Untuk mengukur tingkat reliabilitas kuisioner, digunakan rumus alpha sebagai berikut:
Keterangan :
α : Nilai reliabilitas
∑αl
2
: Nilai varians total k
: Jumlah Item Pertanyaan Arikunto, 2002:171
∑αb
2
: Nilai varians masing-masing Item
[ ] [
∑ ∑
]
IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Yayasan Al Kautsar Lampung pembentukannya dirintis oleh Kelompok Pengajian Al-Amal di Kota Bandar Lampung. Kelompok pengajian ini beranggotakan
perorangan dari unsur-unsur pejabat pemerintah dan swasta, akademisi, dan masyarakat Provinsi Lampung yang beragama Islam. Kelompok pengajian Al-
Amal ini diketuai oleh Bapak Syamsuddin Tohir dan Sekretaris Bapak Nasrun Rakai. Kelompok pengajian Al-Amal secara rutin melakukan diskusi dan
pengajian bulanan di kediaman anggota secara bergilir. Pada perkembangan selanjutnya keanggotaannya bertambah dengan perorangan baik unsur-unsur
pejabat pemerinta yang masih aktif maupun dari pejabat purna tugas, swasta, tokoh masyarakat Islam di kabupaten atau kota di seluruh Provinsi Lampung.
Pada bulan Januari 1991, pengajian Al-Amal membahas isu penting dalam bidang
pendidikan yaitu: 1.
Relatif rendahnya kualitas sekolah umum dan sekolah agama di Provinsi Lampung
2. Masyarakat Lampung memiliki kecenderungan untuk menyekolahkan
putera-puterinya ke luar Lampung terutama ke sekolah unggul di Jakarta,
D.I. Yogyakarta, dan Bandung, baik sekolah umum, sekolah Islam, maupun sekolah non Islam.
3. Di Bandar Lampung tidak tersedia sekolah umum bernafaskan Islam dan
memiliki sistem pengajaran yang berkualitas seperti yang diharapkan masyarakat.
4. Persaingan yang semakin berat bagi siswa lulusan dari Lampung untuk
memasuki sekolah unggul di Lampung. 5.
Mengembangkan Islamic Center dengan Masjid Nurul Ulum menjadi Pusat Kebudayaan dan Pusat Pendidikan Umat Islam Lampung.
Pada bulan Maret 1991 disepakati untuk segera membangun suatu lembaga
pendidikan dasar dan menengah yang bernafaskan Islam dan bermutu di Provinsi Lampung. Pada bulan Mei 1991 dibentuk Panitia Persiapan Pendirian SMP dan
SMA yang diberi nama
“Nurul Ulum” yang bermakna Cahaya Ilmu. Kemudian
menyusun proposal pendirian sekolah termasuk Yayasan yang menaunginya dengan nama Yayasan Nurul Ulum. Pada tahun 19911992, SMP dan SMA Nurul
Ulum mulai menerima murid baru, dan untuk sementara waktu siswanya dititipkan pada SMP Negeri 2 dan SMA Negeri 2 Tanjung Karang. Pada bulan
November 1991 diadakan pertemuan khusus antara Ibu Sri Mulyati Poedjono, Bapak Poedjono Pranyoto, Baspak Syamsuddin Thohir, dan Ir. Harris Hasyim,
M.A., untuk mencari pengganti nama Nurul Ulum, yang sebenarnya sangat bagus artinya tetapi marketable untuk nama sekolah, apalagi sudah dipergunakan untuk
nama Masjid Raya Islamic Center. Berdasarkan kesepakatan pada hari Jumat