PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (NHT) NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BUNYI DI KELAS VIII SEMESTER II DI SMP N 2 KAMPUNG RAKYAT DESA PERKEBUNAN TELUK PANJI T.A 2015/2016.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER
HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI BUNYI KELAS VIII SEMESTER II SMP N 2 KAMPUNG
RAKYAT DESA PERKEBUNAN TELUK PANJI T.A. 2015/2016

Oleh:
Sri Handayani
NIM 409321052
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP

Sri Handayani dilahirkan di Lubuk Panjang, pada tanggal 24 Desember
1991. Ayah bernama Pariono dan ibu bernama Sulimah. Merupakan anak kedua
dari tiga bersaudara. Tahun 1997, penulis masuk SD N 117473 AFD 2 Sisumut
dan lulus pada tahun 2003. Tahun 2003 penulis melanjutkan sekolah di MTs
Swasta Subulussalam, dan lulus pada tahun 2006. Tahun 2006 penulis
melanjutkan sekolah di Aliyah Kota Pinang, dan lulus pada tahun 2009. Tahun
2009, penulis diterima di program studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (NHT)
NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK BUNYI DI KELAS
VIII SEMESTER II DI SMP N 2 KAMPUNG RAKYAT DESA

PERKEBUNAN TELUK PANJI T.A 2015/2016
Sri Handayani
(NIM: 409321052)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe NHT (Number Head Together) terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok Bunyi di kelas VIII Semester II di SMP N 2 Kampung Rakyat.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain two Group
Pretest – Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
VIII semester II SMP N 2 Kampung Rakyat T.A 2015/2016 yang terdiri dari 3
kelas berjumlah 90 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random
sampling dengan mengambil 2 kelas dari 3 yaitu kelas VII-1 sebagai kelas
eksperimen yang berjumlah 30 siswa dan kelas VII-2 sebagai kelas kontrol ang
berjumlah 30 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
hasil belajar dan lembar observasi. Tes hasil belajar berjumlah 20 soal dalam
bentuk pilihan berganda dengan empat pilihan yang telah di validasi. Uji hipotesis
menggunakan uji t dua pihak.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen
adalah 48,66 dengan standar deviasi sebesar 17,82 dan nilai rata-rata kelas kontrol

adalah 44,33 dengan standar deviasi sebesar 16,12. Setelah dilakukan uji
normalitas dan uji homogenitas, data nilai pretes dari kelas eksperimen dan
kontrol dinyatakan berdistribusi normal dan homogen. Melalui pengujian statistik
diperoleh hasil yang signifikan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah
setara. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan
model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together dan kelas kontrol
dengan model pembelajaran langsung. Data postest yang diperoleh yaitu hasil
rata-rata kelas eksperimen 70,33 dengan standar deviasi 12,58 dan kelas kontrol
66,33 dengan standar deviasi 12,17. Melalui pengujian statistik menggunakan uji-t
satu pihak didapat thitung (0,532) > ttabel (0,032), maka dapat disimpilkan bahwa
menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together
(NHT) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok Bunyi kelas VIII semester II SMP N 2 Kampung Rakyat Desa
Perkebunan Teluk Panji T.A. 2015/2016.
Kata Kunci:Model pembelajaran Kooperatif tipe Number Head Together
(NHT),Hasil Belajar,Bunyi.

iv

KATA PENGANTAR


Puji dan Syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini semaksimal mungkin dan sesuai waktu yang telah direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Numbered
Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Bunyi di Kelas VII Semester IISMP N 2 Kampung Rakyat Desa Perkebunan
Teluk Panji T.A. 2015/2016.” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs.
Sehat Simatupang, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis
sejak awal hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada bapak Drs. Juniar Hutahean, M.Si, bapak Drs. J.B.
Sinuraya,M.Si, dan bapak Drs.Rappel Situmorang, M.Si. selaku dosen penguji I,
II dan III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana
penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan
kepada bapak Drs. Karya Sinulingga, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik
yang telah membimbing dan memotivasi serta membantu penulis selama

perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr.Asrin
Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu
dosen serta staf pegawai Jurusan Fisika FMIPA Unimed. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada ibu Dra. Mahyun Hajar Harahap selaku kepala sekolah dan
ibu Dwi Harwita Sari, S.Pd selaku guru bidang studi fisika diSMP N 2 Kampung
Rakyatyang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian,
juga tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada para guru serta staf Tata
Usaha yang telah memberikan kesempatan dan bantuan selama melakukan

v

penelitian. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu
guru dari TPA sampai SMA yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada ayah Pariono dan ibu
Sulimah tercinta yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang
tak henti, hanya Allah yang dapat membalasnya. Kepada kakak dan adik
tersayang (Wuryani,Amkeb,Tria Armansyah), kepada anak saya Muhammad fadli
siregar dan Inayah Zafirah. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada
keluarga besar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu

memberikan motivasi dan doanya. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan
kepada teman-teman PPL SMP Bukit Cahaya Sidikalang.
Selain itu penulis ucapkan terima kepada teman-teman seperjuangan,
terkhusus kepada Fitri Romaito Siregar,Dodi Faisal Rizal,Alvi Syahri Rivianda,
Annisa Oktavianggi,Intan Sari Siregar Dan Suci Yulianti dan Ringgi Nasution
yang tidak dapat penulis tulis satu persatu, terima kasih telah memberikan arti
persahabatan dan kekeluargaan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk
perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca baik yang hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin
melakukan penelitian lanjutan.

Medan,
Penulis,

Juli 2016

Sri Handayani
NIM. 409321052


vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv


Daftar Isi

vi

Daftar Tabel

ix

Daftar Gambar

x

Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang Masalah


1

1.2. Identifikasi Masalah

4

1.3. Batasan Masalah

4

1.4. Rumusan Masalah

5

1.5. Tujuan Penelitian

5

1.6. Manfaat Penelitian


5

1.7. Defenisi Operasional

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

7

2.1.

Kerangka Teoritis

7

2.1.1 Pengertian Belajar

7


2.1.2 Hasil Belajar

8

2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif

9

2.1.3.1 Konsep Dasar Model Pembelajaran Kooperatif

10

2.1.3.2 Langkah –langkah pembelajaran Kooperatif

11

2.1.3.3 Lingkungan Belajar Pembelajaran Kooperatif

12

2.1.3.4 Efek – Efek Pembelajaran Kooperatif

13

2.1.4 Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT

13

2.1.4.1 Langkah Pembelajaran Kooperatif tipe NHT

14

vii
Halaman
2.1.5 Pembelajaran Konvensional

14

2.1.5.1 Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Konvensional

16

2.1.6 Kajian Teori

17

2.1.6.1 Pengertian Bunyi

17

2.1.6.2 Karakteristik Bunyi

21

2.1.6.3 Resonansi

23

2.1.6.4 Pemantulan Bunyi

25

2.1.6.5 Penelitian Terdahulu

28

2.2

Kerangka Konseptual

29

2.3

Hipotesis Penelitian

30

BAB III METODE PENELITIAN

31

3.1.

Lokasi dan Waktu Penelitian

31

3.2.

Populasi dan Sampel Penelitian

31

3.2.1. Populasi Penelitian

31

3.2.2. Sampel Penelitian

31

3.3.

Variabel Penelitian

31

3.3.1. Variabel Bebas (X)

31

3.3.2. Variabel Terikat (Y)

31

3.4.

32

Jenis dan Desain Penelitian

3.4.1. Jenis Penelitian

32

3.4.2. Desain Penelitian

32

3.5.

Instrumen Penelitian

33

3.6.

