7
Penulis menggunakan  Partial Least Square PLS  dengan alasan bahwa  variabel  yang  digunakan dalam penelitian  ini  merupakan  variabel  laten  tidak  terukur  langsung  yang  dapat  diukur  berdasarkan  pada  indikator-
indikatornya variable manifest. Menurut  Imam  Ghozali  2006:1  Partial  Least  Square  PLS  didefinisikan  sebagai  metode  analisis  yang
powerful  oleh  karena  tidak  mengasumsikan  data  harus  dengan  pengukuran  skala  tertentu,  jumlah  sampel  kecil. Tujuan Partial Least Square PLS adalah membantu peneliti untuk mendapatkan nilai variabel laten untuk tujuan
prediksi.
3.6.4 Uji Hipotesis
Hipotesis  merupakan  pernyataan  mengenai  populasi  yang  perlu  diuji  kebenarannya.  Untuk  melakukan pengujian  dilakukan  dengan  mengambil  sampel  dari  populasi,  Cara  ini  lebih  mudah  dibandingkan  dengan
menghitung seluruh anggota populasi. Setelah mendapatkan hasil statistik dari sampel, maka hasil tersebut dapat digunakan  untuk  menguji  pernyataan  populasi,  apakah  bukti  empiris  dari  sampel  mendukung  atau  menolak
pernyataan mengenai populasi. Seluruh proses tersebut dikenal dengan pengujian hipotesis.
Menurut Suharyadi dan Purwanto S.K. 2009:112 bahwa pengujian hipotesis merupakan: “Prosedur  yang  didasarkan  pada  bukti  sampel  yang  dipakai  untuk  menentukan  apakah  hipotesis
merupakan suatu pernyataan yang wajar dan oleh karenanya tidak ditolak, atau hipotesis tersebut tidak wajar dan oleh karena itu harus ditolak”.
Langkah-langkah pengujian hipotesis menurut Suharyadi dan Purwanto S.K. 2009:112 adalah sebagai berikut:
“a  Merumuskan  hipotesis  nol  H0  dan  hipotesis  alternatif  H1.  H0  hipotesis  nol  adalah  suatu pernyataan  mengenai  nilai  parameter  populasi.  H1  hipotesis  alternatif  adalah  suatu  pernyataan
yang  diterima  jika  data  sampel  memberikan  cukup  buki  bahwa  hipotesis  nol  adalah  salah.  H0 mempunyai tanda persamaan =, ≤, ≥, ≠, sedangkan H1 mempunyai tanda persamaan ≠, , dan .
b Menentukan taraf nyata, yaitu probabilitas menolak hipotesis nol yang benar. Semakin kecil semakin baik. Besar taraf nyata bisa 0,1; 0,05; dan 0,01.
c  Uji statistik dengan menggunakan uji t untuk sampel kecil. d  Menentukan daerah keputusan, yaitu nilai Z kritis dari taraf nyata.
e Menentukan keputusan, yaitu menentukan nilai uji satistik dengan daerah keputusan
”. Untuk menguji hipotesis penelitian secara parsial dilakukan melalui uji hipotesis statistik sebagai berikut:
H0: γ1.1 = 0: Pengaruh ξ terhadap η tidak signifikan
H1: γ 1.1 ≠ 0: Pengaruh ξ terhadap η signifikan H1: γ 2.1 = 0: Pengaruh ξ terhadap η tidak signifikan
H1: γ 2.1 ≠ 0: Pengaruh ξ terhadap η signifikan. Tolak Ho jika thitung  tabel pada taraf signifikan. Dimana tabel untuk α = 0,1 sebesar 1,645
Pengujian secara parsial Hipotesis:
H01; γ1.1=0, tarif pajak tidak berpengaruh terhadap penggelapan pajak tax evasion. H11
; γ1.1≠0, tarif pajak berpengaruh terhadap penggelapan pajak tax evasion. H02
; γ2.1=0, teknologi informasi perpajakan tidak berpengaruh terhadap penggelapan pajak tax evasion. H12
; γ2.1≠0, teknologi informasi perpajakan berpengaruh terhadap penggelapan pajak tax evasion. Kriteria Pengujian:
Jika t hitung ≥ t tabel 1,645 maka H0 ditolak, berarti Ha diterima. Jika t hitung ≤ t tabel 1,645 maka H0 diterima, berarti Ha ditolak.
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Rincian Pengembalian Kuesioner Respon Rate
Metode  pengumpulan  data  yang  dilakukan  dalam  penelitian  ini  adalah  penelitian  lapangan,  yaitu  peneliti menyebarkan  kuesioner  kepada  objek  penelitian  serta  mendampingi  responden  dalam  melakukan  pengisian
kuesioner.  Kuesioner  ini  dimaksudkan  untuk  mendapatkan  informasi  yang  ingin  diketahui  oleh  peneliti.  Rincian pengembalian  kuesioner  respon  rate  kepada  fiskus  pada  Seksi  Pengawasan  dan  Konsultasi  Waskon,  yaitu
diantaranya Waskon I, Waskon II, Waskon III, dan Waskon IV, serta Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Majalaya disajikan dalam tabel di bagian lampiran:
4.1.2 Karakteristik Responden
Karakteristik  responden  adalah  seluruh  identitas  responden  yang  dipandang  relevan  dengan permasalahan  yang  diidentifikasi,  berikut  disajikan  karakteristik  responden  berdasarkan  jenis  kelamin,  usia,
pendidikan terakhir, jabatan dan lama kerja.