Infitrasi Evapotranspirasi Kajian Penyebaran Air Di Daerah Perakaran Pada Beberapa Jenis Tanah dan Tanaman Dalam Skala Laboratorium

Gambar 2. Penggunaan air oleh alfalfa dari setiap meter tanah daerah akar pada daerah tandus dengan permukaan air-tanah yang dalam Hansen, dkk, 1992. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Air Pada Daerah Perakaran

a. Infitrasi

Infiltrasi dimaksudkan sebagai proses masuknya air ke permukaan tanah. Proses ini merupakan bagian yang sangat penting dalam daur hidrologi maupun dalam proses pengalihragaman hujan menjadi aliran di sungai. Secara fisik terdapat beberapa faktor yang berpengaruh, yaitu : 1. Jenis tanah 2. Kepadatan tanah 3. Kelembaban tanah 4. Tutup tumbuhan Jenis tanah berpasir umumnya cenderung laju infiltrasi tinggi, sebaliknya jenis tanah liat laju infiltrasi cenderung rendah Harto, 1993. Universitas Sumatera Utara

b. Evapotranspirasi

Evapotranspirasi sangat erat berkaitan dengan kebutuhan air tanaman. Kebutuhan air tanaman adalah sejumlah air yang dibutuhkan untuk mengganti air yang hilang akibat penguapan. Penguapan dalam hal ini meliputi penguapan dari permukaan air dan daun-daun tanaman. Bila kedua proses ini terjadi bersamaan, maka terjadilah evapotranspirasi, yaitu gabungan dari proses penguapan disebut evaporasi dan penguapan melalui tanaman disebut transpirasi Limantara, 2010. Salah satu perhitungan evapotranspirasi tanaman adalah metode Blaney and Criddle yang telah diubah seperti berikut : U = K.P45,7t+813 100 .................................................................. 1 K = Kt x Kc .......................................................................... 2 Kt = 0,0311t + 0,240 ............................................................ 3 dimana : U = Evapotranspirasi tanaman bulanan mmbulan Kt = Koefisien suhu Kc = Koefisien tanaman P = Peresentase jam siang Lintang Utara Sosrodarsono dan Takeda, 2003. Cara yang paling banyak digunakan untuk mengetahui volume evaporasi dari permukaan air bebas adalah dengan menggunakan panci evaporasi. Beberapa percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa evaporasi yang terjadi dari panci evaporasi lebih cepat dibanding dari permukaan air yang luas. Untuk itu hasil pengukuran dari panci evaporasi harus dikalikan dengan suatu koefisien seperti terlihat pada rumus dibawah ini : Universitas Sumatera Utara E = k x Ep .......................................................................................... 4 dimana : E = evaporasi dari badan air mmhari k = koefisien panci 0,8 Ep = evaporasi dari panci mmhari koefisien panci bervariasi menurut musim dan lokasi, yaitu berkisar antara 0,6 sampai 0,8. Biasanya digunakan koefisien panci tahunan sebesar 0,7 Triatmodjo, 2008 dalam Bunganaen, 2009. Nilai evapotranspirasi dapat diperoleh dengan pengukuran dilapangan atau dengan rumus-rumus empirik. Untuk keperluan perhitugan kebutuhan air irigasi dibutuhkan nilai evapotranspirasi potensial Et yaitu evapotranspirasi terjadi apabila tersedia cukup air. Kebutuhan air untuk tanaman adalah nilai Et dikalikan dengan suatu koefisien tanaman. ET = kc x Et ....................................................... 5 dimana : ET = Evapotranspirasi tanaman mmhari Et = Evaporasi tetapan tanaman acuanmmhari kc = Koefisien tanaman Limantara, 2010.

c. Tanah