Validitas Tes

34

3.7

Lembar Observasi

34

3.8

Teknik Pengolahan Data

38

3.9

Analisis Data Observasi

38

3.9.1 Menghitung Skor Mentah

38

3.9.1.1 Menentukan Nilai Rata-rata dan simpangan baku

38

viii
Halaman
3.9.2

Uji Normalitas

39

3.9.3 Uji Homogenitas

39

3.9.4 Pengujian Hipotesis

40

3.9.4.1 Uji Kesamaan Rata-Rata Pretes (Uji t Dua Pihak)

40

3.9.4.2 Uji Kesamaan Rata-Rata Poster (Uji t satu pihak)

41

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

44

4.1.

Hasil Penelitian

44

4.1.1

Deskripsi Hasil Penelitian

44

4.1.2

Analisis dan Data Pretes

46

4.1.2.1 Nilai Rata-Rata dan Standat Deviasi Pretes

46

4.1.2.2 Uji Normalitas

46

4.1.2.3 Uji Homogenitas

46

4.1.2.4 Uji Hipotesis Data Pretes (Uji t Dua Pihak)

47

4.1.3

47

Observasi

4.1.3.1 Observasi Pada Kelas Eksperimen

48

4.1.3.1.1 Perkembangan Aktivitas Siswa

48

4.1.3.1.2 Perkembangan Sikap (Afektif) Siswa

48

4.1.3.1.3 Perkembangan keterampilan (Psikomotorik) Siswa

49

4.1.3.2

50

Observasi Pada Kelas Kontrol

4.1.3.2.1 Perkembangan Aktivitas Siswa

50

4.1.3.2.2 Perkembangan Sikap (Afektif) Siswa Kelas Kontrol

51

4.1.4

Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol

52

4.1.5

Analisis Data Postes

54

4.1.5.1 Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi Postes

54

4.1.5.2 Uji Normalitas Postes

54

4.1.5.3 Uji Homogenitas Postes

54

4.1.5.4 Uji Hipotesis Postes

54

4.2

55

Pembahasan Hasil Penelitian

ix
Halaman
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

60
60
60

DAFTAR PUSTAKA

62

LAMPIRAN

63

x
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

12

Tabel 2.2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif NHT

16

Tabel 2.3 Langkah-langkah Pembelajaran Konvensional

19

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu

28

Tabel 3.1. Desain Penelitian

32

Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Materi Pokok Bunyi

33

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa

35

Tabel 3.4 Kategori Aktivitas

43

Tabel 4.1 Data nilai pretes kelas eksperimen dan pretes kelas kontrol

44

Tabel 4.2 Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi

46

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

46

Tabel 4.4 Uji Homogenitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

46

Tabel 4.5 Uji Hipotesis Kemampuan Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

47

Tabel 4.6 Perkembangan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen

48

Tabel 4.7 Perkembangan Sikap Siswa Kelas Eksperimen

49

Tabel 4.8 Perkembangan Keterampilan (Psikomotorik) Siswa Kelas Eksperimen

49

Tabel 4.9 Perkembangan aktivitas siswa kelas kontrol

50

Tabel 4.10 Perkembangan sikap siswa kelas kontrol

51

Tabel 4.11 Data nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol

52

Tabel 4.12 Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Postes

54

Tabel 4.13 Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

54

Tabel 4.14 Uji Homogenitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

54

Tabel 4.15 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Postes

55

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Hasil yang diperoleh pelajar dari pembelajaran kooperatif

