Tahap akhir keseluruhan penyelesaian skripsi
Keterangan : 1. Minggu pertama
2. Minggu kedua 3. Minggu ketiga
4. Minggu keempat
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem
Sebuah sistem informasi pada hakekatnya merupakan suatu sistem yang memiliki komponen – komponen atau sub sistem – sub sistem untuk
menghasilkan informasi. Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan atau sasaran. Unsur – unsur yang terdapat
didalam sistem itulah yang disebut dengan nama sub sistem. Sub sistem – sub sistem tersebut harus selalu berhubungan dan berinteraksi melalui komunikasi
yang relevan sehingga sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien. Menurut [Ale82], sistem merupakan suatu group dari elemen – elemen
baik yang berbentuk fisik maupun non-fisik yang menunjukan suatu kumpulan saling berhubungan di antaranya dan berinteraksi bersama – sama menuju satu
atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sebuah sistem. Menurut [Jog05], sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang
saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan definisi – definisi sistem diatas dapat dikemukakan bahwa
sistem adalah suatu kesatuan utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dibentuk dari
bagian-bagian yang mempunyai tujuan yang sama dengan hubungan yang saling
10
membutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu. Pendefinisian sistem itu sendiri bisa di artikan berdasarkan penggunaan pendekatan komponen yang dilakukan
oleh penggunanya.
2.1.1. Bentuk Dasar Sistem Bentuk dasar dari suatu sistem terdiri atas masukan input, proses dan
keluaran output. Dalam bentuk dasar sistem ini terdapat satu atau lebih masukan yang akan di proses dan akan menghasilkan suatu keluaran.
Jogiyanto,HM.”Analisis dan Desain Sistem Informasi”,[JOG05] Gambar 2.1 Bentuk Dasar Sistem
2.1.2 Karakteristik Sistem [Jog05] Bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat
tertentu, yaitu memiliki komponen – komponen components, batas sistem boundary, lingkungan sistem Environment, penghubung Interface, masukan
Input, keluaran Output, pengolah Proses, dan sasaran Objective, dan tujuan Goal.
1. Komponen sistem Suatu sistem terdiri dari jumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen – elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian –
bagian dari sistem. Setiap subsitem mempunyai sifat – sifat dari sistem 11
Input Proses
Output
untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruan.
2. Batas Sistem boundary Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu
sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Sistem environment
Linkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan harus dijaga dan merupakan energi dari sistem dan dapat bersifat merugikan harus ditahan dan dikendalikan.
4. Penghubung Sistem interface Penghubung merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan
sub sistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber- sumber daya mengalir dari sub sistem ke sub sistem yang lainnya.
Keluaran output dari satu sub sistem akan menjadi masukan input untuk sub sistem yang lainnya melalui penghubung, Dengan penghubung
satu sub sistem dapat berinteraksi yang lainnya membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem input
Masukan adalah input adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan maintenance input dan
Input Ouput
Pengolah Sub
Sistem Sub
Sistem Sub
Sistem Sub
Sistem
Boundary Linkungan luar
Interface
Boudary Boudary
masukan sinyal signal input. Maintenance input adalah energi yang masukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah
energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. 6. Keluaran Sistem output
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan sub sistem yang lain atau kepada supra sistem. 7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunya tujuan goal atau sasaran objective. Kalau
suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya Suatu sistem dikatakan berasil bila mengenai sasaran atau tujuan.
Jogiyanto,HM.”Analisis dan Desain Sistem Informasi”,[JOG05] Gambar 2.2 Karakteristik Sistem
2.1.3. Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya
adalah sebagai berikut ini [Jog05]. 1. Sistem diklasifikasikan berdasarkan sebagai sistem abstrak abstract
system dan sistem fisik physical system.
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak nampak, misalnya sistem teologi. Sistem fisik adalah sistem yang
ada secara fisik misalnya sistem komputer. 2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah natural system dan sistem
buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak di
buat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia yang melibatkan interaksi
manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine system atau man-machine system
. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu deterministic system dan
sistem tak tentu probabilistic system. 14
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya didekteksi dengan pasti,
sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem pada komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya
tidak dapat dipredisikan karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup closed system dan sistem
terbuka open system. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sistem
terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya
terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus
dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan secara otomatis terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.
2.2. Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil dari data yang di proses yang berasal dari inputan suatu kejadian yang nyata yang berguna bagi pemakainya [Jog05].
Berikut juga akan disampaikan pengertian informasi dari berbagai sumber : 15
1. Menurut [Dav74] menyebut informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai
yang dapat dipahami didalam keputusan sekarang maupun masa depan. 2. Menurut [Cus85] dikatakan bahwa informasi merupakan suatu yang
menunjukan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya.
3. Menurut [AJ80] informasi sebagai suatu kenyataan, data, item yang menambah pengetahuan bagi penggunanya.
4. Menurut [MS81] mengatakan informasi sebagai kenyataan atau bentuk- bentuk yang berguna yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
bisnis. Dari keempat pengertian diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa
informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pegambilan keputusan.
2.2.1. Siklus Informasi Pengolahan data menjadi suatu informasi dapat digambarkan sebagai
sebuah siklus yang berkesinambungan seperti berikut : 16
Data Proses
Informasi Keputusan
Tindakan Hasil Tindakan
Wahyono,Teguh. “Sistem Informasi”, [WAH04] Gambar 2.3 Siklus Informasi
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa data diolah menjadi suatu informasi. Dan pada tahapan selanjutnya, sebuah informasi akan menjadi data
untuk terciptanya informasi yang lain. Pada gambar 2.3 dapat dilihat bahwa pada awalnya data dimasukkan
kedalam model yang umumnya memiliki urutan proses tertentu dan pasti, setelah diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang bermanfaat bagi penerima level
management sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan atau melakukan
tindakan tertentu. Dari keputusan atau tindakan tersebut akan menghasilkan atau diperoleh kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali sebagai data
yang nantinya akan dimasukan ke dalam proses model proses, begitu seterusnya sehingga tercipta sebuah siklus yang berkesinambungan.
2.2.2. Karakteristik Informasi Setiap informasi, memiliki beberapa karakteristik yang menunjukan sifat
dari informasi itu sendiri. Karakteristik-karakteristik informasi tersebut antara lain adalah :
1. Benar atau salah 17
Karakteristik tersebut berhubungan dengan sesuatu yang realitas atau tidak dari sebuah informasi.
2. Baru Sebuah informasi dapat memperbaharui atau memberikan nilai tambah
pada informasi yang telah ada. 3. Korektif
Sebuah informasi dapat menjadi bahan koreksi bagi informasi sebelumnya, salah atau palsu.
4. Penegas Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada, hal ini masih
berguna karena dapat meningkatkan persepsi penerima atas kebenaran informasi tersebut.
2.2.3. Nilai Informasi Nilai suatu informasi berhubungan dengan kepustakaan. Hal ini berarti
bahwa bila tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai
keputusan strategis jangka panjang. Sedangkan parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi tersebut,
ditentukan dari dua hal pokok yaitu : 1. Manfaat use.
2. Biaya cost. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksirkan keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat
ditaksir nilai efektivitasnya.
2.2.4. Kualitas Informasi Kualitas informasi quality of information sangat dipengaruhi atau
ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu relevancy, accuracy dan timelinness.
1. Relevansi relevancy Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Pengukuran
nilai relevansi, akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan ”how is the message used for problem solving decision masking?”
Informasi akan relevan jika memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi
untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai hasil penjualan barang mingguan kurang relevan jika
ditunjukan pada manajer teknik, tetapi akan sangat relevan bila disampaikan pada manajer pemasaran.
2. Akurasi accuracy Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak
menyesatkan, bebas dari kesalahan – kesalahan dan harus jelas 19
mencerminkan maksudnya. Tidak akuratnya sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi data mengalami gangguan atau
kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut. 3. Tepat waktu timeliness
”How quickly is input transformed to correct output?” Bahwa informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh
terlambat. Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan dapat menimbulkan kesalahan dalam tindakan yang akan diambil.
Kebutuhan akan tepat waktunya sebuah informasi itulah yang pada akhirnya akan menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi. Hal itu dapat
dipahami karena kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi
terbaru.
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen-komponen sistem yang berada didalam suatu ruang lingkup organisasi, saling berinteraksi untuk
menghasilkan sebuah informasi yang bertujuan untuk pihak manajemen tertentu dan untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut [Jog05] faktor – faktor yang menentukan kehandalan dari suatu sistem informasi atau informasi dapat dikatakan baik jika memenuhi kriteria-kriteria
sebagai berikut : 1. Keunggulan usefulness
Yaitu suatu sistem yang harus dapat menghasilkan informasi yang tepat dan relevan untuk mengambil keputusan manajemen dan personil operasi
dalam organisasi. 2. Ekonomis
Kemampuan sistem yang mempengaruhi sistem harus bernilai manfaat minimal, sebesar biayanya.
3. Kehandalan Reliability Keluaran dari sistem harus mempunyai tingkat ketelitian tinggi dan sistem
tersebut harus beroperasi secara efektif. 4. Pelayanan Customer Service
Yakni suatu sistem memberikan pelayanan yang baik dan efisien kepada para pengguna sistem pada saat berhubungan dengan organisasi.
5. Kapasitas Capacity Setiap sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani
setiap periode sesuai yang dibutuhkan. 6. Sederhana dalam kemudahan Simplicity
Sistem tersebut lebih sederhana umum sehingga struktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedure mudah diikutkan.
7. Fleksibel Fleksibility Sistem informasi ini harus dapat digunakan dalam kondisi yang bagaimana
yang diinginkan oleh organisasi tersebut atau pengguna tertentu.
2.4. Komponen Sistem Informasi
Istilah dalam komponen sistem informasi adalah blok bangunan building block
yang dapat di bagi menjadi enam blok [Jog05], yaitu : 1. Blok masukan input block
Blok input merupakan data-data yang masuk ke dalam sistem informasi, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar yang dapat diolah menjadi
suatu informasi tertentu. 2. Blok model model block
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan mengolah data input untuk menghasilkan suatu informasi yang
dibutuhkan. 3. Blok keluaran output block
Merupakan informasi yang menghasilkan sekumpulan data yang nantinya akan disimpan berupa data cetak laporan.
4. Blok teknologi technologi block Blok teknologi merupakan penunjang utama dalam berlangsungnya sistem
informasi. Yang memiliki beberapa komponen yaitu diantaranya alat memasukan data input device, alat untuk menyimpan dan mengakses
data storege device, alat untuk menghasilkan dan mengirimkan keluaran output divice dan alat untuk membentuk pengendalian sistem secara
keseluruhan control device. Teknologi informasi terdiri dari 3 tiga bagian utama, yaitu teknisi humanware atau brainare, perangkat lunak
software, dan perangkat keras hardware. 5. Blok basis data database block
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu di simpan dan perlu di organisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang
dihasilkan berkualitas. 6. Blok kendali control block
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal–hal yang dapat merusak sistem dapat di cegah bila terlanjur
terjadi kesalahan-kesalahan kerusakan dalam penggunaan sistem.
2.5. Sistem Informasi Perpustakaan Online
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi atau information and comunication technology ICT
telah membawa perubahan dalam berbagai sektor, termasuk dunia perpustakaan. Pemanfaatan information and comunication
technology ICT sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas layanan dan
operasional telah membawa perubahan yang besar di perpustakaan. 23
Perkembangan dari penerapan information and comunication ICT dapat diukur dengan telah diterapkannyadigunakannya sebagai sistem informasi manajemen
SIM perpustakaan dan perpustakaan online. Sistem informasi manajemen SIM perpustakaan merupakan
pengintegrasian antara bidang pekerjaan administrasi, pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, pengolahan, sirkulasi, statistik, pengelolaan anggota perpustakaan,
dan lain-lain. Sistem ini sering dikenal juga dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan.
Sedangkan mengenai perpustakaan online, seperti yang dikatakan oleh [Zai05], online library atau sistem perpustakaan online merupakan konsep
menggunakan internet dan teknologi informasi dalam menajemen perpustakaan. Sedangkan menurut [Ism04] mengatakan bahwa perpustakaan online
adalah sebuah sistem yang terdiri dari perangkat hardware dan software, koleksi elektronik, staf pengelola, pengguna, organisasi, mekanisme kerja, serta layanan
dengan memanfaatkan berbagai jenis teknologi informasi. Pengembangan perpustakaan online atau e-library bagi tenaga pengelola
perpustakaan dapat membantu pekerjaan di perpustakaan melalui fungsi sistem otomasi perpustakaan, sehingga proses pengelolaan perpustakaan lebih efektif dan
efisien. Fungsi sistem otomasi perpustakaan menitik beratkan pada bagaimana mengontrol sistem administrasi layanan secara otomatisterkomputerisasi.
Sedangkan bagi pengguna perpustakaan dapat membantu mencari sumber-sumber informasi yang diinginkan dengan menggunakan catalog on-line yang dapat
diakses melalui intranet maupun internet, sehingga pencarian informasi dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun ia berada.
Sebagai implementasinya, pengembangan sebuah perpustakaan dari bentuk konvensional ke bentuk digitalisasi koleksi perpustakaan memerlukan
biaya yang tidak sedikit karena untuk men-digitalisasi sebuah dokumen dari bentuk cetak ke bentuk digital diperlukan beberapa tahap. Tahap pertama adalah
proses scanning, yaitu merubah dari bentuk cetak ke dalam bentuk digital, kemudian proses editing, yaitu mengedit data yang telah diubah dalam bentuk
digital untuk kemudian siap disajikan kepada para pengguna. Di dalam proses
editing ini juga diberikan keamanan sehingga tidak dapat dirubah oleh pengguna,
seperti contoh pada koleksi skripsi, tesis, laporan penelitian, dan disertasi perlu diberikan keamanan agar copyright tetap ada pada si penulispembuat.
Gambar 2.4 Proses Digitalisasi dokumen Yudhanto,yudha. “Menggagas Perpustakaan Digital”,[YUD03]
Kemudian setelah mempunyai koleksi digital, maka kita memerlukan pula komputer yang mempunyai performa atau kapasitas yang cukup tinggi sebagai
sarana untuk menyimpan serta melayani pengguna dalam mengakses koleksi digital
. 25
Spesifikasi komputer sebagai sarana untuk menyimpan serta melayani pengguna dalam mengakses koleksi :
1. Processor : Pentium 4. 2. Harddisk : 80 Gb.
3. Memory : 256 Mb.
4. VGA : 64 Mb.
Selain itu kita memerlukan juga sebuah software untuk memanajemen koleksi. Dan jaringan intranet layanan lokal maupun internet layanan global.
Jaringan 100 Mbps mutlak diperlukan untuk jaringan intranet, dan koneksi internet minimal 128 Kbps untuk layanan internet.
Dengan dikembangkan perpustakaan yang berbasis pada teknologi informasi dan komunikasi ICT based baik dalam sistem informasi manajemen
SIM perpustakaan maupun online library, maka dapat memberikan kenyamanan kepada anggota perpustakaan juga memberikan kemudahan kepada tenaga
pustakawan dan pengelola perpustakaan baik dalam layanan maupun pengolahan dan sekaligus kemudahan untuk menerapkan strategi-strategi pengembangan
perpustakaan serta dapat meningkatkan citra dalam memberikan layanannya terhadap pemakai dilingkungannya.
2.6. Pengertian Basis Data Database
Setelah mengetahui dasar pengertian dari sistem informasi, maka dalam merancang ataupun membangun sistem infomasi maka diperlukan sekumpulan
data yang disebut sebagai basis data. Basis data adalah suatu kumpulan data yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, yang tersimpan dalam
perangkat keras komputer hardware dan digunakan perangkat lunak software untuk memanipulasinya. Penerapan database didalam sistem informasi disebut
database sistem. Sistem dasar data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya dan membuat tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi. [Fat99] Mendefiniskan “basis data merupakan data
tertentu yang secara bersama-sama dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang berbeda
.” Menurut karangan [Fat99], basis data dilihat dari struktur katanya, yaitu
basis yang diartikan sebagai gudang atau tempat berkumpul dan data sebagai representasi fakta yang mewakili satu objek tertentu. Basis data sendiri dapat
didenifisikan dalam sejumlah sudut pandang sebagai berikut [Fat99] : 1.
Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan
mudah. 2.
Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan redudansi yang tidak perlu,
untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 27
3. Kumpulan file table arsip yang saling berhubungan yang disimpan
didalam media penyimpanan elektronik. [Fat99] Sebelum membentuk suatu database, data mempunyai jenjang
mulai dari karakter-karakter, data item field, records dan kemudian database. 1. Karakter
Karakter merupakan bagian data yang terkecil, karakter dapat berupa angka, huruf, abjad atau simbol-simbol khusus yang membentuk suatu
data item. 2. Field
Sebuah field menggambarkan satu atribut dari record yang menunjukan suatu item dari data tertentu.
3. Records Records
merupakan kumpulan dari field dan record menggambarkan suatu unit dan individu yang tertentu.
4. File File
terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis.
5. Database Terbentuk dari kumpulan file-file.
Menurut [Fat99] penggunaan basis data untuk mencapai sejumlah tujuan, seperti : 1. Kecepatan dan Kemudahan Speed
Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat melakukan penyimpanan data atau melakukan perubahan manipulasi.
2. Efisiensi Ruang Penyimpanan Space Menggunakan basis data lebih efisiensioptimalisasi pengunaan ruang
penyimpanan, karena data yang masuk akan disimpan dengan melakukan penekanan pada kapasitas data Compress.
3. Keakuratan Accuracy Menerapkan aturan batasan Constraint tipe data, domain data, keunikan
data, dan sebagainya akan berguna untuk menekan tidak akuratnya pamasukan ataupun penyimpangan data.
4. Ketersediaan Availability Sebuah basis data dapat dilakukan pengaturan dalam penyebaran
penggunaannya, sehingga kebutuhan satu tempat akan basis data dapat dilakukan kapanpun selama sistem berjalan dengan baik.
