PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USI
ARTIKEL
Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini Melalui Permainan Pohon
Angka di TK Fadhilla Ulfa
Kecamatan Koto Tangah Padang
Dosen : DR.Dadan Suryana
OLEH
ELMIDA
NIM: 17330015
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PGPAUD)
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
1
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI
PERMAINAN POHON ANGKA DI TK FADHILLA ULFA KECAMATAN
KOTO TANGAH PADANG
Elmida1), Dadan Suryana2)
Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Anak Usia Dini, FIP Universitas Negeri Padang
2)
Staf Pengajar Pendidikan Anak Usia Dini, FIP Universitas Negeri Padang
elmidateti@gmail.com
1)
ABSTRAK
Pada saat memasuki TK merupakan hal pertama anak keluar dari lingkungan keluarga dan
berjumpa dengan orang – orang yang asing baginya. Melalui pendidikan di TK, anak diharapkan dapat
mengembangkan seluruh potensi yang dimiliknya (Nilai Agama dan Moral, Kognitif, Bahasa, Sosial
Emosional, Fisik/motorik,dan seni. Pengembangan kognitif bisa dilakukan melalui pengenalan konsep
seperti konsep angka, bilangan, konsep warna, geometri, pengukuran, konsep waktu dan ruang.
Perkembangan kognitif anak di TK Fadhilla Ulfa dalam hal berhitung belum maksimal. Untuk
meningkatkan kognitif anak, dapat dilakukan dengan metode Pohon Angka di TK Fadhilla Ulfa Kec.Koto
Tangah Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak di TK
Fadhilla Ulfa. Metode yang dilakukan adalah melalui Penelitian Tindakan Kelas. Prosedur pelaksanaan
penelitian dilakukan secara bersiklus yang diawali dengan siklus 1. Siklus 2 sangat ditentukan oleh hasil
refleksi. Hasil yang diharapkan adalah pertama, persentase peningkatan kemampuan berhitung anak akan
naik dan mencapai tingkat keberhasilan rata – rata KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal) yaitu 75% dengan
adanya permainan yang dilakukan. Kedua, kemampuan kognitif anak dalam kegiatan berhitung 75% sudah
tercapai. Ketiga, sebagian besar 75% anak menunjukkan sikap positif dalam kegiatan berhitung.
Kata-kata kunci: anak usia dini, berhitung, permainan, pohon angka.
PENDAHULUAN
usia dini yang nantinya akan melanjutkan ke
Memasuki TK merupakan hal pertama
sekolah yang lebih tinggi. Prinsip Bermain
anak keluar dari lingkungan keluarga dan
Sambil Belajar, Belajar Seraya Bermain.
berjumpa dengan orang – orang yang asing
Melalui
pendidikan
dapat
di
TK,
mengembangkan
anak
baginya. Situasi ini menuntut perhatian yang
diharapkan
seluruh
khusus dari guru, agar anak senang di sekolah
potensi yang dimiliknya (Nilai Agama dan
dan melakukan aktivitas.
Moral, Kognitif, Bahasa, Sosial Emosional,
Tujuan dari Pendidikan Taman Kanak-
Fisik/motorik,dan seni), memiliki dasar-dasar
kanak (TK) adalah untuk membantu meletakkan
agama yang dianutnya, memiliki kebiasaan
dasar – dasar kearah perkembangan sikap, daya
prilaku yang diharapkan serta anak dapat
pikir, pengetahuan dan keterampilan yang
menguasai sejumlah pengetahuan, kreativitas,
dibutuhkan oleh anak didik dalam menyesuaikan
dan
diri di lingkungan serta untuk pertumbuhan dan
kebutuhan.
perkembangan selanjutnya. Taman Kanak-kanak
dikembangkan dalam permainan angka ini
(TK) juga merupakan suatu jenjang bagi anak
adalah aspek kognitif.
