EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama kematian dan
bertanggung jawab atas penurunan status kesehatan jutaan manusia di seluruh
dunia. Demikian juga di Indonesia, penyakit infeksi yang sebagian disebabkan
oleh bakteri merupakan masalah besar di bidang kesehatan yang memerlukan
penanganan yang serius karena berpotensi menginfeksi berbagai organ dalam
tubuh dan menyebabkan komplikasi cukup serius (WHO, 2002).
Escherichia coli merupakan penyebab dari banyak infeksi. Salah satu
diantaranya adalah infeksi enterik. Diare merupakan salah satu contoh kasus
infeksi enterik akibat Escherichia coli yang sangat sering terjadi (Madappa,
2010). Hasil SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga) pada tahun 2004
menyebutkan bahwa angka kematian akibat diare diperkirakan sekitar 23 per 100
ribu penduduk dan pada balita 75 per 100 ribu balita. Bahkan selama tahun 2006
sebanyak 41 kabupaten di 16 provinsi melaporkan KLB (Kejadian Luar Biasa)
diare di wilayahnya. Dari hasil analisis Departemen Kesehatan pada tahun 19952001 menyatakan bahwa penyebab kasus diare di Indonesia didominasi oleh
Vibrio cholerae, Shigella sp., Salmonella typhi, dan Escherichia coli (Depkes,
2006). Selain diare, Escherichia coli juga dapat menyebabkan pneumoni,
meningitis, infeksi intra-abdominal, infeksi traktus urinarius, dan infeksi lainya
(Madappa, 2010).
1
2
Saat ini Escherichia coli dilaporkan telah resisten terhadap obat-obatan
konvensional. Hal tersebut dapat terjadi terutama pada orang yang memiliki
riwayat penggunaan antibiotik jangka panjang (WHO, 2002). Beberapa contoh
golongan antibiotik yang dikabarkan telah resisten terhadap Escherichia coli
adalah antibiotik golongan aminoglycosides dan third generation cephalosporins
(Nicolle, 2001). Insiden bakteri resisten yang meningkat merupakan tanda bahaya
dan diperkirakan berlanjut meningkat seiring dengan banyaknya pemakaian
antibiotik yang tidak rasional (WHO, 2002).
Untuk itu perlu dipikirkan pengobatan alternatif ataupun pengobatan
pendamping yang efektif dan efisien serta aman akan tetapi tetap berorientasi pada
standar pelayanan kesehatan yang telah ada. Pengobatan pendamping yang
dimaksud antara lain dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti tanaman
obat.
Penggunaan tanaman sebagai obat-obatan saat ini sudah cukup populer. Hasil
survey di Amerika terhadap 1.204 orang, menunjukkan 34% menggunakan
tanaman sebagai obat alternatif (Devitt, 2002). Survey lain yang dilakukan di
Harvard tahun 1990-1997, penggunaan tanaman sebagai obat alternatif meningkat
dari 2.5% menjadi 12.1% (Browne, 2002). Alasan dari pemakaian tanaman
sebagai obat karena mereka merasa terapi dengan cara tersebut cukup aman, dan
efektif (Devitt, 2002).
Curcuma domestica atau kunyit, merupakan salah satu tanaman yang dikenal
mempunyai khasiat obat. Tanaman ini merupakan tanaman tropis yang banyak
terdapat di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Kunyit banyak dikonsumsi di
berbagai negara untuk berbagai tujuan, antara lain untuk bumbu masakan, bahan
3
pewarna, dan obat tradisional. Penelitian tentang kunyit akhir-akhir ini cukup
meningkat karena diduga kunyit memiliki berbagai efek yang menguntungkan
seperti, anti inflamasi, anti kanker, dan anti infeksi. Efek antibiotik kunyit
disebabkan bahan aktif yang terkandung di dalamnya yaitu diferuloylmethane atau
curcumin (Rukmana, 2003). Selain curcumin, dilaporkan bahwa minyak atsiri
(volatile oil) yang diisolasi dari rimpang kunyit (Curcuma domestica) mempunyai
efek antimikroba (Maryland, 2004).