5. Kelengkapan Completeness Pada sebuah basis data, selain dilakukan penyimpanan pada data juga pada
struktur. Baik yang mendefinisikan objek-objek dalam basis data maupun definisi detail tiap objek, seperti struktur file tabel ataupun indeks.
Sehingga akan menjadi lebih mudah untuk melakukan perubahan pada struktur basis data yang ada.
6. Keamanan Security 29
Untuk sistem yang besar dan penting, dilakukan pembatasan para pengguna limited account untuk menunjang tingkat keamanan data yang
ada. Hal ini dapat berupa pemberian kotak pengisian password user ataupun me-non aktifkan tombol-tombol tertentu.
7. Kebersamaan Pemakaian Sharability Basis data yang dikelola oleh sistem aplikasi yang mendukung
lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap dengan menjaga menghindari terhadap munculnya persoalan baru.
2.7. Pengertian Sistem Manajemen Basis Data DBMS
[Fat99] Penggunaan basis data dapat diartikan sebagai sebuah loker atau brankas yang menyimpan berbagai item di dalamnya. Sedangkan keadaan di
dalam brankas tersebut perlu juga dilakukan pemisahan atau pengaturan. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa dalam sistem basis data diperlukan juga adanya
pengaturan atau kita istilahkan di dalam sistem, yaitu sistem basis data atau “ Database Management System
DBMS”, DBMS merupakan perangkat lunak yang memberikan fasilitas yang
tersedia untuk fungsi pengaturan, pengawasan, pengendalian atau kontrol, pengolahan dan koordinasi terhadap semua proses atau operasi yang terjadi pada
sistem basis data. DBMS terbagi dalam 2 dua bagian besar yaitu global schema dan local
schema . Skema global lebih mengacu pada bagaimana data tersebut dapat menjadi
suatu basis data dan bagaimana data tertentu dapat disimpan dan diolah menjadi informasi. [Fat99] Sedangkan pada skema lokal terdiri dari 3 bagian dasar yaitu :
1. Conceptual schemas Merupakan seluruh data-data yang dibutuhkan oleh perusahaan yang
kemudian disimpan ke dalam database. Mulai dari pembentukan struktur basis data, pembuatan tampilan data masukan, dan bagaimana data-data
tersebut saling terhubung di dalam sistem basis data. 2. Internal schemas
Adalah bagaimana data yang telah tersimpan di database dirancang untuk kebutuhan seluruh aplikasi-aplikasi, seperti pembuatan tampilan laporan,
pencetakan laporan, penyimpanan kembali setiap hasil aplikasi, pemberian indeks, pembuatan algoritma, pointer, blocksizes dan sebagainya.
3. External schemas Adalah pendefinisian tiap data yang mengalir ke suatu program aplikasi
atau ke dalam beberpa aplikasi secara bersamaan. Bahasa basis data yang digunakan ada dua jenis yaitu Bahasa Definisi
Data dan Bahasa Manipulasi Data.
2.7.1. Bahasa Denifisi Data Data Denifition Language DDL [Fat99] DDL merupakan perintah yang umum digunakan oleh administrasi
basis data DBA untuk mendefinikan skema dan sub skema ke dalam DBMS. Sedangkan skema adalah deskripsi lengkap tentang struktur medan field,
rekaman record dan Hubungan data pada basis data. Tugas utama skema adalah menjabarkan struktur DBMS. Penjabaran pada DBMS [Fat99] mencakup :
1. Nama basis data. 2. Nama seluruh berkas pada basis data.
3. Nama rekaman record dan medan field 4. Deskripsi berkas, rekaman dan medan
5. Nama medan kunci 6. Nama indeks dan medan yang menjelasi indeks.
Skema adalah pandangan view yang dibuat untuk pengguna basis data dan merupakan himpunan bagian dari skema.
Hasil dari kompilasi perintah DDL adalah kumpulan tabel yang tersimpan dalam file khusus yang disebut kamus data data dictionary. Kamus data
merupakan suatu meta data super data yaitu data yang dideskripsikan dari data sesungguhnya, dalam suatu sistem operasi basis data sebelum file sesungguhnya
diakses.
2.7.2. Bahasa Manipulasi Data Data Manipulation Languge DML [Fat99] DML merupakan bentuk bahasa basis data yang digunakan untuk
memanipulasi dan pengambilan data dari basis data. Menurut [Fat99] proses dalam Bahasa Manipulasi Data berupa :
1. Penyisipan atau penambahan data baru suatu basis data. 2. Penghapusan data suatu basis data.
3. Pengubahan data disuatu basis data [Fat99] Jenis metode pemakai Bahasa Manipulasi Data terbagi dua 2 macam
yaitu : 1. Procedure
Penggunaanya menuntut pihak pengguna untuk menentukan data apa saja yang diperlukan beserta bagaimana cara untuk mendapatkkannya. Metode
ini dipergunakan apabila si pengguna memerlukan ketetapan dan keakuratan data informasi yang tinggi.
2. Non- Procedural Sebaliknya metode ini menuntut pihak pengguna untuk menentukan data
apa saja yang diperlukan tanpa perlu mencantumkan bagaimana cara mendapatkannya. Sehingga metode ini hanya melakukan search data
secara otomatis dari keseluruhan basis data.
2.8. Jaringan Komputer
Menurut [Abd03] jaringan komputer adalah hubungan dua buah simpul umumnya berupa komuputer atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk
melakukan pertukaran data. Jaringan komputer juga dapat diartikan sebagai kumpulan sebuah terminal
komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan. Dalam sebuah jaringan komputer biasanya terhubung
sejumlah komputer ke sebuahbeberapa server. 33
Server adalah komputer yang difungsikan sebagai “pelayanan” pengiriman
data dan penerimaan data diantara komputer-komputer yang tersambung. Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi
secara tepat tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim transmisi menuju ke sisi penerima receiver melalui media komunikasi.
2.8.1. Tipe - Tipe Jaringan Komputer Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya,
ada empat katagori utama jaringan komputer yaitu :
1. LAN Local Area Network
LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada didalam suatu area yang kecil, misalnya didalam suatu gedung perkantoran atau
kampus. Jarak antar komputer yang dihubungkannya bisa mencapai 5 sampai 10 km. suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10
Mbps sampai 100 Mbps. LAN menjadi populer karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya secara bersama-sama.
Contoh dari sumber daya yang dapat digunakan itu misalnya suatu main frame, file server, printer
, dan sebagainya. 2.
MAN Metropolitan Area Network MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota.
MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan 34
MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.
3. WAN Wide Area Network
WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke
kota lain didalam suatu negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps
sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan transmisi sangat tinggi, dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai
suatu jaringan publik.
4. GAN Global Area Network
GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai
dengan 100 Gbps dan mencakup sampai ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari GAN ini adalah Internet.
Dibawah ini dapat terlihat gambar interaksi dari hubungan antara LAN, MAN, WAN dan GAN.
LAN
MA N
WAN
LAN
GAN
Irawan,Budhi. “Jaringan Komputer”,[IRA05] Gambar 2.5 Interaksi antara LAN, MAN, WAN, dan GAN
2.8.2. Manfaat Jaringan Komputer [Abd03] Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah
sebagai berikut: 1. Sharing Resources
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatanperiperal
lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.
Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami
kesulitan. 2. Media komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim
pesaninformasi yang penting lainnya. 3. Integrasi Data
Pembangunan jaringan komunikasi dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan satu komputer
saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lainnya, oleh sebab inilah 36
maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap
saat. 4. Pengembangan dan Pemeliharan
Menerapkan jaringan komunikasi ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer bisa
memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya untuk memberikan perindungan serangan virus maka pemakai
cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.
5. Keamanan Data Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data
jaminan keamanan, data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk
sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif. 6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Menerapkan pemakaian sumber daya secara bersama-sama, maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain
itu data atau informasi yang di akses selalu terbaru. Karena jika ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung diketahui oleh setiap
pemakai.
2.9. Internet
Internet adalah suatu jaringan komputer global yang terbentuk dari jaringan – jaringan komputer lokal dan regional yang memungkinkan komunikasi
data antar komputer yang terhubung ke jaringan tersebut. Internet awalnya merupakan suatu rencana dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat US
Departement of Defense pada sekitar tahun 1960. Dimulai dari suatu proyek yang
dinamakan ARPANET Advanced Research Project Agency Network. Beberapa universitas di Amerika Serikat diantaranya UCLA, Stanford, UC Santa Barbara
dan University of Utah, diminta bantuan dalam mengerjakan proyek ini dan awalnya telah berhasil menghubungkan empat komputer di lokasi universitas
yang berbeda tersebut. Perkembangan ARPANET ini cukup pesat jika dilihat perkembangan komputer pada saat itu. Sebagai gambarannya pada tahun 1977,
ARPANET telah menghubungkan lebih dari 100 mainframe komputer dan saat ini terdapat sekitar 4 juta host jaringan yang terhubung pada jaringan ini. Jumlah
sebenarnya dari komputer yang terhubung tidak dapat diketahui dengan pasti, karena perkembangan jumlah komputer yang terhubung dengan suatu jaringan
semakin lama semakin besar. Karena perkembangannya sangat pesat, jaringan komputer ini tidak dapat lagi disebut sebagai ARPANET karena semakin banyak
komputer dan jaringan-jaringan regional yang terhubung. Konsep ini yang kemudian berkembang dan dikenal sebagai konsep Internetworking jaringan
antar jaringan . Oleh karena itu istilah Internet menjadi semakin popular, dan
orang menyebut jaringan besar komputer tersebut dengan istilah Internet.
2.9.1. Layanan Aplikasi di Internet 38
Ada beberapa istilah yang digunakan apabila menggunakan internet Jack Febrian dan Farida Andayani, Kamus Komputer dan Istilah Teknologi Informasi,
diantaranya adalah: a.
WWW World Wide Web, atau disebut juga sebagai web adalah suatu kumpulan informasi pada beberapa server komputer yang dihubungkan satu
sama lain dalam suatu jaringan yang disebut internet. Informasi ini disajikan berupa halaman-halaman page yang menampilkan data berupa teks,
gambar, suara, video dan data multimedia lainnya. b.
Web Site Situs Web, merupakan suatu alamat khusus tempat penyimpanan
data dan informasi dengan berdasarkan topik tertentu, pada setiap instansi, perusahaan, atau pribadi yang memiliki informasi di world wide web.
c. Homepage
, merupakan sampul halaman depan yang berisi daftar isi atau menu dari sebuah situs web.
d. Web Browser
, dikenal juga dengan istilah suatu browser, atau peselancar, atau internet browser. Adalah suatu program komputer yang menyediakan
fasilitas untuk membaca halaman web disuatu komputer. Dua program web browser yang cukup popular saat ini adalah Microsoft Internet Explorer dan
Netscape Navigator. e.
E-Mail Electronic Mail, atau surat elektronik adalah aplikasi yang digunakan untuk saling mengirim pesan atau menerima pesan pada salah satu
layanan internet. 39
f. FTP File Transfer Protocol, adalah sebuah protocol komunikasi data di
internet atau jaringan yang dipergunakan untuk layanan pemindahan atau transfer dokumen, berkas atau file antar komputer.
g. TCPIP Transfer Control ProtocolInternet Protocol, adalah suatu standar
komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam tukar menukar data dari suatu komputer ke komputer yang lain. Protocol ini
memberikan nomor unik pada setiap komputer yang terkoneksi sehingga terjadi kesepakatan tentang cara pengiriman dan penerimaan data antar
komputer sehingga dapat dikirimkan daan diterima dengan benar. h.
MODEM Modulation Demodulation, adalah alat untuk menghubungkan antara dua komputer melalui line telepon. Alat ini berfungsi untuk mengubah
sinyal digital dari komputer asal ke sinyal analog, dan setibanya di komputer tujuan, modem tersebut mengubah sinyal analog tersebut kembali ke sinyal
digital. i.
HTML Hypertext Mark-up Language, adalah bahasa standar untuk mendeskripsikan isi dan struktur halaman pada world wide web.
j. HTTP Hypertext Transfer Protocol, adalah protocol yang berfungsi untuk
menjelaskan bagaimana server dan client berinteraksi dalam mengirim dan menerima dokumen web. Protocol ini didisain untuk mentransfer berkas yang
berisi hypertext seperti berkas yang berisi HTML yang digunakan di world wide web.
k. DSN Domain Name Server, adalah sistem penamaan komputer di internet
sebagai alias dari nomor IP. l.
ISP Internet Service Provider, atau penyedia layanan internet adalah merupakan suatu perusahaan yang menyediakan jasa penyambungan internet.
m. URL Uniform Resource Locator, adalah string yang memberikan internet address suatu alamat yang spesifik di internet. Tipe URL yang paling umum
adalah “http”. n.
Online , berarti sedang menggunakan jaringan atau terhubung dengan jaringan
sehingga bisa saling berkomunikasi. o.
Offline , berarti tidak terkoneksi, sehingga aktifitas yang terjadi ketika sistem
berjalan tidak terhubung dengan jaringan.
2.9.2. Teknologi Website WWW Sejarah Web dimulai pada bulan Maret 1989 ketika Tim Berner-Lee yang
bekerja di Laboratorium Fisika Partikel Eropa atau yang dikenal dengan nama Consei European pour la Recherce Nuclaire
CERN yang berada di Genewa, Swiss, mengajukan protokol atau suatu tata cara untuk berkomunikasi sistem
distribusi informasi internet yang digunakan untuk berbagai informasi diantara para fisikawan.
Protokol inilah yang selanjutnya dikenal sebagai protokol World Wide Web
WWW dan dikembangkan oleh World Wide Web Consortium W3C. Dimana W3C adalah konsorsium dari sejumlah organisasi yang berkepentingan
dalam pengembangan berbagai standar yang berkaitan dengan Web. 41
Berikut ini adalah gabungan spesifikasi dalam standar web yang ditetapkan oleh W3C:
1. Standar web yang paling mendasar adalah HTML, Cascade Style Sheet CSS, dan Extended Markup Language XML.
2. Standar HTML yang terakhir adalah Extended Hypertext markup Language
1.0 XHTML 1.0. World Wide Web
WWW merupakan suatu sistem penyedia informasi dengan skala yang besar yang mengelola informasi tersebut secara terdistribusi
dalam internet dengan menggunakan teknologi hypermedia. WWW mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a.
Dukungan interface yang terintegrasi WWW menyediakan suatu interface yang terintegrasi terhadap protokol,
format data, sistem pengalamatan, dan lain-lain. Hal ini menyebabkan berbagai macam layanan dan basis data yang ada di internet dapat diakses
secara langsung. b.
Kemudahan pada sisi pengguna WWW mendukung secara transparan sebagian besar aplikasi-aplikasi yang
terdapat di internet seperti telnet, gopher, anonymous file tranfer protocol, finger
, dan aplikasi lainnya. c.
Kemudahan dalam perkembangan Kapabilitas server WWW dapat dikembangkan secara mudah dengan
menggunakan standar PHP antara server WWW dengan alplikasi yang lain. 42
Program PHP juga memungkinkan perubahan informasi secara dinamis yang dapat diperoleh secara real time.
d.
Tidak tergantung pada flatform tertentu WWW memungkinkan seseorang dapat membangun server WWW di
berbagai sistem yang berlainan dan memberikan informasi dalam bentuk hypermedia. WWW tidak didesain untuk mendukung sistem tertentu.
WWW menggunakan model client server. WWW juga menggunakan ekspresi informasi, transfer informasi, metode penamaan informasi yang standar
sehingga dapat memproses dan mentransfer informasi secara terdistribusi yang dilakukan secara sistematik.
Informasi yang terdistribusi disimpan di dalam server WWW dan user mengakses informasi tersebut menggunakan suatu software yang disebut dengan
browser. Server menyimpan informasi di dalam file-file terstruktur menggunakan Hypertext Markup Language
HTML. Hypertext merupakan kumpulan teks-teks yang saling berhubungan satu sama lainnya. Hypermedia serupa dengan
hypertext , hanya saja media yang digunakan bukan hanya teks akan tetapi
meliputi juga audio, image, dan video. WWW menggunakan standar untuk mencapai konsistensi dalam menghasilkan
dan melakukan transfer informasi. WWW menggunakan HTML sebagai standar produksi informasi dengan menggunakan Hypertext Transfer Protocol HTTP
sebagai standar transfer informasi. WWW menggunakan standar penamaan yang 43
disebut dengan Universal Resource Locator URL untuk mendukung penyediaan informasi secara universal dalam server yang terdistribusi.
2.9.3. Universal Resource Locator URL URL digunakan untuk menentukan lokasi dari informasi terdistribusi pada
suatu server WWW. User dapat mengakses informasi yang tersimpan di suatu server dengan menentukan lokasi server sesuai dengan ekspresi URL. Ekspresi
URL mempunyai bentuk sebagai berikut : Protocol :Alamat Internet [: nomor port][directory][nama file]
Pada bagian protokol pada URL tersebut adalah protokol transfer data yang dapat berupa http, ftp, gopher, mailto, news, telnet, dan lain-lain.
2.9.4. Hypertext Transfer Protocol HTTP HTTP merupakan sebuah protokol yang didesain untuk men-trasfer
informasi dalam bentuk hypermedia antara server dengan sebuah client. HTTP juga men-transfer data suatu informasi melalui header-nya. Header HTTP ini
merupakan bentuk pengembangan dari Multipurpose Internet Mail Extentions MIMEs. Pengembangan ini memungkinkan HTTP untuk ment-ransfer informasi
dalam bentuk biner dan informasi dalam bentuk yang tidak standar yang berhasil dinegosiasi antara server dan client. Secara umum, delay akan terjadi pada saat
melakukan suatu negosiasi sebelum proses transfer data. Karena lama dari delay yang disebabkan oleh overhead akan menjadi relative lebih besar pada transfer
data yang sebetulnya singkat. 44
HTTP merupakan protokol yang bersifat stateless, sehingga server akan memproses setiap request dari user secara terpisah dari request yang lain,
independen terhadap request yang sebelumnya. HTTP menggunakan 8 bit untuk
mentransfer semua tipe data yang mungkin. Mekanisme yang terjadi pada HTTP bila suatu client menginginkan layanan dari
server dibagi dalam 4 langkah, yaitu : 1.
