LEGENDA TERBENTUKNYA TIGA DANAU SICIKE-CIKE DI DESA LAE HOLE II PANCUR NAULI, KEC. PARBULUAN, KABUPATEN DAIRI.

(1)

LEGENDA TERBENTUKNYA TIGA DANAU SICIKE-CIKE DI DESA LAE HOLE II PANCUR NAULI, KEC. PARBULUAN, KABUPATEN DAIRI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

JANWILSON SITANGGANG NIM. 3123122032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Janwilson Sitanggang NIM 3123122032. Legenda Terbentuknyan Tiga Buah Danau Sicike-cike di Desa Lae Hole II Pancar Nuli, Kec. Parbuluan, Kabupaten Dairi. Skripsi. Jurusan Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai Legenda Terbentuknya Tiga Danau Sicike-cike di Desa Lae Hole II Pancur Nauli. Dimana Di desa Lae Hole II terdapat tiga Buah Danau yang menarik untuk dibahas lebih dalam lagi.

Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif dan langsung melakukan penelitian lapangan yang bertujuan untuk memahami dan menggali informasi tentang Proses Terjadinya Tiga Dana Sicike-cike tersebut. Penelitian ini memakai subjek dan objek penelitian sebagai pengganti dari sampel dan populasi. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi literatur. Informan dipilih secara purposive sampling dengan demikian yang menjadi informan adalah Kepala Desa, Sekretaris Desa, Tokoh adat dan Masyarakat Bebas 3 orang.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis memperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) Tiga Buah Danau Sicike-cike benar-benar ada di Desa Lae Hole II Pancur nauli yang ketiga danau tersebut terpisah namun masih satu lokasi yaitu di Taman Wisata Alam Sicike-cike. (2). Ada dua Versi Legenda Terbentuknya Tiga Buah Danau Sicike-cike. (3). Legenda Tiga Danau Sicike-cike memiliki manfaat bagi Masyarakat setempat. (4) Legenda Tiga Danau Sicike-cike memiliki pengaruh bagi Masyarakat setempat.

Kesimpulan menunjukkan bahwa dengan adanya legenda Terbentuknya Tiga Danau Sicike-cike berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat Desa Lae Hole II Pancur Nauli. Dimana mereka masih mempercayai dan meyakini Kebenaran Legenda Terbentuknya ketiga Danau Sicike-cike Tersebut.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Cinta, izin, berkat, kasih, dan petunjuk, memberikan kemudahan dan kelancaran yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Legenda Terbentuknyan Tiga Buah Danau Sicike-cike di Desa Lae Hole II Pancar Nuli, Kec. Parbuluan, Kabupaten Dairi. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari skirpsi ini kurang sempurna, masih terdapat kekuarangan dan kesalahan. Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis memiliki kemampuan terbatas namun karena berbagai bantuan dari banyak pihak baik moril, doa dan materil penulis dapat menyelesaikannya dengan baik. Oleh Karenanya, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada.

1. Bapak Prof Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan, 2. Ibu. Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS)

Universitas Negeri Medan,

3. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si Ketua Program Studi Pendidikan Antropologi.

4. Bapak Drs. Tumpal Simarmata M.Si, sebagai Dosen Pembimbing yang telah memberikan perhatian dan waktu dalam proses penulisan skripsi hingga selesai.


(7)

5. Bapak Drs. Payerli Pasaribu, Msi, Bapak Drs, Waston Malu, M.Sp. Ibu Dra Trisni Andayani M,Si. sebagai dosen penguji yang memberikan saran dan masukan kepada penulis untuk penyempurnaan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Payerli Pasaribu, sebagai dosen pembimbing akademik yang memberikan bimbingan dan motivasi selama penulis menjalankan perkuliahan. 7. Ibu Noviy Hasnah, S.Sos, M.Hum sebagi dosen yang sudah memberikan

bimbingan dan masukan kepada Penulis dalam menyelasaikan skripsi ini.

8. Seluruh dosen pengajar di program studi Pendidikan Antropologi yang memberikan bimbingan dan pengajaran kepada penulis dalam perkuliahan. 9. Kakanda Ayu Febriani, Spd. M.Sos yang telah membantu mempersiapkan

berkas-berkas dan penyelesaian skripsi ini

10. Kedua orang tua penulis, Bapak Japiel Sitanggang dan Ibu Ramsiana Habeahan yang telah memberikan kasih, doa, motivasi, tenaga, semangat dan materi kepada penulis selama menjalankan perkuliahan hingga menyelesaikan skripsi ini.