Dari
hasil
penelitian
terdahulu
diketahui
ekstrak
rimpang
kunyit
menghasilkan daya antimikroba terhadap MRSA (Methilcillin Resistant
Staphylococcus aureus) dan Salmonella typhi (Kim et al, 2001). Hal ini
menimbulkan pertanyaan apakah ekstrak rimpang kunyit dapat digunakan sebagai
antimikroba terhadap Escherichia coli. Selain itu, belum ada bukti ilmiah
mengenai penggunaan rimpang kunyit sebagai ramuan obat khususnya dalam
pengobatan penyakit diare dan penyakit lain yang disebabkan oleh Escherichia
coli. Untuk itu perlu dilakukan suatu penelitian untuk mendapatkan dasar teoritis
dan bukti-bukti ilmiah tentang penggunaan rimpang kunyit dalam pengobatan
penyakit diare serta penyakit lain yang disebabkan oleh Escherichia coli.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah pemberian ekstrak rimpang kunyit mempunyai efek antimikroba
terhadap bakteri Escherichia coli secara in vitro?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui efek antimikroba ekstrak rimpang kunyit terhadap
bakteri Escherichia coli secara in vitro.
4
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui nilai KBM (Kadar Bunuh Minimal) ekstrak rimpang
kunyit terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
2. Mengetahui hubungan antara peningkatan konsentrasi ekstrak
rimpang kunyit terhadap hambatan pertumbuhan bakteri Escherichia
coli.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Ilmiah
1. Dapat mengetahui aktifitas antimikroba ekstrak rimpang kunyit
terhadap
bakteri Escherichia coli sehubungan dengan usaha
pengobatan penyakit yang disebabkan oleh Escherichia coli.
2. Dapat digunakan untuk dasar penelitian lebih lanjut untuk menguji
efek antimikroba ekstrak rimpang kunyit terhadap bakteri lain selain
Escherichia coli.
3. Mendorong penelitian selanjutnya untuk membandingkan efek
antimikroba ekstrak rimpang kunyit dengan antibiotika yang
digunakan untuk Escherichia coli.
1.4.2 Manfaat Praktis
Penggunaan ekstrak rimpang kunyit sebagai terapi alternatif untuk
mengatasi penyakit yang disebabkan oleh Escherichia coli.
1.5 Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini yang diteliti hanya KBM. Hal tersebut disebabkan oleh
karena ekstrak rimpang kunyit yang keruh sehingga mengakibatkan KHM (Kadar
Hambat Minimal) tidak dapat dinilai.
KARYA TULIS AKHIR
EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma
domestica) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO
Oleh:
RESA PUTRA ADIPURNA
08020004
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2012
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
15 November 2011
Pembimbing I
dr. Irma Suswati, M.Kes
Pembimbing II
dr. Moch. Aleqsander, M.Kes., Sp,B., FINACS
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
dr. Irma Suswati, M.Kes
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Resa Putra Adipurna ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 15 November 2011.
Tim Penguji
dr. Irma Suswati, M.Kes
Ketua
dr. Moch. Aleqsander, M.Kes., Sp,B., FINACS
Anggota
dr. Pertiwi Febriana Candrawati M.Sc., Sp. A.
Anggota
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Akhir dengan judul “Efek Antimikroba Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma
domestica) Terhadap Escherichia coli Secara Invitro ”.
Karya
tulis
ini
disusun
sebagai
salah
satu
persyaratan
dalam
menyelesaikan Program Sarjana Kedokteran S1 (Strata 1). Dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada pihak yang telah
mendukung penyelesaian Karya Tulis Akhir ini, terutama kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang dan selaku dosen pembimbing I dalam penulisan
Karya Tulis Akhir ini.
2. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Kedokteran.
3. dr. Iwan Sys, Sp.J, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran.
4. dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS selaku dosen
pembimbing II dalam penulisan Karya Tulis Akhir ini.
5. dr. Pertiwi Febriana Candrawati, M.Sc., Sp.A selaku dosen penguji dalam
penulisan Karya Tulis Akhir ini.
6. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmunya dan Staf Pengajar Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis akhir
ini,penulis ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Akhir ini masih jauh
dari sempurna, sehingga penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang
bersifat membangun. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Akhir ini
dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Malang, Januari 2012
Penulis
ABSTRAK
Adipurna, Resa Putra. 2011. Efek Antimikroba Ekstrak Rimpang Kunyit
(Curcuma domestica) Terhadap Escherichia coli Secara In Vitro. Karya Tulis
Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Pembimbing : (1) Irma Suswati (2) Mochamad Aleq Sander
Latar Belakang : Escherichia coli merupakan penyebab dari infeksi enterik.