10

Gambar 2.2. Gelombang bunyi merupakan gelombnag longitudinal

18

Gambar 2.3. Rentang frekuensi bunyi

20

Gambar 2.4.Getaran Garputala Pada Rapatan Dan Regangan Dengan
Frekuensi Tertentu

21

Gambar 2.5. Resonansi Pada Bandul

23

Gambar 2.6. Resonansi Pada Senar

24

Gambar 2.7. Pemantulan Gelombang Bunyi

26

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian

37

Gambar 4.1 Histogram Pretes Pada Kelas Eksperimen

45

Gambar 4.2 Histogram Pretes Pada Kelas Kontrol

45

Gambar 4.3 Diagram perkembangan aktivitas siswa kelas eksperimen

48

Gambar. 4.4 Diagram perkembangan sikap siswa kelas ekspermen

49

Gambar 4.5 Gambar diagram perkembangan keterampilan siswa

50

Gambar 4.6 Perkembangan aktivitas siswa kelas kontrol

51

Gambar 4.7 Perkembangan sikap siswa kelas kontrol

51

Gambar 4.8 Histogram postes pada kelas eksperimen

53

Gambar 4.9 Histogram postes pada kelas kontrol

53

xii
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1

63

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2

76

Lampiran 3

Lembar Kerja Siswa (LKS) 1

90

Lampiran 4

Lembar Kerja Siswa (LKS) 2

92

Lampiran 5

Kisi – kisi Soal

95

Lampiran 6

Tes Hasil Belajar

105

Lampiran 7

Penyelesaian Tes Hasil Belajar

110

Lampiran 8

Angket Siswa

114

Lampiran 9

Nama-nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol

119

Lampiran 10 Tabel Hasil Belajar Siswa Pretes (Eksperimen)

120

Lampiran 11 Tabel Hasil Belajar Siswa Pretes (Kontrol)

122

Lampiran 12 Tabel Hasil Belajar Siswa PostTes (Eksperimen)

124

Lampiran 13 Tabel Hasil Belajar Siswa PostTes (Kontrol)
Lampiran 14 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen

126
128

Lampiran 15 Data Pretes Dan Postes Kelas Kontrol

129

Lampiran 16 Hasil Belajar Fisika Siswa Eksperimen dan Kontrol

130

Lampiran 17 Perhitungan Rata-Rata,Varians dan Standar Deviasi

132

Lampiran 18 Uji Normalitas Data

136

Lampiran 19 Perhitungan Uji Homogenitas

139

Lampiran 20 Pengujian Hipotesis Data

141

Lampiran 21 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

145

Lampiran 22 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol

151

Lampiran 23 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors

153

Lampiran 24 Tabel Uji Normalitas

154

Lampiran 25 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F

155

Lampiran 26 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t

157

Lampiran 27 Dokumentasi Penelitian

158

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi
pembangunan bangsa, yang mana pendidikan lebih dilakukan di sekolah yang
memperlibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Kegiatan
pembelajaran di sekolah adalah interaksi guru dengan peserta didik dalam
mempelajari suatu materi pelajaran yang telah tersusun dalam suatu kurikulum.
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tersebut, para pendidik disamping
menguasai bahan atau materi ajar, tentu perlu pula mengetahui bagaimana
karakteristik peserta didik yang menerima materi pelajaran tersebut. Kebanyakan
dalam setiap kegiatan proses pembelajara, suasana kelas cenderung teacheroriented yang menyebabkan siswa menjadi pasif dan bosan.
Dalam pelaksanaannya sistem pendidikan nasional menerapkan tujuan
pendidikan nasional terhadap semua mata pelajaran, termasuk didalamnya mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan
suatu mata pelajaran yang sudah dikenal dari jenjang SD sampai akhirnya ke
Perguruan Tinggi. Pemberian mata pelajaran pada jenjang SD merupakan
pengenalan atau merupakan awal dari penanaman konsep, fakta atau teori IPA
yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di tahap jenjang berikutnya
namun, pada kenyataannya IPA bukanlah suatu mata pelajaran yang mudah
diajarkan oleh guru, dengan melihat kepada kenyataaan yang dialami oleh siswa
yaitu dari hasil belajar IPA itu sendiri di setiap jenjang pendidikan.
Upaya siswa dalam mempelajari fisika sering menemui hambatanhambatan, dimana siswa menganggap pelajaran Fisika sebagai pelajaran yang
sangat membosankan, anggapan bahwa pelajaran fisika itu adalah pelajaran yang
sangat membosankan dikarenakan materi fisika itu selalu disajikan dengan bahasa
yang sangat sulit dipahami oleh siswa, ditambah lagi siswa seringkali mengalami
kesulitan dalam penggunaan rumus untuk memecahkan suatu permasalahan pada