11. Saudara penulis Abang Boy Sitanggang, Adik Gokedo Sitanggang, Adik Anrodo Sitanggang, Adik Ebenito Sitanggang dan Adik Nurdinuel, yang telah menjadi inspirasi dan semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Terima Kasih kepada keluarga besar Op. Boy Sitanggang dan OP. Meslina Habeahan yang sudah memberikan dukungan selama menyelasikan skripsi ini. 13. Kepada Seluruh Teman Pendidikan Antropologi Stambuk 2012


(8)

14. Teman-teman yang selalu mendukung setiap perjuangan penulis Aries Sihotang, Adonia Marbun, Hiasintus Manalu, Herdy Parangin-angin, Daniel Ohara Lumban Tobing, Febry Siallagan, Dean Situmorang, Friska Sihotang, Nila, Maslan, Fera Ira Gusnita Pakpahan, Dyna Samosir, Garacelia Novianti, Yustri, Aulia Hidayah, Nurhamidah, Amanda, Novalita Sandy, Isna Ini, Rizka Mulya Sari, Purnama, Erika Andayani, Rohmania ,Leli Fitria, Tri Hardianti, hasanah, rimi hesti.

15. Teman- teman PPL SMA Negeri 1 Silaen Kecamatan Silaen Kab. Toba Samosir 2015 terkhusus buat Irma Susanti Tampubolon, Sherlin Jega, Irda warni Haloho, Joan Sihombing, Daniel Tobing, Evan Sihombing, Novy Siahaan, dan lain-lain. 16. Bapak kepala Desa Lae Hole II Pancur Nauli Riswan Sihombing dan semua

masyarakat yang sudah membantu memberikan informasi kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan serta pengetahuan pembaca.

Medan, Juni 2016 Penulis,

Janwilson Sitanggang Nim : 3123122032


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi... i

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Pembatasan Masalah... 4

1.4. Rumusan Masalah ... 5

1.5. Tujuan penelitian ... 5

1.6. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI... 7

2.1. Kajian Pustaka ... 7

2.2.Kerangka Teori ... 8

2.2.1. Teori Psikofungsi Folkor ... 9

2.2.2. folkor lisan ... 9

2.3.Kerangka Konseptual ... 10

2.3.1 Folklor ... 10

2.3.2.Legenda... 13

2.3.3.manfaat Legenda ... 18


(10)

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1. Metodologi Penelitian ... 23

3.2. Lokasi Penelitian ... 24

3.3. Subjek dan Objek Penelitian ... 24

3.3.1. Subjek Penelitian ... 24

3.3.2. Objek Penelitian ... 25

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.4.1. Studi Lapangan ... 26

3.4.1.1. Observasi ... 27

3.4.1.2. Wawancara ... 27

3.4.1.3. Studi Pustaka ... 27

3.5. Analisis Data ... 28

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 30

4.1.1. kabupaten Dairi.. ………... 30

4.1.2. Kecamatan parbuluan... 32

4.1.3. Desa Lae Hole II Pancur Nauli... 32

4.1.3.1. Sejarah Desa Lae Hole II Pancur Nauli.... ... 32


(11)

4.1.3.3. kondisi Demografi... 35

4.1.3.4. jumlah penduduk... 35

4.1.3.5.komposisi penduduk... 36

4.1.3.6. pendidikan ………... 36

4.2. Hasil Penelitian………..………... 41

4.2.1.Profil Tiga Danau Sicike-cike………... 41

4.2.2.. Sejarah Terbentuknya Tiga Danau Sicike-cike...43

4.2.3. Pendapat Masayarakat terhadap Legenda Terbentuknya Tiga Danau sicike-cike………... 46

4.2.4. Manfaat Legenda Terbentuknya Tiga Danau Sicike-cike...54

4.2.5. pengaruh Legenda Tiga Danau Sicike-cike……….55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...57


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman wawancara Lampiran 2 Daftar informan Lampiran 3 Peta


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin 36 Tabel 2 Komposisi Penduduk Menurut Usia 36 Tabel 3 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan 38 Tabel 4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian 39


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia meupakan Negara yang kaya akan kebudayaan dan Indonesia juga merpakan Negara yang multikultural yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila. Terdapat beraneka ragam etnis didalamnya sepertin etnis batak Toba, batak Simalungun, batak pak-pak, tionghoa, jawa, toraja, papua dll. Setiap etnis memiliki cerita rakyat dan folklore yang berbeda-beda, bahkan setiap etnis memiliki banyak mitos dan folklore dengan banyak kejadian pada masa sebelum mengenal tulisan (praaksara) dan setiap kelompok etnis telah mengembangka keunikan folklornya sendirin sehingga di Indonesia terdapat beranekaragam folklore.