Connection Setup Client
mengakses sebuah server dengan menggunakan internet address dan port number. Default dari port number adalah 80.
2. Request
Client mengirimkan message berupa informasi dari metode transaksi dan kapabilitas client.
3. Response
Server mengirimkan response kepada client sesudah client itu menyelesaikan
reques t-nya. Response message meliputi informasi dari transaksi dan data
yang diminta. 4.
Connection Release Client
mengakhiri koneksi ke server. Pada gambar 2.1 diperlihatkan mekanisme proses koneksi yang terjadi pada
protokol HTTP antara client dan server. Proses koneksi dimulai dari client yang melakukan proses connection setup dan request ke server. Selanjutnya server akan
mengirmkan response ke client. Request dari client ke server dapat terjadi lebih 45
dari satu kali. Dari setiap request yang dilakukan oleh client, server akan mengirimkan response. Setelah request-response selesai, terjadi proses release
antara client dan server.
CLIENT SERVER
SETUP REQUEST
RESPONSE SETUP
RESPONSE REQUEST
RELEASE
Irawan,Budhi. “Jaringan Komputer”,[IRA05] Gambar 2.6 Proses Koneksi Protokol HTTP antara client dan server
2.9.5. Aplikasi Program Berbasis Web 1. Hyper Text Markup Language HTML
HTML adalah bahasa yang digunakan untuk mendisain dan memformat halaman web. Kita mungkin sudah mendengar tentang bahasa program seperti C,
C++, Java, dan Visual basic, masing-masing bahasa ini terdiri dari perintah sintak dan programming serta sintak yang programmer sering gunakan untuk memanggil
kode. Sangatlah penting mengetahui bagaimana cara menulis kode menggunakan bahasa yang relevan. Lebih dari itu, kita harus konvensional dengan aturan
menyangkut bahasa tertentu. Didalam HTML, sintak ini disebut tag. Tag ditulis dengan tanda kurung bersudut dan . Ada kelompok tag yang sudah dikenal
didalam HTML, yang mana digunakan untuk berbagai tujuan. Sebagai contoh, dalam rangka memodifikasi satu baris teks ke dalam Bold, kita menerapkan tag
bold dengan suatu tag b, kemudian tulis beberapa teks atau suatu paragraph yang berisi beberapa teks, dan tutup tag menggunakan tag b.
Semua tag didalam HTML harus ditutup menggunakan sintak . Tetapi ada beberapa perkecualian pada aturan ini. Kita memakai tag ini sebab HTML
bukanlah bahasa yang sensitif seperti C++ dan Java.
2. Personal Home Page tool PHP PHP terkenal dengan empat kelebihannya :
1. PracticalPraktis : PHP adalah bahasa pemrograman yang sangat longgar dalam penulisan, dan ini meningkatkan kepraktisan buat para
penggunanya. Programmer tidak diharuskan untuk menuliskan atau menghapus variabel. Walaupun terkadang juga tidak bisa mengatakan
dengan mudah yang kemudian dipanggil dalam sebuah script, menebak formula terbaik dalam penetapan variabel secara otomatis kemudian
menghapus variabel dan mengembalikan resource ke sistem setelah script berhasil di eksekusi. Pada akhirnya, PHP mampu membuat programmer
lebih berpikir pada tujuan akhir dari project yang akan dibuat. 2. Power : PHP mampu membuat halaman dinamis, memanipulasi form, dan
dapat dihubungkan dengan database. Selain yang disebutkan tadi, ternyata PHP juga mampu melakukan hal-hal dibawah ini :
a. Membuat dan memanipulasi file Macromedia Flash, gambar, dan Portabel Document Format
PDF. 47
b. Mengevaluasi sebuah password. Misal: Apakah sebuah password yang dibuat, gampang ditebak atau tidak.
c. Menguraikan string, bahkan yang kompleks sekalipun, dengan menggunakan Perl Based Regular Expression Library.
d. Berkomunikasi dengan banyak protokol.
3. Possibility : Jarang ada developer PHP yang terikat pada suatu implementasi pemecahan masalah. Dilain sisi, ada banyak pilihan yang
ditawarkan oleh PHP. Contohnya ada pada database yang didukung oleh PHP, kurang lebih semuanya ada 25 database, termasuk Adabas D, dBase,
Empress, FilePro, FrontBase, Hyperwave, IBM DB2, Informix, Ingres, Interbase, mSQL, direct MS-SQL, MySQL, Oracle, Ovrimos,
PostgreSQL, Solid, Sybase, Unix dbm, dan Velocis. Kemampuan string- parsing juga bisa dianggap sebagai banyaknya kemungkinan yang
ditawarkan oleh PHP. Dalam hal ini, PHP memiliki lebih dari 85 function untuk memanipulasi string. Kelebihan ini tak hanya akan menawarkan
keleluasaan untuk melakukan operasi string yang kompleks, namun juga menjembatani program yang memiliki fungsionalitas yang sama seperti
Python dan Perl lewat PHP. 4. Price : PHP merupakan salah satu open source software, yang dapat
diartikan sebagai berikut : 48
a. PHP dapat dimodifikasi, didistribusikan, dan diintegrasikan dengan produk lain oleh penggunanya.
b. Pengembangan dan auditing yang dilakukan secara terbuka. Semua orang bebas berpastisipasi.
3. Cascading Style Sheet CSS
CSS memungkinkan web developer untuk memisahkan HTML dari aturan-aturan untuk membentuk tampilan sebuah website. CSS digunakan untuk
melengkapi file HTML, dan tugas utamanya adalah menetapkan aturan tampilanstyle yang akan digunakan pada sebuah website.
CSS diperkenalkan untuk pengembangan website pada tahun 1996. Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan
secara berurutan, yang kemudian akan membentuk hubungan parent-child pada setiap style, Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape
melepas browser terbaru yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS.
CSS adalah sebuah dokumen yang berdiri sendiri dan dapat dimasukkan dalam kode HTML atau sekedar mejadi rujukan oleh HTML dalam pendefinisian
style. CSS menggunakan kode-kode yang tersusun untuk menetapkan style pada elemen HTML atau dapat juga digunakan membuat style baru yang biasa disebut
class. 49
CSS dapat mengubah besar kecilnya text, mengganti warna background pada sebuah halaman, atau dapat pula mengubah warna border pada tabel, dan
masih banyak lagi hal yang dapat dilakukan oleh CSS. Singkatnya, CSS digunakan untuk mengatur susunan tampilan pada halaman HTML.
4. JavaScript JavaScript adalah bahasa script yang berdasar pada object yang
memperbolehkan pemakai untuk mengendalikan banyak aspek interaksi pemakai pada suatu dokumen HTML dimana obyek tersebut dapat berupa suatu window,
frame, URL, dokumen, form, button, atau item yang lain. Semuanya itu memiliki property yang saling berhubungan dan masing – masing memiliki nama, lokasi,
warna, nilai dan atribut lain.
2.10. Aplikasi Pendukung Perancangan Web Untuk aplikasi pendukung, ada dua macam aplikasi berbeda yang
digunakan dalam perancangan web. Pertama adalah Macromedia Dreamweaver 8 Sebagai aplikasi pemrograman untuk mengembangkan website yang akan dibuat
pada sistem, kemudian adalah XAMPP yang berfungsi sebagai software installer PHP secara instant yang berjalan pada lingkungan windows, yang berguna untuk
membaca file PHP. Kedua perangkat lunak ini dinilai merupakan perangkat lunak yang lebih baik dibanding yang lainnya sebagai alat yang mengembangkan
website pada sistem informasi ini. kemudian satu aplikasi tambahan yang 50
digunakan untuk pengembangan sistem atau perangkat lunak dengan metodologi berorientasi objek adalah Rational Rose.
2.10.1. Macromedia Dreamweaver 8 Macromedia Dreamweaver
8 adalah HTML editor profesional yang berfungsi mendesain, melakukan coding dan mengembangkan website yang
paling terkenal di dunia web. Macromedia adalah produsen software website yang paling besar di dunia. Selain dreamweaver, macromedia juga mengeluarkan
produk seperti macromedia flash, fireworks, coldfusion, freehand, director dan sebagainya.
Salah satu kelebihan dreamweaver adalah ruang kerja dreamweaver beserta tool yang tersedia dapat digunkan dengan sangar mudah dan cepat,
sehingga anda bisa membangun suatu website dengan cepat dan tanpa harus melakukan coding. Selain itu dreamweaver juga mempunyai integrasi dengan
produk macromedia lainnya, seperti Flash, Firework, flash sudah sengat terkenal sebagai program untuk membuat animasi yang berbasis web.
Fungsi coding dreamweaver tidak hanya mendukung coding HTML, tetapi juga CSS cascading style sheet, javascript, coldfusion, ASP active server
page , JSP javaserver Pages dan dreamweaver juga memungkinkan anda
membangun website dengan server berbahasa CFML Cold Fusion markup language
, ASP.net, JSP dan PHP.
2.10.2. XAMPP 51
XAMPP adalah software installer PHP secara instant yang berjalan pada lingkungan windows, yang berguna untuk membaca file PHP. Setelah menginstal
XAMPP tidak saja telah menginstal PHP, akan tetapi juga sekaligus telah menginstal Apache web server dan database MySQL.
MySQL adalah perangkat lunak Relational Database Mangement System RDBMS yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL General
Public License . Setiap orang bebas untuk menggunakannya, tapi tidak boleh
dijadikan produk turunan yang bersifat Closed Source atau komersial. MYSQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam
database sejak lama, yaitu SQL Structure Query Language. SQL adalah sebuah
konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan
mudah secara otomatis. Kehandalan suatu sistem database DBMS dapat diketahui dari cara kerja
optimizer nya dalam melakukan proses perintah – perintah SQL, yang dibuat oleh
user maupun program – program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL
dapat dikatakan lebih unggul dibanding database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query
MySQL biasanya sepuluh kali lipat lebih cepat dari postgreSQL dan lima kali lebih cepat dibanding interbase.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Sejarah Singkat Perpustakaan
Perpustakaan SMU Muhammadiyah mulai berdiri pada tahun 1990 yaitu setahun setelah sekolah SMU Muhammadiyah didirikan. Pada saat itu kepala
sekolah SMU Muhammadiyah masih berperan penting dalam memimpin perpustakaan ini. Perpustakaan ini pun masih berlokasi didalam ruang lingkup
sekolah SMU Muhammadiyah hingga kini, yaitu di Jl. Aggrek No. 86 Cileungsi, Bogor. Pada saat perpustakaan ini baru didirikan, perpustakaan SMU
Muhammadiyah hanya memiliki koleksi buku sejumlah 150 buku pelajaran yang hanya dapat dipinjam oleh siswa atau siswi SMU Muhammadiyah cileungsi saja.
Tetapi seiring dengan berkembangnya sekolah SMU Muhammadiyah cileungsi saat ini maka perpustakaanpun ikut merasakan perkembangannya, dengan
memiliki 650 jumlah buku saat ini, kepadatan pengunjung pun semakin meningkat, sehingga SMU Muhammadiyah menghadapi kesulitan dalam
menyediakan sarana tempat untuk pengunjung perpustakaan yang hendak membaca ataupun meminjam buku diperpustakaan ini.
Member-member yang ada pada perpustakaan SMU Muhammadiyah cileungsi ini tidak lain adalah pelajar ataupun guru di SMU Muhammadiyah, dan
selalu dikunjungi oleh kurang lebih 60 pengunjung setiap harinya, hampir 60
51
persen pengunjung yang datang ke perpustakaan bertujuan hendak meminjam buku yang ada diperpustakaan ini, sedangkan sisanya hanya membaca buku
ataupun mencari informasi yang tersedia diperpustakaan ini. Dengan menimbang sasaran pengunjung yaitu para pelajar SMU maka
transaksi peminjaman buku di perpustakaan SMU Muhammadiyah cileungsi ini tidak dipungut biaya untuk setiap peminjaman buku, dan lamanya peminjaman
buku selama tiga hari peminjaman, dan jika pengunjung terlambat dalam pengembalian buku maka perpustakaan SMU Muhammadiyah Cileungsi
memberikan denda sebesar Rp.500,- untuk satu hari keterlambatannya.
3.2. Visi dan Misi Perpustakaan
Adapun Visi serta Misi yang ingin dicapai oleh Perpustakaan SMU Muhammadiyah adalah sebagai berikut :
3.2.1. Visi Visi Perpustakaan SMU Muhammadiyah Cileungsi adalah ” Perpustakaan
sebagai pusat informasi ilmu pengetahuan, dengan mendukung kegiatan belajar mengajar, serta menyediakan fasilitas informasi yang memungkinkan pengguna
mengakses informasi secara nyaman diperpustakaan.” 3.2.2. Misi
1.
Menyediakan informasi-informasi berkualitas untuk mendukung kegiatan pendidikan disekolah.
2.
Menyediakan tempat yang nyaman bagi pengguna perpustakaan.
3. Menyediakan layanan khusus bagi pengguna perpustakaan.
4. Menyelenggarakan pendidikan pemakai bagi pengguna.
3.3.
Struktur Organisasi Perpustakaan Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, Perpustakaan SMU
Muhammadiyah cileungsi perlu menyusun struktur organisasi, karena dengan adanya struktur organisasi dapat membantu perpustakaan untuk melakukan
penetapan pembagian kerja, pendelegasian wewenang dan penetapan pegawai pada posisi tertentu agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Struktur organisasi dibentuk agar wewenang dan tanggung jawab masing- masing bagian menjadi jelas, sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran
dalam pembagian tugas dan pemberian perintah. Selain itu struktur organisasi dapat mempermudah pimpinan untuk melakukan dan meminta pertanggung
jawaban atas tugas yang telah dibebankan pada 8 orang pegawainya, yaitu 1 orang pemimpin 4 orang bagian staf peminjaman 2 orang staf persediaan buku serta 2
orang staf bagian customer service. Sedangkan struktur organisasi yang digunakan oleh Perpustakaan SMU Muhammadiyah cileungsi adalah berbentuk garis,
dimana wewenang yang ada berjalan dari atasan sampai bawahan, sedangkan untuk pertanggungjawaban bergerak dari bawah menuju atasan sehingga
membentuk garis lurus.
Staf Persediaan
Staf Peminjaman
Pemimpin
Staf Customer Service
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perpustakaan Sumber : Perpustakaan SMU Muhammadiyah Cileungsi
3.4.
Deskripsi Pekerjaan Job Description
1.
Pemimpin adalah sebagai penanggungjawab perpustakaan dan sebagai orang yang menerima hasil laporan transaksi yang terjadi
diperpustakaan SMU Muhammadiyah Cileungsi.
2.
Persediaan barang buku mempunyai wewenang mencatat dan melaporkan persediaan buku kepada pemimpin.
3.
Bagian peminjaman adalah orang yang mempunyai tanggung jawab dalam mengelola laporan keuangan, transaksi peminjaman buku, dan
hal-hal administrasi lainnya.
4.
Staf customer service hanya melayani konsumen dalam mencari buku yang diinginkan pengunjung, pembuatan id pengunjung, serta yang
menerima keluhan-keluhan para pengunjung.
3.5.
Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yang lengkap berhubungan dengan penelitian ini
dilakukan dengan survei. Data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder. Kedua jenis data tersebut akan dikumpulkan melalui teknik sebagai
berikut.
3.5.1. Sumber Data Primer Sumber data informasi dalam penelitian ini berdasarkan kepada jenis data
yang diperlukan. Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan menggunakan teknik
pengumpulan data tertentu yang dibuat secara khusus untuk itu [Sek00]. a. Wawancara
Dilakukan dengan pihak-pihak terkait yaitu bagian peminjaman, bagian persediaan buku dan pemimpin perpustakaan dengan harapan dapat
melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, ada beberapa pertimbangan untuk menentukan
seseorang sebagai sumber informasi. Dalam menentukan sumber informasi pertimbangannya yaitu.
1. Keakuratan dan validitas informasi yang diperoleh. Berdasarkan hal ini maka jumlah pemberi informasi sangat tergantung pada hasil yang
dikehendaki. Bila mereka yang menjadi sumber pemberi informasi adalah orang-orang yang benar-benar menguasi masalah yang diteliti,
maka informasi tersebut dijadikan bahan analisis. 2. Jumlah sumber pemberi informasi sangat bergantung pada pencapaian
tujuan penelitian, artinya bila masalah-masalah dalam penelitian yang diajukan sudah terjawab dari 5 sumber informasi, maka jumlah
tersebut adalah jumlah yang tepat.
3. Peneliti diberi kewenangan dalam menentukan siapa saja yang menjadi sumber pemberi informasi, tidak terpengaruh jabatan seseorang. Bisa
saja peneliti membuang pemberi sumber informasi yang dianggap tidak layak.
b. Observasi Peneliti langsung mengunjungi lokasi penelitian ke bagian peminjaman
dan bagian persediaan buku yang dijadikan objek penelitian, hal ini dilakukan untuk melihat dari dekat masalah-masalah yang berhubungan
dengan pokok bahasan yang diperlukan dalam penelitian ini.
3.5.2. Sumber Data Sekunder Dokumentasi Sumber data sekunder diperoleh dengan cara melakukan kajian
kepustakaan, yaitu mempelajari buku-buku literatur dan informasi melalui internet yang relevan dengan variabel yang diteliti, serta laporan-laporan triwulan, tahunan
tentang perkembangan. Selain itu sumber data juga diperoleh dari instansi terkait yang ada hubungannya dengan variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Dokumentasi dilakukan dengan menelaah data sekunder yang digunakan untuk menunjang, melengkapi dan menyempurnakan data primer yang diperoleh
dari dokumentasi perusahaan, kepustakaan, internet, serta hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini. Beberapa
dokumen yang telah diberikan seperti: 1.
Jumlah buku yang tersedia 2.
Kartu anggota perpustakaan
3. Bukti peminjaman buku
3.6. Metode PendekatanPengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan suatu sistem harus diperhatikan dalam mengerjakan suatu proses pembuatan perangkat lunak, karena dampak dari
pendekatan dan pengembangan ini akan mempengaruhi terhadap kesuluruhan sistem.