1

2

soal fisika, hal itu sendiri dikarenakan, siswa kurang memahami materi yang
disajikan oleh buku, karena menggunakan bahasa yang kurang sederhana.
Dari hasil angket yang disebarkan peneliti kepada siswa kelas VIII SMP N
2 Kampung Rakyat pada saat melakukan observasi di 30 orang siswa, ternyata
siswa menyukai pelajaran fisika hanya karena merupakan mata pelajaran wajib,
70% (22 orang siswa) siswa mengatakan fisika itu sulit, kurang menarik,
membosankan, dan membingungkan, 20% (5 orang siswa) berpendapat bahwa
fisika itu biasa-biasa saja dan hanya 10% (3 orang siswa) yang berpendapat fisika
itu menyenangkan dan menantang. Fisika menempati posisi kedua setelah
matematika sebagai bahan mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh siswa.
Rendahnya hasil belajar fisika siswa dapat dilihat dari angket yang telah
disebarkan, angket tersebut menunjukkan bahwa siswa jarang untuk mengulang
pelajaran dirumah meskipun mereka mempunyai buku atau tidaknya mempunyai
buku, dan kurang berkeinginan untuk mengulang mempelajari fisika diluar
sekolah.
Hal ini terbukti, dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah
satu guru fisika di SMP N 2 Kampung Rakyat, beliau mengatakan rendahnya hasil
belajar fisika siswa tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yakni:(1) Kurangnya
kemauan siswa dalam memahami konsep fisika, (2) Kurangnya aktivitas siswa
untuk mengulang pelajaran fisika maupun kerja sama antar siswa, (3) Siswa
beranggapan bahwa fisika itu sulit untuk dimengerti/dipahami sebab terlalu
banyak rumus yang harus dihafal dan simbol-simbol yang tidak dimengerti siswa.
Dan faktor lain penyebab dari rendahnya hasil belajar fisika siswa adalah tidak
hanya dari siswa saja akan tetapi dari guru juga. Penyebabnya adalah karena
model pembelajaran yang digunakan guru adalah model pembelajaran
konvensional atau bisa dikatakan bahwa model pembelajaran yang digunakan
guru kurang bervariasi serta pembelajarannya yang masih terpusat kepada guru
sehingga siswa merasa bosan. Kemudian guru hanya berorientasi pada hafalan
tanpa memahami konsep dasar dahulu, sehingga siswa menganggap pelajaran
fisika itu termasuk pelajaran yang sulit dimengerti.

3

Guru yang mengajar dengan model pembelajaran yang kurang menarik
dapat menyebabkan siswa menjadi bosan, pasif dan tidak kreatif. Oleh karena itu,
guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajarnya dapat tercapai dengan
tepat.
Menurut Zamroni mengemukakan bahwa “manfaat penerapan belajar
kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya
dalam wujud input pada level individual. Disamping itu, belajar kooperatif
dapat mengembangkan solidaritas sosial di kalangan siswa. Dengan
belajar kooperatif, diharapkan kelak akan muncul generasi baru yang
memiliki prestasi akademik yang cemerlang dan memiliki solidaritas sosial
yang kuat”. (Trianto 2009: 57).
Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) atau penomoran
berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang
untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur
kelas. Numbered Head Together merupakan penyampaian materi dengan
menggunakan kelompok sebagai wadah dalam menyatukan persepsi/pikiran siswa
terhadap pertanyaan yang dilontarkan atau diajukan guru, yang kemudian akan
dipertanggung jawabkan oleh siswa sesuai dengan nomor permintaan guru dari
masing-masing kelompok. Dengan demikian, dalam kelompok siswa diberi nomor
masing-masing sesuai dengan urutannya. Sistematika dari fase yang diberikan
pada model ini sangat mendukung segala aspek yang dibutuhkan dalam
pembelajaran kooperatif dimana diharapkan kegiatan pembelajaran dapat
mencapai tujuan maksimal yang akan di capai. Untuk mengatasi permasalahan
diatas, maka dipilihlah model pembelajaran dengan model kooperatif tipe NHT
sangatlah tepat karena model pembelajaran ini memiliki kelebihan.
Karena menurut saya secara psikologi siswa cenderung menyukai
pelajaran yang tidak membebankan mereka, jadi dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT menuntut siswa untuk lebih bertanggung jawab terhadap
tugas yang diberikan karena setiap siswa dalam suatu kelompok tersebut akan
diberi nomor yang berbeda. Setiap siswa diberikan satu soal yang harus mereka
kuasai.

