PROFIL PERILAKU SWAMEDIKASI PASIEN DALAM MENGATASI KELUHAN NYERI (Studi Terhadap Pasien di Beberapa Apotek Wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang)

SKRIPSI
AIDHAH YUN SHOCHIBAH

PROFIL PERILAKU SWAMEDIKASI
PASIEN
DALAM MENGATASI KELUHAN NYERI
(Studi Terhadap Pasien di Beberapa Apotek
Wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG
2015

xi

xii

xiii


MOTTO

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM
“ Berdirilah kamu”, maka berdirilah, nisacaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman diantara dan orang-orang yang
berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan”
(QS. Al Mujadilah: 11)

“MAN JADDA WA JADA”
(Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan berhasil)

xiv

KATA PENGANTAR
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM
Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji dan syukur penulis kepada
Allah SWT Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas segala limpah
rahmat, nikmat dan pertolonganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan judul “PROFIL PERILAKU SWAMEDIKASI PASIEN DALAM

MENGATASI KELUHAN NYERI (Studi Terhadap Pasien di Beberapa Apotek
Wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang) “yang diajukan untuk memperoleh
gelar sarjana Farmasi pada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
Penulis sangat menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai
pihak,mungkin skripsi ini tidak dapat terselesaiakan tepat waktu. Untuk itu
dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberi kesempatan kepada penulis
untuk belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
2. Ibu Dra. Liza Pristianty, M.Si, MM, Apt. selaku pembimbing I dan Ibu
Hidajah Rachmawati, S.Si, Apt.,Sp.FRS. selaku pembimbing II yang telah
banyak meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran membimbing,
memberi saran dan motifasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
3. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt. Sp. FRS. selaku dosen penguji dan Ibu Ika
Ratna Hidayati, S.Farm., Apt., M.Sc. Selaku dosen penguji dan selaku
dosen wali yang telah memberi saran, masukan yang baik untuk skripsi ini

dan memotivasi penulis dalam menjalani perkuliahan.
4. Ibu Nailis Syifa., M.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi yang
telah banyak memberi saran selama penulis menjalani perkuliahan.

xv

5. Segenap Dosen di Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi Farmasi Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberi ilmu
pengetahuan yang bermanfaat selama perkuliahan.
6. Para Staf dan Laboran yang telah banyak membantu selama perkuliahan.
7. Ibunda Lilik Mudjiasih dan Ayah Djoemari tersayang, terimakasih atas
segala dukungan, pengertian, kesabaran dan do’a yang diberikan sehingga
skripsi ini terselesaikan.
8. Suami tersayang, Abi Fachih Prasetyo Budi S.Pd yang telah banyak
membantu, menjadi inspirasi, mendoakan dan sabar mendampingi dalam
proses hingga penyelesaian skripsi ini, dan anakku terkasih M.Irsyad
Abidzar Alghifari yang mendampingi selama dalam kandungan hingga
lahir yang telah menjadi semangat bagi penulis dalam menempuh studi
selama ini.
9. Ibu mertua Maryati dan Bapak Drs.Ismail yang senantiasa memberikan

semangat dan do’a dalam penyelesaian skripsi ini, dan adik-adikku Brilla
dan Shafa yang sudah memberi dukungan, semangat dan doa.
10. Kakak-kakakku tersayang Mas Agus, Mas Amzah, Mbak Yuli, Mbak leli,
terimakasih atas semangat, motivasi, bantuan dan do’a yang diberikan,
keponakanku mas akbar, kakak salsa, adek nala, adek aira, adek nasya
terimakasih telah menjadi semangatnya teteh.
11. Teman seperjuanganku Nur Aini Ramli Adjam terimakasih atas
kebersamaan dan kerjasamanya

yang baik

sehingga skripsi

ini

terselesaikan dengan baik dan semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.
12. Teman-teman Angkatan 2009 dan juga miss gello (ogik, nia, nuraini, sari,
desi, uyan, radiah, Yolanda) terimakasih atas semangat, inspirasi dan
bantuan yang diberikan sehingga skripsi ini dapat di selesaikan.
Semoga Allah SWT berkenan melimpahkan karunia-Nya sebagai balasan

atas bantuannya selama ini. Penulis menyadari banyak kekurangan dalam
penulisan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi sempurnanya skripsi ini. Selanjutnya penulis berharap semoga
penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat dan penelitian selanjutnya dalam
pengembangan ilmu pengetahuan.

xvi

RINGKASAN
PROFIL PERILAKU SWAMEDIKASI PASIEN DALAM MENGATASI
KELUHAN NYERI
(Studi Terhadap Pasien di Beberapa Apotek Wilayah
Kecamatan Klojen Kota Malang)

Swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern
maupun obat tradisional oleh seseorang untuk melindungi dari penyakit dan
gejalanya (WHO, 1998). Swamedikasi dilakukan masyarakat untuk mengatasi
gangguan kesehatan ringan misalnya nyeri. Nyeri merupakan salah satu keadaan
yang tidak nyaman dan menandakan adanya kerusakan jaringan di dalam tubuh,
penyakit nyeri menjadi penyebab tersering yang mendorong seseorang untuk

mencari pengobatan sendiri (Hartwig dan Wilson, 2006). Untuk nyeri ringan dan
sedang, masyarakat dapat mengatasi keluhannya dengan melakukan swamedikasi .
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil perilaku swamedikasi
pasien dalam mengatasi keluhan nyeri pada masyarakat di wilayah kecamatan
Klojen Kota Malang. Penelitian ini menggunakan jenis observasional dengan
metode survei dengan rancangan analisa deskriptif dan instrumen yang digunakan
berupa kuesioner, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah incidental
sampling.. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2014-Januari 2015, di 7
apotek yang telah memenuhi kriteria inklusi dan menggunakan 100 responden
sebagai sampel penelitian.
Analisa data dilakukan dengan mengolah data ke dalam bentuk persentase
(%) pada setiap variabel yang di ukur. Variabel yang di ukur ada 3 variabel, yang
pertama faktor predisposisi yang terdiri dari pengetahuan responden tentang nyeri
(ciri-ciri nyeri,penggunaan obat nyeri, swamedikasi nyeri,obat anti nyeri oral, obat
anti nyeri topical,ciri-ciri obat nyeri yang mengalami kerusakan, penggunaan obat
nyeri topical, bila nyeri tak kunjung sembuh) dengan kategori baik, sedang dan
kurang baik dan faktor sikap (lpemilihan obat nyeri, konseling obat nyeri, bila
nyeri tak kunjung sembuh, aturan minum obat nyeri, penggunaan obat nyeri)
dengan menggunakan skala model Likert, yang kedua faktor pendukung yang
meliputi (ketersediaan sarana dan kemudahan mencapai sarana) dimana didapat

persentase(%) pada setiap indikatornya, dan faktor pendorong yang meliputi
(sikap dan perilaku petugas kesehatan) dengan menggunakan model skala Likert.
Hasil penelitian yang menunjukkan dari data demografi pasien yang
melakukan swamedikasi obat nyeri berjenis kelamin terbanyak adalah perempuan
sebanyak 57%, dengan tingkat pendidikan responden SMA/SMK sebanyak 42% ,
usia berkisar 20-30 tahun sebanyak 36% , bekerja sebagai karyawan swasta
sebanyak 46%, kandungan obat nyeri yang banyak dipilih mengandung Asam

xvii

Mefenamat yaitu sebanyak 28%, dan untuk jenis sediaan obat yang banyak dipilih
Oral yaitu 94% .
Faktor yang mempengaruhi perilaku adalah yang pertama faktor
predisposisi (pengetahuan) pasien tentang nyeri didapatkan hasil terbanyak
berpengetahuan sedang yaitu 51%. Sedangkan mengenai sikap pasien didapatkan
hasil terbanyak positif yaitu 84%. Dari faktor pendukung apotek dalam
ketersediaan sarana dan kemudahan mencapai sarana menunjukkan kategori
sedang 60%, dan dari faktor pendorong sikap petugas kesehatan meliputi (sikap
dan perilaku petugas apotek) bahwa sikap petugas terhadap pasien cukup baik hal
ini dapat dimaknai dengan perolehan skor positif 65% yang mana apoteker

memberikan informasi yang cukup baik kepada pasien sehingga pasien bersikap
positif dalam berperilaku swamedikasi tentang informasi obat nyeri.

xviii

ABSTRAK
PROFIL PERILAKU SWAMEDIKASI PASIEN DALAM MENGATASI
KELUHAN NYERI
(Studi Terhadap Pasien di Beberapa Apotek Wilayah
Kecamatan Klojen Kota Malang)
Aidhah Yun Shochibah

