Wushu
WUSHU
KERTAS KARYA Dikerjakan
O L E H
MUHAMMAD ANSYORI SIRAIT NIM : 072203013
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS SASTRA PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR SASTRA BUDAYA
BIDANG STUDI BAHASA JEPANG MEDAN
(2)
WUSHU
KERTAS KARYA Dikerjakan
O L E H
NIM 072203030
MUHAMMAD ANSYORI SIRAIT
Pembimbing Pembaca
Muhammad Pujiono, S.S.,M. Hum
NIP. 1691011 2002 12 1 001 NIP. 19600919 1988 03 1 001 Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum
Kertas karya ini diajukan kepada panitia ujian pendidikan Non-Gelar Fakultas Sastra USU Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III Bidang Studi Bahasa Jepang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS SASTRA PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR SASTRA BUDAYA
BIDANG STUDI BAHASA JEPANG MEDAN
2010
(3)
Disetujui Oleh :
Program Diploma Bahasa Jepang
Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara
Medan
Program studi D3 Bahasa Jepang Ketua,
NIP. 19620727 198703 2 005 Adriana Hasibuan S.S, M.Hum
(4)
PENGESAHAN Diterima oleh :
Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan, untuk Melengkapi salah satu syarat Ujian Diploma III Bidang Studi Bahasa Jepang
Pada :
Tanggal :
Hari :
Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara Dekan,
NIP. 19650909 199403 1 004 Prof. Drs. Syaifuddin, M.A.,Ph.D.
Panitia :
No. Nama Tanda Tangan
1. Adriana Hasibuan S.S, M.Hum ( )
2. Muhammad Pujiono, S.S.,M. Hum ( )
3. Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum ( )
(5)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini, sebagai syarat kelulusan dari program Diploma III Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Kertas karya ini berjudul " WUSHU"
Penulis menyadari bahwa apa yang penulis sajikan dalam kertas karya ini, masih jauh dari sempurna baik dari segi materi maupun penulisannya. Demi kesempurnaannya penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk menujuke arah perbaikan
Dalam penyelesaian kertas karya ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang tak ternilai harganya. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang sebesar - besarnya kepada :
1. Bapak Prof.Syaifuddin.M.A.,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Adriana Hasibuan,S.S.,M.Hum, selaku Ketua Jurusan Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Rani Arfianty,S.S, selaku Dosen Wali.
4. Bapak Mhd. Fujiono,S.S, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing yang dengan ikhlas telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan juga arahan kepada penulis, sampai kertas karya ini dapat diselesaikan
5. Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M. Hum, selaku dosen pembaca
6. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
(6)
ii
7. Dari semuanya, yang paling teristimewa adalah buat kedua orang tua saya, ayahanda Syahrizal Sirait dan ibunda Choiriyah, yang selalu ada buat saya meskipun saya tidak ada buat mereka, yang selalu mengingatkan saya akan pentingnya sholat bagi kehidupan, serta tidak mengenal lelah untuk membesarkan saya dan menjadikan saya menjadi seorang mahasiswa seperti saat ini, berkat doa, semangat serta jerih payah kalian alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini dengan baik.
8. Tidak lupa penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada teman – teman saya : Vina Nduth, Yana Choy, Imel Chan, Winda Chibi, Rizal, Tomi dan B’ Way ( Yonninshu O2 )
9. Penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada keluarga besar HINODE dan Mahasiswa Bahasa Jepang Fakultas Sastra USU khusnya stambuk 07. Akhir kata semoga kertas karya ini bermanfaat kepada kita semua dan dapat memperluas cakrawala pemikiran di masa mendatang.