Diare merupakan salah satu contoh kasus infeksi enterik akibat Escherichia coli
yang sangat sering terjadi. Namun saat ini Escherichia coli dilaporkan telah
resisten terhadap obat-obatan konvensional. Kunyit (Curcuma domestica) dapat
digunakan karena memiliki komponen antimikroba seperti Curcuma dan minyak
atsiri.
Tujuan : Mengetahui efek antimikroba ekstrak rimpang kunyit (Curcuma
domestica) terhadap Escherichia coli.
Metode : True experimental post test only control group design. Pemilihan
sampel dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling dan
dianalisis dengan menggunakan uji one way ANOVA, uji korelasi, dan uji regresi
linier.
Hasil : Pemberian ekstrak rimpang kunyit secara signifikan menurunkan jumlah
koloni Escherichia coli dengan nilai p=0,000 dan α=0,05 (p< α). Kadar Bunuh
Minimal (KBM) pada konsentrasi ekstrak 50%.
Kesimpulann : Ekstrak rimpang kunyit memiliki aktivitas antimikroba terhadap
Escherichia coli.
Kata Kunci : Ekstrak rimpang kunyit, Escherichia coli
ABSTRACT
Adipurna, Resa Putra. 2011. Antimicrobial Effect of Turmeric (Curcuma
domestica) Rhizome Extract to Escherichia coli In Vitro. Final Scientific
Writing, Faculty of Medicine University of Muhammadiyah Malang.
Adviser: (1) Irma Suswati (2) Mochamad Aleq Sander
Background: Escherichia coli is the causes of enteric infection. Diarrhea is the
most frequent enteric infection that caused by Escherichia coli. But, Escherichia
coli has been currently reported become resistant against conventional medication.
Turmeric (Curcuma domestica) can be administered because it has anti-microbial
components such as Curcuma and volatile oils.
Objective: Verifying antimicrobial effect of the rhizome extract of turmeric
(Curcuma domestica) againts Escherichia coli.
Methods: True experimental employing post test only control group design. The
sample selection used simple random sampling method and analyzed using oneway ANOVA test, correlation test, and linear regression test.
Results: Turmeric rhizome extract significantly decreased the number of colonies
of Escherichia coli with p-value = 0.000 and α = 0.05 (p
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama kematian dan
bertanggung jawab atas penurunan status kesehatan jutaan manusia di seluruh
dunia. Demikian juga di Indonesia, penyakit infeksi yang sebagian disebabkan
oleh bakteri merupakan masalah besar di bidang kesehatan yang memerlukan
penanganan yang serius karena berpotensi menginfeksi berbagai organ dalam
tubuh dan menyebabkan komplikasi cukup serius (WHO, 2002).
Escherichia coli merupakan penyebab dari banyak infeksi. Salah satu
diantaranya adalah infeksi enterik. Diare merupakan salah satu contoh kasus
infeksi enterik akibat Escherichia coli yang sangat sering terjadi (Madappa,
2010). Hasil SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga) pada tahun 2004
menyebutkan bahwa angka kematian akibat diare diperkirakan sekitar 23 per 100
ribu penduduk dan pada balita 75 per 100 ribu balita. Bahkan selama tahun 2006
sebanyak 41 kabupaten di 16 provinsi melaporkan KLB (Kejadian Luar Biasa)
diare di wilayahnya. Dari hasil analisis Departemen Kesehatan pada tahun 19952001 menyatakan bahwa penyebab kasus diare di Indonesia didominasi oleh
Vibrio cholerae, Shigella sp., Salmonella typhi, dan Escherichia coli (Depkes,
2006). Selain diare, Escherichia coli juga dapat menyebabkan pneumoni,
meningitis, infeksi intra-abdominal, infeksi traktus urinarius, dan infeksi lainya
(Madappa, 2010).
1
2
Saat ini Escherichia coli dilaporkan telah resisten terhadap obat-obatan
konvensional. Hal tersebut dapat terjadi terutama pada orang yang memiliki
riwayat penggunaan antibiotik jangka panjang (WHO, 2002). Beberapa contoh
golongan antibiotik yang dikabarkan telah resisten terhadap Escherichia coli
adalah antibiotik golongan aminoglycosides dan third generation cephalosporins
(Nicolle, 2001). Insiden bakteri resisten yang meningkat merupakan tanda bahaya
dan diperkirakan berlanjut meningkat seiring dengan banyaknya pemakaian
antibiotik yang tidak rasional (WHO, 2002).