Menurut Permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993 swamedikasi adalah
upaya seseorang dalam mengobati gejala sakit atau penyakit tanpa berkonsultasi
dengan dokter terlebih dahulu. Swamedikasi dilakukan untuk kondisi penyakit
yang ringan, umum dan tidak akut salah satunya adalah nyeri (Suryawati, 1997).
Nyeri merupakan salah satu keadaan yang yang tidak nyaman dan menandakan
adanya kerusakan jaringan di dalam tubuh, penyakit nyeri menjadi penyebab
tersering yang mendorong seseorang untuk mencari pengobatan sendiri. Obat
yang digunakan dalam mengatasi keluhan nyeri ini adalah obat golongan NSAID.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil perilaku swamedikasi
pasien dalam mengatasi keluhan nyeri pada masyarakat di wilayah kecamatan
Klojen Kota Malang. Penelitian ini menggunakan jenis observasional dengan
metode survei dengan rancangan analisa deskriptif dan instrumen yang digunakan
berupa kuesioner. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2014-Januari 2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel predisposisi (pengetahuan)
pasien hasilnya adalah kategori sedang 52%, dan mengenai sikap pasien memiliki
kategori positif 84%. Variabel faktor pendukung memiliki kategori sedang 60%.
Variabel faktor pendorong memiliki kategori positif 65% .
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, pada variabel faktor predisposisi
pengetahuan pasien terbanyak mempunyai nilai sedang, untuk sikap pasien
terbanyak dengan kategori positif. Faktor pendukung pasien menyatakan setuju,
karena Apotek lokasinya dekat dengan rumah, menyediakan obat yang relatif
lengkap, juga karena tempatnya bersih dan nyaman. Sedangkan terkait dengan
faktor pendorong, pernyataan tentang sikap petugas Apotek kepada pasien dalam
memberikan informasi, pelayanan yang ramah dan sopan, cara penggunaan obat,
pemberian saran ke dokter jika sakit berlanjut, mempunyai kategori positif sebesar
65%.

Kata Kunci: Swamedikasi, Perilaku Pasien, Nyeri.


xix

ABSTRACT
SELF-MEDICATION BEHAVIORAL PROFILE OF PATIENTS IN
DEALING WITH COMPLAINTS OF PAIN
(Studies Of Patients In Some Pharmacies Area Klojen
District Of Malang City)
Aidhah Yun Shochibah

According to Permenkes No.919/Menkes/Per/X/1993 Self-medication is
someone attempts to treat the symptoms of pain or disease without consulting
with a doctor first. Self medication was done for mild disease conditions, general
and not acute, one of which is a pain. Pain is one of the uncomfortable situations
and indicates tissue damage in the body; the disease became the most common
cause of pain that drives a person to seek self-medication. The medicine that used
to relieve the symtomps of pain is NSAID.
This study was aims to determine the behavior profile of swamedikasi
patients in overcoming pain in the community in the area Klojen district of
Malang city. This research was used observational survey method with descriptive

analysis and design of instruments that are used in the form of a questionnaire.
The study was conducted in December 2014-January 2015.
Results of the study concluded that the predisposing variables
(knowledge)of the patient the result is a moderate category of 52% and the
attitudes of the patient have category 84% positive. Support factors variable,
moderate categories of 60%. Variable of driving factors category 65% positive.
Results of the study concluded in predisposising factors, most patient bad
a moderate valoe in knowledge and a positive category in attitude. In enabling
factors, most of patient declared agreement because of its location, which was
close to their house, provide completely medication, as well as clean and
comfortable place. While in reinforcing factors, the declarement of pharmacy staf
to patient in giving information, friendly and politely service, drug utilization,
giving advice to a doctor if persists pain, have a positif category by 65%.

Keywords: self-medication, patient behavior, pain

xx

DAFTAR ISI
························· Halaman
Judul ·······················································································

i

Lembar Pengesahan ·····································································

ii

Lembar Pengujian ········································································

iii

Motto ······················································································

iv

Kata Pengantar ···········································································

v

Ringkasan ·················································································

vii

Abstrak ····················································································

ix

Abstract ····················································································

x

Daftar Isi ··················································································

xi

Daftar Tabel ··············································································

xv

Daftar Gambar ············································································

xvii

Daftar Lampiran ··········································································

xix

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ······················································

1

1.2. Rumusan Masalah······························································

3

1.3. Tujuan Penelitian·······························································

3

1.4. Manfaat Penelitian ·····························································

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Tentang Swamedikasi ··············································

4

2.1.1. Definisi Swamedikasi ····················································

4

2.1.2. Faktor yang Mempengaruhi Tindakan Swamedikasi ················

4

2.1.3. Alasan Penggunaan Swamedikasi ·····································

5

2.1.4. Swamedikasi yang Rasional ············································

6

2.1.5. Kriteria Obat yang digunakan dalam swamedikasi ··················

7

2.1.6. Peran Apoteker dalam Swamedikasi ··································

7

2.1.7. Hal yang Harus dikuasai oleh Seorang Apoteker ····················

8

2.1.8. Tanggung Jawab Apoteker dalam Swamedikasi ·····················

10

2.2. Tinjauan Tentang Informasi Obat··········································

10

2.2.1. Nama Obat dan Kekuatannya ···········································

10

2.2.2. Indikasi dan Aturan Pakai ···············································

11

2.2.3. Mekanisme Kerja ·························································

11

2.2.4. Efek Pada Gaya Hidup···················································

11

2.2.5. Penyimpanan Obat ·······················································

11

xxi

Halaman
2.2.6. Efek Samping Potensial ··················································

