembelajaran Sistem Reproduksi manusia 91 Lampiran 9. Instrumen Penilaian Afektif 92 Lampiran 10. Lembar observasi Afektif Kelas Eksperimen 94 Lampiran 11. Lembar observasi Afektif Kelas Kontrol 96 Lampiran 12. Tabel Validitas Instrument tes 98 Lampiran 13. Perhitungan Validitas 103 Lampiran 14. Perhitungan Reliabilitas 104 Lampiran 15. Tabel Uji Daya Beda 105 Lampiran 16. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal dan Daya Beda 106 Lampiran 17. Rekapitulasi Analisis Instrumen 108 Lampiran 18. Data Nilai Uji Kemampuan Awal (X) dan Uji Hasil Belajar

Siswa (Y) Kelas Kontrol 112 Lampiran 19. Perhitungan Rata-rata,Simpangan Baku,Varian kelas Kontrol 113 Lampiran 20. Data Nilai Uji Kemampuan Awal (X) dan Uji Hasil Belajar

Siswa (Y) Kelas Eksperimen 115 Lampiran 21. Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku,

Varian kelas eksperimen 116 Lampiran 22. Uji Normalitas Data Kemampuan Awal Siswa

dan Hasil Belajar Kelas Kontrol 118 Lampiran 23. Uji Normalitas Data Kemampuan Awal Siswa

dan Hasil Belajar Kelas Eksperimen 120 Lampiran 24. Uji Homogenitas Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 122

Lampiran 25. Uji Hipotesis 124

Lampiran 26. Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment 127 Lampiran 27. Nilai Kritis Distribusi F 128 Lampiran 28. Tabel Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors 132 Lampiran 29. Tabel Wilayah di Bawah Kurva Normal 133 Lampiran 30. Tabel Distribusi t 135

Lampiran 31. Dokumentasi 136


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada individu-individu guna menggali dan mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan manusia yang berkualitas. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Tahun 2003).

Dalam bidang pendidikan, peranan guru atau tenaga kependidikan sangat strategis karena mereka adalah ujung tombak program pendidikan dan kualitas kinerja guru sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran biologi tidak terlepas dari kemampuan guru dalam memilih dam menggunakan metode yang tepat dan melibatkan siswa. Guru sebagai komponen penting dari tenaga kependidikan, memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru diharapkan paham tentang pengertian metode pembelajaran. Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode pengajaran merupakan unsur penting dalam keberhasilan dalam mengajar. Jadi memilih dan mengembangkan metode pengajaran harus mempertimbangkan dari siswa, yakni seberapa jauh siswa diikut sertakan dalam proses pengajaran untuk dirinya dan dalam penggunaaan metode terkadang guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas (Wena, 2011).


(15)

2

Biologi merupakan mata pelajaran yang membutuhkan pemahaman. Pembelajaran kooperatif yang memungkinkan siswa berdiskusi dan bertukar pikiran dengan temannya yang dapat memudahkan pemahaman siswa dalam mempelajari materi biologi. Berdasarkan karakteristik biologi dan fenomena pembelajaran disekolah selama ini bahwa sebagian besar siswa kurang aktif berinteraksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, baik melalui pertanyaan maupun mengajukan pendapat pada saat kegiatan proses pembelajaran terjadi dikelas. Masalah proses pembelajaran demikian pada siswa yang belajar biologi, diduga berkaitan erat dengan kemampuan berpikir. Kemampuan berpikir yang penting bagi siswa adalah kemampuan metakognitif, karena siswa mengetahui belajar secara sadar, walaupun kemampuan berpikir memerlukan penalaran.vigostvy mengungkapkan bahwa siswa belajar secara sadar tapi dapat melalui sosiokultural dalam pembelajaran, yakni interaksi sosial melalui dialog dan komunikasi verbal. Pembelajaran yang menekankan pada sosiokultural adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa (Miranda, 2010).