Untuk itu perlu dipikirkan pengobatan alternatif ataupun pengobatan
pendamping yang efektif dan efisien serta aman akan tetapi tetap berorientasi pada
standar pelayanan kesehatan yang telah ada. Pengobatan pendamping yang
dimaksud antara lain dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti tanaman
obat.
Penggunaan tanaman sebagai obat-obatan saat ini sudah cukup populer. Hasil
survey di Amerika terhadap 1.204 orang, menunjukkan 34% menggunakan
tanaman sebagai obat alternatif (Devitt, 2002). Survey lain yang dilakukan di
Harvard tahun 1990-1997, penggunaan tanaman sebagai obat alternatif meningkat
dari 2.5% menjadi 12.1% (Browne, 2002). Alasan dari pemakaian tanaman
sebagai obat karena mereka merasa terapi dengan cara tersebut cukup aman, dan
efektif (Devitt, 2002).
Curcuma domestica atau kunyit, merupakan salah satu tanaman yang dikenal
mempunyai khasiat obat. Tanaman ini merupakan tanaman tropis yang banyak
terdapat di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Kunyit banyak dikonsumsi di
berbagai negara untuk berbagai tujuan, antara lain untuk bumbu masakan, bahan
3
pewarna, dan obat tradisional. Penelitian tentang kunyit akhir-akhir ini cukup
meningkat karena diduga kunyit memiliki berbagai efek yang menguntungkan
seperti, anti inflamasi, anti kanker, dan anti infeksi. Efek antibiotik kunyit
disebabkan bahan aktif yang terkandung di dalamnya yaitu diferuloylmethane atau
curcumin (Rukmana, 2003). Selain curcumin, dilaporkan bahwa minyak atsiri
(volatile oil) yang diisolasi dari rimpang kunyit (Curcuma domestica) mempunyai
efek antimikroba (Maryland, 2004).
Dari
hasil
penelitian
terdahulu
diketahui
ekstrak
rimpang
kunyit
menghasilkan daya antimikroba terhadap MRSA (Methilcillin Resistant
Staphylococcus aureus) dan Salmonella typhi (Kim et al, 2001). Hal ini
menimbulkan pertanyaan apakah ekstrak rimpang kunyit dapat digunakan sebagai
antimikroba terhadap Escherichia coli. Selain itu, belum ada bukti ilmiah
mengenai penggunaan rimpang kunyit sebagai ramuan obat khususnya dalam
pengobatan penyakit diare dan penyakit lain yang disebabkan oleh Escherichia
coli. Untuk itu perlu dilakukan suatu penelitian untuk mendapatkan dasar teoritis
dan bukti-bukti ilmiah tentang penggunaan rimpang kunyit dalam pengobatan
penyakit diare serta penyakit lain yang disebabkan oleh Escherichia coli.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah pemberian ekstrak rimpang kunyit mempunyai efek antimikroba
terhadap bakteri Escherichia coli secara in vitro?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui efek antimikroba ekstrak rimpang kunyit terhadap
bakteri Escherichia coli secara in vitro.
4
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui nilai KBM (Kadar Bunuh Minimal) ekstrak rimpang
kunyit terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
2. Mengetahui hubungan antara peningkatan konsentrasi ekstrak
rimpang kunyit terhadap hambatan pertumbuhan bakteri Escherichia
coli.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Ilmiah
1. Dapat mengetahui aktifitas antimikroba ekstrak rimpang kunyit
terhadap
bakteri Escherichia coli sehubungan dengan usaha
pengobatan penyakit yang disebabkan oleh Escherichia coli.
2. Dapat digunakan untuk dasar penelitian lebih lanjut untuk menguji
efek antimikroba ekstrak rimpang kunyit terhadap bakteri lain selain
Escherichia coli.
3. Mendorong penelitian selanjutnya untuk membandingkan efek
antimikroba ekstrak rimpang kunyit dengan antibiotika yang
digunakan untuk Escherichia coli.
1.4.2 Manfaat Praktis
Penggunaan ekstrak rimpang kunyit sebagai terapi alternatif untuk
mengatasi penyakit yang disebabkan oleh Escherichia coli.
1.5 Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini yang diteliti hanya KBM. Hal tersebut disebabkan oleh
karena ekstrak rimpang kunyit yang keruh sehingga mengakibatkan KHM (Kadar
Hambat Minimal) tidak dapat dinilai.