11

2.2.7. Interaksi Antar Obat dan Interaksi Obat Makanan ··················

11

2.3. Tinjauan Tentang Perilaku Kesehatan ·····································

11

2.3.1. Pengertian Perilaku Kesehatan ·········································

12

2.3.2. Klasifikasi Perilaku ······················································

12

2.3.3. Ranah Perilaku ···························································

13

2.3.4. Teori Determinan Perilaku ··············································

14

2.4. Tinjauan Tentang Swamediksi Nyeri ······································

14

2.4.1. Definisi Nyeri ····························································

14

2.4.2. Patofisiologi Nyeri ······················································

15

2.4.3. Skala Pengukuran Nyeri ················································

16

2.4.4. Macam-Macam Swamedikasi Nyeri ··································

16

2.5. Penggolongan Obat ···························································

22

2.5.1. Obat Bebas ·······························································
2.5.2. Obat Bebas Terbatas ····················································
2.5.3. Obat Wajib Apotek ······················································
2.6. Tinjauan Tentang Obat ·······················································

22
22
23
23

2.6.1. Pengertian Obat Analgetika ············································
2.6. 2. Obat NSAID·····························································
2.7. Obat-Obat yang digunakan Dalam Swamedikasi Nyeri ·················
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
3.1. Kerangka Konseptual Penelitian ·············································
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian ·································································
4.2. Populasi dan Sampel Penelitian ··············································
4.2.1. Populasi Penelitian ······················································
4.2.2. Sampel Penelitian ·······················································

23
24
25

4.3. Kriteria Inklusi ··································································
4.3.1. Kriteria Inklusi Apotek ·················································
4.3.2. Kriteria Inklusi Sampel ·················································
4.4. Kriteria Eksklusi ································································
4.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ··················································
4.6. Variabel Penelitian ······························································
4.7. Definisi Operasional ····························································
4.8. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ·····································

31
31
31
31
31
31
32
33

xxii

28
30
30
30
30

Halaman
4.9. Instrument Penelitian ···························································
4.10. Uji Validitas dan Reabilitas ··················································
4.10.1. Uji Validitas ······························································
4.10.2. Uji Reabilitas ·····························································
4.11. Metode Pengumpulan Data ··················································
4.12. Teknis Analisa Data ···························································
4.12.1. Editting ····································································
4.12.2. Coding ·····································································

33
34
34
35
36
36
36
36

4.12.3. Transferring ······························································

36

4.12.4. Tabulating ································································

36

4.12.5. Scoring ····································································

37

4.12.6. Analiting ··································································

37

4.13. Penyajian Data ·································································

38

4.14. Etika Penelitian ································································

39

BAB V. HASIL PENELITIAN
5.1. Gambaran Umum Penelitian ......................................................................

42

5.1.1. Responden dan Apotek yang Digunakan dalam Penelitian ...........

42

5.1.2. Uji Validitas.......................................................................................

42

5.1.3 Uji Reliabilitas ..................................................................................

44

5.2. Analisa Data Demografis Responden .........................................................

45

5.2.1. Jenis Kelamin Responden ..................................................................

45

5.2.2. Pendidikan Responden.......................................................................

46

5.2.3. Usia Responden .................................................................................

46

5.2.4. Pekerjaan Responden .........................................................................

47

5.2.5. Obat Nyeri yang Dibeli Responden ...................................................

48

5.2.6. Jenis Sediaan Obat yang Dibeli Responden .......................................

50

5.3. Analisa Data Variabel Penelitian Faktor Predisposisi ................................

50

5.3.1. Hasil Penelitian Tentang Pengetahuan Responden Terhadap Nyeri ...

51

5.3.2. Hasil Penelitian Tentang Pengetahuan Responden Dalam Tiap Butir
Pernyataan ..........................................................................................

52

5.4. Analisa Data Variabel Penelitian Faktor Pendukung ................................

64

5.4.1. Hasil Peneltian Tentang Faktor Pendukung ......................................

64

5.4.2. Hasil Peneliian Tentang Sikap Responden Dalam Tiap Butir
Pernyataan .........................................................................................

xxiii

65

Halaman
5.5. Analisa Data Variabel Penelitian Faktor Pendorong .................................

69

5.5.1. Hasil Penelitian Tentang Faktor Pendukung ......................................

69

5.5.2. Hasil Penelitian Tentang Faktor Pendukung Dalam Tiap Butir
Pernyataan ..........................................................................................
BAB VI. PEMBAHASAN ····························································
BAB VII PENUTUP
7.1. Kesimpulan ·········································································
7.2. Saran ·················································································
DAFTAR PUSTAKA ··································································

xxiv

70
75
82
83
84

DAFTAR TABEL
Tabel
II.1.
VI.1.
V.1.
V.2.
V.3.

