Kajian Pustaka Bercerita KAJIAN PUSTAKA

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

Kegiatan penelitian tidak terlepas dari teori-teori yang mendukung penelitian tersebut. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup tentang, bercerita, pengalaman, media model milik anak.

A. Bercerita

Cerita adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan, baik berasal dari kejadian nyata non fiksi ataupun tidak nyata fiksi. Bercerita adalah aktivitas atau kegiatan mengungkapkan suatu cerita lengkap dengan unsur-unsurnya melalui ucapan atau lisan dengan cara yang baik dan benar. Tarigan 1988:35 berpendapat bahwa bercerita adalah salah satu keterampilan berbicara yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang lain. Bercerita merupakan aktivitas atau kegiatan mengungkapkan suatu cerita lengkap dengan unsur-unsurnya melalui ucapan atau lisan dengan cara yang baik dan benar. Bercerita juga dapat digunakan sebagai cara untuk menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada orang lain dapat disampaikan pesan-pesan yang baik, dari cerita yang disampaikan juga dapat diambil suatu pelajaran Bentuk-bentuk bercerita yaitu: 1 Bercerita tanpa alat peraga; 2 Bercerita dengan alat peraga langsung; 3 Bercerita dengan gambar; 4 Bercerita dengan mengunakan papan fanel, alat yang digunakan adalah papan kain flanel dan guntingan-guntingan gambar berwarna menarik yang melukiskan hal-hal yang akan muncul dalam cerita. Kegiatan bercerita dapat memberikan pengalaman belajar untuk berlatih mendengarkan. Melalui mendengarkan anak memperoleh bermacam informasi tentang pengetahuan, nilai dan sikap untuk menghayati dan diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Dengan bercerita juuga bisa memberikan pengalaman belajar yang unik dan menarik, serta dapat menggetarkan perasaan, membangkitkan semangat, dan menimbulkan keasyikan tersendiri, maka kegiatan bercerita memungkinkan mengembangkan dimensi perasaan anak. Melalui bercerita anak menyerap pesan pesan yang dituturkan melalui kegiatan bercerita Seorang pencerita harus pandai-pandai mengembangkan berbagai unsur penyajian cerita sehingga terjadi harmoni yang tepat. Secara garis besar unsur- unsur penyajian cerita yang dikombinasikan secara proporsional adalah sebagai berikut 1 Narasi, 2 Dialog, 3 Ekspresi, 4 Visualisasi gerakperagaan, 5 Intonasi suara Pendogeng SPA Yogyakarta, 2010 : 32.

B. Pengalaman