2
keterampilan
Salah
dasar
satu
sesuai
aspek
dengan
yang
bisa
Pengembangan kognitif bisa dilakukan
Manusia memiliki potensi tersendiri sejak
melalui pengenalan konsep seperti konsep
dilahirkan, termasuk anak usia dini. Setiap anak
angka,
memiliki keunikan dan potensi khusus yang
bilangan,
konsep
warna,
geometri,
pengukuran, konsep waktu dan ruang. Untuk
membedakannya
mengembangkan kearahan tersebut guru harus
Pendidikan
menyediakan media yang menarik, bervariasi
mengembangkan potensinya. Sasaran pendidikan
dan aman bagi anak dalam memainkannya.
adalah manusia, sehingga dengan sendirinya
Agar kognitif anak berkembang terutama
dengan
anak
yang
lain.
mengarahkan
anak
untuk
bisa
pengembangan dimensi hakikat manusia tugas
dalam mengembangkan konsep angka guru
pendidikan [1].
sebagai pelaksana pendidikan diharapkan dapat
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu
menentukan metoda apa yang tepat dalam
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
menyampaikan suatu materi, memilih media
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang cocok, serta sumber belajar yang sesuai
yang dilakukan melalui pemberian ransangan
yaitu: dengan memanfaatkan sumber belajar
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
yang ada di lingkungan sekolah masing –
perkembangan jasmani dan rohani agar anak
masing.
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
Berdasarkan kenyataan di lapangan yaitu
lebih lanjut [2].
di TK Fadhilla Ulfa , anak tidak tahu dengan
konsep
angka,
anak
belum
Anak Usia Dini adalah usia emas (Golden
paham
Age). Dimana 50% variabilitas kecerdasan
mencocokkan angka dengan kumpulan benda,
orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia
anak sering terbalik mengurutkan
angka dan
4 tahun. 30% berikutnya pada usia 8 tahun dan
menirukan angka, anak menemukan kesulitan
sisanya ketika usia anak mencapai sekitar 18
dalam memahami konsep angka bila tidak
tahun (Osborn, white dan bloom). Periode anak
diberikan contoh yang nyata dan kemampuan
usia dini merupakan periode sensitif atau masa
mengenal angka pada anak kurang berkembang.
peka pada anak, yaitu periode di mana suatu
Hal ini disebabkan pemilihan metoda guru
fungsi tertentu perlu dirangsang, diarahkan
kurang tepat. Metoda yang dipakai kurang
sehingga tidak terhambat perkembangannya
bervariasi, sehingga anak kurang mengerti
[3]. Dapat disimpulkan bahwa anak sejak lahir
tentang konsep angka.
sampai usia enam tahun merupakan periode
Dalam rangka meningkatkan kognitif
awal
yang
paling
penting
untuk
diberi
anak, maka akan dilakukan penelitian dengan
ransangan sesuai dengan tahap yang dilaluinya,
judul “Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak
agar memiliki kesiapan memasuki pendidikan
Usia Dini Melalui Permainan Pohon Angka di
lebih lanjut. Salah satu periode yang menjadi
TK Fadhilla Ulfa Kec.Koto Tangah Padang”.
ciri masa usia dini ini adalah periode ke
Tujuan
emasan (The Golden Ages).
penelitian
ini
adalah:
untuk
meningkatkan kemampuan berhitung anak di TK
Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini adalah
Fadhilla Ulfa.
untuk mengembangkan semua potensi anak baik
3
fisik maupun mental agar siap memasuki
bisa mengucapkan angka 1 sampai 20 dengan
pendidikan lebih lanjut, menumbuh kembangkan
baik dan benar, namun itu tidak berarti ia sudah
pengetahuan, sikap dan keterampilan agar
menguasai konsep angka. Jadi, konsep angka
mampu menolong diri sendiri (self help) serta
merupakan dasar dari proses belajar awal
meletakan dasar – dasar tentang bagaimana
matematika yang mana hendaknya dibangun
seharusnya belajar (learning how to lean) [4].
sejak anak usia dini.
