KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Identifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Daya Saing Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Wilayah Industri TPT Kabupaten Bandung (Studi Kasus : Kecamatan Dayeuh Kolot, Kecamatan Majalaya, Kecamatan Katapan

Global Competitiveness Index GCI dan studi literatur lainnya serta faktor pengukur daya saing berdasarkan Michael E. Porter.

2.2.1 Faktor Pengukur Daya Saing Berdasarkan Global Competitiveness

Index dan Studi Literatur Lainnya Menurut Global Competitiveness Index GCI Indeks Daya Saing Global, ada tiga kelompok faktor yang menentukan tingkat daya saing sebuah negara. Pertama, persyaratan-persyaratan dasar seperti kelembagaan, infrastruktur, kondisi ekonomi makro dan tingkat pendidikan serta kesehatan masyarakat. Faktor-faktor ini dianggap sebagai motor utama penggerak proses pertumbuhan ekonomi key for factor – driven economy. Kelompok kedua adalah faktor-faktor yang bisa meningkatkan efisiensi atau produktivitas ekonomi key for efficiency – driven economies seperti pendidikan tinggi dan pelatihan kualitas sumber daya manusia, kinerja pasar yang efisien, dan kesiapan teknologi di tingkat nasional maupun perusahaan secara individu. Kelompok ketiga adalah faktor-faktor inovasi dan kecanggihan proses produksi di dalam perusahaan yang secara bersama menentukan tingkat inovasi suatu negara key for innovation – driven economies. Inovasi akan menentukan kekuatan daya saing competitiveness, karena daya saing akan terkait erat dengan kemampuan SDM suatu bangsa dalam mengolah, mengelola, dan mengeksplor sumber daya alam secara lebih efisien. Parameter yang dinilai dalam sub indeks dari inovasi ada 7, yaitu: kualitas keilmuan institusi riset, kolaborasi riset industri dengan Perguruan Tinggi, jumlah paten per seribu penduduk, kapasitas inovasi, belanja perusahaan untuk RD, ketersediaan ilmuwan dan insinyur dan belanja pemerintah dalam teknologi modern. Parameter yang dinilai dalam sub indeks kecanggihan bisnis ada 9, yaitu kemauan untuk mendelegasikan wewenang, kualitas supplier lokal, perluasan pemasaran, kecanggihan proses produksi, kontrol terhadap distribusi internasional, keluasan jangkauan rantai nilai, pengembangan klaster oleh negara, keunggulan kompetitif alami dan kuantitas supplier lokal. Studi literatur lainnya berdasarkan penelitian tugas akhir oleh Sparta 2013 yang berjudul “Identifikasi Daya Saing Kota Cimahi Dibandingkan Dengan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung”, dalam pengukuran daya saingnya menggunakan faktor perekonomian, faktor infrastruktur, faktor SDM dan faktor institusi dan lingkungan. Faktor daya saing tersebut juga berdasarkan hasil berbagai tinjauan literatur, seperti Institute of Management Development IMD yaitu institusi yang menerbitkan buku World Competitiveness Yearbook WCY, Abdullah dkk 2002 yang melakukan kajian dalam menghitung daya saing daerah dalam lingkup propinsi di Indonesia dalam laporan “Daya saing Daerah, Konsep dan Pengukurannya di Indonesia”, studi penilaian daya saing wilayah oleh Vaughan dan Cartwright 2005 dalam “Analysis of Competitive Advantage in The Eastern Cape ”, dan pengukuran daya saing wilayah menggunakan metode phyramid model oleh Lengyel 2004 dalam studi “Measuring Territorial Competitiveness: Evidence From Hungarian Local Administrative Units ” oleh Miklos Lukovics pada tahun 2007.

2.2.2 Faktor Pengukur Daya Saing Berdasarkan Michael E. Porter

Menurut Michael E. Porter dalam bukunya The Competitive Advantage of Nations, terdapat empat faktor pokok yang menggambarkan keunggulan suatu wilayah atau industri. Faktor-faktor tersebut adalah faktor produksi, faktor kondisi permintaan, faktor industri-industri terkait dan industri-industri penunjang, serta faktor strategi perusahaan, struktur dan persaingan. Selain empat faktor pokok tersebut, terdapat juga dua faktor penunjang yang menggambarkan keunggulan suatu wilayah atau industri, yaitu faktor peluang dan peranan pemerintah. Untuk lebih jelas mengenai faktor-faktor pengukur daya saing tersebut dapat dilihat pada tabel II-1 di bawah ini. Tabel II-1 Faktor-Faktor Pengukur Daya Saing Berdasarkan GCI, Michael Porter, dan Sparta Global Competitiveness Index GCI Michael Porter Sparta 2013  Faktor penggerak proses pertumbuhan ekonomi  Kelembagaan, infrastruktur, kondisi eknomi makro, tingkat pendidikan serta kesehatan masyarakat  Faktor yang bisa  Empat faktor pokok  Faktor produksi  Faktor kondisi permintaan  Faktor industri- industri terkait dan industri penunjang  Faktor strategi perusahaan, struktur dan  Faktor perekonomian  Faktor infrastruktur  Faktor SDM  Faktor institusi dan lingkungan