Tetapi

secara

keseluruhan,

menyelesaikan semua soal yang diberikan.

suatu

kelompok

tersebut

mampu

4

Adapun kelebihannya adalah sebagai berikut ; setiap siswa menjadi siap
semua, maksudnya adalah sebelum pembelajaran berlangsung siswa di ajak
berfikir mengenai masalah yang akan di pecahkan melalui fase persiapan. Dapat
melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh, dan siswa dikondisikan sehingga
dapat berdiskusi dengan sungguh-sungguh, dimana siswa yang akan dipanggil
pada fase penomoran akan dipilih secara acak sehingga semua siswa harus siap
dengan materi pembelajaran. Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang
kurang pandai, ke heterogenitasan model pembelajaran ini membentuk suatu
kondisi yang ideal sehingga terjadi transfer pengetahuan antar siswa.
Melihat beberapa masalah diatas dan merujuk pada keberhasilan penelitian
sebelumnya menggunakan model pembelajaran koopertaif tipe NHT, peneliti
mengajukan

judul

penelitian

sebagai

berikut:

“PENGARUH

MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER
(NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Bunyi Di Kelas
VIII Semester II SMP Negeri 2 Kampung Rakyat Desa Perkebunan Teluk
Panji Tahun Pelajaran 2015/2016 ”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:
1. semangat belajar fisika siswa yang masih kurang
2. keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih redah
3. kurangnya penggunaan media pembelajaran
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka masalah
dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran konvensional dan
untuk kelas eksperimen menggunakan model kooperatif tipe NHT dikelas
VIII SMP N 2 Kampung Rakyat T.A 2015/2016.
2. Materi pokok yang diajarkan adalah Bunyi untuk kelas VIII SMP N 2
Kampung Rakyat T.A 2015/2016.

5

1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok Bunyi dikelas VIII
Semester II SMP N 2 Kampung Rakyat. T.A 2015/2016 ?
2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa yang

menggunakan model

pembelajaran konvensional pada materi pokok Bunyi dikelas VIII
Semester II SMP N 2 Kampung Rakyat. T.A 2015/2016 ?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap
hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Bunyi dikelas VIII Semester
II SMP N 2 Kampung Rakyat. T.A 2015/2016 ?
1.5 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII selama pelaksanaan
dengan model pembelajaran NHT pada materi pokok Bunyi dikelas VIII
Semester II SMP N 2 Kampung Rakyat. T.A 2015/2016 ?
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII selama pelaksanaan
dengan model konvensional pada materi pokok Bunyi dikelas VIII
Semester II SMP N 2 Kampung Rakyat. T.A 2015/2016 ?
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran NHT terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok Bunyi dikelas VIII Semester II SMP N 2
Kampung Rakyat. T.A 2015/2016 ?
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang akan di ajukan ini adalah :
1. Sebagai informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok Bunyi dikelas VIII
Semester II SMP N 2 Kampung Rakyat.
2. Sebagai bahan informasi dan alternatif dalam pemulihan model
pembelajaran.

