Nyama Asana Jalan Menuju Moksa
tanulihnya kasakitan.
Terjemahan:
Pahalanya, orang yang tidak membunuh menyakiti selagi ada di dunia ini, maka segala sesuatu yang dicita-citakannya, segala yang ditujunya, segala sesuatu yang
dikehendaki atau diingini olehnya, dengan mudah tercapai olehnya tanpa sesuatu penderitaan, Sarasamuçcaya,142
“Ànrcamsyaý kûmà satyamahinsà dama àrjavam, pritih prasàdo màdhuryam màrdavaý
ca yamà daça”. Nyang brata ikang inaranan yama, pratyekanya nihan, sapuluh kwehnya,
ànresangsya, kûamà, satya, ahingsà, dama, àrjawa, priti, prasàda, màdhurya, màrdawa, nahan pratyekanya sapuluh, ànresangsya, si harimbawa, tan swàrtha
kewala; ksamà, si kelan ring panastis; satya, si tan mrsàwàda; ahingsà, manukhe sarwa bhàwa; dama, si upacama wruh mituturi manahnya; àrjawa, si dugà-
dugabener; priti, si gong karuna; prasàda, beningning manah; màduhurya, manisning wulat lawan wuwus; màrdawa, pösning manah.
Terjemahan:
Inilah brata yang disebut yama, perinciannya demikian; ànresangsya, ksamà, satya, ahingsà, dama, àrjawa, priti, prasàda, màdhurya, màrdawa, sepuluh banyaknya;
ànresangsya yaitu harimbawa, tidak mementingkan diri sendiri saja; ksamà, tahan akan panas dan dingin; satya, yaitu tidak berkata bohong berdusta; ahingsà,
berbuat selamat atau bahagianya sekalian mahluk; dama, sabar serta dapat menasehati dirinya sendiri; àrjawa, adalah tulus hati berterus terang; priti, yaitu
sangat welas asih; prasàda, adalah kejernihan hati; màdhurya, yaitu manisnya pandangan muka manis dan manisnya perkataan perkataan yang lemah lembut;
màrdawa, adalah kelembutan hati, Sarasamuçcaya, 259.