················ Halaman

Daftar Obat Nyeri ····························································
Variabel Penelitian ···························································
Jumlah Responden Pada Tiap Apotek ·····································
Hasil Uji Validitas Faktor Predisposisi (Pengetahuan) ··················
Hasil Uji Faktor Pendukung (Ketersediaan dan Kemudahan Mencapai
Sarana) ·········································································

26
32
42
43
43

V.4. Hasil Uji Faktor Predisposisi (Sikap) ······································
V.5. Hasil Uji Faktor Pendorong (Sikap dan Perilaku Petugas
Kesehatan)............................................................................................
V.6. Hasil Uji Reliabilitas ·························································
V.7. Jenis Kelamin Responden ···················································
V.8. Pendidikan Responden ·······················································
V.9. Usia Responden ·······························································
V.10. Pekerjaan Responden ·························································
V.11. Karakteristik Responden Berdasarkan Obat Yang Dibeli ···············
V.12. Jenis Sediaan Obat Nyeri yang Dibeli Responden ·······················

44

V.13. Skor dan Nilai Persentase Pengetahuan Responden dari 9 Pernyataan
V.14. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Terhadap
Nyeri ···········································································
V.15. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang
Ciri-Ciri Nyeri ·····························································
V.16. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Obat Anti
Nyeri ············································································
V.17. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Swamedikasi
Nyeri ············································································

51

V.18. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Obat
Anti Nyeri Oral (Paracetamol) ············································
V.19. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Obat
Anti Nyeri Oral ······························································
V.20. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Obat
Anti Nyeri Oral Yang Mengalami Kerusakan ...................................
V.21. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Penggunaan
Obat Anti Nyeri Topical ·····················································

xxv

44
45
45
46
47
47
49
50

52
53
53
54
55
55
56
57

Halaman
V.22. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Ciri-ciri Obat
Anti Nyeri Topical yang Mengalami Kerusakan .................................
V.23. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Bila
nyeri tak kunjung sembuh ···················································
V.24. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Nyeri ·········
V.25. Disribusi Frekuensi Sikap Responden Dalam Memilih Obat Nyeri ···
V.26. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Dalam Konseling Obat Nyeri
V.27. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Bila Nyeri Tak Kunjung
Sembuh ········································································
V.28. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Aturan Minum
ObatNyeri……………………………………………………..............
V.29. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Penggunaan Obat
Nyeri ···········································································
V.30. Skor dan Nilai Persentase Pengetahuan Responden dari 9
Pernyataan ······································································
V.31. Disribusi Frekuensi Faktor Pendukung ................................................
V.32. Disribusi Frekuensi Tentang Kelengkapan Persediaan Obat. ··········
V.33. Disribusi Frekuensi Tentang Kenyamanan Sarana di Apotek. .............
V.34. Disribusi Frekuensi Tentang Lokasi Mudah Dijangkau. ......................
V.35. Disribusi Frekuensi Tentang Tempat Parkir di Apotek ........................
V.36. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Nyeri. ·········
V.37. Disribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Informasi Tentang
Obat Nyeri dari Petugas Apotek .........................................................
V.38. Disribusi Frekuensi Tentang Pelayanan Petugas Apotek . ...................
V.39. Disribusi Frekuensi Tentang Penyimpanan Obat Nyeri .......................
V.40. Disribusi Frekuensi Tentang Saran Untuk Periksa ke Dokter. .............

xxvi

57
58
59
61
62
62
63
64
65
65
66
67
68
68
70
71
72
73
74

DAFTAR GAMBAR
Gambar
3.1.
4.1.
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.
5.5.

··············· Halaman

Kerangka Konseptual Penelitian ·············································
Bagan Alur Penelian ···························································
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ................................
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia (Tahun) .............................
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan...................................
Karakteristik Responden Berdasarkan Kandungan Obat Nyeri yang

28
40
46
46
47
48

Dibeli ......................................................................................................
5.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Sediaan Obat Yang Dibeli
Responden ..............................................................................................
5.7. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Terhadap Obat Nyeri (Oral) ............
5.8. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Dalam Tiap Butir
Pernyataan.. ...........................................................................................
5.9. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Ciri-ciri
Nyeri ......................................................................................................
5.10. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Obat Nyeri. ....

50
50
52
52
53
54

5.11. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Swamedikasi
Nyeri ....................................................................................................
54
5.12. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Obat
Anti Nyeri Oral (Paracetamol)
55
5.13. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Obat
Anti Nyeri Oral ...................................................................................
56
5.14. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Obat
Anti Nyeri Oral yang mengalami kerusakan ............................................. 56
5.15. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Penggunaan
Obat Anti Nyeri Topical ......................................................................
57
5.22. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Ciri-ciri
Obat Anti Nyeri Topical yang Mengalami Kerusakan .........................