Perkembangan kognitif anak berkaitan
Kecerdasan
matematis
logis
adalah
erat dengan kebudayaan dan masyarakat tempat
kemampuan untuk menangani bilangan dan
anak dibesarkan. Kognitif merupakan suatu
perhitungan pola dan pemikiran logis dan ilmiah.
proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk
Berhitung
menghubungkan,
dan
mengembangkan pengetahuan dasar matematika,
atau
sehingga anak secara mental siap mengikuti
menilai
mempertimbangkan
suatu
kejadian
peristiwa.
di
TK
diperlukan
untuk
pembelajaran matematika lebih lanjut di SD,
Perkembangan
sangat
seperti pengenalan konsep bilangan, lambang
penting untuk dikembangkan. Pengembangan
bilangan, warna, bentuk, ukuran, ruang dan
anak usia dini dapat dipengaruhi oleh beberapa
posisi melalui berbagai bentuk alat dan kegiatan
faktor:
bermain yang menyenangkan.
kematangan,
kognitif
belajar
anak
dan
latihan,
kombinasi kematangan dan belajar [5].
Alat permainan edukatif adalah segala
Memahami konsep angka ditunjukkan
macam sarana yang bisa merangsang aspek
seorang anak berusia 5 tahun yang memerlukan
perkembangan
bimbingan dan pendampingan karena konsep
perkembangan fisik yang membuat anak senang
suatu angka dilakukan oleh guru melalui
dan dapat
permainan
pemahaman
yang
berkaitan
dengan
angka.
kognitif,
social,
emosi
dan
meningkatkan pengetahuan dan
tentang
sesuatu.
Salah
satu
Pengenalan angka anak pada anak – anak dapat
permainan edukatif adalah permainan pohon
diawali
angka.
dengan
pengalaman
bekerja
atau
bermain.
Permainan pohon angka dapat mengasah
Konsep angka adalah merupakan cara
pengenalan
diri
yang
kongkrit
dua
kecerdasan
sekaligus
yaitu
logika
dan
matematika dan kinestetik. Permainan pohon
menyenangkan bagi anak, melalui segala sesuatu
angka untuk merangsang minat anak terhadap
yang ada dalam lingkungan anak dan manfaat
angka
serta menghitung jumlah mainan yang paling
mengidentifikasikan langsung bilangan 1 sampai
disukai anak [6].
20 [7]. Dengan permainan angka diharapkan
sekaligus
mendorong
anak
Konsep angka adalah konsep abstrak yang
kemampuan berhitung anak akan semaking
seharusnya dibangun dalam pemikiran anak.
meningkat dan anak akan lebih tertarik dalam
Angka tidak dapat didengar, dirasakan dan
belajar.
dilihat secara langsung pada benda. Dalam
METODOLOGI
kehidupan sehari – hari anak usia 2 tahun sudah
4
Penelitian yang penulis gunakan adalah
berhitung anak akan naik dan mencapai tingkat
Penelitian Tindakan Kelas (class room action
keberhasilan rata – rata KKM (Kriterian
research). Kelas yang dimaksudkan disini tidak
Ketuntasan Minimal) yaitu 75% dengan adanya
hanya terletak pada pengertian ruangan kelas,
permainan yang dilakukan. Kedua, kemampuan
tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yaitu
kognitif anak dalam kegiatan berhitung 75%
sekelompok peserta didik yang sedang belajar.
sudah tercapai. Ketiga, sebagian besar 75% anak
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu
menunjukkan sikap positif dalam kegiatan
bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku
tindakan,
untuk
meningkatkan
berhitung.
kemantapan
REFERENSI
[1]. Suryana, Dadan 2016. Pendidikan Anak
rasional dari tindakan – tindakan guru dalam
melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman
Usia
terhadap tindakan – tindakan yang dilakukan
[3]. Suryana, Dadan. 2013. Modul Paud
kanak Fadhilla Ulfa pada kelas B1. Penelitian
Universitas Terbuka.
tindakan kelas dilakukan pada kelas B1 TK
Tangah
http://repository.ut.ac.id/4697/1/PAUD4107
tahun
M1.pdf. Diakses pada Rabu 13 Desember
2017/2018 dengan jumlah anak 17 orang yang
2017.
terdiri dari 12 orang laki – laki dan 5 orang
[4] Sumantri. 2005. Model Pengembangan
perempuan.