Medan, 2010 Penulis
MHD. ANSYORI SIRAIT NIM : 072203024
(7)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
BAB I . PENDAHULUAN ... 1
1.1. Alasan Pemilihan Judul ... 1
1.2. Tujuan Penulisan ... 1
1.3. Batasan Masalah ... 2
1.4. Metode Penulisan ... 2
BAB II. GAMBARAN UMUM WUSHU ... 3
2.1. Asal Usul dab Perkembangan Wushu ... 3
2.2. Berbagai Aliran Wushu ... 3
BAB III. WUSHU ... 6
3.1. Alat yang Digunakan Dalam Wushu... 6
3.2. Dasar – Dasar Gerakan Wushu ... 7
3.3. Aturan Wushu ... 9
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ... 11
4.1. Kesimpulan ... 11
4.2. Saran ... 11
(8)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Alasan Pemilihan Judul
Wushu adalah seni bela diri yang berkembang pada saat ini, kita dapat melihat banyaknya dibuka perguruan – perguruan wushu khususnya di kota medan ini. Hal yang paling nyata dapat kita lihat sering diadakannya turnamen wushu baik di tingkat daerah maupun tingkat nasional. Apa lagi perkembangan wushu di kota Medan cukup
menggembirakan, karna di bawah bimbingan sifu Supandi Kusuma dari daerah tersebut dan memunculkan Zaenab sebagai atlet Tai chi chuan yang tekenal di manca Negara.
Wushu memiliki variasi gerakan yang sangat bagus dan merupakan seni beladiri yang memiliki sejarah ribuan tahun. Di Negara Cina wushu sangat terkenal. Sehingga dengan kecintaan mengenai seni bela diri ini akan dapatt memberikan simbol keperkasaan bagi seseorang. Wushu di Cina dikenal dengan kunthauw atau kunfu.
Dengan alasan tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas wushu sebagai judul kertas karya.
1.2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan kertas karya adalah sebagai berikut : 1. Untuk lebih mengenal wushu.
2. Untuk menambah wawasan tentang wushu.
3. Untuk menambah pengetahuan, baik terhadap pembaca dan juga penulis tentang wushu.
(9)
4. Melengkapi persyaratan untuk lulus dari D3 Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
1.3. Pembatasan Masalah
Dalam kertas karta ini penulis hanya membahas tentang gambaran umum wushu, asal - usul wushu, aliran wushu, alat yang digunakan dalam wushu, gerakan wushu, dan aturan wushu.
1.4. Metode Penulisan
Dalam kertas karta ini penulis menggunakan metode kepustakaan, yaitu metode mengumpulkan data atau informasi dengan membaca buku atau refrensi yang berhubungan dengan judul kertas karya. Selanjutnya data dibahas dan dirangkum, kemudian dideskripsikan ke dalam kertas karya ini.
(10)
3 BAB II
GAMBARAN UMUM WUSHU
2.1 Asal Usul dan Perkembangan Wushu
Wushu yang di Indonesia sebelumnya dikenal dengan kunthauw dan di dunia dikenal dengan kungfu merupakan seni bela diri yang memiliki sejarah ribuan tahun dan merupakan warisan budaya Cina yang sangat berharga. Dalam bahasa Cina wushu berarti seni perang. Didaratan Cina wushu juga disebut dengan kuoshu yang berarti seni nasional karena masyarakat di Cina sebagian besar memang sangat fanatic dalam mencintai seni ini sehingga menguasai seni ini dapat memberikan symbol keperkasaan bagi seseorang. Sebagaimana diketahui, perkembangan wushu yang pesat tidak terlepas dari jasa almarhum Bruce Lee yang mempopulerkannya di dunia dengan nama kungfu, sehingga pada zamannya demam kungfu betul – betul terasa dan mewabah hampir ke semua penjuru dunia. Generasi setelah Bruce Lee adalah Jacky Chen dan Jet Lee, yang semakin terkenal popularitas wushu hingga saat ini.
2.2 Berbagai Aliran Wushu
Sulit dipastikan berapa banyak aliran wushu yang ada di Cina dewasa ini. Menurut para ahli wushu ada lebih dari 100 aliran yang memiliki variasi gerak yang berbeda – beda disertai dengan kekhasannya masing – masing. Meskipun demikian, karena banyaknya variasi yang ada dalam aliran wushu di Cina, diputuskan bahwa dalam kompetisi yang diselenggarakan dewasa ini aliran – aliran yang ada dikelompokkan menjadi tujuh kategori. Ketujuh kategori itu adalah :
(11)
1. Kelompok Chang chuan dan Bei chuan
Rangkain gerak ini didasarkan pada aliran Chang chuan tradisional. Kelompok ini dicirikan oleh gerakan yang mengembang dan lincah yang sangat cocok bagi anak - anak.