58

5.23. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Bila Nyeri
Tak Kunjung Sembuh .........................................................................
5.24. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Terhadap Nyeri .......................
5.25. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Dalam Tiap Butir Pernyataan..
5.26. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Dalam Memilih Obat Nyeri ....
5.27. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Dalam Memilih Obat Nyeri ....

58
60
60
61
62

xxvii

Halaman
5.28. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Bila Nyeri Tidak Kunjung
Sembuh ................................................................................................
5.29. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Aturan Minum Obat Nyeri ......
5.30. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Penggunaan Obat Nyeri ..........
5.31. Distribusi Frekuensi Faktor Pendukung ................................................
5.32. Distribusi Frekuensi Faktor Pendukung Dalam Tiap Butir Pernyataan
5.33. Distribusi Frekuensi Tentang Kelengkapan Obat di Apotek.................
5.34. Distribusi Frekuensi Tentang kenyaman sarana di Apotek ...................
5.35. Distribusi Frekuensi Tentang Lokasi Mudah dijangkau .......................
5.36. Distribusi Frekuensi Tentang Kelengkapan Persediaan Obat ............
5.37. Distribusi Frekuensi Faktor Pendorong .................................................
5.38. Distribusi Frekuensi Faktor Pendorong Dalam Tiap Butir Pernyataan .
5.39. Distribusi Frekuensi Tentang Informasi Obat Nyeri Dari Petugas
Apotek ..................................................................................................
5.40. Distribusi Frekuensi Tentang Pelayanan Petugas Apotek .....................
5.41. Distribusi Frekuensi Tentang Penyimpanan Obat Nyeri .......................
5.42. Distribusi Frekuensi Tentang Saran Untuk Periksa ke Dokter..............

xxviii

63
63
64
66
66
67
67
68
69
70
71
72
72
73
74

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

············· Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ·····························································

85

2. Surat Pernyataan ···································································

86

3. Permohonan Untuk Menjadi Responden ·······································

87

4. Informed Consent ··································································

89

5. Lembar Kuesioner Untuk Uji Validitas ········································

90

6. Lembar Kuesioner Untuk Penelitian ············································

92

7. Tabulasi Data Responden ·························································

93

8. Tabulasi Faktor Predisposisi (Sikap)············································

96

9. Tabulasi Faktor Pendorong ·······················································

98

10. Data Uji Validitas dan Reliabilitas 30 Responden ··························

99

11. Perhitungan Uji Validitas Dan Reliabilitas ···································

100

12. Nilai-Nilai Product Moment ····················································

104

13. Surat Keterangan Penelitian ····················································

105

xxix

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi
VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Aronson.,J.K.,2006., Meyler's side effect of drug., Oslo.,Norway Hal 2230.
Badan Pusat Statistik., 2014. Hasil Sensus Penduduk 2014 Kota Malang.
Malang: Badan Pusat Statistik.
Blenkinsopp, A., dan Paxton, P., 2002. Syptoms in The Pharmacy A
Guide to The Management of Common Illness. United Kingdom:
Blackwell Science Ltd.,Hal 210.
Departemen Kesehatan RI, 1996. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:
1176/ MENKES/ SK/ X/ 1999. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Departemen Kesehatan RI, 2006. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan
Obat Bebas Terbatas. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi
Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Departemen Kesehatan.
Departemen Kesehatan RI, 2008. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:
924/ MENKES/ PER/ X/ 2008. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Departemen Kesehatan RI, 2009. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
36 2009 Tentang Kesehatan, Jakarta.
Dipiro, J.T., Talbert, R.l., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey,
L.M., 2008, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach,
Seventh Edition USA: Mc Graw Hill.
FIP, 1999. Joint Statement By The International Pharmaceutical
Federation and The World Self-Medication Industry:
Responsible self Medication. Hal 1-2.
Gea, A.A., dan Wulandari, A.P., 2005, Relasi Dengan Dunia, Jakarta:
PT.Elex Media Komputindo, Hal 140-143.
Hayati, S., Maryani, E., Manalu, M., 2007, Ilmu Pengetahuan Sosial
Geografi, Jakarta: Penerbit Erlangga. Hal 33.
Hartwig, M.S., dan Wilson, L.M.,. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit. 6th ed. Vol 2. Jakarta: EGC
Hidayat, AA., 2007, Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis
Data, Jakarta: Salemba Medika. Hal 93-95.

xxx

Ikawati, Z., 2006. Pengantar Farmakologi Molekuler. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia., 2010. ISO (Informasi Spesialite Obat)
INDONESIA. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan.
Isaacs, 2004. Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.
Lemeshow, S., Hosmer Jr, D.W., Klar, J., Lwanga, S.K., 1997. Besar
Sampel dalam Penelitian Kesehatan, diterjemahkan oleh Dibyo
Pramono, Cetakan I, Yogyakarta:Gajah Mada University Press.
Maulana, H.D.J., 2007. Promosi Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Mansjoer,
S.,
2003.
Mekanisme
Kerja
Obat
Analgesik.
http://library.usu.ac.id/download/fk/farmasi-soewarni.pdf. Diakses
pada tanggal 02 Juni 2013.
Michelle, B., 2008. Headache,
http://www.emedicine.com

tension.