6

1.7 Definisi Operasional
Untuk menghindari pemahaman yang meluas , maka peneliti memberikan
penjelasan sitilah pada judul penelitian ini. Adapun istilah yang perlu dijelaskan
adalah :
1. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah salah satu model
pembelajaran kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip
dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil
yang saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam
pembelajaran kooperatif siswa pandai mengajar siswa yang kurang pandai
tanpa merasa dirugikan. Siswa yang kurang pandai dapat belajar dalam
suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan
memotivasinya. Model pembelajaran koperatif tipe NHT (Number Head
Together) adalah model pembelajaran yang menuntut siswa untuk lebih
bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan karena setiap siswa
dalam suatu kelompok tersebut akan diberi nomor yang berbeda. Dalam
pembelajaran koperatif tipe NHT ini guru menggunakan struktur empat
fase sebagai sintaks NHT: (1) fase penomoran, (2) fase mengajukan
pertanyaan, (3) fase berpikir bersama dan (4) fase menjawab.
2. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya atau dapat dikatakan juga sebagai hasil
dari suatu proses pembelajaran yang dapat diukur dan dinilai.

60

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data
hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan
penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Hasil belajar siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 2 Kampung Rakyat
T.A. 2015/2016 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT pada materi pokok bunyi diperoleh dengan rata-rata 70,33 dalam
kategori baik dan memenuhi standar KKM.
2. Hasil belajar siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 2 Kampung rakyat
T.A. 2015/2016 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada
materi pokok bunyi diperoleh dengan rata-rata sebesar 66,33 dalam kategori
cukup dan memenuhi standar KKM.
3. Ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan model
pembelajaran number heat together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok
bunyi berdasarkan uji t ,dengan thitung = 0,532 ≥ ttabel = 0,032.
5.2 Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
pembelajaran number heat together (NHT) agar lebih mengarahkan
siswa dalam mengajukan pertanyaan yang lebih mengarah kepada
penemuan bukan kearah pemberian jawaban.
2. Kepada peneliti selanjutnya lebih menguasai dalam pembagian
kelompok, sebaiknya jumlah siswa dalam tiap kelompok 3 – 4 siswa
agar siswa lebih konsentrasi dan menggunakan waktu seefisien
mungkin.

60

61

3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti permasalahan yang
sama disarankan untuk mengajukan permasalahan

yang lebih

menggugah rasa ingin tahu siswa sehingga termotivasi untuk
melakukan eksperimen untuk menemukan jawaban dari permasalahan.

62

DAFTAR PUSTAKA

Arends,R I., (2008). Belajar Untuk Mengajar.Perpustakaan Pelajar, Yogyakarta.
Dimyati dan Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan.,(2010), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed.
http//ainamulyana;blogspot;in/2012/01/pengertian-pembelajaran.html.
(23februari2015:21:00)
http//aroxx;blogsport;in/2015/1/pengertian-hasil-belajar-menurut-para;html.
(23februari2015:21:00)
http://www.lrckesehatan.net/cdroms_htm/pbl/pbl.htm (Diakses pada tanggal 30
april 2015 Pada Jam 12.20)
http://www.edtech.vt.edu/edtech/id/models/powerpoint/pbl.pdf
tanggal 30 april 2015 Pada Jam 12.20)

(Diakses

pada

Karim,S., (2009), Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar 2 Untuk Kelas
VIII SMP, Pusat Perbukuan, Jakarta.
Sagala,S,. (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabert,Bandung.
Sardiman., (2009), Iteraksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Slavin, R., (2005), Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktek, Nusa Media,
Bandung.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Sudjana,N,. (2014), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja
Rosdakarya Offset, Bandung.
Trianto., (2009), Mendisain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:
Konsep,Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, Kencana,Jakarta

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

0 8 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 2 KAMPUNG BARU BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 13 63

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 2 KAMPUNG BARU BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 29 147

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 28

0 13 186

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 7 55

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

1 17 95

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 8 56

PERBANDINGAN MODEL JIGSAW DENGAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN

6 17 204

1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RAMBAH SAMO

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 12 YOGYAKARTA

0 0 10