PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUKPAKAM T.P. 2016/2017.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN
M O D E L PE M B E L A J A R A N I N Q U I R Y T R A I NI N G
DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
PADA MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X
SMA NEGERI 1 LUBUKPAKAM T.P. 2016/2017

Oleh:
Nurhalimah Br. Simbolon
NIM 4123141072
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017


i

ii

RIWAYAT HIDUP

Nurhalimah Br. Simbolon dilahirkan di Lubuk Pakam, pada tanggal 02
Oktober 1994. Ayah bernama Abdullah, Ibu bernama Misliani dan merupakan anak
kedua dari empat bersaudara. Pada Tahun 2006 lulus dari SD Negeri 107955 Lubuk
Pakam. Penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Lubuk Pakam pada Tahun
2006 dan lulus pada Tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan sekolah ke
SMA Negeri 1 Lubukpakam dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 Penulis
diterima di Jurusan Biologi Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui Jalur SNMPTN Tertulis.
Kegiatan intrakurikuler di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti antara lain
Bulan Agustus – Desember 2015 mengikuti Program Pengalaman Lapangan Terpadu
(PPLT) di SMK Negeri 1 Sei Rampah.

iii


PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
INQUIRY TRAINING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
PADA MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 1
LUBUKPAKAM T.P. 2016/2017

Nurhalimah Br. Simbolon (4123141072)
Drs. Tonggo Sinaga, MS.

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran Inquiry Training dengan pembelajaran Konvensional
pada materi pokok virus di kelas X SMA Negeri 1 Lubukpakam. Jenis penelitian adalah
penelitian eksperimen semu. Sampel dalam penelitian ini adalah Kelas Eksperimen I (X4)
dan Kelas Eksperimen II (X3) masing-masing sebanyak 41 siswa. Hasil penelitian
menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Inquiry Training dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan nilai ratarata hasil belajar siswa pada kelas Inquiry Training sebesar 84,15 dengan standar deviasi 7,51
sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas konvensional sebesar 80,24 dengan standar
deviasi 8,02. Adanya perbedaan hasil belajar tersebut dapat dibuktikan melalui pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan   0,05 dimana thitung > ttabel yaitu
2,277 > 1,664 yang berarti dalam penelitian ini H0 ditolak sekaligus menerima Ha sehingga

dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan setelah diajar
menggunakan model pembelajaran Inquiry Training dengan pembelajaran konvensional pada
materi pokok virus di kelas X SMA Negeri 1 Lubukpakam T.P. 2016/2017.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Inquiry Training, Pembelajaran Konvensional, dan Virus.

iv

THE DIFFERENCES OF INQUIRY TRAINING MODEL AND CONVENTIONAL
ON STUDENTS LEARNING RESULT IN THE MATTER OF VIRUS IN
CLASS X SMA NEGERI 1 LUBUKPAKAM T.P. 2016/2017

Nurhalimah Br. Simbolon (4123141072)
Drs. Tonggo Sinaga, MS.

ABSTRACT
This study aimed to find out the differences in student learning outcomes using model
Inquiry Training with Conventional learning in the subject matter of the virus in class X
SMA Negeri 1 Lubukpakam. This type of research is a quasi-experimental research. The
sample in this study is the Experiment Class I (X4) and Class Experiment II (X3) each as
many as 41 students. The results showed differences in learning outcomes of students taught

using learning model Inquiry Training with conventional learning. Based on the average
value of student learning outcomes in the classroom Inquiry Training at 84.15 with a standard
deviation of 7.51, while the average value of the conventional classroom student learning
outcomes at 80.24 with a standard deviation of 8.02. The big difference in learning outcomes
can be proved by testing the hypothesis by using t-test and the level of confidence where
tcount > ttable namely 2.277 > 1.664, which means in this study H0 while receiving Ha so it can
be concluded that there is a difference in student learning outcomes significantly after being
taught to use Training Inquiry learning model with conventional learning in the subject
matter of the virus in class X SMA Negeri 1 Lubukpakam year study 2016/2017.
Keywords: Model Inquiry Training, Learning Conventional and Virus.