Berdasarkan pengalaman peneliti selama PPL di SMA Katolik 1 Kabanjahe tahun 2015 serta hasil wawancara dengan guru biologi dan beberapa siswa pada tanggal 17 Desember 2015 di SMA Katolik 1 Kabanjahe, sebagian besar peserta didik berpendapat bahwa pelajaran biologi adalah mata pelajaran yang membosankan dan kurang diminati, hal ini diakibatkan sebagian peserta didik menganggap mata pelajaran biologi hanya sekedar menghapal tanpa pemahaman maupun tujuan tertentu.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa terhadap materi tersebut diantaranya siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran yaitu siswa bekerja berkelompok akan tetapi jarang melakukan presentasi atau secara klasikal siswa hanya mendengarkan guru (Teacher Center). Selain itu guru masih menggunakan metode ceramah sehingga membuat siswa semakin jenuh dan pada saat pembelajaran berlangsung siswa hanya bisa membayangkan dan melihat gambar-gambar yang ada di buku mata pelajaran tanpa melihat media pendukung materi tersebut seperti pada sub materi


(16)

3

pembentukan gamet dan fertilisasi. Hal ini lah yang menyebabkan nilai ulangan harian kelas IX IPA rendah dari data ditunjukkan, nilai sebelum remedial yaitu < 60 sementara KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) ialah 75. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan perbaikan dalam pelajaran agar proses belajar mengajar terlaksana dengan baik dan hasil belajar meningkat. Model pembelajaran yang harus digunakan harus mendudukkan siswa sebagai pusat perhatian dan peran guru sebagai fasilitator dalam mengupayakan situasi memperkaya pengalaman belajar siswa. Dengan melihat pelaksanaan pembelajaran tersebut perlu sekali proses pembelajaran diperbaiki dan di tingkatkan, agar siswa lebih aktif dan mampu memahami materi pelajaran.

Berdasarkan analisis masalah yang muncul, peneliti menetapkan alternatif tindakan yang tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat mendorong keaktifan siswa dalam pembelajaran. Alternatif tindakan yang dipilih adalah penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) berbantuan media seperti video pembelajaran.

Menurut Sunal dan Hans dalam (Isjoni, 2011), Pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka berdiskusi dengan temannya. Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Model pembelajaran ini melatih siswa untuk mengutarakan pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi atau tujuan pembelajaran. Penggunaan model Think Pair Share (TPS) dalam pembelajaran memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran karena dilaksanakan dalam kelompok kecil dan berpasangan sehingga memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain.

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan


(17)

4

rangsangan kegiatan belajar. Proses belajar dilengkapi dengan menggunakan media yang telah dirancang dalam bentuk video pembelajaran yang dalam penyampaian materi akan lebih terorganisasi, bersemangat dan hidup,serta memudahkan guru dan siswa untuk melakukan proses belajar mengajar (Arsyad, 2008). Selain itu dalam mempelajari materi sistem reproduksi manusia menggunakan media video pembelajaran memungkinkan siswa untuk belajar secara kongkret dalam suasana menyenangkan tanpa meninggalkan tujuan pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran.

Video pembelajaran yang digunakan adalah video sistem reproduksi manusia yang dibuat oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang di unggah pada tahun 2016. Video ini berisi pengenalan tentang organ reproduksi pria dan wanita, proses menstruasi, fertilisasi dan kelahiran. Penggunaan media video pembelajaran ini untuk mendukung penerapan model pembelajaran nantinya akan menjadi lebih menarik, menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar biologi terutama pada aspek kognitif dan afektif siswa.

Penelitian sebelumnya dalam penggunaan model Think Pair Share (TPS) disertai media video pembelajaran memberikan hasil yang baik yaitu nilai rata-rata pre-tes 45,79 dan nilai rata-rata – rata post-tes 79,47 dari 33 siswa 86,84 % tuntas belajar hasil penelitian ( Harahap, 2013). Hasil belajar rata-rata kelas eksperimen pada aspek kognitif sebesar 80,8 dan aspek sikap sebesar 82,0menunjukkan bahwa hasil belajar menggunakan model serta media tersebut meningkat (Nikmah, 2013).