Keterampilan Motorik Anak Usia Dini.
Prosedur pelaksanaan penelitian ini akan
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
dilakukan secara bersiklus yang diawali dengan
[5] Suryana, Dadan. 2011. Pendidikan Anak
siklus 1. Siklus 2 sangat ditentukan oleh hasil
Usia
refleksi.
Teknik
pengumpulan
data
Penelitian
berhasil
Berbasis
Psikologi
Padang: Universitas Negeri Padang.
[6] Siswanto, Wahyu. 2008. Pengantar Teori
keberhasilan dilihat dari hasil kemampuan
anak.
Dini
Perkembangan Anak. Makalah Seminar.
dilakukan
dengan observasi dan dokumentasi. Indikator
kognitif
Aspek
Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Penelitian dilakukan di Taman Kanak-
Kec.Koto
san
[2]. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
pembelajaran dilaksanakan.
Ulfa
Simulasi
Perkembangan Anak. Jakarta: Kencana.
serta memperbaiki dimana praktek – praktek
Fadhilla
Dini
Sastra. Jakarta: Grasindo
bila:
[7] Andang Ismail. 2006. Education Games.
Kemampuan kognitif anak dalam kegiatan
Menjadi
berhitung 75% sudah tercapai dan sebagian besar
Cerdas
dan
Ceria
dengan
Permainan Edukatif. Yogyakarta: Pilar
75% anak menunjukkan sikap positif dalam
Media
kegiatan berhitung
HASIL YANG DIHARAPKAN
Adapun hasil yang diharapkan adalah,
pertama, persentase peningkatan kemampuan
5
Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini Melalui Permainan Pohon
Angka di TK Fadhilla Ulfa
Kecamatan Koto Tangah Padang
Dosen : DR.Dadan Suryana
OLEH
ELMIDA
NIM: 17330015
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PGPAUD)
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
1
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI
PERMAINAN POHON ANGKA DI TK FADHILLA ULFA KECAMATAN
KOTO TANGAH PADANG
Elmida1), Dadan Suryana2)
Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Anak Usia Dini, FIP Universitas Negeri Padang
2)
Staf Pengajar Pendidikan Anak Usia Dini, FIP Universitas Negeri Padang
elmidateti@gmail.com
1)
ABSTRAK
Pada saat memasuki TK merupakan hal pertama anak keluar dari lingkungan keluarga dan
berjumpa dengan orang – orang yang asing baginya. Melalui pendidikan di TK, anak diharapkan dapat
mengembangkan seluruh potensi yang dimiliknya (Nilai Agama dan Moral, Kognitif, Bahasa, Sosial
Emosional, Fisik/motorik,dan seni. Pengembangan kognitif bisa dilakukan melalui pengenalan konsep
seperti konsep angka, bilangan, konsep warna, geometri, pengukuran, konsep waktu dan ruang.
Perkembangan kognitif anak di TK Fadhilla Ulfa dalam hal berhitung belum maksimal. Untuk
meningkatkan kognitif anak, dapat dilakukan dengan metode Pohon Angka di TK Fadhilla Ulfa Kec.Koto
Tangah Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak di TK
Fadhilla Ulfa. Metode yang dilakukan adalah melalui Penelitian Tindakan Kelas. Prosedur pelaksanaan
penelitian dilakukan secara bersiklus yang diawali dengan siklus 1. Siklus 2 sangat ditentukan oleh hasil
refleksi. Hasil yang diharapkan adalah pertama, persentase peningkatan kemampuan berhitung anak akan
naik dan mencapai tingkat keberhasilan rata – rata KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal) yaitu 75% dengan
adanya permainan yang dilakukan. Kedua, kemampuan kognitif anak dalam kegiatan berhitung 75% sudah
tercapai. Ketiga, sebagian besar 75% anak menunjukkan sikap positif dalam kegiatan berhitung.