v

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang telah melimpahkan petunjuk, bimbingan dan kekuatan
kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat tersusun sebagaimana mestinya,
Shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Skripsi ini berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran Inquiry Training dengan Pembelajaran Konvensional pada Materi
Pokok Virus di Kelas X SMA Negeri 1 Lubukpakam T.P. 2016/2017”. Disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.
Tonggo Sinaga, MS. yang telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis
mulai dari penyusunan proposal hingga selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si., Ibu Dra.
Adriana Y.D. Lbn. Gaol, M.Kes., dan Bapak Drs. Abdul Hakim Daulae, MS.
sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini menjadi lebih baik.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd.,
selaku dekan FMIPA UNIMED, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., selaku ketua
jurusan Biologi, Ibu Dra. Cicik Suriani, M.Si., selaku ketua prodi Pendidikan
Biologi, Bapak Drs. Tonggo Sinaga, MS., selaku dosen pembimbing akademik
dan seluruh Bapak/Ibu Dosen beserta Staf Pegawai di Jurusan Biologi FMIPA
UNIMED yang sudah membantu penulis.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Ramlan,
Siregar, M.Si., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Lubukpakam, Ibu Raskami,
S.Pd., selaku guru Biologi kelas X, dan Bapak/Ibu guru beserta Staf Pegawai yang

telah banyak membantu penulisan dalam pelaksanaan penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih dan penghargaan tiada
terhingga kepada Ayahanda saya Abdullah yang telah memotivasi saya dari kecil
untuk selalu semangat mengejar cita-cita saya, Ibunda saya Misliani yang telah

vi

memotivasi, memberi kasih sayang tiada henti serta dukungan demi penyelesaian
studi penulis, kepada sanak keluarga yang sudah memberi dukungan serta
semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri
Medan.
Tidak lupa pula, penulis menyampaikan terimakasih kepada sahabatsahabat dan seluruh teman-teman saya yang sudah terlibat membantu saya dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini dan terima kasih juga saya ucapkan kepada
teman-teman yang sudah memberikan motivasi dan semangatnya untuk saya.
Penulis telah berupaya dengan maksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.
Medan,


Januari 2017

Penulis

Nurhalimah Br. Simbolon
NIM. 4123141072

vii

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel

Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1.2.
Identifikasi Masalah
1.3.
Batasan Masalah
1.4.
Rumusan Masalah
1.5.
Tujuan Penelitian
1.6.
Manfaat Penelitian
1.7.
Defenisi Operasional
BAB II
2.1.
2.1.1.
2.1.2.

2.1.3.
2.1.4.
2.1.5.
2.1.6.
2.2.
2.3.

TINJAUAN PUSTAKA
Kerangka Teori
Model Pembelajaran Inquiry Training
Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inquiry Training
Dampak-dampak Intruksional dan Pengiring Model
Pembelajaran Konvensional
Hasil Belajar Siswa
Materi Pembelajaran
Kerangka Konseptual
Hipotesis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.4
Jenis dan Rencana Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Instrumen Penelitian
3.6.1. Tes
3.6.1.1.Uji Validitas Soal
3.6.1.2.Uji Reliabilitas Soal

i
vii
iii
iv
v
vii
ix
x
xi


1
4
4
5
5
6
6

7
7
13
14
15
17
19
35
36

37
37
37
38
38
41
41
42
44

viii

3.6.1.3.Tingkat Kesukaran Soal
3.6.1.4.Uji Daya Pembeda Soal
3.7.
Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.2.
Data Hasil Penelitian
4.2.1. Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Inquiry Training
4.2.2. Hasil Belajar Siswa dengan Pembelajaran Konvensional
4.2.3. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas Inquiry Training
dan Kelas Konvensional
4.3.
Analisis Data
4.3.1. Uji Normalitas
4.3.2. Uji Homogenitas
4.3.3. Uji Hipotesis
4.4.
Temuan Hasil Penelitian
4.5.
Pembahasan Hasil Penelitian

45
45
47
51
51
51
52
53
55
55
56
57
57
58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran

62
62

DAFTAR PUSTAKA

63

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Percobaan Adolf Mayer Pada Penelitian Virus

20

Gambar 2.2. Percobaan Adolf Mayer Diulang Kembali Oleh Dimitri Ivanowski
Virus Kompleks

21

Gambar 2.3. Virus TMV (Tobacco Mosaic Virus) Atau Mosaik Tembakau

22

Gambar 2.4. Kapsid Virus

24

Gambar 2.5. Struktur Tubuh Virus

25

Gambar 2.6. Reproduksi Virus

26

Gambar 2.7. Contoh Bentuk Virus Pada Tumbuhan

33

Gambar 3.2. Bagan Prosedur Penelitian

40

Gambar 4.1. Kurva Pengujian Hipotesis

60

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Model Pembelajaran Inquiry Training

13

Tabel 2.2. Sintaks Pembelajaran Konvensional

16

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian pretes dan postes control group design

38

Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Biologi Materi Virus

41

Tabel 4.1. Data Nilai Pretes dan Postes Kelas Inquiry Training

52

Tabel 4.2. Data Nilai Pretes dan Postes Kelas Konvensional

53

Tabel 4.3. Data Nilai Postes Kelas Inquiry Training dengan
Pembelajaran Konvensional

54

Tabel 4.4. Hasil Analisis Normalitas Data Penelitian

56

Tabel 4.5. Hasil Analisis Homogenitas Data Penelitian

56

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.

