Pengertian Kepariwisataan Usaha Jasa Kepariwisataan

diharapkan dapat memberikan dampak ganda terhadap kegiatan-kegiatan di sektor lainnya. Sektor pariwisata merupakan kegiatan yang terdiri dari berbagai sektor kegiatan. Kegiatan pariwisata dapat mencakup semua kegiatan ekonomi terutama sektor hotel, restoran, sektor jasa, maupun sektor industri.

2.3.2 Jenis-Jenis Usaha Jasa Kepariwisataan

Jenis-jenis usaha jasa kepariwisataan dapat dibedakan sebagai berikut: a. Menurut Asal Wisatawan Mengenai wisatawan pertama-tama pariwisata perlu diketahui asal wisatawan, apakah dari dalam atau luar negeri. Kalau asalnya dari dalam negeri sendiri wisatawan ini hanya pindah tempat sementara di wilayah lingkungan sendiri selama ia mengadakan perjalanan, maka dinamakan wisatawan domestik, sedangkan kalau dari luar negeri dinamakan wisatawan Internasional. b. Menurut Jangka Waktu Kedatangan seorang wisatawan disuatu tempat atau negara diperhitungkan pula menurut waktu lamanya ia tinggal di tempat atau negara yang bersangkutan. Dengan ini menimbulkan istilah pariwisata jangka pendek dan jangka panjang, semua ini tergantung ketentuan yang berlaku di negara itu. c. Menurut Jumlah wisata Perbedaan ini diperhitungkan atas dasar jumlah wisatwan yang datng, apakah wisatawan datang sendiri atau rombongan, maka ini menimbulkan istilah pariwisata rombongan. 24 24 MJ. Prajogo, Op.Cit. hlm.27. Sektor pariwisata meliputi beberapa bidang usaha seperti: hotel dan restauran, biro perjalanan wisata, kawasan wisata. Pariwisata merupakan sektor yang melibatkan sektor-sektor lain, sehingga koordinasi sangat penting. Prinsip Pengembangan Sektor Pariwisata adalah mempertimbangkan kepekaan budaya dan lingkungan dan tidak hanya berdasarkan pertimbangan untuk memperoleh devisa. Kebijakan Pemerintah Daerah Bagi Pengembangan Pariwisata adalah menganalisis potensi pariwisata daerah, serta mengkaji faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi pengembangan pariwisata daerah. Daerah harus dapat mengidentifikasi kombinasi atraksi budaya yang menjadi kekuatan daerah dan yang akan dijadikan prioritas pengembangan pariwisata daerah. Jenis-jenis usaha jasa kepariwisataan dilihat dari objeknya adalah sebagai berikut: a. Wisata Budaya Perjalanan dilakukan atas dasar keinginan untuk memeperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau perjalanan ketempat lain untuk ke luar negeri, memepelajari keadaan rakyat, dan adat istiadat, cara hidup, budaya, dan seni. b. Wisata Kesehatan Jenis wisata ini dimaksudkan untuk menukar keadaan sehari-hari di mana ia tinggal demi kepentingan pengobatan dan peristirahatan baik jasmani maupun rohani, dengan mengunjungi tempat - tempat yang mengandung belerang. Pariwisata untuk Olahraga, para wisatawan dapat mendaki gunung untuk mendayung di sungai atau telaga. Pariwisata untuk menikmati perjalanan atau pariwisata petualangan para wisatawan dapat menjelajah rimba, mengarungi samudra, dan napak tilas. 25

2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung

Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung menurut Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 26 Tahun 2008 tentang Tugas dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung adalah satuan kerja perangkat daerah yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan pemerintahan Daerah dalam hal Pelayanan Perizinan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Penanaman Modal berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan yang ditetapkan oleh Walikota. Pembentukan Badan Penanaman Modal dan Perizinan BPMP Kota Bandar Lampung ini, diharapkan iklim investasi di Kota Bandar Lampung akan membaik, yang mana hal itu secara otomatis akan berimbas kepada meningkatnya Pendapatan Asli Daerah PAD dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Kota Bandar Lampung pada umumnya. Dalam menyelenggarakan Tugas pokok di atas, Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung mempunyai fungsi untuk melaksanakan: a. Perumusan-perumusan Kebijakan teknis di bidang Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal 25 Nyoman Pendit. Op.Cit, 1994. hlm.17.

Dokumen yang terkait

PERAN BADAN PENANAMAN DAN MODAL PERIZINAN DALAM PENERBITAN KETERANGAN RENCANA KOTA UNTUK PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

0 7 66

ANALISIS PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN TIM TEKNIS PERIZINAN KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM PERIZINAN PEMASANGAN REKLAME DI KOTA BANDAR LAMPUNG (Studi Pada Badan Penanaman Modal Dan Perizinan Kota Bandar Lampung) Oleh

0 28 106

ANALISIS PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN TIM TEKNIS PERIZINAN KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM PEMASANGAN IZIN REKLAME DI KOTA BANDAR LAMPUNG (Studi Pada Badan Penanaman Modal Dan Perizinan Kota Bandar Lampung)

0 15 99

PERANAN BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAERAH PROVINSI LAMPUNG DALAM PEMBERIAN IZIN USAHA PENGELUARAN HEWAN TERNAK

0 10 50

KEWENANGAN BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN DALAM PELAKSANAAN PEMBERIAN IZIN PENANAMAN MODAL DAERAH DI PROVINSI LAMPUNG

0 10 27

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN (BPMP) KOTA BANDAR LAMPUNG

8 48 67

KINERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN (BPMP) TERHADAP PENGENDALIAN MENARA KOMUNIKASI DI KOTA BANDAR LAMPUNG 2013

1 19 78

KUALITAS PELAYANAN PERIZINAN MELALUI SISTEM ONE STOP SERVICE PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN (BPMP) KOTA BANDAR LAMPUNG

19 107 76

KINERJA PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN (BPMP) KOTA SURAKARTA

0 1 8

Kata Kunci : Perizinan, Badan Penanaman Modal dan Perizininan ABSTRACT - PERIZINAN USAHA JASA BOGA OLEH BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN KOTA BANDAR LAMPUNG

0 0 12