Folklor adalah adat-istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun, dan tidak dibukukanmerupakan kebudayaan kolektif yang tersebar, menururt Dundels ( dalam Danandjaja, 1986 : 53 ). Folklore sering diidentikkan dengan tradisi dan kesenian yang berkembang pada zaman sejarah dan telah menyatu dalam kehidupan masyarakat.

Folkor terbagi dalam beberapa bentuk. Ada folklor lisan, folklor sebagian lisan dan Folklor bukan lisan. Salah satu folklor lisan yaitu cerita rakyat. dari semua bentuk atau genre folklor, yang paling banyak diteliti oleh para ahli folklor adalah cerita prosa rakyat, (Danandjaja, 1984 : 50). Menurut R. Bascom, cerita


(15)

2

prosa rakyat dapat dibagi dalam tiga golongan besar, yaitu : Mite (mith), Legenda (legend), dan Dongeng (folktale).

Berdasarkan dari sekian banyak legenda atau cerita rakyat pada masyarakat batak Pak-pak, Salah satu diantaranya yang paling menarik adalah Legenda Terbentuknya Tiga Buah Danau Sicike-cike. Membahas cerita rakyat mengenai legenda terbentuknya tiga buah Danau Sicike-cike cukup menarik karena selain Danaunya yang indah, juga terdapat banyak tanaman anggrek yang tumbuh disekitar pinggiran danau tersebut.

Ketiga Danau Sicike-cike terletak di Desa Pancur Nauli, kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi. Lokasinya berada dalam sebuah hutan yang saat ini sudah ditetapkan sebagai lokasi wisata yang disebut sebagai Taman Wisata Alam Sicike-cike. Pemerintah menetapkan lokasi ini sebagai lokasi wisata kerena lokasi ini memiliki banyak potensi yang besar untuk dikemangkan sebagai daerah wisata. Beberapa kegiatan wisata yang dapat dilakukan antara lain adalah lintas alam, berkemah serta foto hunting. Hutan Taman Wisata Alam Sicike-cike, dengan potensi flora dan fauna yang dapat dijadikan sebagai laboratorium penelitian hutan. Keberadaan kawasan ini juga memberikan manfaat bagi penduduk sebagai sumber air resapan, bila dikembangkan akan menjai obyek wisata yang potensial pada masa mendatang.

Selain karena lokasinya yang masih terjaga dengan keasliannya alamnya, juga terdapat berbagai macam jenis flora dan fauna yang membuat lokasi ini begitu istimewa. Keistimewaan alamnya dilengkapi dengan banyaknya tanaman anggrek dan adanya tiga buah Danau di lokasi ini.


(16)

3

Danau-danau yang ada di Sumatera utara Selalu dilengkapi dengan cerita legenda terbentuknya danau tersebut. setiap kita mengunjungi sebuah danau tak lengkap rasanya bila kita tidak mengetahi legenda terbentuknya danau yang kita kunjungi tersebut. legenda seakan membuat sebuah danau seakan menarik untuk dikunjungi. Semakin menarik leganda terbentuknya danau tersebut, semakin tertarik juga orang-orang untuk berkunjung ke danau tersebut. Misalnya Danau Toba dengan Legenda terbentuknya Danau Toba tersebut. Danau Toba mungkin sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan dengan cerita legenda terbentuknya danau toba tersebut. begitu juga Dengan Danau Sicike-cike yang ada di Taman Wisata Alam Sicike-cike. Danau ini memiliki legenda mengenai proses terbentuknya danau sicike-cike.

