penelitian dalam agama, filsafat, dan ilmu pengetahuan.. Namun demikian, berbagai bidang seperti bisnis, industri, olahraga, ilmu pengetahuan, musik, tari, dan teater
hidup semua menggabungkan beberapa gagasan waktu ke dalam sistem masing- masing pengukuran.
Curahan waktu yang diberikan antar sesama masyarakat Desa Muara Telang dalam tradisi
Betumpak ini sangat menyampingkan pekerjaannya. Warga sangat antusias jika ada tradisi
Betumpak sehingga rela mengorbankan untuk meninggalkan pekerjaannya terlebih dahulu. Atau juga mereka mempercepat waktu pekerjaannya
untuk menghadiri tradisi ini. b. Perbandingan curahan waktu masyarakat kota dan Desa
Di Desa penyesuaian waktu dan penghargaan waktu terlalu tinggi diberikan untuk antar sesama warga. Namun di kota sebaliknya, warga di kota lebih mementingkan
kepentingan pekerjaannya dibanding membantu antar sesama warga atau kerabat terdekat. Hal ini terjadi karena masyarakat Desa lebih banyak yang bekerja sebagai
petani, sedangkan masyarakat kota bekerja sebagai kerja kantoran yang tidak memiliki waktu senggang untuk berbaur antar warga atau kerabat.
K. Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang hubungan teori-teori dan berbagi faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting.
Tradisi Betumpak merupakan tradisi
turun menurun pada Desa Muara Telang kecamatan Teluk Gelam kabupaten OKI Sumatera Selatan.
Betumpak adalah dari tradisi tolong menolong pada saat adanya tradisi perkawinan. Sikap saling membantu dan tolong menolong akan terlihat dalam pelaksanaan
tradisi Betumpak dalam mempersiapkan acara penikahan atau tradis Sedekah. Betumpak
biasanya dilakukan satu minggu sebelum resepsi pernikahan Sedekah.
Bentuk-bentuk dari tradisi betumpak ialah tolong-menolong,sering menghadiri orang
bersedekah, memberi bantuan berupa materi uang dan brang bawaan dan non materi tenaga, curahan waktu, ide pemikiran. Terlihat bahwa sifat pamrih melekat pada tradisi
Betumpak, karena kondisi tolong-menolong yang mengharuskan adanya hubungan timbal balik Resiprositas. Dalam tradisi ini, tuan rumah selalu menyiapkan catatan untuk
mencatat apa saja pemberian dari kerabat serta tetangga yang datang. Dapat dilihat dari hal tersebut, maka setiap kerabat dan tetangga yang datang mengharapkan balas budi dari tuan
rumah ketika mereka nantinya mengadakan sedekah pula. Sehingga dalam tradisi
Betumpak ini melekat sifat Resiprositas dan Pertukaran.
Gambar 1. Kerangka Berfikir.
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang diandalkan pada analisis dan konstruksi. Analisis dan kontruksi dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten. Tujuannya
adalah untuk mengungkapkan kebenaran sebagai sebagai salah satu manifestasi hasrat manusia untuk mengetahui apa yang dihadapinya dalam kehidupan Soekanto,2013.
Penelitian ini mengungkapkan suatu fenomena sosial yang akan dilakukan sesuai dengan cara kerja yang teratur dan telah melalui pemikiran yang matang dan sistematis untuk
memudahkan penelitian dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pada penelitian kualitatif deskriptif, data yang dikumpulkan umumnya berbentuk kata-kata,
gambar, dan kebanyakan bukan berbentuk angka. Data dimaksud meliputi transkip wawancara, catatan di lapangan, foto-foto, dan dokumen pribadi. Termasuk di dalamnya
deskripsi mengenai situasi wilayah penelitian. Sebagaimana yang menjadi corak dari penelitian kualitatif
deskriptif, bahwa penelitian kualitatif tidak hanya menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang
diteliti yang meliputi aspek tempat place, pelaku actor, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis dengan objek yang diteliti.
Dalam proses penelitian kualitatif, data yang didapatkan berisikan catatan tentang perilaku dan keadaan individu secara keseluruhan. Penelitian kualitatif menunjukkan pada prosedur
riset yang menghasilkan data kualitatif, ungkapan atau catatan orang itu sendiri atau tingkah lakunya. Peneliti akan melakukan penelitian dengan metode pengumpulan fakta
secara mendalam mengenai bagaimana aktivitas pertukaran dalam tradisi betumpak pada
masyarakat desa Muara Telang kecamatan Teluk Telam kabupaten OKI provinsi Sumatera Selatan serta bagaimana bentuk-bentuk pertukaran dalam tradisi
betumpak.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Muara Telang Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir OKI Sumatera Selatan. Alasan peneliti mengambil tempat tersebut karena
terdapat tradisi tolong menolong saat upacara pernikahan dengan mengutamakan pemberian dalam bentuk barang, tenaga, dan waktu yang disebut tradisi “betumpak” atau
“ benitip” yang terus dijalankan oleh masyarakat Desa Muara Telang, Kecamatan Teluk
Gelam Kabupaten OKI Sumatera Selatan. Waktu Penelitian disesuaikan dengan proses waktu penggarapan proposal dan dengan
himbauan dosen pembimbing yaitu pada tanggal 11 April 2016 sampai dengan 24 April 2016.
C. Fokus Penelitian
Dalam penelitian kualitatif gejala bersifat holistik atau menyeluruh dan tidak dapat dipisah-pisahkan sehingga peneliti tidak akan menetapkan penelitian hanya berdasarkan
variabel penelitian, tetapi keseluruhan fenomena sosial yang diteliti yang meliputi aspek tempat
place yaitu desa Muara Telang Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten OKI Sumatera Selatan, pelaku
actor yaitu warga masyarakat desa Muara Telang yang mengikuti tradisi
betumpak dan aktivitas activity yaitu kegiatan atau aktivitas dalam tradisi
betumpak.
Fokus penelitian mempunyai makna batasan penelitian, karena dalam lapangan penelitian banyak gejala yang meyangkut tempat, pelaku, dan aktifitas, namun tidak semua tempat,
pelaku dan aktifitas akan diteliti semua. Menentukan fokus lebih diarahkan pada tingkat kebaharuan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial lapangan untuk membatasi
penelitian guna memilih mana data yang relevan dan yang tidak relevan, agar tidak dimasukkan kedalam sejumlah data yang sedang dikumpulkan. Oleh karena itu, penelitian
ini akan difokuskan pada: 1. Pola aktivitas dalam tradisi
betumpak. 2. Bentuk pemberian dalam tradisi
betumpak. 3. Bentuk pertukaran dalam tradisi
betumpak. 4. Hubungan kekeluargaan dalam tradisi
betumpak.
D. Teknik Penentuan Informan
Informan adalah orang yang diharapkan dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Menurut Faisal dalam Sudarwan, 2002, agar memperoleh
informasi yang lebih terbukti, terdapat beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan antara lain:
1. Subjek yang lama dan intensif dengan suatu kegiatan atau aktifitas yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian.
2. Subjek yang masih terkait secara penuh dan aktif pada lingkungan atau kegiatan yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian.
3. Subjek yang mempunyai cukup banyak informasi, banyak waktu, dan kesempatan untuk dimintai keterangan.
4. Subjek yang berada atau tinggal pada sasaran yang mendapat perlakuan yang mengetahui kejadian tersebut.