Available

from

:

Mubarak, W.C., 2007. Buku ajar kebutuhan dasar manusia : Teori &
Aplikasi dalam praktek. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, S., 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu
Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.
Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Rangkuti, F ., 2002, The Power Of Brands, Teknik Mengelola Brand
Equity dan Strategi Pengembangan Merek plus Analisis Kasus
dengan SPSS, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
w
Rangkuti, F ., 2009, Mengukur Efektifitas Program Promosi & Analisa
Kasus Menggunakan SPSS, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Shafrarizkia, I., 2010, Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Ekonomi
Terhadap Pemahaman Obat Pada Pelaku Swamedikasi, Skripsi,
Program Studi Farmasi Fakutas Ilmu Kesehatan Uniersitas
Muhammadiyah Malang.
Nita,et, al., 2008. Kinerja Apotek dan Harapan Pasien Terhadap
Pemberian Informasi Obat Pada Pelayanan Swamedikasi di
Beberapa Apotek di Surabaya. Surabaya: Majalah Farmasi
Airlangga.

xxxi

Prameswari P., 2009. Gambaran Pengetahuan dan Karakteristik
Tentang Penggunaan Obat Sebagai Self Medication Pada
Masyarakat Kelurahan Pisang barat, Kecamatan Ciputat Rw 08,
Tahun 2009: Jakarta.
Price, S.A., 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Proses Penyakit.
EGC.Jakarta.
Singarimbun, M., dan Effendi, S., 1989. Metode Penelitian Survei, Jakarta:
LP3ES.
Suryawati, S., 1997. Menuju Swamedikasi yang Rasional. Pusat Studi
farmakologi klinik dan kebijakan obat. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada.
Supardi, S., dan Notosiswoyo, M., 2005. Pengobatan Sendiri Sakit
Kepala, Demam, Batuk dan Pilek Pada Masyarakat di Desa
Ciwalen, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur,
Jawa Barat. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Depkes RI.
Sukasediati, N., 1999. Pola Penggunaan Obat Dan Obat Tradisional
Dalam Upaya Pengobatan Sendiri Di Pedesaan, Cermin Dunia
Kedokteran Isn:0125-913x.
Sukasediati, N., 2000. Peningkatan Mutu Pengobatan Sendiri Menuju
Kesehatan Untuk Semua. Puslitbang Farmasi:Badan Litbangkes
Depkes.
Sugiyono., 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: C.V Alfabeta, hal 131.
Smith, R.G., 2004. Handbook of Nonprescription Drugs: An Interactive
Approach of Self Care.,Fourteenth Edition USA: Mc Graw Hill,
Hal 739.
Tamsuri, A., 2007. Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta: EGC.
Tatro, D.S., 2003. A to Z Drug Facts & Comparisons. San Fransisco.
Tjay, T. H., dan Rahardja, K., 2002. Obat-obat Penting : Khasiat,
Penggunaan, dan Efek-efek Sampingnya, Edisi V. Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo.

xxxii

Tan, H.T., dan Kirana, R., 2007, Obat-Obat Penting, Cetakan pertama,
edisi keenam, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Kelompok
Gramedia.
Tim Editor, 2012, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Edisi 11
2001/2012, Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Tim Penyusun, 2012, ISO (Informasi Spesialite Obat) Indonesia, Vol
46.Jakarta: P.T. ISFI Penerbitan.
WHO, 1998. The Role of The Pharmacist in Self-Care and SelfMedication. The Hague, The Hague, The Netherlands: WHO.
Wibowo, A., 2012, Kesalahan Swamedikasi yang Sering Terjadi di
Masyarakat,
tersedia
online
difarmatika.blogspot.com/2012/03/kesalahan-swamedikasi-yangsering.html, diakses pada 29 April 2013.
Widayanto, 2009. Dismenorhoe. widayanto.com, direkam pada 21 Juli 2009
18:43:16 GMT20. sumber: The Merck Manual Of Medical Information,
ed 1997, hal 1086-1087, medicastore.com.

