c. Sikap terhadap kesehatan lingkungan Adalah pendapat atau penilaian seseorang terhadap lingkungan dan
pengaruhnya terhadap kesehatan. Misalnya pendapat atau penilaian terhadap air bersih, pembuangan limbah, polusi dan sebagainya.
2.1.5 Pengetahuan dan Sikap Kesehatan Lingkungan di Sekolah
Pengetahuan dan sikap kesehatan lingkungan ini harus dapat diterapkan di lingkungan agar dapat menjadi bersih dan sehat.
Pengetahuan dan sikap kesehatan paling tidak harus dimiliki oleh anak Sekolah Dasar agar membiasakan hidup bersih dan sehat sebagai bekal
untuk besuk bermayarakat. Perwujudannya adalah dengan membuang sampah pada tempatnya. Membuang sampah pada tempatnya adalah
salah satu kegiatan yang ringan dan sering diabaikan oleh masyarakat, akan tetapi jika membuang sampah tidak dilakukan dengan benar akan
memberikan dampak merusak lingkungan yang dapat dirasakan dalam waktu berkepanjangan. Selain membuang sampah pada tempatnya
adalah: membuang air besar dengan benar pada jamban, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, kantin yang sehat.
2.1.6 Promosi Kesehatan dengan Kartu Arus
2.1.6.1 Promosi Kesehatan Istilah promosi kesehatan mulai dikenal lebih luas setelah
konfrensi Internasional Promosi Kesehatan 1 di Ottawa tahun 1986. Promosi kesehatan adalah suatu proses pemberdayaan atau
memandirikan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya melalui peningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan serta mengembangkan lingkungan sehat Ircham
Machfoedz, 2008:81. Berdasarkan konsep promosi kesehatan individu dan
masyarakat bukanlah obyek yang pasif sasaran tetapi juga subjek pelaku. Dalam konsep tersebut masalah bukan hanya menjadi
sektor kesehatan akan tetapi juga sebagai urusan swasta dan dunia usaha yang dilakukan dengan pendekatan kemitraan. Dengan
demikian kesehatan adalah upaya dari,oleh, dan untuk masyarakat yang diwujudkan sebagai gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PHBS. Departemen Kesehatan, 2000. Faktor – faktor yang mendukung promosi kesehatan
misalnya: penggunaan media penyuluhan yang sesuai dengan keadaan responden, kesadaran masyarakat akan pentingnya
informasi kesehatan, dan penyampaian informasi yang menarik dengan ditunjang kegiatan – kegiatan tentang kesehatan. Untuk
faktor – faktor yang menghambat promosi kesehatan misalnya: kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi kesehatan masih
kurang, keadaan daerah yang masih sulit dijangkau dengan transportasi dan komunikasi, dan masih kurangnya tenaga kesehatan
dibidang promosi kesehatan. Salah satu metode yang digunakan untuk promosi kesehatan adalah metode permainan. Penggunaan
metode permainan untuk penyampaian materi di Sekolah Dasar lebih
mudah diterima oleh siswa, karena metode permainan membuat siswa lebih berpikir aktif dalam menyampaikan pendapat, serta siswa
tidak akan mengalami kebosanan. Ircham Machfoeds, 2008. 2.1.6.2 Kartu Arus
Media adalah alat peraga yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan – pesan kesehatan Soekidjo
Notoatmodjo, 2003: 102. Permainan kartu arus adalah permainan yang menggunakan sebuah kartu, dimainkan secara berkelompok.
Masing–masing kelompok menyusun kartu sesuai dengan tema yaitu kesehatan lingkungan pada lembar bagan, sehingga membentuk alur
cerita tentang kesehatan lingkungan di sekolah. Permainan kartu arus selain menarik, juga sudah pernah digunakan oleh Departemen
kesehatan untuk penyuluhan HIV AIDS di lingkungan SMA. Permainan kartu arus dilakukan untuk menyampaikan materi kepada
siswa – siswa TK atau Sekolah Dasar agar dalam penerapan dan pemberian materinya anak – anak mampu menerima dengan lebih
mudah dan tidak mengalami kebosanan. Cara permainan kartu arus adalah sebagai berikut:
1. Masing – masing kelompok diminta duduk melingkar 2. Fasilitator membagi lembar bagan dan sebuah amplop yang
berisi satu set kartu informasi 3. Fasilitator memberi penugasan kepada peserta:
Susun dan tempelkan kartu – kartu informasi pada
kotak – kotak kosong yang tersedia pada bagan sedemikian rupa sehingga membentuk alur cerita
tentang kesehatan lingkungan di Sekolah. Setelah tersusun masing – masing ketua kelompok
menyajikan di depan peserta lain untuk dibahas. 4. Masing – masing kelompok berdiskusi dan menempelkan
kartu informasi pada lembar bagan. 5. Fasilitator mendorong diskusi yang melibatkan peran aktif
semua peserta dan pada akhir seluruh pembahasan, fasilitator menutup permainan dengan memberi kunci jawaban dan
simpulan.
Gambar Permainan Kartu Arus
Gambar Bagan Arus
2.2 Kerangka Teori