3.6.1. Metode Pendekatan Sistem Menurut [Adi05] ada beberapa karakterisitik yang menjadi ciri-ciri dari
pendekatan berorientasi objek adalah : 1.
Pendekatan lebih pada data dan bukannya pada prosedurfungsi. 2.
Program besar dibagi pada apa yang dinamakan objek-objek. 3.
Sturktur data dirancang dan menjadi karakteristik dari objek-objek. 4.
Fungsi-fungsi yang mengoperasikan data tergabung dalam suatu objek yang sama.
5. Data tersembunyi dan terlindung dari prosedurfungsi yang ada di luar.
6. Objek-objek dapat saling berkomunikasi dengan saling mengirim
message pesan satu sama lain.
7. Pendekatan adalah dari bawah ke atas, seperti gambar dibawah ini :
Objek C Objek A
Objek B
Data Fungs
i
Data Fungs
i
Fungs
i
Data
Gambar 3.2 Pengorganisasian Data Serta Fungsi Pendekatan Berorientasi Objek Adi, Nugroho.” Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi
Berorientasi Objek ”,[ADI05]
Pendekatan beorientasi objek membuat data terbungkus pada setiap fungsi prosedur dan melindunginya terhadap perubahan tidak dikehendaki dari fungsi
yang berada di luar. [Lar04] mendefinisikan analisis adalah proses mendekomposisi atau
menginvestigasi domain problem atau requirements menjadi bagian-bagian yang bisa dimengerti. Proses analisis lebih menekankan kepada pertanyaan seperti
apakah sistem yang akan dikerjakan, bagaimana sistem tersebut digunakan sehari- hari oleh user.
Perancangan adalah melakukan sintesa model software dari masalah yang di analisis, menterjemahkan domain model kepada software model sehingga bisa
dimengerti dan dikomunikasikan kepada anggota tim lain dan juga para profesional software lainnya. Bisa disebut juga analisis adalah menentukan apa
yang seharusnya dikerjakan, sedangkan perancangan adalah menentukan cara
terbaik untuk mengerjakan sesuatu dengan benar setelah diketahui apa yang harus dikerjakan. Terlihat bahwa analisis dilakukan sebelum perancangan. Analisis
berorientasi objek menekankan kepada menemukan dan menjelaskan objek-objek dan interelasinya yang menjadi bagian atau pemain dalam sebuah sistem.
Perancangan berorientasi objek memodelkan objek-objek yang diidentifikasi pada proses analisis dan interaksi antar objek ke dalam model software. Proses
selanjutnya bisa mengidentifikasi atribut dan operasi objek-objek lainnya.
3.6.2. Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam
penyusunan skripsi ini adalah prototipe, yang dimulai dengan pengumpulan kebutuhan, kemudian pengembang dan pemakai bertemu dan mendefinisikan
objektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan
keharusan, kemudian dilakukan perancangan kilat. Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototipe. Prototipe tersebut dievaluasi dan dipakai
untuk menyaring kebutuhan pengembang perangkat lunak. Interaksi terjadi pada saat prototipe dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pada saat
yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya.
Secara ideal prototipe berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototipe yang sedang bekerja
dibangun, pengembang harus mempergunakan fragmen-fragmen program yang
ada sehingga memungkinkan program yang bekerja untuk dimunculkan secara cepat.
Dalam pembangunan sistem, representasi pengetahuan ini terlebih dahulu dilakukan peninjauan keinginan persyaratan objektif para pemakai terhadap
perangkat lunak yang akan dirancang. Setelah tahapan tersebut kemudian dilanjutkan dengan perancangan perangkat lunak yang memungkinkan untuk
diperbaharui kembali melalui evaluasi program aplikasi yang dibangun dari perspektif pemakai dengan metode sampling.
Perancangan Kilat
Mencari Keinginan
Pemakai Evaluasi
Gambar 3.3. Model Proses Prototipe Pressman, “Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi”, [Pre02]
Alasan mengapa penulis memakai metode prototipe ini adalah karena metode ini cukup efektif dalam mendapatkan kebutuhan secara cepat yang
diperlukan untuk merancang suatu aplikasi khususnya aplikasi berbasis web site, serta dapat disetujui pelanggan ataupun pembuat perangkat lunak itu sendiri.
Walaupun pada umumnya prototipe ini akan dihilangkan dan dibuat perangkat yang sebenarnya. Dengan prototipe ini juga, ketika diperlihatkan working version-
nya pelanggan bisa langsung merasakan seakan-akan itu adalah sistem yang sebenarnya.
Prototyping adalah proses iteratif dalam pengembangan sistem dimana
kebutuhan diubah ke dalam sistem yang bekerja working system yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara pengguna dan analis.
Adapun langkah-langkah pengembangan sistem metode prototipe dapat dilihat pada gambar 3.4 di bawah ini.
Mengidentifikasi kebutuhan pemakai
Mengembangkan kebutuhan pemakai
Menggunakan prototipe
Prototipe dapat diterima
Tidak
Ya 1
2
3
4
Gambar 3.4. Tahapan Pengembangan Prototipe
Uraian tahapan pengembangan perangkat lunak menggunakan paradigma prototipe dapat dijelaskan sebagai berikut :
1 Mengidentifikasi kebutuhan pemakai Pada tahap ini, analisis sistem akan melakukan studi kelayakan dan studi
terhadap kebutuhan pemakai baik yang meliputi model interface, teknik prosedural, maupun dalam teknologi yang akan digunakan. Pada tahap ini
penulis melakukan penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan dan menganalisis kebutuhan pemakai, apa saja yang kira-kira akan menjadi
kebutuhan pemakai dalam menjalankan aplikasi berbasis web yang akan penulis rancang.
2 Mengembangkan kebutuhan pemakai Pada tahap kedua ini, analis sistem bekerjasama dengan programer
mengembangkan prototipe sistem untuk memperlihatkan kepada pemesan pemodelan atau pihak yang membutuhkan rancangan aplikasi sistem yang
akan dibangun. Seperti kegiatan mendefinisikan masalah yang mencakup pendefinisian input, proses dan output dari sistem yang akan dibangun serta
memilih alternatif yang akan dibangun sesuai dengan kebutuhan pemakai. Mengenai implementasi alternatif yang telah dipilih pada tahap ini penulis
mulai membuat desain sistem sesuai dengan kebutuhan pemakai yang telah dikembangkan.
3 Menentukan prototipe
Prototipe yang dibangun sudah mencapai tahap apakah akan diterima atau tidak oleh pihak pemakai aplikasi. Analisis sistem pada tahap ini akan
mendeteksi dan mengidentifikasi sejauh mana pemodelan yang dibuat dapat diterima oleh pengguna. Perbaikan-perbaikan apa yang diinginkan pengguna
atau bahkan harus merubah secara keseluruhan. 4 Menggunakan prototipe
Pada tahap akhir ini, analis sistem akan menyerahkan kepada programer untuk mengimplementasikan pemodelan yang sudah dibuat menjadi suatu
sistem. Penulis akan melakukan beberapa test, seperti memasukan sejumlah data ke dalam sistem dan dilihat hasilnya serta cara pemrosesan yang
dilakukan oleh aplikasi sistem berbasis web site ini. Dengan langkah-langkah seperti yang disebutkan diatas diharapkan sistem
perpustakaan online dan sistem otomasi perpustakaan yang dibangun dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Program yang digunakan dapat berupa
sebuah web site perpustakaan yang kemudian dikembangkan dan didesign sesuai dengan keinginan perpustakaan maupun program yang dikembangkan secara
mandiri oleh tim teknologi informasi perpustakaan.
3.6.3. Alat Bantu Pemodelan Pemodelan adalah sebuah aktivitas yang telah berlangsung bertahun-tahun
dalam pengembangan perangkat lunak. Sebuah model masih diperlukan untuk menulis sebuah aplikasi baik menggunakan bahasa pemograman yang paling
sederhana sampai bahasa yang kompleks. Pemodelan dapat berupa menggambar diagram alir flowchart ataupun dengan menggunakan Unified Modeling
Language UML yang menunjukkan langkah-langkah yang dikerjakan sebuah
aplikasi. Pemodelan sangatlah diperlukan karena membantu tim pengembang untuk visualisasi, spesifikasi, dan mendokumentasikan struktur dan perilaku dari
arsitektur sistem. Dengan menggunakan pemodelan yang baku seperti UML, anggota tim pengembang tidak akan ada keraguan dalam mengkomunikasikan
keputusan mereka satu dengan yang lainnya.
Gambar 3.5 Model Diagram Munawar, “Pemodelan Visual”, [MUN05]
Class Diagram
State Diagram
Scenario Diagram
Use Case Diagram
Component Diagram
Deployment Diagram
Model
Menurut [SH02] pemodelan harus memenuhi syarat berikut. 1. Readability
Readability membawa kejelasan – kemudahan dalam memahami.
Memahami sistem adalah langkah pertama baik dalam membangun atau mengembangkan sebuah sistem yang telah ada. Hal ini
melibatkan pengetahuan tentang bagaimana sistem dibuat, bagaimana sistem berperilaku dan sebagainya. Memodelkan sebuah sistem
membuat sistem mudah dibaca dan yang paling penting, mudah dalam pendokumentasian. Penggambaran sebuah sistem agar mudah dibaca
melibatkan pemahaman struktur sistem dan tingkah laku sistem. 2. Reusability
Reusability adalah efek dari membuat sebuah sistem mudah dibaca.
Bila sebuah sistem telah dimodelkan sedemikian rupa sehingga mudah dipahami, karena para pengembang cenderung untuk mencari
kesamaan atau pengulangan, baik dalam hal fungsionalitas, fitur ataupun struktur.
3.6.3.1.
Konsep Dasar UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language adalah salah satu alat bantu yang
sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang
memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan
mekanisme yang efektif untuk berbagi sharing dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.
UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique OMT, dan Object Oriented Software
Engineering OOSE. Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan
nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam empat tahapan iteratif, yaitu :
1. Identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek 2. Identifikasi semantic dari hubungan obyek dan kelas tersebut
3. Perincian interface 4. Implementasi
Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kayanya dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan
pada analisis terstruktur dan pemodelan entity-relationship. Keunggulan metode ini adalah dalam penotasian yang mendukung semua
konsep OO. Metode OOSE dari Jacobson lebih member penekanan pada use case. OOSE memiliki tiga tahapan yaitu membuat model requirement dan analisis,
design dan implementasi, dan model pengujian test model. Keunggulan metode ini adalah mudah dipelajari karena memiliki notasi yang sederhana namun
mencakup seluruh tahapan dalam rekayasa perangkat lunak.
UML dibangun atas model 4+1 view. Model ini didasarkan pada fakta bahwa struktur sebuah sistem dideskripsikan dalam 5 view dimana salah satu
diantaranya use case view. Use case view ini memegang peran khusus untuk mengintegrasikan content ke view yang lain.
Gambar 3.6 Model 4+1 View Munawar, “Pemodelan Visual”, [MUN05]
Kelima view terserbut tidak berhubungan dengan diagram yang dideskripsikan di UML. Setiap view berhubungan dengan perspektif tertentu
dimana sistem akan diuji. View yng berbeda akan menekankan pada aspek yang berbeda dari sistem yang mewakili ketertarikan sekelompok stakeholder tertentu.
Penjelasan lengkap tentang sistem bias dibentuk dengan menggabungkan informasi-informasi yang ada pada kelima view tersebut.
Use case view mendefinisikan perilaku eksternal sistem. Hal ini menjadi daya tarik bagi end user, analis dan tester. Pandangan ini mendefinisikan
kebutuhan sistem karena mengandung semua view yang lain yang mendeskripsikan aspek-aspek tertentu dan rancangan sistem. Itulah sebabnya use
case view menjadi pusat peran dan sering dikatakan yang mendrive proses pengembangan perangkat lunak.
Design View
Implementation View
Process View
Deployment View
Use Case
Design view mendeskripsikan struktur logika yang mendukung fungsi- fungsi yang dibutuhkan di use case. Design view ini berisi definisi komponen
program, class-class utama bersama-sama dengan spesifikasi data, perilaku dan interaksiny. Informasi yang terkandung di view ini menjadi perhatian para
programmer karena menjelaskan secara detil bagaimana fungsionalitas sistem akan diimplementasikan.
Implementation view menjelaskan komponen-komponen fisik dari sistem yang akan dibangun. Hal ini berbeda dengan komponen logic yang dideskripsikan
pada design view. Termasuk disini diantaranya file exe, library dan database. Informasi yang ada di view ini relefan dengan aktifitas-aktifitas seperti
manajemen konfigurasi dan integrasi sistem. Process view berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan
concurrency didalam sistem. Sedangkan deployment view menjelaskan
bagaimana komponen-komponen fisik didistribusikan ke lingkungan fisik seperti jaringan computer dimana sisetm akan dijalankan. Kedua view ini menunjukan
kebutuhan non fungsional dari sistem seperti toleransi kesalahan dan hal-hal yang berhubungan dengan kinerja.
3.6.3.2.
Model – Model Diagram UML UML terdiri atas banyak elemen-elemen grafis yang digabungkan
membentuk diagram. Tujuan representasi elemen-elemen grafis ke dalam diagram adalah untuk menyajikan beragam sudut pandang dari sebuah sistem berdasarkan
fungsi masing-masing diagram tersebut. Kumpulan dari beragam sudut pandang
inilah yang disebut sebuah model. Pada saat ini UML telah mencapai versi 2.1 memiliki banyak perubahan dari versi sebelumnya seperti diagram kolobarasi
diganti dengan diagram komunikasi dan terdapat tiga tambahan diagram lainnya. Diagram di klasifikasikan berdasarkan tiga jenis diagram sebagai berikut.
Structural Diagram 1.
Class Diagram 2.
Composite Structure Diagram
3. Object Diagram
4. Component Diagram
5. Deployment Diagram
6. Package Diagram
Behavioral Diagram 1.
Use Case Diagram 2.
Activity Diagram 3.
State Machine Diagram
Interaction Diagram 1.
Sequence Diagram 2.
Communication Diagram 3.
Interaction Overview Diagram 4.
Timing Diagram Gambar 3.7 Klasifikasi Jenis Diagram UML
Martin, Flower. “UML Distilled, Edisi Tiga,”[MAR05] 1
Class Diagram Diagram Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan atributproperti suatu sistem,
sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut metodafungsi.
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan
object beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi,
dan lain-lain. Sebuah Class memiliki tiga area pokok yaitu:
1. Nama, merupakan nama dari sebuah kelas. 2. Atribut, merupakan peroperti dari sebuah kelas. Atribut melambangkan batas
nilai yang mungkin ada pada objek dari class . 3. Operasi, adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau yang dapat
dilakukan oleh class lain terhadap sebuah class. Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :
1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan. 2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak
yang mewarisinya. 3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.
4. Package, hanya dapat dipanggil oleh instance sebuah class pada paket yang sama.
Class juga dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu
class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung
diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat runtime.
A. Relasi Pada Diagram Class Relasi atau relationship merupakan keterhubungan antar kelas yang
muncul pada saat sebuah kelas berinteraksi dengan kelas-kelas lainnya. Didalam diagram class, setiap kelas pasti akan berinteraksi dengan baik satu maupun lebih
kelas. Relasi yang muncul pada setiap keterhubungan antar kelas juga akan memiliki atribut-atribut yang akan lebih menjelaskan definisi dari sebuah relasi
yang terjadi. Berikut relasi yang terdapat pada diagram Class :
1. Asosiasi Association
Para pemodel menggunakan pemahaman asosiasi adalah pada saat beberapa kelas saling terhubung satu sama lain secara konseptual. Asosiasi juga dapat
menjadi lebih kompleks pada saat beberapa class terhubung ke satu class. 2.
Constraint Pada Asosiasi
Kadangkala sebuah asosiasi diantara dua class harus mengikuti sebuah aturan dan aturan ini bisa diletakkan dalam sebuah constraint pada garis asosiasi dan
diletakkan dalam kurung kurawal. Bentuk lain dari tipe constraint adalah relasi OR yang ditulis dengan {or} dalam garis putusputus yang
menghubungkan dua garis asosiasi. Kondisi OR ini menghadapkan kepada keadaan bahwa sebuah kelas terhubung dengan dua kelas tetapi pada saat
mendefinisikan relasinya kelas harus memilih salah satu dari kedua kelas tersebut, sedangkan kondisi untuk memilih keduanya adalah invalid.
3. Kelas Asosiasi Associations Class
Sebuah asosiasi dapat memiliki atribut dan operasi seperti halnya sebuah class
. Sebuah association class sebenarnya diperlukan apabila salah satu dari kelas yang terhubung mempunyai sebuah atau beberapa atribut yang tidak
layak dimiliki oleh kelas tersebut, karena secara logis atribut tersebut lebih layak dimiliki oleh asosiasi yang menghubungkan kedua kelas tersebut.
4. Multiplisitas Multiplicity
Multiplisitas atau kardinalitas adalah jumlah banyaknya objek sebuah class yang berelasi dengan sebuah objek lain pada class lain yang berasosiasi
dengan class tersebut. Untuk menyatakan multiplisitas anda dapat meletakkannya diatas garis asosiasi berdekatan dengan class yang sesuai. Ada
banyak multiplisitas yang mungkin untuk dipakai. Tabel berikut menjabarkan multiplisitas yang dapat digunakan. :
Tabel 3.1 Nilai Multiplisitas Potensial Munawar, “Pemodelan Visual”, [MUN05]
B. Generalization Inheritance Indicator
Meaning 0..1
Zero or one 1
One only 0..
Zero or more 1..
One to more N
Only n where n 1 0..n
Zero to n where n 1 1..n
One to n where n 1
Sebuah class child class atau subclass dapat mewarisi atribut-atribut dan operasioperasi dari class lainnya parent class atau super class dimana parent
class bersifat lebih umum daripada child class.