Kata-kata kunci: anak usia dini, berhitung, permainan, pohon angka.
PENDAHULUAN
usia dini yang nantinya akan melanjutkan ke
Memasuki TK merupakan hal pertama
sekolah yang lebih tinggi. Prinsip Bermain
anak keluar dari lingkungan keluarga dan
Sambil Belajar, Belajar Seraya Bermain.
berjumpa dengan orang – orang yang asing
Melalui
pendidikan
dapat
di
TK,
mengembangkan
anak
baginya. Situasi ini menuntut perhatian yang
diharapkan
seluruh
khusus dari guru, agar anak senang di sekolah
potensi yang dimiliknya (Nilai Agama dan
dan melakukan aktivitas.
Moral, Kognitif, Bahasa, Sosial Emosional,
Tujuan dari Pendidikan Taman Kanak-
Fisik/motorik,dan seni), memiliki dasar-dasar
kanak (TK) adalah untuk membantu meletakkan
agama yang dianutnya, memiliki kebiasaan
dasar – dasar kearah perkembangan sikap, daya
prilaku yang diharapkan serta anak dapat
pikir, pengetahuan dan keterampilan yang
menguasai sejumlah pengetahuan, kreativitas,
dibutuhkan oleh anak didik dalam menyesuaikan
dan
diri di lingkungan serta untuk pertumbuhan dan
kebutuhan.
perkembangan selanjutnya. Taman Kanak-kanak
dikembangkan dalam permainan angka ini
(TK) juga merupakan suatu jenjang bagi anak
adalah aspek kognitif.
2
keterampilan
Salah
dasar
satu
sesuai
aspek
dengan
yang
bisa
Pengembangan kognitif bisa dilakukan
Manusia memiliki potensi tersendiri sejak
melalui pengenalan konsep seperti konsep
dilahirkan, termasuk anak usia dini. Setiap anak
angka,
memiliki keunikan dan potensi khusus yang
bilangan,
konsep
warna,
geometri,
pengukuran, konsep waktu dan ruang. Untuk
membedakannya
mengembangkan kearahan tersebut guru harus
Pendidikan
menyediakan media yang menarik, bervariasi
mengembangkan potensinya. Sasaran pendidikan
dan aman bagi anak dalam memainkannya.
adalah manusia, sehingga dengan sendirinya
Agar kognitif anak berkembang terutama
dengan
anak
yang
lain.
mengarahkan
anak
untuk
bisa
pengembangan dimensi hakikat manusia tugas
dalam mengembangkan konsep angka guru
pendidikan [1].
sebagai pelaksana pendidikan diharapkan dapat
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu
menentukan metoda apa yang tepat dalam
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
menyampaikan suatu materi, memilih media
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang cocok, serta sumber belajar yang sesuai
yang dilakukan melalui pemberian ransangan
yaitu: dengan memanfaatkan sumber belajar
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
yang ada di lingkungan sekolah masing –
perkembangan jasmani dan rohani agar anak
masing.
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
Berdasarkan kenyataan di lapangan yaitu
lebih lanjut [2].
di TK Fadhilla Ulfa , anak tidak tahu dengan
konsep
angka,
anak
belum
Anak Usia Dini adalah usia emas (Golden
paham
Age). Dimana 50% variabilitas kecerdasan
mencocokkan angka dengan kumpulan benda,
orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia
anak sering terbalik mengurutkan
angka dan
4 tahun. 30% berikutnya pada usia 8 tahun dan
menirukan angka, anak menemukan kesulitan
sisanya ketika usia anak mencapai sekitar 18
dalam memahami konsep angka bila tidak
tahun (Osborn, white dan bloom). Periode anak
diberikan contoh yang nyata dan kemampuan
usia dini merupakan periode sensitif atau masa
mengenal angka pada anak kurang berkembang.