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) Berbantuan Media Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar dan Sikap Siswa pada Materi Sistem Reproduksi Manusia di Kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe T.P 2015/2016 “.


(18)

5

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar biologi siswa masih tergolong rendah yaitu nilai masih <60 sementara KKM di SMA Katolik 1 Kabanjahe adalah 75.

2. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru (Teacher Center).

3. Kurang belajar dalam kelompok dan masih jarang melakukan presentasi. 4. Metode pengajaran masih monoton sehingga membuat siswa merasa jenuh

belajar sehingga minat belajarnya terhadap pelajaran biologi rendah.

5. Kurangnya media tambahan pada saat pembelajaran berlangsung seperti video pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini dilakukan di SMA Katolik 1 Kabanjahe.

2. Hasil belajar yang diukur adalah kognitif yang mencakup C1 sampai C6 dan afektif yang mencakup menerima atau memerhatikan merespon atau menanggapi, menilai atau menghargai, mengorganisasi atau mengelola, dan berkarakter.

3. Model pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen adalah kooperatif tipe Think-Pair-Share berbantuan video pembelajaran.

4. Metode yang digunakan pada kelas kontrol adalah Metode ceramah, Tanya jawab dan Pengerjaan LKS.

5. Materi pokok yang diajarkan adalah Sistem Reproduksi pada Manusia.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar (kognitif dan afektif) siswa pada materi Sistem Reproduksi Manusia di kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe dengan menerapkan model pembelajaran Think pair share (TPS) berbantuan video pembelajaran?


(19)

6

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran biologi pada materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe dengan menerapkan model pembelajaran Think pair share (TPS) berbantuan video pembelajaran? 3. Apakah ada pengaruh terhadap hasil belajar siswa menggunakan model

pembelajaran Think pair share (TPS) berbantuan video pembelajaran dengan metode ceramah?

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui hasil belajar (kognitif dan afektif) siswa pada materi Sistem Reproduksi Manusia di kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) berbantuan media video pembelajaran.

2. Untuk memahami pelaksanaan pembelajaran biologi pada materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe dengan menerapkan model pembelajaran Think pair share (TPS) berbantuan video pembelajaran.

2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Think Pair Share (TPS) berbantuan media video pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada materi Sistem Reproduksi Manusia di kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe.

1.6. Manfaat penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memiliki manfaat bagi dunia pendidikan dan pembelajaran, antara lain:

1. Bagi sekolah, memberikan kontribusi dengan adanya media pembelajaranuntuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran .

2. Bagi guru, Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran agar menjadi lebih menarik dan menyenangkan serta sebagai salah satu bahan yang digunakan dalam proses belajar mengajar

3. Bagi siswa, Dapat lebih kritis dalam proses pembelajaran untuk mengeluarkan pendapatnya sesuai pengalaman yang dimiliki.


(20)

7

4. Bagi peneliti, sebagai salah satu bentuk penerapan ilmu yang sudah didapat di bangku kuliah dan sebagai langkah untuk mengembangkan inovasi dalam pembelajaran yang lebih baik.

1.7. Definisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami penelitian ini, maka beberapa hal diberikan definisi operasionalnya :

1. Hasil belajar merupakan kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif maupun psikomotrik yang diperoleh anak melalui kegiatan belajar. Penilaian kognitif adalah penilaian yag dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian atau penguasaan peserta didik dalam aspek pengetahuan meliputi ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi sedangkan ranah afektif meliputi menerima atau memerhatikan, merespon, menilai atau menghargai, mengorganisasi atau mengelola, dan berkarakter.

2. Think Pair Share (TPS) adalah suatu metode pembelajaran kooperatif yang memberi siswa waktu untuk berfikir dan merespon serta saling bantu satu sama lain. Pembelajaran ini melatih siswa untuk berani berpendapat dan menghargai pendapat teman. Think Pair Share (TPS) berbantuan media video pembelajaran mengajak peserta didik untuk bekerja sama sekaligus untuk memotivasi siswa lewat video sistem reproduksi manusia yang ditayangkan pada saat pembelajaran berlangsung. Video ini berisi tentang pengenalan organ reproduksi manusia, pembentukan sel telur dan sel sperma, fertilisasi sampai kelahiran.