xxxiii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
yang optimal (Depkes, 2006).
Dalam upaya pemeliharaan kesehatan, pengobatan sendiri merupakan
upaya pertama dan yang terbanyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi
keluhan kesehatannya, sehingga

peranannya

tidak

dapat

diabaikan

begitu saja (Suryawati, 1997). Pengobatan sendiri adalah penggunaan obat
oleh masyarakat untuk tujuan pengobatan sakit ringan (minor illnesses), tanpa
resep atau intervensi dokter (Nita., et.al., 2008). Pengobatan sendiri disini
dikenal dengan istilah swamedikasi.
Menurut Permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993, swamedikasi adalah
upaya seseorang dalam mengobati gejala sakit atau penyakit tanpa
berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Namun, bukan berarti asal
mengobati, justru pasien harus mencari informasi obat yang sesuai dengan
penyakitnya dan apoteker yang bisa berperan dalam swamedikasi. Apoteker
bisa memberikan informasi obat yang objektif dan rasional kepada pasien
tentang informasi penggunaan obat (Suryawati, 1997).
Swamedikasi menjadi alternatif yang dilakukan masyarakat untuk
meningkatkan keterjangkauan pengobatan. Berdasarkan Survei Sosial
Ekonomi Nasional tahun 2009, sebanyak 66% penduduk Indonesia memilih
mengobati sendiri penyakitnya dan sisanya 34% berobat ke dokter.
Swamedikasi boleh dilakukan untuk kondisi penyakit yang ringan, umum dan
tidak akut misalnya batuk, flu, demam, nyeri, diare, gastritis dan sebagainya.
(Suryawati, 1997).
Salah satu penyakit ringan yang sering ditemui di kalangan masyarakat
adalah nyeri. Nyeri merupakan salah satu keadaan yang tidak nyaman dan

1

2

menandakan adanya kerusakan jaringan di dalam tubuh, penyakit nyeri
menjadi penyebab tersering yang mendorong seseorang untuk mencari
pengobatan sendiri. Swamedikasi nyeri yang diteliti dalam penelitian ini
adalah nyeri ringan sampai sedang antara lain nyeri gigi, nyeri haid, nyeri
sendi, dan nyeri kepala (Hartwig dan Wilson, 2006).
Faktor yang menyebabkan meningkatnya swamedikasi antara lain,
perkembangan teknologi farmasi yang inovatif, jenis atau merek obat yang
beredar telah diketahui atau dikenal masyarakat luas, berubahnya peraturan
tentang obat atau farmasi, kesadaran masyarakat akan pentingnya arti sehat,
pengaruh informasi atau iklan, kemudahan mendapatkan obat, mahalnya biaya
kesehatan (Prameswari, 2009).
Obat-obat yang terutama di gunakan sebagai swamedikasi nyeri ringan
sampai sedang adalah obat golongan analgesik nonopioid, serta obat
anti-inflamasi

nonsteroid

(NSAID)

(Mansjoer,

2003).

Masyarakat

membutuhkan informasi yang jelas dan tepat mengenai penggunaan obat
analgesik agar aman dan efektif. Seperti informasi tentang dosis obat, waktu
minum obat, aturan minum obat, interaksi obat, kontraindikasi, dan cara
pemakaian obat yang benar (Prameshwari, 2009).
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode observasional
yaitu mengamati perilaku pasien dengan cara membagi kuesioner kepada
responden yang datang ke Apotek membeli obat anti nyeri atau yang datang ke
Apotek dengan keluhan nyeri ringan sampai sedang. Data penelitian yang
diperoleh melalui data primer yaitu kuesioner (Arikunto, 2006).
Dalam penelitian ini yang dilakukan untuk pengambilan sampel adalah di
wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang. Hal ini karena Kecamatan Klojen
merupakan pusat kota malang sehingga arus informasi sangat cukup cepat dan
di Kecamatan Klojen ada sekitar 59 Apotek, sehingga peneliti ingin
mengetahui profil perilaku swamedikasi pada pasien di apotek dalam
mengatasi keluhan nyeri di Wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang.

3

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah:
Bagaimana profil perilaku swamedikasi pasien di apotek dalam mengatasi
keluhan nyeri di Wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang?

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil perilaku
swamedikasi pasien di apotek dalam mengatasi keluhan nyeri

1.3.2

Tujuan Khusus Penelitian
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi profil perilaku swamedikasi pasien di apotek dalam
mengatasi keluhan nyeri.
2. Mengidentifikasi pemilihan dan penggunaan obat atas dasar cara
memperoleh obat Nyeri di Apotek.

1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai sarana bagi penuis untuk mengetahui segala hal
mengenai perilaku pasien swamedikasi pada keluhan nyeri, sehingga nantinya
peran apoteker semakin meningkat dalam melakukan swamedikasi di Apotek.

1.4.2. Bagi Apotek
`

Penelitian ini diharapan bisa memberikan masukan bagi Apotek

khususnya yang ada di wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang, Sebagai
gambaran akan pentingnya komunikasi antara farmasis dengan masyarakat dalam
melakukan swamedikasi nyeri.

1.4.3. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai

bahan

penelitian selanjutnya.

referensi ilmiah bagi mahasiswa dalam melakukan