Perkembangan Karya Tari Seni Tari Kelas 11 Ari Subekti dan Budiawan 2010

52 Seni Tari Kelas X Setiap gerak yang diungkapkan dalam tarian apa pun tidak lepas dari berbagai aturan sesuai dengan tuntutan tarian atau petunjuk dari penata tarinya. Oleh karena itu, gerakan dalam komposisi tari selalu bermotivasi atau memiliki alasan-alasan tertentu. Salah satu contohnya adalah gerakan trisik dalam tarian Jawa. Penari melakukan gerakan ter- sebut dengan posisi kaki dijinjitkan dan langkah- langkah pendek lari-lari kecil. Jika tidak seperti itu, gerakan trisik yang dilakukan dianggap salah. Berdasarkan contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa gerak-gerak suatu tarian memiliki aturan dan batasan jangkauan gerak yang ditentukan menurut norma-norma tarian tersebut. Jadi, gerak tari memiliki jangkauan gerak tertentu. Artinya, setiap gerak tari memiliki batas ruang gerak tertentu. Dalam rangkaian-rangkaian gerak yang di- ungkapkan oleh penari, terdapat perubahan, perbedaan, atau kombinasi penggunaan arah hadap, arah gerak, jangkauan gerak, dan pengaturan level-levelnya. Hal itu akan memunculkan kekontrasan-kekontrasan. Selanjutnya, kekontrasan itu akan menghasilkan aksen-aksen yang memberikan kesan menarik dan penuh kekuatan. Di sinilah letak potensi lahirnya dinamika ruang.

c. Tempo atau waktu

Gerak yang diungkapkan dalam suatu tarian tidak hanya satu gerakan. Ungkapan gerak dalam sebuah tarian pada dasarnya merupakan susunan beberapa rangkaian gerak yang sudah terpolakan. Jika seorang penari melakukan beberapa gerakan, secara langsung akan tampak peralihan dari gerak yang satu ke gerak berikutnya. Dalam peralihan ini, akan tampak kekosongan sesaat sebagai napas dari ungkapan gerak yang satu ke gerak berikutnya. Hal itu menunjukkan bahwa dalam penyajian sebuah tarian banyak ditemukan waktu atau tempo sebagai sisipan antargerak, walaupun sisipan waktu tersebut hanya sekejap. Oleh karena itu, unsur pokok gerak tari di samping tenaga dan ruang adalah waktu atau tempo. Unsur waktu dalam ruang lingkup seni tari didominasi oleh ritme gerak dan tempo gerak. Ritme gerak adalah elemen atau detail waktu dari awal sampai berakhirnya suatu gerak atau rangkaian gerak. Adapun tempo adalah ukuran waktu untuk menyelesaikan suatu rangkaian gerak atau gerakan- gerakan. Agar lebih jelas, perhatikan contoh di bawah ini Gambar 3.26 menunjukkan seorang penari berlari-lari kecil dari arah belakang menuju arah depan. Tempo dalam gerakan tersebut merupakan sejumlah waktu yang diperlukan penari untuk bergerak dari belakang sampai ke depan. Adapun ritme geraknya dapat dilihat dari detail-detail waktu atau irama langkah kaki penari. Gambar 3.26 Penari melakukan gerak tari Gambar 3.25 Gerak trisik pada tarian Jawa Dok. Penerbit Dok. Penerbit 53 Seni Tari Kelas X

3. Tata Rias dan Tata Busana

Pada mulanya, para penari memakai pakaian sesuai dengan apa yang dipakai saat itu. Dalam perkembangan selanjutnya, pakaian atau busana tari diatur dan ditata sesuai dengan kebutuhan tarian. Hal utama yang harus diperhatikan dalam penataan busana tari adalah busana harus enak dipakai, tidak mengganggu gerak-gerak tari, menarik, dan enak di- pandang. Jika perlu, murah harganya dan mudah didapat. Penataan busana tari setiap daerah memiliki keunikan sendiri. Berikut ini beberapa contoh busana yang dipakai dalam penyajian tari Nusantara. Untuk menunjukkan dinamika tempo atau waktu, seorang penari harus mampu mengatur irama gerak. Selain itu, penari harus betul-betul cermat dan penuh kontrol dalam mengatur perubahan-perubahan dari ritme atau irama yang cepat ke yang lambat atau dari tempo yang pendek ke tempo yang panjang.

