Tinjauan Tentang Analisis Wacana Kritis
batasan apa yang diperkenalkan menjadi wacana, perspektif yang mesti dipakai, topik apa yang dibicarakan.
Dengan pandangan semacam ini, wacana melihat bahwa bahasa selalu terlibat dalam hubungan kekuasaan, terutama pembentukan subjek, dan
berbagai tindakan representasi yang terdapat dimasyarakat, karena memakai perspektif kritis, analisis wacana kategori ini disebut sebagai analisis wacana
kritis Critical Discourse Analisys. Ini untuk membedakan dengan analisis
dalam kategori yang sudah terlebih dahulu ada. 2.1.7.1
Karakteristik Analisis Wacana kritis
Dalam analisis wacana kritis Critical Discourse Analisys, wacana disini tidak dipahami semata sebagai studi bahasa. Pada akhirnya, analisis
wacana memang menggunakan bahasa dalam teks untuk dianalisis, tetapi bahasa yang dianalisis disini agak berbeda dengan studi bahasa dalam
pengertian linguistik tradisional. Bahasa dianalisis bukan dengan menggambarkan
semata dari
aspek kebahasaan,
tetapi juga
menghubungkan dengan konteks. Konteks disini berarti bahasa itu digunakan untuk tujuan praktik tertentu, termasuk didalamnya praktik
kekuasaan.
Menurut Fairclough dan Wodak, analisis wacana kritis melihat wacana pemakaian bahasa dalam tuturan dan tulisan sebagai bentuk
praktik sosial. mengambarkan wacana sebagai praktik sosial menyebabkan sebuah hubungan dialektis diantara peristiwa diskursif tertentu dengan
situasi, institusi, dan struktur sosial yang membentuknya. Praktik wacana
bisa jadi menampilkan efek ideologi, wacana dapat memproduksi dan mereproduksi hubungan kekuasaan yang tidak berimbang antara kelas
sosial, laki-laki dan perempuan, kelompok mayoritas dan minoritas, melalui bagaimana perbedaan itu direpresentasikan dalam posisi sosial
yang ditampilkan.
Sebagai contoh, melalui wacana, keadaan yang rasis, seksis, atau ketimpangan dari kehidupan sosial dipandang sebagai suatu common
sense, suatu kewajaran atau alamiah, dan memang seperti itu adanya.
Analisis wacana kritis melihat bahwa bahasa digunakan untuk melihat ketimpangan kekuasaan dalam masyarakat. Seperti yang
dikemukakan oleh Faiclough dan Wodak, analisis kritis menyelidiki bagaimana melalui bahasa kelompok sosial yang ada saling bertarung dan
mengajukan versinya masing-masing. Berikut ini merupakan karakteristik penting dari analisis wacana kritis. Diambil dari tulisan Teun A. van Dijk,
Fairclough, dan Wodak:
1. Tindakan
Prinsip pertama, wacana dipahami sebagai sebuah tindakan action. Dengan pemahaman seperti ini mengasosiasikan wacana
sebagai bentuk interaksi. Wacana bukan ditempatkan seperti dalam ruang tertutup dan internal. Orang berbicara atau menulis bukan
ditafsirkan untuk dirinya sendiri, tetapi mangandung maksud tersembunyi yang ditujukan untuk orang lain. Wacana dipahami
sebagai sesuatu yang diekspresikan secara sadar, terkontrol, dan
bukan sesuatu yang diluar kendali atau diekspresikan diluar kesadaran.
2. Konteks
Analisis wacana kritis mempertimbangkan konteks dari wacana, seperti latar, peristiwa, situasi, dan kondisi. Wacana disini
dipandang, diproduksi, dimengerti, dan dianalisis pada konteks tertentu. Analisis wacana juga memeriksa konteks dari komunikasi,
siapa yang mengkomunikasikan dengan siapa dan mengapa, dalam jenis khalayak dan situasi apa, melalui medium apa,bagaimana
perbedaan tipe dari perkembangan komunikasi, dan hubungan bagi setiap masing-masing pihak. Wacana dianggap dibentuk sehingga
harus ditafsirkan dalam situasi dan kondisi yang khusus. Wacana kritis mendefinisikan teks dan percakapan pada situasi tertentu
dipengaruhi oleh situasi sosial tertentu. 3.
Historis Analisis wacana menempatkan wacana dalam konteks sosial
tertentu, berarti wacana diproduksi dalam konteks tertentu dan tidak dapat dimengerti tanpa menyertakan konteks yang
menyertainya. Salah satu aspek penting untuk bisa mengerti teks adalah dengan menempatkan wacana dalam historis tertentu.
4. Kekuasaan
Mempertimbangkan elemen kekuasaan power dalam analisisnya. Bahwa setiap wacana yang muncul, dalam bentuk teks, percakapan,
dan lain sebagainya, tidak dipandang sebagai sesuatu yang alamiah, wajar, dan netral, tetapi merupakan bentuk pertarungan kekuasaan.
Konsep kekuasaan adalah salah satu kunci hubungan antara wacana dengan masyarakat.
5. Ideologi
Ideologi dianggap sebagai konsep yang sentral dalam analisis wacana kritis. Hal ini karena teks, percakapan, dan lainnya adalah
bentuk dari praktik dan cerminan ideologi tertentu. Teori-teori klasik tentang ideologi diantaranya mengatakan bahwa ideologi
dibangun oleh kelompok yang dominan dengan tujuan untuk memproduksi dan melegitimasi dominasi mereka.