2. Kelompok Tai chi chuan
Kelompok Tai chi chuan meliputi aliran tradisional dan aliran yang baru. Tai chi chuan dibagi menjadi aliran utama berikut Yang, Chen, Wu, dan Sun. Lebih lanjut aliran – aliran ini meliputi berbagai macam bentuk. Tai chi chuan sesuai bagi hampir semua orang. Tai chi chuan sangat berguna untuk menyembuhkan penyakit dan meningkatkan kesehatan.
3. Kelompok Nan chuan
Nan chuan mengandung gerakan – gerakan dari aliran Selatan dan bercirikan kuat dan enerjik, dengan variasi pukulan, penggunaan tangan disertai dengan teriakan ledakan yang menyertai gerakan – gerakannya.
4. Kelompok Hsing I dan Pakua
Kelompok ini di cirikan dengan gerakan – gerakan yang stabil, mengakar dan sederhana. Gerakan diarahkan oleh pikiran dengan menekankan pada kesatuan pikiran dalam dan luar, bentuk dan kekuatan
5. Kelompok Tongbi – Piqua
Kelompok ini dicirikan dengan gerakan yang terbuka dan lebar, pukulan jauh dan panjang, cepat menekan lawan dan berkonsentrasi pada ledakan.
6. Kelompok Ditang
Aliran ini dicirikan dengan gerakan yang bersemangat, gerakan yang hidup dengan banyak lompatan dan menggulung menyerupai gerakan hewan.
(12)
5 7. Kelompok Serba – serbi
Kelompok ini melibatkan berbagai aliran utara tradisional dengan ciri gerakan yang cepat, lincah dan tenang serta tusukan pendek dan panjang.
(13)
BAB III WUSHU
3.1 Alat yang Digunakan Dalam Wushu
Sekarang ini berbagai alat yang digunakan dalam wushu dikelompokkan menjadi 4 bagian besar :
1. Senjata Panjang
Senjata ini lebih panjang dari tinggi badan si pemakainya dan dipegang dengan dua tangan sewaktu latihan. Senjata panjang itu meliputi tombak, tongkat, golok besar, tongkat garpu, tombak bermata tiga.
2. Senjata Pendek
Senjata ini panjangnya lebih pendek dari tinggi badan si pemakainya dan digenggam dengan satu tangan. Senjata ini meliputi golok, pedang, palu, gada, perisai.
3. Senjata Lembut
Senjata lembut tali, rantai, cincin dan lingkaran logam digunakan untuk menciptakan penghubung penghubung senjata yang mampu memukul dekat atau jauh, umumnya di pegang dengan satu tangan atau dua tangan. Senjata lembut meliputi tongkat tiga ruas, palu terbang, dua bola besi yang dihubungkan oleh seutas rantai panjang, panah bertali dan cambuk.
4. Senjata Ganda
Senjata gada merupakan sepasang senjata, digenggam oleh dua tangan, masing – masing satu. Kelompok ini meliputi golok ganda, pedang ganda, tombak ganda, pisau ganda, gada ganda, kapak ganda.
(14)
7
3.2 Dasar – Dasar Gerakan Wushu
Dasar – dasar gerakan wushu adalah sebagai berikut : 1. Bentuk Tangan
a. Kepalan : Jari – jari digenggamkan dengan kuat, dengan jempol menyilang mulai dari telunjuk sampai dengan jari tengah.
b. Telapak : Kelima jari membentuk telapak, dengan jempol dibengkokkan dan 4 jari lainnya tetap lurus.
c. Kaitan : Tempelkan ujung kelima jari tersebut menjadi satu, dan pergelangan tangan dibengkokkan menuju ke dalam.
2. Teknik Pukulan
a. Buka kedua kaki selebar pundak dan letakkan kedua tinju di pinggang dengan pusat telapak tangan menhadap ke atas.
b. Pukulkan tinju kanan dengan kekuatan penuh sambil memutar lengan pundak dimiringkan sehingga pukulan lebih bertenaga.
c. Pukulkan tinju kiri sambil memutar pusat telapak tangan sehingga telapak tangan menghadap ke bawah, tarik kembali tinju yang kanan ke sisi kanan rusuk dengan pusat telapak menghadap ke atas.