(21)

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar biologi (Kognitif dan afektif) siswa kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share berbantuan video pembelajaran lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab yaitu aspek kognitif kelas eksperimen rata-rata 81,39 dan afektif sebesar 60,75% sedangkan aspek kognitif kelas kontrol adalah 76,66 dan afektif sebesar 55,45%.

2. Pelaksanaan pembelajaran biologi kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think

Pair Share berbantuan video pembelajaran berjalan sesuai dengan RPP yang

telah dibuat dan memberikan konstribusi yang besar bagi peserta didik. Hal ini terbukti setelah peneliti memberikan perlakuan yang membuktikan bahwa hasil belajar biologi (kognitif dan afektif) di sekolah tersebut meningkat. 3. Ada pengaruh yang signifikan hasil belajar siswa diajar dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) berbantuan video pembelajaran pada materi pokok Sistem Reproduksi Manusia di kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe Tahun Pelajaran 2015/2016 pada taraf signifikasi


(22)

53

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat memperbaiki pembelajaran di sekolah khususnya dengan menerapkan model-model pembelajaran menggunakan kombinasi media sehingga dapat memacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.

2. Bagi mahasiswa dan peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan kombinasi media, agar lebih memperhatikan media yang lebih sesuai dengan materi yang akan diajarkan serta menarik bagi siswa sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.

3. Bagi guru, dengan memperhatikan keberhasilan yang telah dicapai maka guru diharapkan dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan kooperatif tipe

Think Pair Share karena metode ini dapat membuat siswa lebih aktif dalam

belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa akan tetapi guru juga hendaknya dapat mengatur waktu sebaik mungkin untuk pembelajaran yang lebih baik.


(23)

54

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Arlina.,(2015), http://www.edubio.info/2015/10/proses-pembentukan-gamet-pada

manusia.html), (12 februari 2016).

Arsyad, A., (2008). Media Pembelajaran, Penerbit Rajawali Press, Jakarta. Artapranata,G., Meter, G., Sujana, W., (2014). Model Pembelajaran Think Pair

Share (TPS) Berbantuan Media Audio Visual Berpengaruh Terhadap Hasil

Belajar. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. 2(1). Azizah, N., (2008). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share untuk

Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar Matematika Anak Tuna Rungu.Jurnal

Pendidikan Luar Biasa. 4(1).

Djamarah, S. B., (2013). Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Darianti, D., (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair

Share Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Klasifikasi Makhluk

Hidup, Skripsi Unimed Medan.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan., (2007). Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP)

Kepemimpinan Skripsi Program Studi Kependidikan, FMIPA, UNIMED.

Gunawan, A., (2015), http://unitedscience.wordpress.com./ipa-3/bab.2-organ-reproduksi- laki-laki -dan -wanita.html), (12 Februari 2016).

Hamalik, O., (2010). Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Bandung.

Harahap, N., (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair

Share (TPS) Disertai Media Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar

Siswa pada Materi Sistem Reproduksi Manusia di Kelas XI IPA SMA N.1 Kuala T/P 2013/2014. Skripsi Unimed Medan.

Isjoni, (2011). Cooperative learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Penerbit Alfabeta. Bandung.

Istarani, (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.

Kunandar, (2015). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik


(24)

55

Miranda,Y., (2010). Dampak Pembelajaran Metakognitif dengan Strategi

Kooperatif Terhadap Kemampuan Metakognitif Siswa dalam Mata Pelajaran Biologi di SMA Negeri Palangkaraya. Jurnal penelitian

kependidikan. 20(4).

