Kompetensi aparatur BNP JABAR Dalam Mengoperasikan e-library

Pekerjaan dan pengajaran yang ada membentuk kompetensi dengan sendirinya. Tetapi hal tersebut sering kali tidak dimanfaatkan khususnya di dunia pendidikan dan yang dikhawatirkan ini akan terbawa-bawa pada dunia kerja generasi penerus nantinya. pada sekolah-sekolah kompetisi semakin berkurang karena kembali lagi kepada permasalahan yaitu sumber daya manusia,,jadi yang dapat dikatakan berhasil adalah orang-orang yang mampu berkompetisi, tetapi yang lagi maraknya pada jenjang pendidikan, pelatihan, dan perkantoran suatu badan ataupun dinas tertentu adalah suatu kompetisi yang mengacu pada hal-hal yang bersifat negatif misalnya absensi ketidakhadiran pada tempat sekolah, kampus, atau pun kantor, jadi kemajuan yang dicita-cita merupakan impian semata. Kompetisi yang menciptakan kemajuan pun akan kandas karena oknu- oknum tersebut.. pada saat ini realitanya di indonesia kompetisi tersebut dapat dibeli dengan uang,,,memiliki uang yang banyak dapat mengalahkan orang-orang yang benar-benar ulet, bijaksana dan memegang teguh pengetahuan ketrampilan skills, sikap attiudes, dan sifat-sifat pribadi lain yang dimilikinya. Menerapkan kompetisi dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan hasil semaksimal mungkin diperlukan sumber daya aparatur yang kerjasama antar aparatur dengan mencanangkan peraturan-peraturan yang harus ditaati. Kompeten dan kompetensi kompeten merujuk kepada keterampilan sedangkan kompetensi merujuk kepada proses pelaksanaannya. Kompetensi juga mengacu pada potensi-potensi yang dimiliki oleh seseorang yang realisasinya dapat dilihat dari atau kegiatan yang dilakukan setiap hari kerja. Didalam dunia kerja kompetensi sangat diperlukan supaya potensi-potensi yang sudah ada dapat dikembangkan lagi. Namun kompetensi itu sendiri bukan semata dari potensi tetapi juga dapat dilahat sikap attitude, tingkah lakukegiatan behavior sehingga menerapkan kompetensi kiranya dapat diterapkan sedini mungkin agar kompetensi itu benar-benar dapat diwujudkan dan juga diperlukan kerjasama dengan semua pihak. Akhirnya dengan terlaksananya kompetensi yang baik akan menghasilkan sumber daya aparatur yang berkualitas dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang baru. Berdasarkan wawancara dengan ketua sub bidang operasi BNP JABAR yang mengatakan : “kompetensi aparatur disini sesuai yang saya katakana tadi bahwa melalui pembinaan-pembinaan yang dilakukan, aparatur sudah mengetahui kewajibannya masing-masing untuk melaksana kan tugasnya dengan baik ” oma, 2762012. Berdasarkan wawancara tersebut Kompetensi aparatur yang ada di BNP JABAR yaitu memiliki kemampuan seorang aparatur dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak terutama dalam menggunakan sistem e-library P4GN. Kompetensi aparatur juga dapat diartikan sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ditampilkan dalam bentuk perilaku cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seorang aparatur BNP JABAR dalam menjalankan profesinya, beberapa aparatur di BNP JABAR khususnya pada bidang teknologi dan informasi sudah memenuhi kriteria yang telah di jelaskan di atas, tetapi masih ada beberapa aparatur yang belum berkompeten. Kompetensi aparatur merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, sosial, spiritual yang secara nyata membentuk kompetensi standar profesi aparatur yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap penggunaan e-library P4GN, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme di BNP JABAR. Aparatur yang berkompeten secara professional yang ada di BNP JABAR dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan aparatur dalam menjalankan profesinya. Aparatur yang kompeten dan profesional adalah aparatur yang piawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya terutama dalam penggunaan sistem e-library P4GN. Aparatur BNP JABAR ialah sebagai agen pembelajaran diharapkan memiliki tiga kompetensi. Tiga kompetensi tersebut yakni kompetensi sosial, kepribadian, dan kompetensi profesional. Berdasarkan hasil dari penelitian dilapanagan kompetensi aparatur di lingkungan BNP JABAR dalam menggunakan sistem e-library P4GN, dapat dikatakan cukup baik, karena aparatur dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya dilakukan dengan penuh tanggungjawab terutama dibidang teknolgi dan informasi, memiliki tiga kompetensi yang ada yaitu kompetensi sosial, kepribadian, dan professional, hal ini tidak terlepas dari pengaruh seorang pemimpin yang baik. Tetapi masih ada sebagian kecil aparatur yang memiliki kompetensi kurang baik. 123