3. Tendangan
a. Persiapkan posisi tubuh kemudian berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, luruskan kedua tangan ke samping sampai setinggi pundak dengan tubuh bagian atas tegap dan pandangan mata ke depan.
b. Maju setengah langkah ke depan dengan kaki kanan, tendangkan kaki kiri ke atas sampai dengan setinggi dahi dengan jari – jari kaki menghadap ke atas dan pandangan mata kedepan
(15)
c. Letakkan kaki kiri ke bawah, sentuhkan sedikit jari – jari kaki kiri ke lantai dan maju setengah langkah ke depan, tendangkan kaki kanan ke atas sampai setinggi dahi.
4. Cara Berdiri
Tekuk kaki kiri dengan jari kaki menghadap ke depan, lutut sejajar dengan jari kaki, pertahankan kaki kanan dalam posisi lurus dan jari kaki menghadap ke luar, cengkramkan jari – jari kaki dengan kuat ke lantai, kedua tumit saling berhadapan, letakkan kedua tangan di pinggul, pertahankan posisi tubuh untuk tegap dan pandangan mata ke depan.
5. Loncatan dan Berbalik Badan
Berdiri dengan posisi menyamping, lalu ayunkan badan ke kiri bawah hingga posisi badan sejajar dengan kaki kiri dan disusul dengan lemparan kaki kanan ke atas dengan kekuatan dan kecepatan penuh. Kemudian susul dengan lemparan kaki secepat mungkin dan buat posisi badan di bawah sejajar dengan kaki kanan.
6. Keseimbangan
Berdiri dengan kedua tangan diletakkan di pinggul, salah satu kaki diluruskan dan yang satunya diangkat serta ditekuk dan diletakkan di depan, jari – jari kaki mengarah ke bawah dan ke dalam.
7. Teknik Loncatan dan Jatuhan
Berdiri tegak dengan ke dua tangan diletakkan di masing – masing sisi tubuh, kemudian secara perlahan jatuhkanlah tubuh ke arah depan. Setelah tubuh hampir sampai di lantai ditahan dengan ke dua tangan, Posisi tubuh sejajar.
(16)
9
3.3 Aturan Permainan Wushu
Aturan – aturan permainan wushu adalah sebagai berikut : 1. Hormat
Ketika di panggil pesaing harus memberi hormat kepada hakim ketua dengan telapak tangan dan tinju yang disatukan, disertai dengan sedikit membungkukkan badan.
2. Seragam
Seragam yang digunakan dalam pertandingan bisa berupa baju kaos dengan celana panjang. Seragam harus bersih dan bebas kerut pada awal pertandingan.
3. Penampilan Dengan Musik
Peserta harus menggunakan musik instrumental dan tidak ada lirik untuk mengiringinya selama kegiatan berlangsung.
4. Batas Waktu Untuk Penampilan dalam Kompetisi
Jenis changquan ( tinju panjang ), Nanquan ( gaya tinju ), Jianshu ( pedang drama ), Daoshu ( pedang lebar drama ), Qiangshu ( tombak drama ), Gunshu ( gada drama ), Nandao ( gaya pedang selatan ), dan Nangun ( gaya gada ) waktunya tidak kurang dari 1 menit 20 detik, dan untuk kategori pemuda dan anak – anak waktunya tidak kurang dari 1 menit 10 detik. Dan Jenis Taijijian ( taiji pedang ) dan group waktunya tidak kurang dari 3 sampai 4 menit, Taijiquan ( taiji tinju ) waktunya tidak kurang dari 5 sampai 6 menit.
5. Arena Pertandingan
Masing – masing kegiatan akan dilakukan di atas karpet dengan panjang 14 m dan lebar 8 m, dikelilingi oleh wilayah keselamatan 2 m di sekeliling karpet. Kegiatan kelompok akan dilakukan di atas karpet denagan panjang 16 m dan lebar 14 m, dikelilingi oleh wilayah keamanan 1 m di sekeliling karpet, tepi karpet harus di tandai dengan
(17)
pembatasan bewarna putih dengan lebar 5 cm, langit – langit di atas karpet tingginya 8 m, jarak antara dua karpet kira - kira 6 m.
6. Hakim
Setiap kegiatan dinilai oleh tiga kelompok. Hakim kelompok hakim pertama bertugas menilai kualitas gerakan dalam pertandingan. Kelompok hakim kedua bertugas memberikan penilain secara keseluruhan jalannya pertandingan, sedangkan kelompok hakim ketiga bertugas memberikan penilaian terhadap tingkat kesulitan gerakan yang dilakukan oleh peserta pertandingan, masing – masing hakim akan memberikan nilai, nilai yang tertinggi yang dapat diberikan maksimum 10 poin.