Generalisasi pada konsep Object Oriented digunakan untuk menjelaskan hubungan kesamaan diantara class. Dengan menggunakan generalisasi bisa
dibangun struktur logis yang bisa menampilkan derajat kesamaan atau perbedaan diantara class-class. Manfaat lain dari struktur hirarkis juga memungkinkan untuk
penambahan subclass child class baru tanpa harus merubah struktur yang sudah ada.
Inheritance adalah sebuah mekanisme pengimplementasian generalisasi
dan spesialisasi. Aturan inheritance dapat secara umum bisa diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Subclass selalu mewarisi semua sifat dari superclass-nya. 2. Definisi subclass selalu mencakup paling tidak satu detil yang tidak
diturunkan dari superclass-nya. Inheritance
sangat dekat dengan asosiasinya dengan generalisasi. Generalisasi menjelaskan hubungan logis antar elemen-elemen yang mempunyai karakteristik
yang sama. Sedangkan inheritance menerangkan mekanisme agar bagi pakai sharing bisa terjadi.
C. Kelas Ketergantungan Dependant Class Pada penggunaan relasi kadangkala satu class menggunakan class yang
lain, hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan
untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Notasi untuk dependency pada UML dapat menggunakan garis putus-putus dan
tanda panah pada ujungnya.
D. Agregasi Didalam UML, ada relasi dengan perlakukan khusus yang disebut dengan
“bagian dari part of” yang menangani antar objek-objek dimana salah satunya adalah bagian dari yang lain. Dengan kata lain sebuah objek terdiri atas objek-
objek yang lain. Hal seperti ini di dalam UML disebut agregasi. Sebuah agregasi adalah kasus khusus dari asosiasi. Agregasi disimbolkan dengan jajaran genjang
yang diletakkan pada class yang mengandung objek. Kadangkala relasi OR harus digunakan pada agregasi. Untuk memodelkan hal tersebut, sebuah constraint –
dengan kalimat atau dalam tanda kurung kurawal pada garis putus-putus harus dibuat untuk menghubungkan dua objek.
Komposit composite adalah sebuah tipe agregasi yang kuat dimana bagian dari objek tergantung penuhsecara keseluruhan terhadap objeknya
sehingga bila sebuah objek komposit dibuang maka bagian yang tergantung pada komponen tersebut akan terbuang juga pada saat yang bersamaan. Notasi
komposit sama seperti agregasi hanya saja jajaran genjangnya terisi solid.
E. Interface Realisasi Interface
adalah satu set operation yang memberikan spesifikasi beberapa aspek dari perilaku dan operasi disuatu class ke class yang lain. Contohnya,
keyboard pada komputer sebenarnya merupakan interface yang bisa dipakai ulang
karena tombol-tombol keyboard sebenarnya berasal dari mesin ketik, hanya saja mungkin ada beberapa operasionalisasi tombol-tombol yang berbeda yang sudah
ditransfer ke sistem yang lain. Pemodelan interface sama dengan pemodelan class hanya saja pada interface tidak mempunya atribut dan pada penamaannya perlu
ditambahkan stereotype interface atau ditambahkan huruf “I” di depan nama interface. Relasi antara class dan interface disebut Realization. Realisasi
dituliskan dengan garis putus-putus dengan segitiga yang mengarah ke interface.
2 Use Case Diagram
Diagram use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektifsudut pandang para pengguna sistem. Use case mendefinisikan “apa”
yang dilakukan oleh sistem dan elemen-elemennya, bukan “bagaimana” sistem dan elemen-elemennya saling berinteraksi. Use case bekerja dengan
menggunakan “scenario”, yaitu deskripsi urutan-urutan langkah yang menerangkan apa yang dilakukan penggunan terhadap sistem maupun sebaliknya.
Diagram use case mengidentifikasikan fungsionalitas yang dipunyai oleh sistem use case, user yang berinteraksi dengan sistem actor dan
asosiasiketerhubungan antara user dengan fungsionalitas sistem. Komponen notasi dasar yang dipunyai oleh diagram use case adalah actor, use-case, dan
association . Berikut adalah notasi yang terdapat pada diagram use case. Diagram
use case memiliki sebuah model khusus yang terbatas untuk kondisi tertentu yang
disebut stereotype. Untuk menunjukkan stereotype digunakan symbol “”
diawalnya dan ditutup dengan “” diakhirnya. Terdapat dua stereotype paling sering digunakan dalam use case diagram yaitu extend dan include.
extend digunakan untuk menunjukkan bahwa satu use case merupakan tambahan fungsional dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu
dipenuhi. Sedangkan include digunakan untuk menggambarkan bahwa suatu use case
seluruhnya merupakan fungsionalitas dari use case lainnya. Contoh salah satu use case model pada sebuah pemesanan buku diperpustakaan :
Pesan buku
Pengunjung
Gambar 3.8 Model use case pemesanan buku Pada model diatas, digambarkan jika pengunjung perpustakaan dapat
melakukan pemesanan buku didalam sebuah aplikasi perpustakaan online berbasis website.
3 Activity Diagram
Diagram Sequence mendokumentasikan komunikasiinteraksi antar kelas- kelas. Diagram ini menunjukkan sejumlah objek dan message pesan – yang
diletakkan diantara objek-objek didalam use case. Perlu diingat bahwa di dalam diagram ini, kelas-kelas dan aktor-aktor diletakkan dibagian atas diagram dengan
urutan dari kiri ke kanan dengan garis lifeline yang diletakkan secara vertikal terhadap kelas dan aktor.
Contoh salah satu Activity Diagram pada Activity diagram login :
Gambar 3.9 Activity Diagram Login
4 Sequence Diagram
Diagram Sequence mendokumentasikan komunikasiinteraksi antar kelas- kelas. Diagram ini menunjukkan sejumlah objek dan message pesan – yang
diletakkan diantara objek-objek didalam use case. Perlu diingat bahwa di dalam diagram ini, kelas-kelas dan aktor-aktor diletakkan dibagian atas diagram dengan
urutan dari kiri ke kanan dengan garis lifeline yang diletakkan secara vertikal terhadap kelas dan aktor.
Diagram sequence merupakan diagram untuk menggambarkan perilaku aktor pada sistem tersebut berdasarkan garis waktu.
Dibawah ini adalah Gambar dari Sequence Diagram Login :
Gambar 3.10 Sequence diagram login
3.7. Batasan dan Asumsi
Pembatasan masalah ini dilakukan agar dalam pengolahan sistem dapat lebih terarah dari tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarakan permasalahan yang
timbul, penyusun membatasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Sistem yang dirancang hanya membahas prosedure aktivasi pemakaian
website perpustakaan online hanya ditujukan kepada siswasiswi serta guru yang berada di SMU Muhammadiyah cileungsi.
2. Sistem yang dirancang hanya membahas pemesanan buku yang dapat dilakukan secara online di website perpustakaan online SMU
Muhammadiyah cileungsi.
3. Sistem yang dirancang hanya membahas pencarian buku perpustakaan dapat langsung dilakukan di website ini berdasarkan data buku yang telah
disediakan. 4. Sistem yang dirancang hanya membahas pencarian ebookartikel atau video
tutorial berdasarkan data ebookartikel dan video tutorial yang disediakan. 5. Sistem yang dirancang hanya membahas download ebookartikel atau video
tutorial yang tersedia di website perpustakaan online SMU Muhammadiyah Cileungsi.
6. Sistem yang dirancang hanya menampilkan tampilan data transaksi peminjaman buku.
7. Website perpustakaan online ini tidak membahas pengadaan buku yang disediakan pada perpustakaan SMU Muhammadiyah. Baik itu sumber
pemasok maupun buku yang akan disediakan. 8. Sistem tidak membahas tentang pembayaran secara online pada pemesanan
buku yang ada di perpustakaan online ini, dikarenakan permintaan dari pihak perpustakaan yang ingin pembayaran dilakukan dengan cara
langsung.
Adapun penulis mengasumsikan : 1. Pemesanan buku langsung dilakukan oleh guru ataupun siswasiswi sebagai
usaha untuk menjaga rahasia password user yang dibuat oleh member itu sendiri.
2. Peraturan peminjaman buku sudah ditentukan oleh perpustakaan yang bersangkutan oleh karena itu aplikasi hanya menyediakan input pemesanan
serta data buku yang telah dipesan secara online. 3. Pengecekan persediaan buku menggunakan sistem yang ada pada aplikasi
sehingga admin serta member tidak perlu memeriksa secara langsung. 4. Pembatalan peminjaman akan dikenakan denda sesuai dengan peraturan
yang ditetapkan oleh perpustakaan. 5. Peminjaman buku hanya ditetapkan satu judul untuk satu member sehingga
tidak terjadi peminjaman yang berulang untuk satu judul buku kepada satu member yang telah meminjam atau memesannya.
6. Maksimal buku yang dapat dipinjam hanya tiga buku untuk setiap member untuk tiga hari peminjamannya.
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab analisis dan perancangan sistem berisi pembahasan analisis dan perancangan sistem informasi perpustakaan yang berjalan dan yang akan
dikembangkan. Pembahasan ditujukan untuk menguraikan kebutuhan-kebutuhan dalam pengembangan aplikasi. Fokus pengembangan aplikasi terletak pada
antarmuka dengan memasukkan kebutuhan interaksi dari sistem informasi perpustakaan SMU Muhammadiyah Cileungsi.
4.1. Gambaran Umum Perpustakaan
Dari segi sistem informasi, perpustakaan yang ada pada SMU Muhammadiyah merupakan kategori dalam jenis perpustakaan semi modern yaitu
dimana perpustakaan ini sudah menggunakan sistem informasi secara terkomputerisasi sehingga pengunjung dapat mencari dokumen atau data yang
dicari dengan mudah, tetapi penggunaan ICT Information Computer Technology pada perpustakaan ini juga masih terbatas pelayananannya sehingga masih ada
pekerjaan yang harus dilakukan oleh pustakawan atau pengunjung dengan cara manual dari segi pelayanan yang dibutuhkan atau yang diberikan.
Perpustakaan SMU Muhammadiyah memberikan pelayanan-pelayanan kepada para siswa dan guru di SMU Muhammadiyah Cileungsi, baik sebagai
wadah dalam memberikan informasi, membaca buku ataupun sebagai sarana
80
dalam peminjaman buku yang ada pada perpustakaan ini, pelayanan-pelayanan tersebut hanya dapat diberikan kepada siswa ataupun team guru yang masih
terdaftar di SMU Muhammadiyah Cileungsi. Perpustakaan SMU Muhammadiyah Cileungsi mempunyai tiga staf
perpustakaan yang mempunyai tugas yang berbeda-beda, mulai dari staf persediaan buku, staf peminjaman atau pengembalian buku dan staf customer
service. Untuk peminjaman buku yang dilakukan oleh member, staf peminjaman buku betugas mencatat serta memberikan informasi tentang ketersediaan buku
yang ada diperpustakaan ini, bagian staf peminjaman buku juga bertugas sebagai bagian keuangan dalam denda keterlambatan buku sehingga data-data
peminjaman buku serta keuangan yang ada langsung dilaporkan oleh bagian peminjaman ini ke pimpinan perpustakaan, sedangkan bagian pelayanan
pengunjung customer service bertugas mencatat data pengunjung yang masuk setiap harinya serta bertugas sebagai tempat pengaduan keluhan oleh setiap
pengunjung di perpustakaan. Keluhan dapat berupa pengembalian kartu perpustakaan bagi siswa yang sudah lulus ataupun pelanggaran-pelanggaran
yang mereka lakukan seperti menghilangkan buku atau kartu perpustakaan, merusak buku perpustakaan, dan lain-lain. Dan bagian staf persediaan buku
merupakan orang yang mencatat data buku yang ada tersedia dan yang akan disediakan diperpustakaan ini, data-data buku yang sudah dicatat akan diberikan
ke bagian staf peminjaman yang nantinya bagian peminjaman akan mempunyai data tentang buku yang tersedia dan terbaru di perpustakaan ini, data-data tersebut
akan dikirimkan bersama dengan laporan-laporan data peminjaman dan keuangan kepada pimpinan perpustakaan.
4.2. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan dilakukan untuk mengetahui bagaimana kerja sistem yang ada saat ini pada sistem informasi perpustakaan di SMU
Muhammadiyah Cileungsi.
4.2.1. Analisis Pengguna Analisis pengguna merincikan siapa saja pengguna pada sistem
perpustakaan yang sedang berjalan dan apa saja hak-hak pengguna serta tugas pengguna terhadap sistem yang sedang berjalan. Perpustakaan SMU
Muhammadiyah Cileungsi memiliki tiga jenis pengguna, yaitu : 1.
Staf Peminjaman Pada sistem informasi perpustakaan SMU Muhammadiyah Cileungsi, staf
peminjaman merupakan orang yang mempunyai tugas serta tanggung jawab dalam mengelola data pengguna, data buku, serta peminjaman dan
pengembalian buku diperpustakaan. 2.
Staf Pelayanan Pengunjung Pada sistem informasi perpustakaan SMU Muhammadiyah Cileungsi, staf
pelayanan pengunjung merupakan orang yang mempunyai tugas mencatat data pengunjung yang masuk setiap harinya serta bertugas sebagai tempat
pengaduan keluhan oleh setiap pengunjung yang masuk di perpustakaan. 3.
Staf Persediaan Buku
Bagian staf persediaan buku merupakan orang yang mencatat data buku yang ada tersedia dan yang akan disediakan diperpustakaan SMU
Muhammadiyah Cileungsi. Pada tabel dibawah ini akan menjelaskan hak serta tugas-tugas para pengguna
pada sistem informasi perpustakaan di SMU Muhammadiyah Cileungsi : Tabel 4.1
Hak dan Tugas Pengguna pada sistem yang sedang berjalan Kategori
Pengguna Tugas
Hak
Staf Peminjaman 1.
Mencatat data peminjaman dan pengembalian
buku 2.
Menerima data buku yang tersedia dari staf persediaan
buku 3.
Input data ketersediaan buku yang ada pada
perpustakaan ke dalam komputer
4. Menyerahkan data
member yang bermasalah ke bagian staf pelayanan
pengunjung
5. Input data member baru
6. Memberikan kartu
perpustakaan kepada member 7.
Menyerahkan laporan peminjaman, laporan
ketersediaan buku dan laporan keuangan ke pimpinan
perpustakaan 1.
Hapus dan edit data member pada
perpustakaan 2.
Hapus dan edit data buku yang tersedia
Staf Pelayanan Pengunjung
1. Menerima keluhan para pengunjung
2. Mencatat data pengunjung yang datang
3. Membuat laporan data pengunjung yang datang ke
perpustakaan
4. Memberikan laporan pengunjung yang datang ke
pimpinan perpustakaan
Staf Persediaan Buku
1. Mencatat data buku yang tersedia
2. Mencatat data buku yang akan disediakan di perpustakaan
3. Membuat dan menyerahkan laporan ketersediaan buku
1. Hapus dan edit data buku yang tersedia dan
data buku yang akan disediakan
4.2.2.
Analisis Prosedur Yang Berjalan Analisis prosedur yang dilakukan dibagi menjadi tiga deskripsi prosedur,
yaitu deskripsi prosedur peminjaman buku, deskripsi prosedur pengembalian buku, dan deskripsi prosedur membaca buku ditempat.
1.
Deskripsi Prosedur Peminjaman Buku Prosedur peminjaman buku pada perpustakaan SMU Muhammadiyah
Cileungsi dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.
Peminjaman hanya dapat dilakukan jika pengunjung adalah siswaguru di SMU Muhammadiyah Cileungsi dan memiliki kartu anggota perpustakaan.
b.
Kartu anggota perpustakaan akan ditarik kembali jika siswaguru tersebut sudah tidak terdaftar lagi di sekolah SMU Muhammadiyah Cileungsi.
c.
Pengunjung dapat memilih langsung buku yang akan dipinjam diperpustakaan lalu menyerahkan buku dan kartu tanda pelajar ke petugas
perpustakaan.
d.
Kartu tanda pelajar akan disimpan oleh petugas perpustakaan sehingga pengunjung hanya membawa buku beserta bukti transaksi yang berisikan
data buku yang dipinjam dan tanggal kembali buku.
2.
Deskripsi Prosedur Pengembalian Buku Prosedur pengembalian buku pada perpustakaan SMU Muhammadiyah
Cileungsi dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Pengunjung membawa buku yang telah dipinjam untuk diserahkan
kembali ke perpustakaan.
b.
Petugas memeriksa kondisi serta keterangan buku yang telah dipinjam berdasarkan kode atau judul buku dan tanggal peminjaman.
c.
Jika pengembalian buku telah melewati batas waktu pengembalian atau kondisi buku rusak, maka pengunjung yang meminjam buku tersebut akan
dikenakan denda yang telah ditetapkan oleh pihak perpustakaan.
d.
Kartu tanda pelajar akan dikembalikan jika pemeriksaan telah selesai dilakukan dan pengunjung dapat perpanjang peminjaman buku tersebut
atau meminjam buku lain.
3.
Deskripsi Prosedur Membaca Buku Ditempat Prosedur membaca buku ditempat pada perpustakaan SMU Muhammadiyah
Cileungsi dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Pengunjung datang ke perpustakaan dan mengisi form data pengunjung
masuk diperpustakaan.
b.
Pengunjung perpustakaan dapat langsung melihat atau mencari buku yang diinginkan untuk dibaca.
c. Buku-buku dikelompokan berdasarkan jenis buku.
d.
Buku yang telah dibaca harus diletakan kembali ke tempat semula karena akan memudahkan pengunjung lain untuk mencari buku yang diinginkan.
e.
Buku yang telah dibaca tidak dapat dibawa keluar perpustakaan tanpa ijin dari petugas perpustakaan.
4.2.3.
Diagram Use Case dan Deskripsi Skenario Pemodelan ini dimaksudkan untuk menggambarkan kegiatan - kegiatan
dan hubungan yang terjadi antara para aktor dan use case didalam sistem yang sedang berjalan. Kegiatan yang dilakukan dan hubungan antara para aktor dalam
sistem yang sedang berjalan digambarkan menggunakan diagram use case. Sedangkan skenario adalah sebuah dokumentasi terhadap kebutuhan fungsional
dari sebuah sistem setiap use case yang ada.