2. Iringan atau Musik Tari

Di depan sudah disebutkan bahwa tari adalah suatu gerak yang ritmis. Jadi, iringan dan gerak dalam karya tari merupakan dua unsur yang saling mengisi dan membantu. Gerak ritmis dalam suatu tarian dapat diperkuat dan diperjelas dengan iringan. Iringan tari umumnya berupa suara atau bunyi-bunyian. Sumber bunyi sebagai iringan tari yang pertama adalah manusia sendiri. Bangsa-bangsa primitif menari-nari dengan musik pengiring berupa teriakan-teriakan. Anak kecil menari-nari dengan iringan nyanyian suara ibu atau inang pengasuhnya. Pada tingkat berikutnya, demi keserempakan gerak, tarian dilakukan dengan iringan tepuk tangan. Contoh tarian yang dikuatkan dengan suara tepukan tangan di perut adalah tari Seudati dari Aceh. Hal itu dapat kamu lihat pada gambar 3.27. Setelah mengalami perkembangan zaman, musik untuk iringan tari tidak hanya berasal dari manusia sendiri. Iringan tari mulai menggunakan alat bunyi-bunyian yang dimainkan dengan dipukul, ditiup, dan dipetik. Pada gambar 3.28 dapat kamu lihat beberapa alat bunyi-bunyian yang digunakan sebagai iringan tari. Gambar 3.28 Berbagai alat bunyi-bunyian untuk iringan tari Gambar 3.27 Tari Seudati diiringi dengan tepukan tangan di perut Rep. www.pstkitb.blogspot.com Rep. www.serambinews.com 54 Seni Tari Kelas X Gambar 3.30 Busana tari daerah Sumatera Gambar 3.29 Busana tari daerah Kalimantan Rep. www.hidayat.web.id Gambar 3.32 Busana tari Yogyakarta Gambar 3.31 Busana tari daerah Irian Jaya Tata rias tari juga merupakan unsur pendukung karya tari. Tata rias tari ada- lah teknik pemakaian alat-alat rias pada wajah yang bertujuan untuk memperkuat ekspresi penari dan menunjukkan perwa- takan pada tarian. Tata rias tari harus dibe- dakan dengan tata rias sehari-hari. Tata rias sehari-hari biasanya cara pemakai- annya serba tipis. Sebaliknya, dalam tata rias pertunjukan tari segala sesuatunya diharapkan harus jelas. Pada gambar di samping dapat kamu lihat beberapa contoh rias wajah untuk pertunjukan karya tari.

4. Tempat atau Panggung untuk Menari

Tari dibawakan oleh manusia. Manusia adalah seorang mahkluk hidup yang mempunyai ukuran tiga dimensi, yaitu tinggi, panjang, dan lebar. Dalam kehidupannya, manusia selalu bergerak dan berpindah tempat. Begitu juga dalam menari. Jadi, menari juga membutuhkan suatu tempat. Karya tari selalu dilakukan di tempat-tempat khusus. Tempat untuk menari pada umumnya berupa ruangan yang datar dan terang sehingga tarian mudah dilihat. Tempat itu dapat berupa halaman, tanah lapang, pendapa, atau panggung berbentuk prosenium. Rep. www.pelaminanminang.com Rep. www.news.bbc.co.uk Rep. www.bantulkab.go.id Gambar 3.33 Berbagai rias wajah pada pertunjukan karya tari Dok. Penyusun