Silabus

66

Lampiran 2.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inquiry Training

69

Lampiran 3.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional

86

Lampiran 4.

Intrumen Penelitian

96

Lampiran 5.

Kunci Jawaban

104

Lampiran 6.

Tabel Analisis Item Untuk Perhitungan Validitas Soal

105

Lampiran 7.

Perhitungan Validitas Soal

106

Lampiran 8.

Tabel Analisis Item Untuk Perhitungan Reabilitas Soal

108

Lampiran 9.

Perhitungan Reabilitas Soal

109

Lampiran 10. Taraf Kesukaran Soal

110

Lampiran 11. Perhitungan Reabilitas Soal

111

Lampiran 12. Tabel Daya Beda Soal

113

Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda Soal

114

Lampiran 14. Uji Instrumen

116

Lampiran 15. Data Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Inquiry Training (Kelas Eksperimen I)

117

Lampiran 16. Data Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Konvensional (Kelas Eksperimen II)

118

Lampiran 17. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, Dan Varians Nilai
Pretes

119

Lampiran 18. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, Dan Varians Nilai
Postes

121

Lampiran 19. Uji Normalitas Hasil Belajar

123

Lampiran 20. Uji Homogenitas Hasil Belajar

128

Lampiran 21. Uji Hipotesis Hasil Belajar

130

Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian

133

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha terencana yang dilakukan oleh manusia untuk
mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri manusia. Usaha tersebut tidak
terlepas dari komponen yang berhubungan dalam pendidikan seperti guru, siswa,
sarana dan prasarana yang tersedia. Keterkaitan antara komponen dalam penelitian
merupakan parameter untuk mengukur mutu pendidikan secara khusus di sekolah.
Tercapainya mutu pendidikan di sekolah tidak diperoleh begitu saja dalam waktu
yang singkat namun memerlukan proses waktu yang dilalui.
Proses Pembelajaran di sekolah merupakan usaha sadar dan disengaja oleh
guru untuk membuat siswa belajar dengan cara mengaktifkaan faktor internal dan
faktor eksternal yang turut mempengaruhi ketercapaian hasil belajar. Faktor internal
berasal dari dalam diri siswa meliputi faktor psikologi dan fisik sedangkan faktor
eksternal berasal dari lingkungan belajar meliputi suasana, iklim, budaya belajar,
tempat belajar dan strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Salah satu faktor
internal dalam belajar adalah keterampilan observasi siswa.
Belajar ialah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010).
Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses perbuatan melalui
berbagai pengalaman, dan proses yang diarahkan kepada suatu tujuan.
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
memperoleh pengalaman belajar (Sudjana, 2009). Bloom dalam Yamin, (2009)
menggolongkan bentuk perilaku sebagai hasil belajar kedalam tiga aspek, yaitu
kognitif, afektif dan psikomotor. Di dunia pendidikan kita masih menghadapi
berbagai masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

1

2

Dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk mengembangkan
kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada
kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada
kemampuan anak untuk menghapal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat
dan menimbun berbagai informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya
dengan kehidupan sehari-hari (Sanjaya, 2011).
Berdasarkan hasil wawancara penelitian dengan guru saat pengamatan
langsung dalam proses belajar mengajar di SMA Negeri 1 Lubukpakam
memperlihatkan proses pembelajaran Teacher Centered yaitu semua kegiatan
berpusat pada guru sehingga informasi yang terjadi searah. Pendekatan pembelajaran
yang digunakan adalah pendekatan konvensional, sehingga strategi yang digunakan
kurang bervariasi dengan demikian siswa sering merasa bosan dengan metode
tersebut yang membuat siswa menjadi malas, hal ini akan menimbulkan dampak
buruk bagi siswa yakni daya serap siswa akan pelajaran tersebut menjadi rendah
sehingga hasil belajarnya juga kurang memuaskan. Akibatnya aktifitas siswa terbatas
yaitu mendengarkan ceramah guru, menghapal materi, mencatat materi, dan
mengerjakan soal-soal latihan di lembar kerja siswa (LKS). Sehingga siswa belum
mampu memberikan contoh dan menjelaskan kembali materi yang dipelajari.
Pernyataan ini didukung oleh hasil observasi peneliti di SMA Negeri 1 Lubukpakam
bahwa siswa kurang berperan aktif ketika guru mengajar di dalam kelas karena dalam
kegiatan belajar mengajar masih menggunakan pembelajaran konvensional seperti
ceramah dan tanya jawab, sehingga siswa kurang tertarik untuk menerima pelajaran.
Hasil observasi menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran berlangsung,
siswa kurang memperhatikan penjelasan guru dan masih banyak siswa yang
melakukan aktivitas diluar proses pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan
metode eksperimen juga jarang digunakan, sehingga siswa lebih banyak duduk diam
dan kurang aktif di kelas. Selain itu sebagian besar nilai siswa masih rendah yaitu
masih berada dibawah nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sebesar 75 sehingga