KARYA TULIS AKHIR
EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma
domestica) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO
Oleh:
RESA PUTRA ADIPURNA
08020004
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2012
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
15 November 2011
Pembimbing I
dr. Irma Suswati, M.Kes
Pembimbing II
dr. Moch. Aleqsander, M.Kes., Sp,B., FINACS
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
dr. Irma Suswati, M.Kes
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Resa Putra Adipurna ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 15 November 2011.
Tim Penguji
dr. Irma Suswati, M.Kes
Ketua
dr. Moch. Aleqsander, M.Kes., Sp,B., FINACS
Anggota
dr. Pertiwi Febriana Candrawati M.Sc., Sp. A.
Anggota
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Akhir dengan judul “Efek Antimikroba Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma
domestica) Terhadap Escherichia coli Secara Invitro ”.
Karya
tulis
ini
disusun
sebagai
salah
satu
persyaratan
dalam
menyelesaikan Program Sarjana Kedokteran S1 (Strata 1). Dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada pihak yang telah
mendukung penyelesaian Karya Tulis Akhir ini, terutama kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang dan selaku dosen pembimbing I dalam penulisan
Karya Tulis Akhir ini.
2. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Kedokteran.
3. dr. Iwan Sys, Sp.J, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran.
4. dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS selaku dosen
pembimbing II dalam penulisan Karya Tulis Akhir ini.
5. dr. Pertiwi Febriana Candrawati, M.Sc., Sp.A selaku dosen penguji dalam
penulisan Karya Tulis Akhir ini.
6. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmunya dan Staf Pengajar Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis akhir
ini,penulis ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Akhir ini masih jauh
dari sempurna, sehingga penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang
bersifat membangun. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Akhir ini
dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Malang, Januari 2012
Penulis
ABSTRAK
Adipurna, Resa Putra. 2011. Efek Antimikroba Ekstrak Rimpang Kunyit
(Curcuma domestica) Terhadap Escherichia coli Secara In Vitro. Karya Tulis
Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Pembimbing : (1) Irma Suswati (2) Mochamad Aleq Sander
Latar Belakang : Escherichia coli merupakan penyebab dari infeksi enterik.
Diare merupakan salah satu contoh kasus infeksi enterik akibat Escherichia coli
yang sangat sering terjadi. Namun saat ini Escherichia coli dilaporkan telah
resisten terhadap obat-obatan konvensional. Kunyit (Curcuma domestica) dapat
digunakan karena memiliki komponen antimikroba seperti Curcuma dan minyak
atsiri.
Tujuan : Mengetahui efek antimikroba ekstrak rimpang kunyit (Curcuma
domestica) terhadap Escherichia coli.
Metode : True experimental post test only control group design. Pemilihan
sampel dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling dan
dianalisis dengan menggunakan uji one way ANOVA, uji korelasi, dan uji regresi
linier.
Hasil : Pemberian ekstrak rimpang kunyit secara signifikan menurunkan jumlah
koloni Escherichia coli dengan nilai p=0,000 dan α=0,05 (p< α). Kadar Bunuh
Minimal (KBM) pada konsentrasi ekstrak 50%.
Kesimpulann : Ekstrak rimpang kunyit memiliki aktivitas antimikroba terhadap
Escherichia coli.
Kata Kunci : Ekstrak rimpang kunyit, Escherichia coli
ABSTRACT
Adipurna, Resa Putra. 2011. Antimicrobial Effect of Turmeric (Curcuma
domestica) Rhizome Extract to Escherichia coli In Vitro. Final Scientific
Writing, Faculty of Medicine University of Muhammadiyah Malang.
Adviser: (1) Irma Suswati (2) Mochamad Aleq Sander
Background: Escherichia coli is the causes of enteric infection. Diarrhea is the
most frequent enteric infection that caused by Escherichia coli. But, Escherichia
coli has been currently reported become resistant against conventional medication.
Turmeric (Curcuma domestica) can be administered because it has anti-microbial
components such as Curcuma and volatile oils.
Objective: Verifying antimicrobial effect of the rhizome extract of turmeric
(Curcuma domestica) againts Escherichia coli.
Methods: True experimental employing post test only control group design. The
sample selection used simple random sampling method and analyzed using oneway ANOVA test, correlation test, and linear regression test.
Results: Turmeric rhizome extract significantly decreased the number of colonies
of Escherichia coli with p-value = 0.000 and α = 0.05 (p