Legenda terbentuknya Tiga Danai Sicike-cike ini sangat menarik untuk diteliti karena dulunya Danau itu merupakan tempat Perkampungan batak pak-apak. Sehingga samapi sekarang masih banyak orang pak-pak yang mempercayai bahwa nenek moyang mereka bersal dari Danau sicike-cike. Dalam tulisan Edward Simanungkalit yang sudah dimuat di Harian Batak pos dengan judul Tujuh Marga dengan Legenda Danau Sicike-cike Mengatakan bahwa tujuh marga Pak-pak berasal dari danau sicike-cike. Ketujuh marga tersebut adalah Udjung, Angkat, Bintang, Capah, Raja Manik, Kudadiri, dan Sinamo.

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Legenda Terbentuknyan Tiga Buah Danau Sicike-cike di Desa Lae Hole II Pancar Nuli, Kec. Parbuluan, Kabupaten Dairi”.


(17)

4 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat di identifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Legenda terbentuknya Tiga Danau sicike-cike

2. Adanya beberapa versi mengenai Legenda terbentuknya Tiga Buah Danau sicike-cike

3. Pengaruh legenda Terbentuknya tiga buah Danau Sicike-cike bagi masyarakat

4. Manfaat Legenda terbenteknyaa tiga buah Danau Sicike-cike 1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis perlu membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Kebenaran Legenda Tiga Danau sicike-cike 2. Beberapa versi legenda tiga Danau Sicike-cike

3. Mencari dan menganalisis pengaruh Legenda Terbentuknya tiga Danau Sicike-cike bagi masyarakat

4. Mengetahi manfaat Legenda Terbentuknya tiga Danau Sicike-cike

Hal tersebut dianggap perlu untuk diberi batasan masalah karena jika akan dibahas keseluruhannya akan terlalu luas cakupan pembahasannya. Oleh karena itu peneliti perlu memberikan pembatasan masalah agar mendapatkan inti pokok dari permasalahan yang akan diteliti.


(18)

5 1.4Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana sebenarnya legenda terbentuknya Tiga buah Danau Sicike-cike itu

2. Kenapa ada beberapa versi legenda terbentuknya tiga buah Danau Sicike-cike itu

3. Pengaruh Legenda Terbentuknya Tiga Danau Sicike-cike Bagi masyarakat

4. Manafaat Legenda terbentuknya tiga buah Danau Sicike-cike

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kebenaran legenda Tiga buah danau Sicike-cike

2. Untuk mengetahui penyebab adanya perbedaan versi pada legenda Danau Sicike-cike

3. Untuk mencari pengaruh terbentuknya tiga buah Danau Sicike-cike


(19)

6 1.6.Manfaat Penelitian

1. Secara teoristis Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sebuah penelitian yang memperkaya khasanah keilmuan di bidang Antropologi/Sosiologi dan ilmu-ilmu lain yang berhubungan.

2. Secara praktis Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang bermaksud melakukan penelitian lanjutan tentang Legenda tiga Danau sicike-cike.

3. Menjadi salah satu referensi bagi pengembangan pembelajaran Folklor pada masyarakat luas

4. Dapat memperkaya literatur ilmu Antropologi ,Sosiologi dan kajian Identitas Budaya


(20)

57 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Lae Hole II Pancur Nauli maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan yakni:

1. Legenda terbentuknya Tiga Danau Sicike-cike meiliki dua versi mengenai Terbentunya. versi pertama yaitu : Dulunya Danau tersebut merupakan tempat tinggal satu rumah tangga yang hidup bahagia. Mereka mempunyai seorang pesuruh untuk membantu aktifitas mereka. Mereka mempunyai tujuh orang anak. Sewaktu ayah dan anak-anaknya sedang bekerja di sawah, si ibu menyuruh pesuruh untuk mengantarkan makanan buat suami dan anak-anaknya. Namun ditengah jalan karena tergoda dengan aroma makanan tersebut, dia memakan makanan tersebut dan menggantinya dengan kotoran. Sesampainya diladang, mereke terkejut dengan apa yang dibawa oleh sipesuruh tersebut. mereka melaporkan kejadian tersebut kepada ibunya. Karena sangat marah, Si Ibu meluapkan kemarahannya dengan memandikan kucing yang menyebabkan turunnya hujan secara terus menerus. Alhasil tempat itu pun dipenuhi air dan berubah menjadi tiga Danau. Sementara ketujuh anaknya berhasil selamat dan bermigrasi ke tempat lain. Ketujuh anak tersebut jadi penerus dari ketujuh marga Pak-pak Suak Keppas, yaitu marga Capah, Bintang, Ujung, Angkat, Kudadiri, Gajahmanik, dan Sinamo. Versi kedua yaitu : pada zaman dahulu