3

perlu dilakukan remedial agar nilai siswa menjadi lebih baik lagi. Hal ini
menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah.
Permasalahan-permasalahan tersebut harus segera diatasi agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan hasil yang optimal. Salah satu upayanya adalah
dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang berorientasikan Student Centered
atau pembelajaran berpusat pada siswa, dimana siswa diajak oleh guru untuk belajar
secara aktif. Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi
aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif baik untuk menemukan ide
pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang
baru mereka pelajari kedalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata.
Dengan belajar aktif ini, siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses
pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini
biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil
belajar dapat dimaksimalkan (Trianto, 2009).
Pemilihan model atau metode pembelajaran merupakan salah satu bagian
yang terpenting dalam pendekatan proses belajar mengajar. Salah satu model
pembelajaran yang dapat mengubah suasana pembelajaran dengan melibatkan siswa
adalah model pembelajaran Inquiry Training. Menurut Joyce dan Weil (dalam
Agustanti, 2012) berpendapat bahwa model pembelajaran Inquiry Training adalah
suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana
pembelajaran jangka panjang). Banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan
guru dalam pembelajaran biologi agar pembelajaran yang diterapkan guru dalam
pembelajaran biologi agar pembelajaran lebih bermakna dan suasana belajar lebih
menyenangkan bagi peserta didik. Salah satu alternatif yang diduga dapat
menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menyenanangkan, serta yang bersifat
dapat menemukan konsep adalah menerapkan model pembelajaran Inquiry Training.
Model ini bertujuan untuk melatih kemampuan siswa dalam meneliti,
menjelaskan fenomena dan memecahkan masalah secara ilmiah. Model Inquiry
Training juga sangat penting untuk mengembangkan nilai dan sikap dalam berpikir

4

ilmiah. Ini tergambar dalam lima tahapannya yang terdiri dari (1) menyampaikan
masalah; (2) mengumpulkan data dan verifikasi; (3) mengumpulkan data eksperimen;
(4) merumuskan penjelasakan; dan (5) menganisalisa proses Inquiry (Uno, 2007).
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Lubukpakam, karena menurut hasil
observasi peneliti belum pernah diterapkan model Inquiry Training sebelumnya
dalam proses pembelajaran, terlebih dalam materi virus. Berdasarkan Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Nasution, dkk (2014) menyatakan bahwa hasil penelitian
diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 38,86 dan pretes kelas kontrol 37,57.
Nilai rata-rata postes kelas eksperimen 76,29 dan kelas kontrol 62,86. Peningkatan
aktivitas siswa kelas eksperimen secara keseluruhan 33% kategori peningkatan
sedang. Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis satu pihak, diperoleh hasil belajar
siswa akibat pengaruh model pembelajaran Inquiry Training lebih baik daripada
pembelajaran konvensional.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian
tentang “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran
Inquiry Training dengan Pembelajaran Konvensional pada Materi Pokok Virus
di Kelas X SMA Negeri 1 Lubukpakam Tahun Pembelajaran 2016/2017.”
1.2. Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar siswa pada materi pelajaran biologi masih rendah.
2.

Model pembelajaran yang digunakan yaitu ceramah.

3.

Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran biologi
di dalam kelas.

1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka peneliti membatasi masalah
yaitu:
1.

Pembelajaran biologi dengan menggunakan model Inquiry Training.

2.

Pembelajaran konvensional dengan ceramah.

5

3.