Nikmah, U., (2013). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Disertai Media CD Interaktif pada Pembelajaran Fisika di SMA Negeri 1Kencong Jember.Jurnal pembelajaran fisika., ISSN 2301-9794. Pratiwi, D.A., Maryati, S ., Srikini., Suharno., Bambang, S., (2007). Biologi untuk

SMA kelas XI, Erlangga, Jakarta.

Priadi, A., (2009). Biologi Sains Kelas XI SMA, Yudhistira, Jakarta.

RI, (2003). Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan

Nasional. Jakarta: CV. Eka Jaya.

Slameto, (2010). Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit

Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, R.E., (2005). Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung. Sudijono, A., (2011). Pengantar Evaluasi Hasil Belajar, Penerbit PT Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Sudjana, N., (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana, (2002). Metoda statistika, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Trianto, (2010). Pengantar penelitian pendidikan bagi pengembangan dan

profesi pendidikan dan tenaga kependidikan, penerbit kencana, jakarta.

Wena, (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara, Jakarta.

Wibowo, (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair

Share Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Pencernaan


(1)

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran biologi pada materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe dengan menerapkan model pembelajaran Think pair share (TPS) berbantuan video pembelajaran? 3. Apakah ada pengaruh terhadap hasil belajar siswa menggunakan model

pembelajaran Think pair share (TPS) berbantuan video pembelajaran dengan metode ceramah?

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui hasil belajar (kognitif dan afektif) siswa pada materi Sistem Reproduksi Manusia di kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) berbantuan media video pembelajaran.

2. Untuk memahami pelaksanaan pembelajaran biologi pada materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe dengan menerapkan model pembelajaran Think pair share (TPS) berbantuan video pembelajaran.

2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Think Pair Share (TPS) berbantuan media video pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada materi Sistem Reproduksi Manusia di kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe. 1.6. Manfaat penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memiliki manfaat bagi dunia pendidikan dan pembelajaran, antara lain:

1. Bagi sekolah, memberikan kontribusi dengan adanya media pembelajaranuntuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran .

2. Bagi guru, Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran agar menjadi lebih menarik dan menyenangkan serta sebagai salah satu bahan yang digunakan dalam proses belajar mengajar

3. Bagi siswa, Dapat lebih kritis dalam proses pembelajaran untuk mengeluarkan pendapatnya sesuai pengalaman yang dimiliki.


(2)

4. Bagi peneliti, sebagai salah satu bentuk penerapan ilmu yang sudah didapat di bangku kuliah dan sebagai langkah untuk mengembangkan inovasi dalam pembelajaran yang lebih baik.

1.7. Definisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami penelitian ini, maka beberapa hal diberikan definisi operasionalnya :

1. Hasil belajar merupakan kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif maupun psikomotrik yang diperoleh anak melalui kegiatan belajar. Penilaian kognitif adalah penilaian yag dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian atau penguasaan peserta didik dalam aspek pengetahuan meliputi ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi sedangkan ranah afektif meliputi menerima atau memerhatikan, merespon, menilai atau menghargai, mengorganisasi atau mengelola, dan berkarakter.

2. Think Pair Share (TPS) adalah suatu metode pembelajaran kooperatif yang memberi siswa waktu untuk berfikir dan merespon serta saling bantu satu sama lain. Pembelajaran ini melatih siswa untuk berani berpendapat dan menghargai pendapat teman. Think Pair Share (TPS) berbantuan media video pembelajaran mengajak peserta didik untuk bekerja sama sekaligus untuk memotivasi siswa lewat video sistem reproduksi manusia yang ditayangkan pada saat pembelajaran berlangsung. Video ini berisi tentang pengenalan organ reproduksi manusia, pembentukan sel telur dan sel sperma, fertilisasi sampai kelahiran.


(3)

52

Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar biologi (Kognitif dan afektif) siswa kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share berbantuan video pembelajaran lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab yaitu aspek kognitif kelas eksperimen rata-rata 81,39 dan afektif sebesar 60,75% sedangkan aspek kognitif kelas kontrol adalah 76,66 dan afektif sebesar 55,45%.