(21)

58

hiduplah seorang raja yang mempunyai dua orang istri dan mereka memiliki tujuh anak. Suatu hari mereka hari mereka akan mengadakan panen besar. Sehingga semua harus berangkat ke lading. Namun salah satu istri raja tidak dapat ikut keladang karena sedang sakait. Setelah siang, seperti biasanya kalau nasi untuk yang tingga dirumah selalu diantarkan. Si Istri yang sedang sakit sudah dengan sabar menunggu diantarkan makanannya. Namun setelah lama menunggu, makanan belum diantarkan juga. Si Istri sangat sedih sehingga dia terus menangis dan terus menangis. Dia terus menangis dan diausapnya kucing yang ada dipangkuannya yang merupakan temannya dirumah. Tiba-tiba datang petir dan yang tak berkesudahan yang membuat tempat itu menjadi dipenuhu dengan air. Sehingga menjadi Danau Sicike-cike. Ketujuh putranya juga berhasil selamat dari kejadian tersebut dan pergi ketempat lain sehingga mereka menjadi penerus Ketujuh marga Pak-pak Suak Keppas yaitu marga Capah, Bintang, Ujung, Angkat, Kudadiri, Gajahmanik, dan Sinamo.

2. Dari kedua Dari kedua Versi tersebut memang memiliki persamaan yang sangat mencolok. Danau tersebut terbentuk karena kutukan dari seorang Ibu Karena kecewa. Sama halnya dengan legenda yang sudah sering kita Dengar yaitu Legenda Danau Toba dimana danau tersebut Juga terbentuk akibat Kutukan dari seorang Ibu

3. Legenda terbentuknya Tiga Danau Sicike-cike memiliki fungsi didalam masyarakat. Dimana legenda tersebut digunakan masyarakat sebagai acuan untuk selalu berbuat baik dan selalu menjaga alam.


(22)

59

4. Legenda sangat berguna bagi masyarakat terutama anak-anak karena dalam legenda terbentuknya Tiga danau Sicike-cike memiliki pesan moral yang dapat membentuk karakter seorang anak.

4.2. Saran

Adapun saran- saran yang dapat diberikan oleh peneliti antara lain :

1. Kiranya kepada seluruh masyarakat di Desa Lae Hole II Pancur Nauli tetap menjaga dan Mewariskan Legenda terbentuknya tiga Danau sicike-cike kepada generasi yang akan datang supaya Legenda Danau itu tetap eksis di masyarakat.

2. Penulis berharap orang tua menceritakan kepada anak-anaknya mengenai Legenda terbentuknya Tiga Danau Sicike-cike ini agar tidak hilang dari ingatan masyarakat, karena sewaktu peneliti melakukan penelitian sudah banyak anak-anak yang tidak mengetahui mengenai legenda Terbentuknya Tiga Danau sicike-cike tersebut

3. Kiranya kepada pemerintah lebuh memperhatikan akses jalan ke Lokasi Tiga Danau Sicike-cike agar masyarakat lebih mengenal Tiga Danau yang ada di Desa Lae Hole II Pancur Nauli.

4. Pemerintah harus bisa mempromosikan Danau sicike-cike kepada

masyarakat luas suapaya menambah pemasukan bagi masyarakat setempat dan pemeritah


(23)

60

5. Pemerintah harus lebih meperhatiakan pendidikan di Desa Lae Hole II Pancur Nauli Karena pendidikan di desa Lae Hole II Pancur Nauli ini masih sangat tertinggal dibandingkan dengan daerah lain.

6. Pemerintah juga diharapkan memperhatikan pembanguan di Desa Lae Hole II Pancur Nauli karena masyarakat sangat mengeluh dengan kurangnya pembangunan yang ada di desa mereka.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2013. Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi. Jakarta : Kencana

Danandjaja, James. 1986, Folklor Indonesia, Jilid II, Jakrta: PT. Temprint

Danandjaja, James. 2007, Folklor Indonesia, Ilmu gosip, Dongeng dan lain-lain Jakrta: PT. Pustaka Grafitipes

Danandjaja, James. 1984. Folklor Indonesia : Ilmu Gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.

Danandjaja, James. 1995. A Comparative Study of Japanese and Indonesian

Folklores. Southeast Asian Studies. Vol. 33, No.3: 202-213.