Materi pokok yang diberikan adalah virus di kelas X SMA Negeri 1
Lubukpakam tahun pembelajaran 2016/2017.

1.4. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah yang diajukan, maka yang menjadi rumusan masalah
dari penelitian ini antara lain:
1.

Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Inquiry Training pada materi pokok virus di kelas X SMA Negeri 1 Lubukpakam
tahun pembelajaran 2016/2017?

2.

Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional pada pembelajaran materi pokok virus di kelas X SMA Negeri 1
Lubukpakam tahun pembelajaran 2016/2017?

3.

Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
Inquiry Training dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok virus di
kelas X SMA Negeri 1 Lubukpakam tahun pembelajaran 2016/2017?

1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam penelitian ini antara lain:
1.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran Inquiry Training pada pembelajaran virus di kelas X SMA
Negeri 1 Lubukpakam tahun pembelajaran 2016/2017.

2.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional pada pembelajaran virus di kelas X SMA
Negeri 1 Lubukpakam tahun pembelajaran 2016/2017.

3.

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran Inquiry Training dengan pembelajaran konvensional pada materi
pokok virus di kelas X SMA Negeri 1 Lubukpakam tahun pembelajaran
2016/2017.

6

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1.

Sebagai bahan masukan bagi calon guru biologi dan pembaca dalam
meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran Inquiry Training.

2.

Sebagai

modal pengetahuan dalam

penelitian dan

penggunaal

model

pembelajaran yang akan digunakan sebagai calon pendidik.
3.

Sebagai model pembelajaran yang baru sehingga dapat memudahkan siswa untuk
memahami materi pelajaran.

1.7. Defenisi Operasional
Agar tidak terjadi kekeliruan menafsirkan istilah dalam penelitian ini, maka
perlu diberikan definisi operasional sebagai berikut:
1.

Hasil Belajar adalah hasil atau kemampuan dari proses belajar yang dimiliki
siswa berdasarkan ranah kognitif setelah kegiatan belajar mengajar.

2.

Model pembelajaran Inquiry Training adalah model pembelajaran yang
diarahkan untuk membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan
intelektual yang terkait dengan penalaran sehingga mampu merumuskan
masalah, membangun konsep dan hipotesis serta menguji untuk mencari
jawaban.

3.

Dalam pembelajaran konvensional kegiatan guru terutama adalah memberikan
penjelasan di depan kelas dan mengadakan tanya jawab serta memberikan contoh
pemecahan masalah.
.

DAFTAR PUSTAKA
Agustanti, T., (2012), Implementasi Metode Inquiry untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Biologi, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1 (1) : 16-20.
Aminah, S., dan Derlina, (2015), Efek Model Pembelajaran Inquiry Training dan
Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Keterampilan Proses Berpikir Sains
Siswa, Jurnal Pendidikan Fisika, 4(2) ISSN 2252-732X.
Arif, P., (2009), Biologi Bilingual Kelas X , Yudistira, Jakarta.
Arifin, Z., (2009), Evaluasi Pembelajaran, Penerbit Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Arikunto, S., (2012), Dasar - dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Penerbit
Bumi Aksara , Jakarta.
Azizah, A., dan Parmin., (2012), Inquiry Training untuk Mengembangkan
Ketrampilan Meneliti Mahasiswa, Unnes Science Education Journal, 1 (1)
ISSN : 2252-6617.
Campbell, N., dan Reece., (2010), Biologi Edisi Kedelapan Jilid I, Erlangga,
Jakarta.
Dianti, Sri., (2009), http://banksoalbiosma.blogspot.com/2008/06/latihan-ulangan
biologi kelas10.html (diakses 19 Mei 2016, 14:00 WIB).
Djamarah., (2006), Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi, Rhineka Cipta,
Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.,
(2012), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Penelitian
Kependidikan ,FMIPA Unimed, Medan.
Fatkhomi, F., (2009), Struktur Virus, http:// wordbiology. wordpress. com / 2009/
09 /07 /virus, (diakses : 01 Juni 2016)
Gonzaya., (2009), Virus, http://biologigonz.blogspot.co.id/2009/12/virus.html,
(diakses : 01 Juni 2016).
Indahwati, T., Widiah., Sajidan., (2012) Penerapan Model Inquiry Training
Melalui Teknik Peta Konsep dan Teknik Puzzle Ditinjau dari Tingkat
Keberagaman Aktivitas Belajar dan Kemampuan Memori, Jurnal Inkuiri,
1 (3) 258-265 ISSN : 2252-7893.
Irawan.,(2015),http://belajarbiologionlinemudah.blospot.co.id/2015/05/kuncijawa
banpluspembahasansoalsnmptnbiologibabvirus.html?m=1(diakses 19 Mei
2016, 14:00 WIB).
63