BAB V KESIMPULAN DAN DARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Kinerja Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat dalam mengoperasikan e-library P4GN dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat efektifitas kinerja aparatur BNP JABAR dalam menggunakan aplikasi e-library P4GN dikatakan cukup baik. Sumber daya manusia aparatur BNP JABAR juga cukup baik. Aparatur yang sudah mampu menguasai pengoperasian sistem e-library P4GN mulai dari mengolah data sampai pengeluaran mengenai informasi P4GN. 2. Efisiensi kerja yang dilakukan oleh aparatur BNP JABAR dalam menggunakan aplikasi e-library P4GN melayani kepada masyarakat dikatakan sudah cukup efisien. Aparatur dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya terutama dalam menggunakan system aplikasi e-library P4GN sehingga dapat terlaksana secara efisien. 3. Keamanan pelanggan dalam menggunakan aplikasi e-library P4GN yang mengenai informasi P4GN sudah dapat dikatakan terjamin keamanannya aparatur di BNP JABAR dalam menggunakan aplikasi e-library P4GN yang juga dikatakan sudah sesuai dengan Prosedur kerja yang ada. 4. kepuasan bagi masyarakat mereka yang menggunakan system ini tidak ada keluhan. Aparatur dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Standar pelayanan yang dilakukan oleh aparatur di BNP JABAR dalam menggunakan aplikasi e-library P4GN yang juga dikatakan sudah sesuai dengan standar pelayanan yang ada.

5.2 Saran

Berdasarkan pada kesimpulan diatas maka peneliti mengajukan beberapa saran yaitu: 1. Aspek-aspek dari efektifitas harus bisa dimaksimalkan, mengingat penyusunan sudah baik. 2. Efisiensi kerja harus disesuaikan, agar tidak terjadi pemborosan waktu dan biaya. 3. Melayani kepada masyarakat seharusnya lebih diperbaiki, walaupun sudah dikatakan baik, tetapi masih ada kekurangannya. 4. Keamanan dan kepuasan pelanggan dalam menggunakan aplikasi e-library P4GN harus lebih ditingkatkan kembali kualitasnya, untuk terjaminnya keamanan dan kepuasan bagi para pelanggan, yaitu masyarakat. 125 DAFTAR PUSTAKA A.Buku – Buku Alma, Buchari. 2001. Kewirausahaan. Bandung: Bima Cipta. Bastian, Indra, 2001 Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta: BPEE. BumiAksara. Davis, Gordon B. 1985. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian I. Jakarta: Pengantar PT. Pustaka Binaan Pressindo. Faisal, Sanapiah. 1999. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja GrafindoPersada Gibson, J.L, J.M. Ivancevich and J.H Donelly Jr. 1996.Organization: Behavior,Structure and Process, Fifth Edition. Jakarta: Erlangga. Handayaningrat Suwarno, 1982. Administrasi Pemerintahan Dalam Pembangunan Nasional.Jakarta: Eka Parayangan Handoyo,B.Hestu Cipto, 1998. Otonomi Daerah Titik Berat dan Urusan Rumah Tangga Daerah: Yogyakarta. UniversitasAtmajaya Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: BumiAskara. Ilham, Muh. 2008. Manajemen Sumber Daya dan Kinerja Aparatur pemerintahan daerah.Bandung: CV indra Prahasta. Koswara, E. 2001.Otonomi Daerah Untuk Demokratisasi dan Kemandirian Rakyat.J akarta: Sembradi Aksara Nusantara. Mangkunegara, Anwar. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Jakarta: PT. BumiAksara: Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung :RefikaAditama. Moenir, 2002. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Naryono, 1998.Mengenal Kehidupan Berorganisasi: Yogyakarta. Balai Penerbitan Yogyakarta Nasir, Mohammad. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Ruky.2001. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta:Gramedia Pustaka. Utama