(18)
11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Aliran wushu memiliki variasi gerak yang berbeda – beda di sertai dengan
kekhasannya masing – masing.
2. Wushu yang di Indonesia sebelumnya di kenal dengan kunthauw dan di dunia di kenal dengan nama kunfu.
3. Dalam wushu selain latihan dengan tangan kosong, juga latihan dengan senjata. 4. Wushu memiliki dasar – dasar gerakan.
5. Seragam yang di gunakan dalam pertandingan wushu bisa berupa baju kaos dengan celana panjang. Seragam harus bersih dan bebas kerut pada awal pertandingan.
4.2. SARAN
Dari pembahasan tentang wushu ini maka penulis menyarankan sebagai berikut : 1. Mengharapkan agar pembaca bisa mempelajari wushu untuk meningkatkan
kemampuannya tentang seni bela diri wushu.
2. Mengharapkan agar pembaca memainkan wushu ini karena, wuhsu ini sangat beguna menyembuhkan penyakit dan dapat meningkatkan kesehatan.
3. Mengharapkan agar yang memiliki kemampuan bermain wushu yang bagus dapat menyalurkan bakat mereka dengan mengikuti turnamen – turnamen di daerah mereka.
(19)
DAFTAR PUSTAKA
Siswantoro Henrry, Sugiarto, Houw Tjhing Lauw, 1999. Wushu Variasi dan
Perkembangannya, Penerbit PT Grammedia Pustaka Utama.
(1)
3.2 Dasar – Dasar Gerakan Wushu
Dasar – dasar gerakan wushu adalah sebagai berikut : 1. Bentuk Tangan
a. Kepalan : Jari – jari digenggamkan dengan kuat, dengan jempol menyilang mulai dari telunjuk sampai dengan jari tengah.
b. Telapak : Kelima jari membentuk telapak, dengan jempol dibengkokkan dan 4 jari lainnya tetap lurus.
c. Kaitan : Tempelkan ujung kelima jari tersebut menjadi satu, dan pergelangan tangan dibengkokkan menuju ke dalam.
2. Teknik Pukulan
a. Buka kedua kaki selebar pundak dan letakkan kedua tinju di pinggang dengan pusat telapak tangan menhadap ke atas.
b. Pukulkan tinju kanan dengan kekuatan penuh sambil memutar lengan pundak dimiringkan sehingga pukulan lebih bertenaga.
c. Pukulkan tinju kiri sambil memutar pusat telapak tangan sehingga telapak tangan menghadap ke bawah, tarik kembali tinju yang kanan ke sisi kanan rusuk dengan pusat telapak menghadap ke atas.
3. Tendangan
a. Persiapkan posisi tubuh kemudian berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, luruskan kedua tangan ke samping sampai setinggi pundak dengan tubuh bagian atas tegap dan pandangan mata ke depan.
(2)
c. Letakkan kaki kiri ke bawah, sentuhkan sedikit jari – jari kaki kiri ke lantai dan maju setengah langkah ke depan, tendangkan kaki kanan ke atas sampai setinggi dahi.
4. Cara Berdiri
Tekuk kaki kiri dengan jari kaki menghadap ke depan, lutut sejajar dengan jari kaki, pertahankan kaki kanan dalam posisi lurus dan jari kaki menghadap ke luar, cengkramkan jari – jari kaki dengan kuat ke lantai, kedua tumit saling berhadapan, letakkan kedua tangan di pinggul, pertahankan posisi tubuh untuk tegap dan pandangan mata ke depan.
5. Loncatan dan Berbalik Badan
Berdiri dengan posisi menyamping, lalu ayunkan badan ke kiri bawah hingga posisi badan sejajar dengan kaki kiri dan disusul dengan lemparan kaki kanan ke atas dengan kekuatan dan kecepatan penuh. Kemudian susul dengan lemparan kaki secepat mungkin dan buat posisi badan di bawah sejajar dengan kaki kanan.