64

Irnaningtyas., (2013), Biologi untuk SMA/MA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Irwandi., (2009), Pengaruh Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran
Biologi Melalui Strategi Inkuiri dan Masyarakat Belajar pada Siswa
dengan Kemampuan Awal Berbeda Terhadap Hasil Belajar Kognitif
di SMA Negeri Kota Bengkulu, Jurnal Kependidikan Triadik, 12 (1) :
33 - 43.
Joyce, B., Weil., dan Calhoun., (2009), Model-model Pembelajaran, Edisi 8,
Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Kusnadi., dan Priyandoko., (2007), Biologi Jilid I untuk SMA dan MA Kelas
X, Piranti Darma Kalokatama, Jakarta.
Lestari, Nana, Akhmad., (2015), Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas
X-2 SMAN 1 Muara pada Materi IPA Konsep Ekosistem Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT, Jurnal Cendekia, 9 (2) : 171166 p-ISSN: 1978-2098; e- 2407-8557.
Lumban Gaol, Desi., dan Makmur., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran
Inquiry Training Menggunakan Media Power Point Terhadap Hasil
Belajar Siswa, Jurnal Inpafi, 2 (2) : 30-39.
Nasution, D., dan Tonggol., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry
Training Terhadap Hasil Belajar Siswa di kelas X semester II SMA Negeri
1 Percut Sei Tuan T.P. 2013/2014, Jurnal Inpafi 2 (3) : 38-44.
Nurhayati, N., (2009), Biologi Bilingual, CV. Yrama Widya, Bandung.
Nurhayati, N., dan Resti., (2016), Biologi Untuk Siswa SMA/MA Kelas X
Kelompok Peminatan Matematika Dan Ilmu-Ilmu Alam, Yrama Permai,
Bandung.
Nurhidayati, S., Siti, dan Sri., (2015), Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap
Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa, Jurnal Kependidikan, 14 (3) :
285-294.
Pratiwi, D., Sri., Srikini., dan Bambang., (2009), Biologi Jilid I untuk SMA/MA
Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Pratiwi, D., Sri., Srikini., dan Bambang., (2013), Biologi untuk SMA/MA Kelas X,
Erlangga, Jakarta.

65

Rusman., (2012), Model-model Pembelajaran, Penerbit P.T. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Sani, R., Yeni., Muhammad., Rizki., (2011), Perbedaan Hasil Belajar Siswa
Menggunakan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri dengan Pembelajaran
Konvensional pada Mata Pelajaran Fisika, Jurnal Asosiasi Guru Fisiska
Indonesia Sumatera Utara, 3 (2) ISSN 2085-5281.
Sanjaya, W., (2005), Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Kencana Prenada Media, Jakarta.
., (2012), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada Media, Jakarta.
Silitonga, P., Mara., dan Derlina., (2016), Pengaruh Model Pembelajaran
Inquiry Training dan Kreativitas Terhadap Keterampilan Proses Sains,
Jurnal Fisika, 5 (1) p-ISSN 2252-732X e ISSN 2301-7651.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi, Penerbit
Rhineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Syamsuri, I., (2004), Biologi Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif,
Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Uno, H., (2007), Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
Yang Kreatif Dan Efektif, Bumi Aksara, Jakarta.
Yamin, M., (2010), Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Gaung Persada,
Jakarta.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN VIRUS KELAS X IPA SMA NEGERI 4 PASURUAN

0 3 25

PENINGKATAN PRESTASI DAN AKTIFITAS BELAJAR BIOLOGI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF (MODEL STAD) PADA MATERI VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 1 SUMENEP

0 8 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DI SMAN 1 INGIN JAYA

0 4 1

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN DENGAN METODE SCIENTIFIC INQUIRY DAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG

0 13 60

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK VIRUS KELAS X SMA ARJUNA BANDAR LAMPUNG

0 13 55

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN EXCLUSIVE DENGAN MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) PADA MATERI CAHAYA SISWA SMP NEGERI 1 NATAR T.P. 2012/2013

0 8 43

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS X5 DI SMA NEGERI 1 SAWANG

0 0 10

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWAKELAS X SMA NEGERI 6 LUBUKLINGGAU

0 0 9

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMIK FISIKA DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 LABUAPI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 6

PENGARUH MODEL STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 TEBAS

0 0 9