1. Identifikasi Aktor
Indentifikasi aktor dilakukan untuk menentukan aktor yang terlibat dalam suatu sistem. Aktor yang berperan dalam sistem informasi perpustakaan yang
sedang berjalan antara lain : 1.
Petugas 2.
Anggota
2. Identifikasi Use Case
Indentifikasi use case dilakukan untuk menentukan apa saja yang dilakukan oleh aktor dalam suatu sistem. Identifikasi use case ditentukan
berdasarkan proses kerja yang ada pada perpustakaan SMU Muhammadiyah
Cileungsi. Use case yang terlibat pada sistem informasi perpustakaan yang sedang berjalan berdasarkan penggunanya antara lain sebagai berikut :
1. Petugas
e.
Use Case Ubah Data Anggota, termasuk meliputi Use Case Hapus
Anggota dan Use Case Tambah Aggota
f.
Use Case Update Data Buku
g.
Use Case Laporan
h.
Use Case Peminjaman
i.
Use Case Pengembalian
j.
Use Case Keluhan
2. Anggota
a.
Use Case Pinjam Buku
b.
Use Case Mengembalikan Buku, termasuk meliputi Use Case Bayar
Denda
c.
Use Case Baca Ditempat
3. Use Case Diagram
Use case diagram memperlihatkan hubungan yang terjadi antara setiap
aktor dengan use case yang terdapat dalam sistem. Berikut ini adalah use case diagram
yang sudah dispesifikasikan berdasarkan aktor yang berperan terhadap sistem informasi perpustakaan SMU Muhammadiyah Cileungsi.
Gambar 4.1 Diagram Use Case Perpustakaan yang Sedang Berjalan
4. Skenario Use Case
Skenario use case merupakan tabel yang menggambarkan deskripsi rinci dari tiap use case. Berikut adalah skenario use case untuk setiap use case yang ada
pada sistem informasi perpustakaan yang sedang berjalan.
1.
Skenario Use Case Pinjam Buku Pada tabel 4.2 dijelaskan secara lengkap mengenai use case Pinjam Buku.
Tabel 4.2 Skenario Use Case Pinjam Buku Identifikasi
Nama Use Case Pinjam Buku
Deskripsi Meminjam buku dari perpustakaan
Aktor Anggota
Kondisi Awal Mencari buku yang akan dipinjam
Kondisi Akhir Membawa buku untuk dipinjam
Skenario No
Aksi Aktor No
Aksi Sistem 1
Memberikan data buku yang akan dipinjam dan
kartu anggota ke petugas 2
Sistem menampilkan halaman peminjaman berdasarkan ID
anggota
3 Sistem memeriksa kode buku dan
ID anggota
4 Sistem mencatat data buku yang
dipinjam,data anggota yang meminjam dan tanggal
peminjaman
5 Memberikan uang sewa
buku berdasarkan banyaknya buku yang
dipinjam 6
Sistem mencatat transaksi pembayaran sewa buku,
menyimpan kartu anggota dan memberikan bukti transaksi
2.
Skenario Use Case Mengembalikan Buku Pada tabel 4.3 dijelaskan secara lengkap mengenai use case Mengembalikan
Buku. Tabel 4.3 Skenario Use Case Mengembalikan Buku
Identifikasi Nama Use Case
Mengembalikan Buku Deskripsi
Mengembalikan buku yang sudah dipinjam, termasuk membayar denda
Aktor Anggota
Kondisi Awal Membawa buku untuk diserahkan
Kondisi Akhir Menyerahkan buku yang sudah dipinjam
Skenario No
Aksi Aktor No
Aksi Sistem 1
Memberikan buku yang sudah dipinjam dan bukti
transaksi ke petugas 2
Input Id dan sistem menampilkan halaman peminjaman
berdasarkan Id anggota
3 Sistem memeriksa bukti
transaksi yang berisikan Id anggota, kode buku, dan tanggal
pengembalian
4 Sistem memberikan jumlah
denda jika ada keterlambatan
atau kerusakan pada buku 5
Membayar jumlah denda yang sudah ditetapkan
5 Mencatat transaksi pengembalian
dan menyerahkan kartu anggota
3.
Skenario Use Case Baca Ditempat Pada tabel 4.4 dijelaskan secara lengkap mengenai use case Baca
Ditempat. Tabel 4.4 Skenario Use Case Baca Ditempat
Identifikasi Nama Use Case
Baca Ditempat Deskripsi
Membaca buku diperpustakaan Aktor
Anggota Kondisi Awal
Mencari buku untuk dibaca Kondisi Akhir
Meletakan buku ke posisi semula setelah dibaca Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Mengisi data pengunjung
2 Sistem menampilkan data buku
yang tersedia 3
Mencari data buku yang ingin dibaca
4 Membaca buku dan
meletakan kembali ketempat semula
5 Sistem memeriksa posisi buku
dan keadaan buku yang sudah dibaca dan menyimpan data
pengunjung
4.
Skenario Use Case Ubah Data Anggota Pada tabel 4.5 dijelaskan secara lengkap mengenai use case Ubah Data
Anggota. Tabel 4.5 Skenario Use Case Ubah Data Anggota
Identifikasi Nama Use Case
Ubah Data Anggota Deskripsi
Menambah dan menghapus data anggota Aktor
Petugas Kondisi Awal
Melihat data anggota Kondisi Akhir
Menyimpan data anggota yang telah diubah
Skenario No
Aksi Aktor No
Aksi Sistem 1
Melihat dan memeriksa data anggota
2 Sistem menampilkan form
tampilan data anggota
3 Menambah atau
menghapus data anggota yang diinginkan
4 Sistem menambah atau
menghapus data anggota yang di pilih
5 Sistem menyimpan kembali data
anggota yang telah diubah
5.
Skenario Use Case Update Data Buku Pada tabel 4.6 dijelaskan secara lengkap mengenai use case Update Data
Buku. Tabel 4.6 Skenario Use Case Update Data Buku
Identifikasi Nama Use Case
Update Data Buku Deskripsi
Merubah data buku Aktor
Petugas Kondisi Awal
Melihat data buku Kondisi Akhir
Menyimpan data buku yang telah diubah Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Melihat dan memeriksa
data buku 2
Sistem menampilkan form tampilan data buku
3 Menambah atau edit data
buku yang diinginkan 4
Sistem menambah atau edit data buku yang di pilih
5 Sistem menyimpan kembali data
buku yang telah diubah
6.
Skenario Use Case Laporan Pada tabel 4.7 dijelaskan secara lengkap mengenai use case Laporan
Tabel 4.7 Skenario Use Case Laporan Identifikasi
Nama Use Case Laporan
Deskripsi Membuat laporan
Aktor Petugas
Kondisi Awal Mengelola laporan data buku, peminjaman,
pengembalian, dan data anggota Kondisi Akhir
Menyerahkan laporan Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Melihat dan mencetak
data transaksi peminjaman buku serta
perubahan data anggota dan data buku
2 Sistem menampilkan form
transaksi peminjaman buku serta form perubahan data anggota dan
data buku
3 Sistem mencetak laporan
transaksi peminjaman serta perubahan data buku dan anggota
4.2.4.
Diagram Activity Sistem Yang Berjalan Activity diagram
digunakan untuk memodelkan workflow dari suatu use case
dalam bentuk gambar. Pada bagian ini akan digambarkan dokumentasi alur
kerja pada sistem yang sedang berjalan yang bertujuan untuk melihat urutan alur proses sistem yang sedang berjalan.
1.
Activity diagram Pinjam Buku
Gambar 4.2 dibawah ini memperlihatkan activity diagram Pinjam Buku.
Gambar 4.2 Activity Diagram Pinjam Buku
2.
Activity diagram Mengembalikan Buku
Gambar 4.3 dibawah ini memperlihatkan activity diagram Mengembalikan Buku.
Gambar 4.3 Activity Diagram Mengembalikan Buku
3.
Activity diagram Baca Ditempat
Gambar 4.4 dibawah ini memperlihatkan activity diagram Baca Ditempat.
Gambar 4.4 Activity Diagram Baca Ditempat
4.
Activity diagram Ubah Data Anggota
Gambar 4.5 dibawah ini memperlihatkan activity diagram Ubah Data Anggota.
Gambar 4.5 Activity Diagram Ubah Data Anggota
5.
Activity diagram Update Data Buku
Gambar 4.6 dibawah ini memperlihatkan activity diagram Update Data Buku.
Gambar 4.6 Activity Diagram Update Data Buku
6.
Activity diagram Laporan
Gambar 4.7 dibawah ini memperlihatkan activity diagram Laporan.
Gambar 4.7 Activity Diagram Laporan
4.2.5. Evaluasi Sistem Yang Berjalan Setelah mengadakan penelitian, dan mengamati kegiatan yang
berhubungan dengan prosedur serta sistem yang berjalan baik itu peminjaman atau pengembalian buku, pembelajaran di perpustakaan serta pembuatan laporan-
laporan di perpustakaan SMU Muhammadiyah Cileungsi, maka ditemukan beberapa kelemahan dalam sistem yang sedang berjalan pada saat ini.
Kelemahan-kelemahan dari sistem pelayanan yang sedang berjalan : 1.
Setiap informasi yang ada di perpustakaan masih disediakan dengan cara manual sehingga jangkauan informasi masih kurang dalam pelayanan sistem
yang tersedia di perpustakaan ini.
2.
Sistem informasi pada perpustakaan ini belum menyediakan katalog untuk proses pencarian, sehingga pengunjung harus melakukan pencarian buku
secara manual dengan melihat buku tersebut satu persatu.
3.
Banyaknya permintaan pengunjung untuk dapat disediakannya data-data yang dapat diakses kapan dan dimanapun untuk mempermudah proses belajar
dan mengajar.
4.3.
Analisis Sistem Yang akan Dikembangkan Analisis sistem yang akan dikembangkan dilakukan untuk mengetahui
bagaimana kerja sistem yang nantinya akan dipakai diperpustakaan SMU Muhammadiyah Cileungsi.
4.3.1. Pengguna Sistem
Perpustakaan online yang dibangun memiliki dua jenis pengguna, yaitu : 1. Administrator
Pada aplikasi Perpustakaan online, admin merupakan orang yang mempunyai tugas serta tanggung jawab dalam mengelola data pengguna
konfirmasi pendaftaran pengguna, mengelola data bukuebook, dan memberikan pelayanan-pelayanan beserta informasi-informasi kepada
pengunjung perpustakaan di SMU Muhammadiyah Cileungsi. 2. Member
Pada aplikasi Perpustakaan online, member terdiri dari guru dan siswa yang mempunyai hak dalam pencarian bukuebook, video tutorial yang
diinginkan, membacadownload ebook, video tutorial, pemesanan buku, upload ebook atau karya tulis lain yang dapat dibaca serta di download
oleh member lainnya, dan menerima pelayanan serta informasi dari perpustakaan SMU Muhammadiyah Cileungsi.
Berikut ini adalah tabel kemampuan para pengguna sistem yang akan dikembangkan :
Tabel 4.8 Kemampuan Pengguna Admin
No Kemampuan
Keterangan 1
Login Masuk kedalam sistem
2 Melihat sekilas data pendaftar dan data
pemesan buku 3
Memasukan data buku, ebook dan video
4 Konfirmasi pendaftaran anggota
5 Konfirmasi pemesanan buku secara
online
6 Menampilkan data pemesan buku, serta
peminjam buku 7
Menampilkan data ketersediaan buku, ebook artikel, dan video
8 Tambah, hapus dan putar video
9 Tambah edit dan hapus data buku
10 Tambah edit dan hapus data ebook
11 Tambah edit dan hapus data kategori,
pengarang, penerbit dan posisi buku 12
Edit dan hapus data anggota 13
Input dan hapus komentar pada perpustakaan
14 Input data peminjaman buku
15 Logout
Keluar dari sistem
Tabel 4.9 Kemampuan Pengguna Member
No Kemampuan
Keterangan 1
Login meliputi pendaftaran pengguna Masuk kedalam sistem
2 Mencari data-data buku, video tutorial
dan ebook yang tersedia 3
Pesan buku untuk dipinjam secara online
booking 4
Melihat data buku yang sudah dipesan dan dipinjam
5 Download
atau baca ebook yang tersedia 6
Download atau putar video yang
tersedia 7
Upload ebook untuk dipublikasikan
kepada member lain 8
Input komentar pada perpustakaan 9
Logout Keluar dari sistem
4.3.2. Analisis Kebutuhan Sistem Sub bab analisis kebutuhan sistem bertujuan untuk mendefinisikan semua
kebutuhan sistem dari perangkat lunak yang akan dibangun. Sub bab ini terdiri dari analisis kebutuhan antarmuka eksternal dan analisis kebutuhan fungsional.
4.3.2.1.
Analisis Kebutuhan Antarmuka Eksternal Dalam proses pengembangannya, spesifikasi kebutuhan aplikasi
Perpustakaan online didasarkan pada kebutuhan antarmuka eksternal. Kebutuhan antarmuka eksternal merincikan deskripsi kebutuhan masukan dan keluaran
perangkat lunak yang dispesifikasikan dalam mengembangkan aplikasi. Kebutuhan antarmuka eksternal ini meliputi :
A. Antarmuka pemakai Antarmuka pemakai mendefinisikan karakteristik logis dari setiap
antarmuka antara aplikasi perangkat lunak dan penggunanya, serta semua aspek optimisasi antarmuka dengan orang yang akan menggunakan sistem.
Kebutuhan antarmuka pemakai ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Untuk menunjang optimisasi tampilan antarmuka aplikasi, diperlukan web browser yang mendukung menjalankan bahasa pemrograman JavaScript
atau disebut juga JavaScript enabled browser, misalnya Netscape Navigator versi 2.0 ke atas atau Microsoft Internet Explorer MSIE –
versi 3.0 ke atas. 2. Visualisasi bahasa yang dipakai pada tampilan aplikasi adalah bahasa
Indonesia dan sedikit bahasa Inggris yang familiar dalam Windows.
B. Antarmuka perangkat keras Perangkat keras merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan,
karena tanpa perangkat keras yang memenuhi syarat, aplikasi yang akan
dibangun tidak akan bisa berjalan dengan baik. Berikut spesifikasi minimum perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi Perpustakaan
online ini :
1.
Processor : Pentium 4.
2.
Harddisk : 80 Gb.
3.
Memory : 256 Mb.
4.
VGA : 64 Mb.
C. Antarmuka perangkat lunak Kebutuhan perangkat lunak merupakan faktor-faktor yang
dibutuhkan untuk menunjang pembuatan aplikasi perangkat lunak itu sendiri, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Aplikasi Builder
: Macromedia Dreamweaver 8 2.
Web Server : XAMPP
3. Web Browser
: Internet Explorer 6, Mozila Firefox 1.5 dll
D. Antarmuka komunikasi Pada gambar 4.8 ditampilkan antarmuka komunikasi aplikasi
Perpustakaan online yang memanfaatkan jaringan internet sebagai medium transmisi.
Gambar 4.8 Antarmuka Komunikasi Jaringan Internet Untuk dapat beroperasi secara online, aplikasi perpustakaan online yang telah
selesai dibangun harus di hosting terlebih dahulu ke Web Server. Hosting aplikasi dilakukan di web site komersial, nama alamat situs yang akan dipakai untuk
sementara adalah www.digilibmuhammadiyah.co.cc. Sampai website SMU Muhammadiyah selesai dibangun, dan nantinya website perpustakaan ini akan
mengikuti sub domain website SMU Muhammadiyah yang telah dihosting. Setiap browser
baik itu admin, guru ataupun siswa harus terhubung ke internet untuk dapat mengakses aplikasi perpustakaan online.
4.3.2.2.
Analisis Kebutuhan Fungsional Analisis kebutuhan fungsional perangkat lunak merupakan penjabaran dari
spesifikasi kebutuhan perangkat lunak menjadi fungsi - fungsi perangkat lunak. Perincian kebutuhan fungsional perangkat lunak pada perpustakaan online SMU
Muhammadiyah Cileungsi yaitu :
A.
Menangani Transaksi Pemesanan Buku Secara Online
Web Server Admin
Member
Member
1. Memilih data buku yang ingin di pinjam
2.
Menyimpan transaksi pesan buku secara online
3.
Menampilkan form transaksi pesan buku
B.
Menangani Proses Pencarian Buku, ebook, dan video Secara Online 1. Menampilkan form pencarian
2.
Mengisi data buku, ebook, dan video pendidikan yang akan dicari berdasarkan judul, pengarang, atau penerbit.
3.
Menampilkan data hasil pencarian
C.
Menangani Proses Pendaftaran Pengguna
1.
Menampilkan form pendaftaran pengguna 2. Mengisi data pengguna secara benar
3. Menyimpan data pengguna 4. Menunggu konfirmasi dari admin
D.
Menangani Pelayanan Download ebook Secara Online
1.
Memilih data ebook yang akan di download
2.
Menampilkan form download
E.
Memberikan Informasi Transaksi Peminjaman Pemesanan
1.
Menampilkan form informasi data peminjaman pemesanan buku
2.
Menampilkan form keterangan peminjamanpemesanan
3.
Tambah data peminjamanpemesanan buku
F.
Menangani Proses Upload ebook
1.
Menampilkan form upload ebook
2.
Mengisi biodata ebook
3.
Menampilkan form pemilihan ebook yang akan di upload
4.
Menyimpan ebook beserta data-datanya G. Memberikan Informasi Data Buku
1. Menampilkan form isi data buku 2. Mengisi keterangandata-data buku
3. Menyimpan data-data buku
H.
Melihat atau Memberikan Komentar
1.
Menampilkan form input komentar
2.
Mengisi form input komentar
3.
Menyimpan data komentar
4.
Menampilkan komentar yang tersimpan
I.
Menangani Proses Upload video pendidikan
1.
Menampilkan Form Upload 2. Mengisi biodata video
3.