peka pada anak, yaitu periode di mana suatu
Hal ini disebabkan pemilihan metoda guru
fungsi tertentu perlu dirangsang, diarahkan
kurang tepat. Metoda yang dipakai kurang
sehingga tidak terhambat perkembangannya
bervariasi, sehingga anak kurang mengerti
[3]. Dapat disimpulkan bahwa anak sejak lahir
tentang konsep angka.
sampai usia enam tahun merupakan periode
Dalam rangka meningkatkan kognitif
awal
yang
paling
penting
untuk
diberi
anak, maka akan dilakukan penelitian dengan
ransangan sesuai dengan tahap yang dilaluinya,
judul “Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak
agar memiliki kesiapan memasuki pendidikan
Usia Dini Melalui Permainan Pohon Angka di
lebih lanjut. Salah satu periode yang menjadi
TK Fadhilla Ulfa Kec.Koto Tangah Padang”.
ciri masa usia dini ini adalah periode ke
Tujuan
emasan (The Golden Ages).
penelitian
ini
adalah:
untuk
meningkatkan kemampuan berhitung anak di TK
Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini adalah
Fadhilla Ulfa.
untuk mengembangkan semua potensi anak baik
3
fisik maupun mental agar siap memasuki
bisa mengucapkan angka 1 sampai 20 dengan
pendidikan lebih lanjut, menumbuh kembangkan
baik dan benar, namun itu tidak berarti ia sudah
pengetahuan, sikap dan keterampilan agar
menguasai konsep angka. Jadi, konsep angka
mampu menolong diri sendiri (self help) serta
merupakan dasar dari proses belajar awal
meletakan dasar – dasar tentang bagaimana
matematika yang mana hendaknya dibangun
seharusnya belajar (learning how to lean) [4].
sejak anak usia dini.
Perkembangan kognitif anak berkaitan
Kecerdasan
matematis
logis
adalah
erat dengan kebudayaan dan masyarakat tempat
kemampuan untuk menangani bilangan dan
anak dibesarkan. Kognitif merupakan suatu
perhitungan pola dan pemikiran logis dan ilmiah.
proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk
Berhitung
menghubungkan,
dan
mengembangkan pengetahuan dasar matematika,
atau
sehingga anak secara mental siap mengikuti
menilai
mempertimbangkan
suatu
kejadian
peristiwa.
di
TK
diperlukan
untuk
pembelajaran matematika lebih lanjut di SD,
Perkembangan
sangat
seperti pengenalan konsep bilangan, lambang
penting untuk dikembangkan. Pengembangan
bilangan, warna, bentuk, ukuran, ruang dan
anak usia dini dapat dipengaruhi oleh beberapa
posisi melalui berbagai bentuk alat dan kegiatan
faktor:
bermain yang menyenangkan.
kematangan,
kognitif
belajar
anak
dan
latihan,
kombinasi kematangan dan belajar [5].
Alat permainan edukatif adalah segala
Memahami konsep angka ditunjukkan
macam sarana yang bisa merangsang aspek
seorang anak berusia 5 tahun yang memerlukan
perkembangan
bimbingan dan pendampingan karena konsep
perkembangan fisik yang membuat anak senang
suatu angka dilakukan oleh guru melalui
dan dapat
permainan
pemahaman
yang
berkaitan
dengan
angka.
kognitif,
social,
emosi
dan
meningkatkan pengetahuan dan
tentang
sesuatu.
Salah
satu
Pengenalan angka anak pada anak – anak dapat
permainan edukatif adalah permainan pohon
diawali
angka.
dengan
pengalaman
bekerja
atau
bermain.