Danandjaja, James. 1997. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng dan Lain-lain. Jakarta: Grafik Press.

Haviland, William A. 1993. Antropologi (Edisi Terjemahan oleh R. G. Soekadijo). Jakarta: Erlangga.

Karyono, A, Hari, 1997.kepariwisataan,Jakarta: Garfindo

Keesing, M, Rooger, 1989. Antropologi Budaya, Suatu Perspektif kontemporer, Jidid II, Jakrta: Erlangga

Koentjaraningrat .(1980), Sejarah Teori Antropologi I, Jakarta : Universitas Indonesia

(UI-Press).

Margono S, Drs. 2007. Metologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK. Jakarta : PT Rineka Cipta

Moleong L.J. (2006), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Simanjuntak,B.A.(2009), Metode Penelitian Sosial, Medan : Bina Media Perintis Soekanto, Soejono. (1979), Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: UI-Press

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : AlfabetaSukatman. (2009), Butir-Butir Tradisi Lisan Indonesia: Pengantar Teori dan Pembelajarannya, Yogyakarta: LaksBang


(25)

Stokes, Jane. (2006), How To Do Media and Cultural Studies: Panduan untuk

Melaksanakan Penelitian dalam Kajian Media dan Budaya, Yogyakarta: Bentang

T.O.Ihromi. (1994), Pokok-Pokok Antropologi Budaya, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/01/22/penelitian-folklor/. Diunduh pada tanggal 21 Juni 2016


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Lae Hole II Pancur Nauli maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan yakni:

1. Legenda terbentuknya Tiga Danau Sicike-cike meiliki dua versi mengenai Terbentunya. versi pertama yaitu : Dulunya Danau tersebut merupakan tempat tinggal satu rumah tangga yang hidup bahagia. Mereka mempunyai seorang pesuruh untuk membantu aktifitas mereka. Mereka mempunyai tujuh orang anak. Sewaktu ayah dan anak-anaknya sedang bekerja di sawah, si ibu menyuruh pesuruh untuk mengantarkan makanan buat suami dan anak-anaknya. Namun ditengah jalan karena tergoda dengan aroma makanan tersebut, dia memakan makanan tersebut dan menggantinya dengan kotoran. Sesampainya diladang, mereke terkejut dengan apa yang dibawa oleh sipesuruh tersebut. mereka melaporkan kejadian tersebut kepada ibunya. Karena sangat marah, Si Ibu meluapkan kemarahannya dengan memandikan kucing yang menyebabkan turunnya hujan secara terus menerus. Alhasil tempat itu pun dipenuhi air dan berubah menjadi tiga Danau. Sementara ketujuh anaknya berhasil selamat dan bermigrasi ke tempat lain. Ketujuh anak tersebut jadi penerus dari ketujuh marga Pak-pak Suak Keppas, yaitu marga Capah, Bintang, Ujung, Angkat, Kudadiri, Gajahmanik, dan Sinamo. Versi kedua yaitu : pada zaman dahulu


(2)

58

hiduplah seorang raja yang mempunyai dua orang istri dan mereka memiliki tujuh anak. Suatu hari mereka hari mereka akan mengadakan panen besar. Sehingga semua harus berangkat ke lading. Namun salah satu istri raja tidak dapat ikut keladang karena sedang sakait. Setelah siang, seperti biasanya kalau nasi untuk yang tingga dirumah selalu diantarkan. Si Istri yang sedang sakit sudah dengan sabar menunggu diantarkan makanannya. Namun setelah lama menunggu, makanan belum diantarkan juga. Si Istri sangat sedih sehingga dia terus menangis dan terus menangis. Dia terus menangis dan diausapnya kucing yang ada dipangkuannya yang merupakan temannya dirumah. Tiba-tiba datang petir dan yang tak berkesudahan yang membuat tempat itu menjadi dipenuhu dengan air. Sehingga menjadi Danau Sicike-cike. Ketujuh putranya juga berhasil selamat dari kejadian tersebut dan pergi ketempat lain sehingga mereka menjadi penerus Ketujuh marga Pak-pak Suak Keppas yaitu marga Capah, Bintang, Ujung, Angkat, Kudadiri, Gajahmanik, dan Sinamo.