2. Pelaksanaan pembelajaran biologi kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share berbantuan video pembelajaran berjalan sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan memberikan konstribusi yang besar bagi peserta didik. Hal ini terbukti setelah peneliti memberikan perlakuan yang membuktikan bahwa hasil belajar biologi (kognitif dan afektif) di sekolah tersebut meningkat. 3. Ada pengaruh yang signifikan hasil belajar siswa diajar dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) berbantuan video pembelajaran pada materi pokok Sistem Reproduksi Manusia di kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe Tahun Pelajaran 2015/2016 pada taraf signifikasi 5% (α = 0,05).


(4)

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat memperbaiki pembelajaran di sekolah khususnya dengan menerapkan model-model pembelajaran menggunakan kombinasi media sehingga dapat memacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.

2. Bagi mahasiswa dan peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan kombinasi media, agar lebih memperhatikan media yang lebih sesuai dengan materi yang akan diajarkan serta menarik bagi siswa sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.

3. Bagi guru, dengan memperhatikan keberhasilan yang telah dicapai maka guru diharapkan dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan kooperatif tipe Think Pair Share karena metode ini dapat membuat siswa lebih aktif dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa akan tetapi guru juga hendaknya dapat mengatur waktu sebaik mungkin untuk pembelajaran yang lebih baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Arlina.,(2015), http://www.edubio.info/2015/10/proses-pembentukan-gamet-pada

manusia.html), (12 februari 2016).

Arsyad, A., (2008). Media Pembelajaran, Penerbit Rajawali Press, Jakarta. Artapranata,G., Meter, G., Sujana, W., (2014). Model Pembelajaran Think Pair

Share (TPS) Berbantuan Media Audio Visual Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. 2(1). Azizah, N., (2008). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share untuk

Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar Matematika Anak Tuna Rungu.Jurnal Pendidikan Luar Biasa. 4(1).

Djamarah, S. B., (2013). Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Darianti, D., (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup, Skripsi Unimed Medan.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan., (2007). Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP) Kepemimpinan Skripsi Program Studi Kependidikan, FMIPA, UNIMED. Gunawan, A., (2015),

http://unitedscience.wordpress.com./ipa-3/bab.2-organ-reproduksi- laki-laki -dan -wanita.html), (12 Februari 2016). Hamalik, O., (2010). Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Bandung.

Harahap, N., (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Disertai Media Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Reproduksi Manusia di Kelas XI IPA SMA N.1 Kuala T/P 2013/2014. Skripsi Unimed Medan.

Isjoni, (2011). Cooperative learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Penerbit Alfabeta. Bandung.

Istarani, (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.

Kunandar, (2015). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013), PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.


(6)

Miranda,Y., (2010). Dampak Pembelajaran Metakognitif dengan Strategi Kooperatif Terhadap Kemampuan Metakognitif Siswa dalam Mata Pelajaran Biologi di SMA Negeri Palangkaraya. Jurnal penelitian kependidikan. 20(4).

Nikmah, U., (2013). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Disertai Media CD Interaktif pada Pembelajaran Fisika di SMA Negeri 1Kencong Jember.Jurnal pembelajaran fisika., ISSN 2301-9794. Pratiwi, D.A., Maryati, S ., Srikini., Suharno., Bambang, S., (2007). Biologi untuk

SMA kelas XI, Erlangga, Jakarta.

Priadi, A., (2009). Biologi Sains Kelas XI SMA, Yudhistira, Jakarta.

RI, (2003). Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional. Jakarta: CV. Eka Jaya.

Slameto, (2010). Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, R.E., (2005). Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung. Sudijono, A., (2011). Pengantar Evaluasi Hasil Belajar, Penerbit PT Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Sudjana, N., (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana, (2002). Metoda statistika, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Trianto, (2010). Pengantar penelitian pendidikan bagi pengembangan dan profesi pendidikan dan tenaga kependidikan, penerbit kencana, jakarta. Wena, (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara,

Jakarta.

Wibowo, (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Pencernaan Makanan. Skripsi Unimed Medan.