Permainan pohon angka dapat mengasah
Konsep angka adalah merupakan cara
pengenalan
diri
yang
kongkrit
dua
kecerdasan
sekaligus
yaitu
logika
dan
matematika dan kinestetik. Permainan pohon
menyenangkan bagi anak, melalui segala sesuatu
angka untuk merangsang minat anak terhadap
yang ada dalam lingkungan anak dan manfaat
angka
serta menghitung jumlah mainan yang paling
mengidentifikasikan langsung bilangan 1 sampai
disukai anak [6].
20 [7]. Dengan permainan angka diharapkan
sekaligus
mendorong
anak
Konsep angka adalah konsep abstrak yang
kemampuan berhitung anak akan semaking
seharusnya dibangun dalam pemikiran anak.
meningkat dan anak akan lebih tertarik dalam
Angka tidak dapat didengar, dirasakan dan
belajar.
dilihat secara langsung pada benda. Dalam
METODOLOGI
kehidupan sehari – hari anak usia 2 tahun sudah
4
Penelitian yang penulis gunakan adalah
berhitung anak akan naik dan mencapai tingkat
Penelitian Tindakan Kelas (class room action
keberhasilan rata – rata KKM (Kriterian
research). Kelas yang dimaksudkan disini tidak
Ketuntasan Minimal) yaitu 75% dengan adanya
hanya terletak pada pengertian ruangan kelas,
permainan yang dilakukan. Kedua, kemampuan
tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yaitu
kognitif anak dalam kegiatan berhitung 75%
sekelompok peserta didik yang sedang belajar.
sudah tercapai. Ketiga, sebagian besar 75% anak
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu
menunjukkan sikap positif dalam kegiatan
bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku
tindakan,
untuk
meningkatkan
berhitung.
kemantapan
REFERENSI
[1]. Suryana, Dadan 2016. Pendidikan Anak
rasional dari tindakan – tindakan guru dalam
melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman
Usia
terhadap tindakan – tindakan yang dilakukan
[3]. Suryana, Dadan. 2013. Modul Paud
kanak Fadhilla Ulfa pada kelas B1. Penelitian
Universitas Terbuka.
tindakan kelas dilakukan pada kelas B1 TK
Tangah
http://repository.ut.ac.id/4697/1/PAUD4107
tahun
M1.pdf. Diakses pada Rabu 13 Desember
2017/2018 dengan jumlah anak 17 orang yang
2017.
terdiri dari 12 orang laki – laki dan 5 orang
[4] Sumantri. 2005. Model Pengembangan
perempuan.
Keterampilan Motorik Anak Usia Dini.
Prosedur pelaksanaan penelitian ini akan
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
dilakukan secara bersiklus yang diawali dengan
[5] Suryana, Dadan. 2011. Pendidikan Anak
siklus 1. Siklus 2 sangat ditentukan oleh hasil
Usia
refleksi.
Teknik
pengumpulan
data
Penelitian
berhasil
Berbasis
Psikologi
Padang: Universitas Negeri Padang.
[6] Siswanto, Wahyu. 2008. Pengantar Teori
keberhasilan dilihat dari hasil kemampuan
anak.
Dini
Perkembangan Anak. Makalah Seminar.
dilakukan
dengan observasi dan dokumentasi. Indikator
kognitif
Aspek
Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Penelitian dilakukan di Taman Kanak-
Kec.Koto
san
[2]. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
pembelajaran dilaksanakan.
Ulfa
Simulasi
Perkembangan Anak. Jakarta: Kencana.
serta memperbaiki dimana praktek – praktek
Fadhilla
Dini
Sastra. Jakarta: Grasindo
bila:
[7] Andang Ismail. 2006. Education Games.
Kemampuan kognitif anak dalam kegiatan
Menjadi
berhitung 75% sudah tercapai dan sebagian besar
Cerdas
dan
Ceria
dengan
Permainan Edukatif. Yogyakarta: Pilar
75% anak menunjukkan sikap positif dalam
Media
kegiatan berhitung
HASIL YANG DIHARAPKAN
Adapun hasil yang diharapkan adalah,
pertama, persentase peningkatan kemampuan
5