6. Keseimbangan
Berdiri dengan kedua tangan diletakkan di pinggul, salah satu kaki diluruskan dan yang satunya diangkat serta ditekuk dan diletakkan di depan, jari – jari kaki mengarah ke bawah dan ke dalam.
7. Teknik Loncatan dan Jatuhan
Berdiri tegak dengan ke dua tangan diletakkan di masing – masing sisi tubuh, kemudian secara perlahan jatuhkanlah tubuh ke arah depan. Setelah tubuh hampir sampai di lantai ditahan dengan ke dua tangan, Posisi tubuh sejajar.
(3)
3.3 Aturan Permainan Wushu
Aturan – aturan permainan wushu adalah sebagai berikut : 1. Hormat
Ketika di panggil pesaing harus memberi hormat kepada hakim ketua dengan telapak tangan dan tinju yang disatukan, disertai dengan sedikit membungkukkan badan.
2. Seragam
Seragam yang digunakan dalam pertandingan bisa berupa baju kaos dengan celana panjang. Seragam harus bersih dan bebas kerut pada awal pertandingan.
3. Penampilan Dengan Musik
Peserta harus menggunakan musik instrumental dan tidak ada lirik untuk mengiringinya selama kegiatan berlangsung.
4. Batas Waktu Untuk Penampilan dalam Kompetisi
Jenis changquan ( tinju panjang ), Nanquan ( gaya tinju ), Jianshu ( pedang drama ), Daoshu ( pedang lebar drama ), Qiangshu ( tombak drama ), Gunshu ( gada drama ), Nandao ( gaya pedang selatan ), dan Nangun ( gaya gada ) waktunya tidak kurang dari 1 menit 20 detik, dan untuk kategori pemuda dan anak – anak waktunya tidak kurang dari 1 menit 10 detik. Dan Jenis Taijijian ( taiji pedang ) dan group waktunya tidak kurang dari 3 sampai 4 menit, Taijiquan ( taiji tinju ) waktunya tidak kurang dari 5 sampai 6 menit.
5. Arena Pertandingan
Masing – masing kegiatan akan dilakukan di atas karpet dengan panjang 14 m dan lebar 8 m, dikelilingi oleh wilayah keselamatan 2 m di sekeliling karpet. Kegiatan
(4)
pembatasan bewarna putih dengan lebar 5 cm, langit – langit di atas karpet tingginya 8 m, jarak antara dua karpet kira - kira 6 m.
6. Hakim
Setiap kegiatan dinilai oleh tiga kelompok. Hakim kelompok hakim pertama bertugas menilai kualitas gerakan dalam pertandingan. Kelompok hakim kedua bertugas memberikan penilain secara keseluruhan jalannya pertandingan, sedangkan kelompok hakim ketiga bertugas memberikan penilaian terhadap tingkat kesulitan gerakan yang dilakukan oleh peserta pertandingan, masing – masing hakim akan memberikan nilai, nilai yang tertinggi yang dapat diberikan maksimum 10 poin.
(5)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Aliran wushu memiliki variasi gerak yang berbeda – beda di sertai dengan
kekhasannya masing – masing.
2. Wushu yang di Indonesia sebelumnya di kenal dengan kunthauw dan di dunia di kenal dengan nama kunfu.
3. Dalam wushu selain latihan dengan tangan kosong, juga latihan dengan senjata. 4. Wushu memiliki dasar – dasar gerakan.
5. Seragam yang di gunakan dalam pertandingan wushu bisa berupa baju kaos dengan celana panjang. Seragam harus bersih dan bebas kerut pada awal pertandingan.
4.2. SARAN
Dari pembahasan tentang wushu ini maka penulis menyarankan sebagai berikut : 1. Mengharapkan agar pembaca bisa mempelajari wushu untuk meningkatkan
kemampuannya tentang seni bela diri wushu.
2. Mengharapkan agar pembaca memainkan wushu ini karena, wuhsu ini sangat beguna menyembuhkan penyakit dan dapat meningkatkan kesehatan.
3. Mengharapkan agar yang memiliki kemampuan bermain wushu yang bagus dapat menyalurkan bakat mereka dengan mengikuti turnamen – turnamen di daerah
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Siswantoro Henrry, Sugiarto, Houw Tjhing Lauw, 1999. Wushu Variasi dan Perkembangannya, Penerbit PT Grammedia Pustaka Utama.