Menampilkan form pemilihan video yang akan di upload 4. Menyimpan video beserta datanya
4.3.3. Analisis Aliran Data Analisis aliran data bertujuan untuk mengetahui proses informasi yang
mengalir dalam aplikasi. Pembangunan aplikasi perpustakaan
online menggunakan pengembangan berorientasi objek sehingga untuk memodelkan
aliran datanya menggunakan pemodelan use case, sequence, dan activity diagram class diagram
pada sistem yang akan dirancang.
4.3.3.1.
Pemodelan Use Case Sistem Pemodelan use case digunakan untuk memodelkan fungsionalitas pada
sistem informasi yang akan dirancang. Pemodelan ini diilustrasikan dalam satu atau beberapa use case digram. Sebelum menggambarkan use case diagram,
diperlukan identifikasi aktor dan identifikasi use case terlebih dahulu.
A. Identifikasi Aktor Indentifikasi aktor dilakukan untuk menentukan aktor yang terlibat dalam
suatu sistem. Aktor yang berperan dalam perpustakaan online antara lain: 1. Administrator
2. Anggota
B.
Identifikasi Use Case Indentifikasi use case dilakukan untuk menentukan apa saja yang
dilakukan oleh aktor dalam suatu sistem. Identifikasi use case ditentukan berdasarkan kebutuhan fungsional yang terdapat di sub bab sebelumnya.
Use case yang terlibat pada sistem perpustakaan online berdasarkan penggunanya antara lain sebagai berikut :
1. Administrator, meliputi :
a.
Use Case Login
b.
Use Case Mengelola Data Anggota
c.
Use Case Mengelola Data Buku
d.
Use Case Mengelola Data ebook
e.
Use Case Mengelola Data Video pendidikan
f.
Use Case Mengelola Data Kategori
g.
Use Case Mengelola Data Penerbit
h.
Use Case Mengelola Data Pengarang
i.
Use Case Mengelola Data Posisi
j.
Use Case Mengelola Data Pemesanan
k.
Use Case Mengelola Data Peminjaman
l.
Use Case Mengelola Data Komentar
m.
Use Case Mengelola Data Pengembalian
2.
Member, meliputi :
a.
Use Case Login, termasuk
meliputi Use Case Pendaftaran Pengguna
b.
Use Case Akses Buku
c.
Use Case Akses Artikel
d.
Use Case Akses Video pendidikan
e.
Use Case Akses Pesanan
f.
Use Case Info Transaksi
g.
Use Case Akses Komentar
C. Use Case Diagram
Use case diagram memperlihatkan hubungan yang terjadi antara setiap
aktor dengan use case yang terdapat dalam sistem. Berikut ini adalah use case diagram
yang berperan terhadap sistem perpustakaan online.
Gambar 4.9 Use Case Perpustakaan Online SMU Muhammadiyah
4.3.3.2.
Skenario Use Case Skenario use case merupakan tabel yang menggambarkan deskripsi rinci
dari tiap use case. Berikut adalah skenario use case untuk setiap use case yang ada pada website perpustakaan yang akan dibangun.
1.
Skenario Use Case Login
Pada tabel 4.10 dijelaskan secara lengkap mengenai use case login Tabel 4.10 Skenario Use Case Login
Identifikasi Nama Use Case
Login Deskripsi
Mengelola validasi pengguna Aktor
Administrator, Anggota Kondisi Awal
User memasukan nama login dan password Kondisi Akhir
Halaman beranda tampil sesuai status pengguna Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Mengisi nama login dan
password lalu klik login 2
Sistem memeriksa nama login dan password ke basis data
3 Sistem menampilkan halaman
beranda sesuai status pengguna Exception
Jika nama login dan password yang diinputkan salah tidak ditemukan dalam database, maka sistem akan menampilkan halaman gagal login
2.
Skenario Use Case Mengelola Data Anggota Pada tabel 4.11 dijelaskan mengenai use case mengelola data anggota
Tabel 4.11 Skenario Use Case Mengelola Data Anggota Identifikasi
Nama Use Case Mengelola Data Anggota
Deskripsi Mengelola data – data pengguna aplikasi
Aktor Administrator
Kondisi Awal Admin memilih menu Anggota
Kondisi Akhir Setiap perubahan data anggota disimpan dalam basis
data Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Admin memilih menu
Anggota 2
Sistem menampilkan halaman kelola anggota
3 Admin
melakukan pengelolaan data anggota
4 Sistem menampilkan halaman
pengelolaan yang diinginkan
5 Admin
melakukan pengelolaan dan aktivasi
data anggota 6
Setiap perubahan data anggota disimpan dalam basis data
3.
Skenario Use Case Mengelola Data Buku Pada tabel 4.12 dijelaskan mengenai use case mengelola data buku
Tabel 4.12 Skenario Use Case Mengelola Data Buku Identifikasi
Nama Use Case Mengelola Data Buku
Deskripsi Mengelola data – data buku
Aktor Administrator
Kondisi Awal Admin memilih menu buku
Kondisi Akhir Setiap perubahan data buku disimpan dalam basis
data Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Admin memilih menu
buku 2
Sistem menampilkan halaman kelola buku
3 Admin
melakukan pengelolaan data buku
4 Sistem menampilkan halaman
pengelolaan yang diinginkan 5
Admin melakukan
pengelolaan data buku dan menyimpan hasil
pengelolaan 6
Setiap perubahan data buku disimpan dalam basis data
4.
Skenario Use Case Mengelola Data EbookArtikel Pada tabel 4.13 dijelaskan mengenai use case mengelola data ebookArtikel
Tabel 4.13 Skenario Use Case Mengelola Data EbookArtikel Identifikasi
Nama Use Case Mengelola Data ArtikelEbook
Deskripsi Mengelola data – data artikel
Aktor Administrator
Kondisi Awal Admin memilih menu artikel
Kondisi Akhir Setiap perubahan data artikel disimpan dalam basis
data Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Admin memilih menu
artikel 2
Sistem menampilkan halaman kelola artikel
3 Admin
melakukan pengelolaan data artikel
4 Sistem menampilkan halaman
pengelolaan yang diinginkan 5
Admin melakukan
pengelolaan data artikel dan menyimpan hasil
pengelolaan 6
Setiap perubahan data artikel disimpan dalam basis data
5.
Skenario Use Case Mengelola Data Video Pada tabel 4.14 dijelaskan mengenai use case mengelola data video
Tabel 4.14 Skenario Use Case Mengelola Data Video Identifikasi
Nama Use Case Mengelola Data Video
Deskripsi Mengelola data – data video
Aktor Administrator
Kondisi Awal Admin memilih menu video
Kondisi Akhir Setiap perubahan data video disimpan dalam basis
data Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Admin memilih menu
video 2
Sistem menampilkan halaman kelola video
3 Admin
melakukan pengelolaan data video
4 Sistem menampilkan halaman
pengelolaan yang diinginkan 5
Admin melakukan
pengelolaan data video dan menyimpan hasil
pengelolaan 6
Setiap perubahan data video disimpan dalam basis data
6.
Skenario Use Case Mengelola Data Kategori Pada tabel 4.15 dijelaskan mengenai use case mengelola data kategori
Tabel 4.15 Skenario Use Case Mengelola Data Kategori Identifikasi
Nama Use Case Mengelola Data Kategori
Deskripsi Mengelola data – data kategori
Aktor Administrator
Kondisi Awal Admin memilih menu kelola kategori
Kondisi Akhir Setiap perubahan data kategori disimpan dalam basis
data Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Admin memilih menu
kelola kategori 2
Sistem menampilkan halaman kelola kategori
3 Admin
melakukan pengelolaan data kategori
4 Sistem menampilkan halaman
pengelolaan yang diinginkan 5
Admin melakukan
pengelolaan data kategori dan menyimpan hasil
pengelolaan 6
Setiap perubahan data kategori disimpan dalam basis data
7.
Skenario Use Case Mengelola Data Penerbit Pada tabel 4.16 dijelaskan mengenai use case mengelola data penerbit
Tabel 4.16 Skenario Use Case Mengelola Data Penerbit Identifikasi
Nama Use Case Mengelola Data Penerbit
Deskripsi Mengelola data – data penerbit
Aktor Administrator
Kondisi Awal Admin memilih menu kelola penerbit
Kondisi Akhir Setiap perubahan data penerbit disimpan dalam basis
data Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Admin memilih menu
kelola penerbit 2
Sistem menampilkan halaman kelola penerbit
3 Admin
melakukan pengelolaan
data penerbit
4 Sistem menampilkan halaman
pengelolaan yang diinginkan 5
Admin melakukan
pengelolaan data
penerbit dan menyimpan hasil pengelolaan
6 Setiap perubahan data penerbit
disimpan dalam basis data
8.
Skenario Use Case Mengelola Data Pengarang Pada tabel 4.17 dijelaskan mengenai use case mengelola data pengarang
Tabel 4.17 Skenario Use Case Mengelola Data Pengarang Identifikasi
Nama Use Case Mengelola Data Pengarang
Deskripsi Mengelola data – data pengarang
Aktor Administrator
Kondisi Awal Admin memilih menu kelola pengarang
Kondisi Akhir Setiap perubahan data pengarang disimpan dalam
basis data Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Admin memilih menu
kelola pengarang 2
Sistem menampilkan halaman kelola pengarang
3 Admin
melakukan pengelolaan
data pengarang
4 Sistem menampilkan halaman
pengelolaan yang diinginkan 5
Admin melakukan
pengelolaan data
pengarang dan
menyimpan hasil
pengelolaan 6
Setiap perubahan data pengarang disimpan dalam basis data
9.
Skenario Use Case Mengelola Data Posisi Pada tabel 4.18 dijelaskan mengenai use case mengelola data posisi
Tabel 4.18 Skenario Use Case Mengelola Data Posisi Identifikasi
Nama Use Case Mengelola Data Posisi
Deskripsi Mengelola data – data posisi
Aktor Administrator
Kondisi Awal Admin memilih menu kelola posisi
Kondisi Akhir Setiap perubahan data posisi disimpan dalam basis
data Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Admin memilih menu
kelola posisi 2
Sistem menampilkan halaman kelola pengarang
3 Admin
melakukan pengelolaan data posisi
4 Sistem menampilkan halaman
pengelolaan yang diinginkan 5
Admin melakukan
pengelolaan data posisi dan menyimpan hasil
pengelolaan 6
Setiap perubahan data posisi disimpan dalam basis data
10.
Skenario Use Case Mengelola Data Pemesanan Pada tabel 4.19 dijelaskan mengenai use case mengelola data pemesanan
Tabel 4.19 Skenario Use Case Mengelola Data Pemesanan Identifikasi
Nama Use Case Mengelola Data Pemesanan
Deskripsi Mengelola data – data pemesanan buku
Aktor Administrator
Kondisi Awal Admin memilih menu pemesanan
Kondisi Akhir Setiap perubahan status data pemesanan buku
disimpan dalam basis data Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Admin memilih menu
pemesanan 2
Sistem menampilkan halaman pemesanan
3 Admin
melakukan pengelolaan
data pemesanan
4 Sistem menampilkan halaman
pengelolaan dan data status pemesanan buku
5 Admin
melakukan konfirmasi pemesanan
7 Setiap perubahan status data
pemesanan buku disimpan dalam basis data
11.
Skenario Use Case Mengelola Data Peminjaman Pada tabel 4.20 dijelaskan mengenai use case mengelola data peminjaman
Tabel 4.20 Skenario Use Case Mengelola Data Peminjaman Identifikasi
Nama Use Case Mengelola Data Peminjaman
Deskripsi Mengelola data – data peminjaman buku
Aktor Administrator
Kondisi Awal Admin memilih menu peminjaman
Kondisi Akhir Data pengembalian buku dan data peminjaman baru
disimpan pada basis data Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Admin memilih menu
Peminjaman 2
Sistem menampilkan halaman kelola peminjam
3 Admin
melakukan pengelolaan
data peminjaman
4 Sistem menampilkan halaman
pengelolaan dan data status peminjaman buku
5 Admin
melakukan konfirmasi pengembalian
dan penambahan
peminjaman langsung 6
Data pengembalian buku dan data peminjaman baru disimpan pada
basis data
12.
Skenario Use Case Mengelola Data Komentar Pada tabel 4.21 dijelaskan mengenai use case mengelola data komentar
Tabel 4.21 Skenario Use Case Mengelola Data Komentar Identifikasi
Nama Use Case Mengelola Data Komentar
Deskripsi Mengelola data – data komentar
Aktor Administrator
Kondisi Awal Admin memilih menu komentar
Kondisi Akhir Setiap perubahan data komentar disimpan dalam
basis data Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Admin memilih menu
komentar 2
Sistem menampilkan halaman kelola komentar
3 Admin
melakukan pengelolaan
data komentar
4 Sistem menampilkan halaman
pengelolaan yang diinginkan 5
Admin melakukan
pengelolaan data
komentar 6
Setiap perubahan data komentar disimpan dalam basis data
13.
Skenario Use Case Mengelola Data Pengembalian Pada tabel 4.22 dijelaskan mengenai use case lihat data pengembalian
Tabel 4.22 Skenario Use Case Mengelola Data Pengembalian Identifikasi
Nama Use Case Mengelola Data Pengembalian
Deskripsi Melihat data – data pengembalian buku
Aktor Administrator
Kondisi Awal Admin memilih menu pengembalian
Kondisi Akhir Hasil pengelolaan ditampilkan
Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Admin memilih menu
pengembalian 2
Sistem menampilkan halaman lihat pengembalian buku
3 Mengelola
data pengembalian
4 Hasil pengelolaan ditampilkan
14.
Skenario Use Case Pendaftaran Pengguna Pada tabel 4.23 dijelaskan secara lengkap mengenai use case pendaftaran
pengguna Tabel 4.23 Skenario Use Case Pendaftaran Pengguna
Identifikasi Nama Use Case
Pendaftaran Pengguna Deskripsi
Mengelola pendaftar menjadi pengguna aplikasi Aktor
Anggota Kondisi Awal
Pengguna memasukan detail data pengguna Kondisi Akhir
Sistem menambah anggota baru dan menyimpan data anggota dengan status daftar
Skenario No
Aksi Aktor No
Aksi Sistem 1
Pengguna memasukan detail data pengguna
2 Sistem melakukan pengecekan
data pengguna 3
Sistem menambah anggota baru dan menyimpan data anggota
dengan status daftar Exception
Jika kode pengguna yang diinputkan sudah ada sudah ditemukan dalam database, maka sistem akan menampilkan halaman gagal daftar
15.
Skenario Use Case Akses Buku Pada tabel 4.24 dijelaskan secara lengkap mengenai use case akses buku
Tabel 4.24 Skenario Use Case Akses Buku Identifikasi
Nama Use Case Akses Buku
Deskripsi Mengakses buku pada aplikasi
Aktor Anggota
Kondisi Awal Aktor memilih menu akses buku
Kondisi Akhir Sistem menampilkan informasi sesuai yang telah
dipilih pengguna Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Aktor
memilih menu akses buku
2 Sistem menampilkan halaman
akses buku 3
Aktor memilih salah satu fitur akses buku
4 Sistem menampilkan informasi
sesuai yang telah dipilih pengguna
16.
Skenario Use Case Akses EbookArtikel Pada tabel 4.25 dijelaskan secara lengkap mengenai use case akses
ebookartikel Tabel 4.25 Skenario Use Case Akses EbookArtikel
Identifikasi Nama Use Case
Akses EbookArtikel Deskripsi
Mengakses artikel pada aplikasi Aktor
Anggota Kondisi Awal
Aktor memilih menu akses artikel Kondisi Akhir
Sistem menyimpan perubahan data yang dilakukan ke dalam basis data
Skenario No
Aksi Aktor No
Aksi Sistem 1
Aktor memilih menu
akses artikel 2
Sistem menampilkan halaman akses artikel
3 Aktor melihat informasi
artikel dan menambahkan artikel yang baru jika
perlu 4
Sistem menyimpan perubahan data yang dilakukan ke dalam
basis data
17.
Skenario Use Case Akses Video Pada tabel 4.26 dijelaskan secara lengkap mengenai use case akses video.
Tabel 4.26 Skenario Use Case Akses Video Identifikasi
Nama Use Case Akses Video
Deskripsi Mengakses video pada aplikasi
Aktor Anggota
Kondisi Awal Aktor memilih menu akses video
Kondisi Akhir Sistem menampilkan informasi sesuai yang telah
dipilih pengguna Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Aktor
memilih menu akses video
2 Sistem menampilkan halaman
akses video 3
Aktor memilih salah satu fitur akses video
4 Sistem menampilkan informasi
sesuai yang telah dipilih pengguna
18.
Skenario Use Case Akses Pesanan Pada tabel 4.27 dijelaskan secara lengkap mengenai use case akses pesanan
Tabel 4.27 Skenario Use Case Akses Pesanan Identifikasi
Nama Use Case Akses Pesanan
Deskripsi Mengakses Pemesanan pada aplikasi
Aktor Anggota
Kondisi Awal Berhasil Login
Kondisi Akhir Setiap data pemesanan disimpan dalam basis data
dan data transaksi ditambahkan Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Aktor
memilih menu akses pesanan
2 Sistem menampilkan halaman
akses pesanan 3
Aktor memilih salah satu fitur pesanan
4 Sistem menampilkan informasi
buku 5
Aktor memilih data buku yang akan ditambahkan
sebagai pesanan 6
Memeriksa data pesanan buku yang akan dipesan
7 Setiap data pemesanan disimpan
dalam basis data dan data transaksi ditambahkan
Exception Jika pemesanan lebih dari tiga buku atau anggota melakukan pemesanan
buku yang sama makan sistem akan menampilkan peringatan
19.
Skenario Use Case Info Transaksi Pada tabel 4.28 dijelaskan secara lengkap mengenai use case info transaksi
Tabel 4.28 Skenario Use Case Info Transaksi Identifikasi
Nama Use Case Info Transaksi
Deskripsi Melihat informasi transaksi pesanan dan pinjaman
Aktor Anggota
Kondisi Awal Aktor memilih menu info transaksi
Kondisi Akhir Sistem menampilkan informasi sesuai yang telah
dipilih pengguna Skenario
No Aksi Aktor
No Aksi Sistem
1 Aktor memilih menu info
transaksi 2
Sistem menampilkan halaman info transaksi
3 Aktor memilih salah satu
fitur info transaksi 4
Sistem menampilkan informasi sesuai yang telah dipilih
pengguna
20.