2. Dari kedua Dari kedua Versi tersebut memang memiliki persamaan yang sangat mencolok. Danau tersebut terbentuk karena kutukan dari seorang Ibu Karena kecewa. Sama halnya dengan legenda yang sudah sering kita Dengar yaitu Legenda Danau Toba dimana danau tersebut Juga terbentuk akibat Kutukan dari seorang Ibu

3. Legenda terbentuknya Tiga Danau Sicike-cike memiliki fungsi didalam masyarakat. Dimana legenda tersebut digunakan masyarakat sebagai acuan untuk selalu berbuat baik dan selalu menjaga alam.


(3)

4. Legenda sangat berguna bagi masyarakat terutama anak-anak karena dalam legenda terbentuknya Tiga danau Sicike-cike memiliki pesan moral yang dapat membentuk karakter seorang anak.

4.2. Saran

Adapun saran- saran yang dapat diberikan oleh peneliti antara lain :

1. Kiranya kepada seluruh masyarakat di Desa Lae Hole II Pancur Nauli tetap menjaga dan Mewariskan Legenda terbentuknya tiga Danau sicike-cike kepada generasi yang akan datang supaya Legenda Danau itu tetap eksis di masyarakat.

2. Penulis berharap orang tua menceritakan kepada anak-anaknya mengenai Legenda terbentuknya Tiga Danau Sicike-cike ini agar tidak hilang dari ingatan masyarakat, karena sewaktu peneliti melakukan penelitian sudah banyak anak-anak yang tidak mengetahui mengenai legenda Terbentuknya Tiga Danau sicike-cike tersebut

3. Kiranya kepada pemerintah lebuh memperhatikan akses jalan ke Lokasi Tiga Danau Sicike-cike agar masyarakat lebih mengenal Tiga Danau yang ada di Desa Lae Hole II Pancur Nauli.

4. Pemerintah harus bisa mempromosikan Danau sicike-cike kepada

masyarakat luas suapaya menambah pemasukan bagi masyarakat setempat dan pemeritah


(4)

60

5. Pemerintah harus lebih meperhatiakan pendidikan di Desa Lae Hole II Pancur Nauli Karena pendidikan di desa Lae Hole II Pancur Nauli ini masih sangat tertinggal dibandingkan dengan daerah lain.

6. Pemerintah juga diharapkan memperhatikan pembanguan di Desa Lae Hole II Pancur Nauli karena masyarakat sangat mengeluh dengan kurangnya pembangunan yang ada di desa mereka.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2013. Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi. Jakarta : Kencana

Danandjaja, James. 1986, Folklor Indonesia, Jilid II, Jakrta: PT. Temprint

Danandjaja, James. 2007, Folklor Indonesia, Ilmu gosip, Dongeng dan lain-lain Jakrta: PT. Pustaka Grafitipes

Danandjaja, James. 1984. Folklor Indonesia : Ilmu Gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.

Danandjaja, James. 1995. A Comparative Study of Japanese and Indonesian Folklores. Southeast Asian Studies. Vol. 33, No.3: 202-213.

Danandjaja, James. 1997. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng dan Lain-lain. Jakarta: Grafik Press.

Haviland, William A. 1993. Antropologi (Edisi Terjemahan oleh R. G. Soekadijo). Jakarta: Erlangga.

Karyono, A, Hari, 1997.kepariwisataan,Jakarta: Garfindo

Keesing, M, Rooger, 1989. Antropologi Budaya, Suatu Perspektif kontemporer, Jidid II, Jakrta: Erlangga

Koentjaraningrat .(1980), Sejarah Teori Antropologi I, Jakarta : Universitas Indonesia

(UI-Press).

Margono S, Drs. 2007. Metologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK. Jakarta : PT Rineka Cipta

Moleong L.J. (2006), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Simanjuntak,B.A.(2009), Metode Penelitian Sosial, Medan : Bina Media Perintis Soekanto, Soejono. (1979), Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: UI-Press

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : AlfabetaSukatman. (2009), Butir-Butir Tradisi Lisan Indonesia: Pengantar Teori dan Pembelajarannya, Yogyakarta: LaksBang


(6)

Stokes, Jane. (2006), How To Do Media and Cultural Studies: Panduan untuk Melaksanakan Penelitian dalam Kajian Media dan Budaya, Yogyakarta: Bentang T.O.Ihromi. (1994), Pokok-Pokok Antropologi Budaya, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/01/22/penelitian-folklor/. Diunduh pada tanggal 21 Juni 2016