Skenario Use Case Akses Komentar Pada tabel 4.29 dijelaskan secara lengkap mengenai use case akses komentar
Tabel 4.29 Skenario Use Case Akses Komentar Identifikasi
Nama Use Case Akses Komentar
Deskripsi Mengakses Peminjaman pada aplikasi
Aktor Anggota
Kondisi Awal Aktor memilih menu akses komentar
Kondisi Akhir Setiap perubahan disimpan dalam basis data
Skenario No
Aksi Aktor No
Aksi Sistem 1
Aktor memilih menu
akses komentar 2
Sistem menampilkan halaman komentar
3 Aktor
melihat dan mengisi form komentar
4 Sistem
menyimpan dan
menampilkan komentar
4.3.3.3.
Activity Diagram Activity diagram
menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh aktor pada sistem. Berikut adalah activity diagram untuk website perpustakaan SMU
Muhammadiyah Cileungsi ini :
1.
Activity Diagram Login
Gambar 4.10 memperlihatkan activity diagram login
Gambar 4.10 Activity Diagram Login
2.
Activity Diagram Mengelola Data Anggota
Gambar 4.11 memperlihatkan activity diagram mengelola data anggota
Gambar 4.11 Activity Diagram Mengelola Data Anggota
3.
Activity Diagram Mengelola Data Buku
Gambar 4.12 memperlihatkan activity diagram mengelola data buku
Gambar 4.12 Activity Diagram Mengelola Data Buku
4.
Activity Diagram Mengelola Data EbookArtikel
Gambar 4.13 memperlihatkan activity diagram mengelola data ebookartikel
Gambar 4.13 Activity Diagram Mengelola Data Artikel
5.
Activity Diagram Mengelola Data Video
Gambar 4.14 memperlihatkan activity diagram mengelola data video
Gambar 4.14 Activity Diagram Mengelola Data Video
6.
Activity Diagram Mengelola Data Kategori
Gambar 4.15 memperlihatkan activity diagram mengelola data kategori
Gambar 4.15 Activity Diagram Mengelola Data Kategori
7.
Activity Diagram Mengelola Data Penerbit
Gambar 4.16 memperlihatkan activity diagram mengelola data penerbit
Gambar 4.16 Activity Diagram Mengelola Data Penerbit
8.
Activity Diagram Mengelola Data Pengarang
Gambar 4.17 memperlihatkan activity diagram mengelola data pengarang
Gambar 4.17 Activity Diagram Mengelola Data Pengarang
9.
Activity Diagram Mengelola Data Posisi
Gambar 4.18 memperlihatkan activity diagram mengelola data posisi
Gambar 4.18 Activity Diagram Mengelola Data Posisi
10.
Activity Diagram Mengelola Data Pemesanan
Gambar 4.19 memperlihatkan activity diagram mengelola data pemesanan
Gambar 4.19 Activity Diagram Mengelola Data Pemesanan
11.
Activity Diagram Mengelola Data Peminjaman
Gambar 4.20 memperlihatkan activity diagram mengelola data peminjaman
Gambar 4.20 Activity Diagram Mengelola Data Peminjaman
12.
Activity Diagram Mengelola Data Komentar
Gambar 4.21 memperlihatkan activity diagram mengelola data komentar
Gambar 4.21 Activity Diagram Mengelola Data Komentar
13.
Activity Diagram Mengelola Data Pengembalian
Gambar 4.22 memperlihatkan activity diagram mengelola data pengembalian
Gambar 4.22 Activity Diagram Mengelola Data Pengembalian
14.
Activity Diagram Pendaftaran Pengguna
Gambar 4.23 memperlihatkan activity diagram pendaftaran pengguna
Gambar 4.23 Activity Diagram Pendaftaran Pengguna
15.
Activity Diagram Akses Buku
Gambar 4.24 memperlihatkan activity diagram akses buku
Gambar 4.24 Activity Diagram Akses Buku
16.
Activity Diagram Akses EbookArtikel
Gambar 4.25 memperlihatkan activity diagram akses ebookartikel
Gambar 4.25 Activity Diagram Akses EbookArtikel
17.
Activity Diagram Akses Video
Gambar 4.26 memperlihatkan activity diagram akses video
Gambar 4.26 Activity Diagram Akses Video
18.
Activity Diagram Akses Pesanan
Gambar 4.27 memperlihatkan activity diagram akses pesanan
Gambar 4.27 Activity Diagram Akses Pesanan
19.
Activity Diagram Info Transaksi
Gambar 4.28 memperlihatkan activity diagram info transaksi
Gambar 4.28 Activity Diagram Info Transaksi
20.
Activity Diagram Akses Komentar
Gambar 4.29 memperlihatkan activity diagram akses komentar
Gambar 4.29 Activity Diagram Akses Komentar
4.3.3.4. Sequence Diagram Diagram sequence merupakan diagram untuk menggambarkan perilaku
aktor pada sistem tersebut berdasarkan garis waktu.
1.
Sequence Diagram Login
Gambar 4.30 memperlihatkan sequence diagram login
Gambar 4.30 Sequence Diagram Login
2.
Sequence Diagram Mengelola Data Anggota
Gambar 4.31 memperlihatkan sequence diagram mengelola data anggota
Gambar 4.31 Sequence Diagram Mengelola Data Anggota
3.
Sequence Diagram Mengelola Data Buku
Gambar 4.32 memperlihatkan sequence diagram mengelola data buku
Gambar 4.32 Sequence Diagram Mengelola Data Buku
4.
Sequence Diagram Mengelola Data EbookArtikel
Gambar 4.33 memperlihatkan sequence diagram
mengelola data ebookartikel
Gambar 4.33 Sequence Diagram Mengelola Data EbookArtikel
5.
Sequence Diagram Mengelola Data Video
Gambar 4.34 memperlihatkan sequence diagram mengelola data video
Gambar 4.34 Sequence Diagram Mengelola Data Video
6.
Sequence Diagram Mengelola Data Kategori
Gambar 4.35 memperlihatkan sequence diagram mengelola data kategori
Gambar 4.35 Sequence Diagram Mengelola Data Kategori
7.
Sequence Diagram Mengelola Data Penerbit
Gambar 4.36 memperlihatkan sequence diagram mengelola data penerbit
Gambar 4.36 Sequence Diagram Mengelola Data Penerbit
8.
Sequence Diagram Mengelola Data Pengarang
Gambar 4.37 memperlihatkan sequence diagram mengelola data pengarang
Gambar 4.37 Sequence Diagram Mengelola Data Pengarang
9.
Sequence Diagram Mengelola Data Posisi
Gambar 4.38 memperlihatkan sequence diagram mengelola data posisi
Gambar 4.38 Sequence Diagram Mengelola Data Posisi
10.
Sequence Diagram Mengelola Data Pemesanan
Gambar 4.39 memperlihatkan sequence diagram mengelola data pemesanan
Gambar 4.39 Sequence Diagram Mengelola Data Pemesanan
11.
Sequence Diagram Mengelola Data Peminjaman
Gambar 4.40 memperlihatkan sequence diagram mengelola data peminjaman
Gambar 4.40 Sequence Diagram Mengelola Data Peminjaman
12.
Sequence Diagram Mengelola Data Komentar
Gambar 4.41 memperlihatkan sequence diagram mengelola data komentar
Gambar 4.41 Sequence Diagram Mengelola Data Komentar
13.
Sequence Diagram Mengelola Data Pengembalian
Gambar 4.42 memperlihatkan sequence diagram
mengelola data pengembalian
Gambar 4.42 Sequence Diagram Mengelola Data Pengembalian
14.
Sequence Diagram Mengelola Pendaftaran Pengguna
Gambar 4.43 memperlihatkan sequence diagram pendaftaran pengguna
Gambar 4.43 Sequence Diagram Pendaftaran Pengguna
15.
Sequence Diagram Mengelola Akses Buku
Gambar 4.44 memperlihatkan sequence diagram akses buku
Gambar 4.44 Sequence Diagram Akses Buku
16.
Sequence Diagram Mengelola Akses EbookArtikel
Gambar 4.45 memperlihatkan sequence diagram akses ebookartikel
Gambar 4.45 Sequence Diagram Akses EbookArtikel
17.
Sequence Diagram Mengelola Akses Video
Gambar 4.46 memperlihatkan sequence diagram akses video
Gambar 4.46 Sequence Diagram Akses Video
18.
Sequence Diagram Mengelola Akses Pesanan
Gambar 4.47 memperlihatkan sequence diagram akses pesanan
Gambar 4.47 Sequence Diagram Akses Pesanan
19.
Sequence Diagram Info Transaksi
Gambar 4.48 memperlihatkan sequence diagram info Transaksi
Gambar 4.48 Sequence Diagram Info Transaksi
20.
Sequence Diagram Mengelola Akses Komentar
Gambar 4.49 memperlihatkan sequence diagram akses komentar
Gambar 4.49 Sequence Diagram Akses Komentar
4.4. Perancangan Sistem
Sub bab perancangan sistem berisi pembahasan mengenai perancangan struktur sistem dari aplikasi yang akan dibangun, perancangan data, dan
perancangan antarmuka aplikasi. Proses perancangan sistem dilakukan berdasarkan hasil analisis sistem dari sub bab sebelumnya.
4.4.1.
Perancangan Struktur Sistem dengan Class Diagram Class Diagram
menggambarkan keadaan atribut suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut method.
Perancangan class diagram didasarkan pada hasil analisis spesifikasi kebutuhan dan use case. Tabel 4.30 mendeskripsikan penjelasan dari tiap-tiap class yang ada
pada website perpustakaan online SMU Muhammadiyah. Tabel 4.30 Penjelasan Class pada website perpustakaan online
No Class
Deskripsi 1
Login Class
yang mengelola data login aplikasi 2
Pengguna Class
yang mengelola data pengguna aplikasi 3
Buku Class
yang mengelola buku yang ada pada web 4
Artikel Class
yang mengelola artikel pada web 5
Video Class
yang mengelola Video pada web 6
Penerbit Class
yang mengelola data penerbit 7
Pengarang Class
yang mengelola data pengarang buku 8
Kategori Class
yang mengelola kategori buku 9
Posisi Class
yang mengelola posisi buku. 10
Pemesanan Class
yang mengelola data pemesanan serta peminjaman buku
11 Peminjaman
Class yang mengelola data peminjaman buku
12 Pengembalian
Class yang mengelola data pengembalian buku
yang telah dipinjam 13
Komentar Class
yang mengelola komentar pada web
Gambar 4.50 dibawah ini merepresentasikan class-class yang terdapat dalam website perpustakaan online.
Gambar 4.50 Class Diagram Website Perpustakaan Online
4.4.2.
Perancangan Skema Basis Data Skema basis data untuk website perpustakaan online dirancang
berdasarkan kebutuhan data. Pada saat penggunaan aplikasi, semua data disimpan dalam satu basis data. Skema data tersebut ditunjukan pada gambar 4.51 dan
deskripsi dari tiap tabelnya terdapat pada sub bab 4.4.2.1.
pengguna
PK kode_pengguna
nama_login password
bantuan _password nama_pengguna
alamat_pengguna kota
negara tanggal_lahir
telpon email
website foto_pengguna
login_terakhir status_online
jenis_pengguna keaktifan
buku
PK kode_buku
judul_buku tahun_buku
sinopsis_buku jumlah_buku
gambar _buku abstraksi
FK1 kode_posisi
FK2 kode_kategori
FK3 kode_pengarang
FK4 kode_penerbit
artikel
PK kode_artikel
judul_artikel penulis _artikel
sinopsis_artikel file_artikel
FK1 kode_kategori
FK2 kode_pengguna
kategori
PK kode_kategori
nama_kategori
komentar
PK kode_komentar
judul_komentar isi_komentar
tanggal _komentar
FK1 kode_pengguna
peminjaman
PK kode_pinjam
tanggal_pesan tanggal_batas
status jadwal_kembali
FK1 kode_buku
FK2 kode_pengguna
penerbit
PK kode_penerbit
nama_penerbit pengarang
PK kode_pengarang
nama_pengarang
pengembalian
PK kode_pengembalian
tanggal _kembali
FK1 kode_pengguna
FK2 kode_buku
posisi
PK kode_posisi
nama_posisi video
PK kode_video
judul_video sinopsis_video
file_video
FK1 kode_kategori
pemesanan
PK kode_pesan
no_urut jumlah
tanggal
FK1 kode_buku
FK2 kode_pengguna
Gambar 4.51 Skema Basis Data Perpustakaan Online
4.4.2.1.Deskripsi Tabel 1. Tabel pengguna
Tabel 4.31 ini merupakan struktur tabel untuk pengguna aplikasi. Tabel 4.31 Tabel Pengguna
No Field
P K
FK Tipe Data
Komentar 1
Kode_pengguna +
Varchar15 Kode pengguna
2 Nama_login
Varchar25 Nama
login pengguna
3 Password
Varchar50 Password
login pengguna
4 Bantuan_password
Varchar50 Bantuan apabila lupa
password login 5
Nama_pengguna Varchar50
Nama pengguna 6
Alamat_pengguna Varchar100 Alamat pengguna
7 Kota
Varchar25 Kota pengguna
8 Negara
Varchar25 Negara pengguna
9 Tanggal_lahir
Date Tanggal
lahir pengguna
10 Telpon
Varchar15 Telepon pengguna
11 Email
Varchar50 E-mail pengguna
12 Website
Varchar50 Website pengguna
13 Foto_pengguna
Varchar100 Link foto pengguna 14
Login_terakhir Date
Tanggal login
terakhir 15
Status_online Varchar15
Status online atau offline pengguna
16 Jenis_pengguna
Varchar15 Jenis autentifikasi
pengguna 17
Keaktifan Varchar15
Status keaktifan data pengguna
2. Tabel buku Tabel 4.32 ini merupakan struktur tabel untuk buku pada aplikasi.
Tabel 4.32 Tabel Buku No
Field P
K FK
Tipe Data Komentar
1 Kode_buku
+ Varchar19
Kode buku 2
Judul_buku Varchar100
Judul_buku 3
Kode_pengarang +
Varchar15 Kode pengarang
4 Kode_penerbit
+ Varchar15
Kode penerbit 5
Tahun_buku Varchar4
Tahun pada buku 6
Kode_kategori Varchar15
Kode kategori 7
Sinopsis_buku Text
Sinopsis Buku 8
Kode_posisi +
Varchar15 Kode untuk posisi
buku 9
Jumlah_buku Varchar4
Jumlah buku yang tersedia
10 Gambar_buku
Varchar100 Gambar buku secara
fisik 11
Abstraksi Varchar100
Abstraksi tentang buku
3. Tabel artikel Tabel 4.33 ini merupakan struktur tabel untuk artikel pada aplikasi.
Tabel 4.33 Tabel Artikel No
Field P
K FK
Tipe Data Komentar
1 Kode_artikel
+ Int15
Kode artikel 2
Judul_artikel Varchar75
Judul_artikel 3
Penulis_artikel Varchar50
Penulis artikel 4
Kode_pengguna +
Varchar15 Kode pengguna
5 Kode_kategori
+ Varchar15
Kode kategori 6
Sinopsis_artikel Text
Sinopsis artikel 7
File_artikel Varchar100 File artikel
4. Tabel kategori Tabel 4.34 ini merupakan struktur tabel untuk kategori pada aplikasi.
Tabel 4.34 Tabel Kategori No
Field P
K FK
Tipe Data Komentar
1 Kode_kategori
+ Varchar15
Kode kategori 2
Nama_kategori Varchar50
Nama kategori
5. Tabel komentar Tabel 4.35 ini merupakan struktur tabel untuk artikel pada aplikasi.
Tabel 4.35 Tabel Komentar No
Field P
K FK
Tipe Data Komentar
1 Kode_komentar
+ Int15
Kode komentar 2
Kode_pengguna +
Varchar15 Pengirim
3 Judul_komentar
Varchar50 Judul komentar
4 Isi_komentar
Text Isi komentar
5 Tanggal_komentar
Date Tanggal komentar
6. Tabel peminjaman Tabel 4.36 ini merupakan struktur tabel untuk pemesanan pada aplikasi.
Tabel 4.36 Tabel Peminjaman No
Field P
K FK
Tipe Data Komentar
1 Kode_pinjam
+ Varchar15
Kode pinjam 2
Kode_pengguna +
Varchar15 Kode pengguna
3 Kode_buku
+ Varchar19
Kode buku 4
Tanggal_pesan Date
Tanggal pemesanan 5
Tanggal_batas Date
Tanggal batas 6
Status Varchar20
Status 7
Jadwal_kembali Date
Jadwal kembali
7. Tabel penerbit Tabel 4.37 ini merupakan struktur tabel untuk penerbit pada aplikasi.
Tabel 4.37 Tabel Penerbit No
Field P
K FK
Tipe Data Komentar
1 Kode_penerbit
+ Varchar15
Kode penerbit 2
Nama_penerbit Varchar50
Nama penerbit
8. Tabel pengarang Tabel 4.38 ini merupakan struktur tabel untuk kategori pada aplikasi.
Tabel 4.38 Tabel Pengarang
No Field
P K
FK Tipe Data
Komentar 1
Kode_pengarang +
Varchar15 Kode pengarang
2 Nama_pengarang
Varchar50 Nama pengarang
9. Tabel pengembalian Tabel 4.39 ini merupakan struktur tabel untuk pengembalian pada aplikasi.
Tabel 4.39 Tabel Pengembalian No
Field P
K F
K Tipe Data
Komentar 1
Kode_pengembalian +
Int15 Kode pengembalian
2 Kode_pengguna
+ Varchar15
Kode pengguna 3
Kode_buku +
Varchar19 Judul komentar
4 Tanggal_kembali
Date Tanggal kembali
10. Tabel posisi Tabel 4.40 ini merupakan struktur tabel untuk posisi buku pada aplikasi.
Tabel 4.40 Tabel Posisi No
Field P
K FK
Tipe Data Komentar
1 Kode_posisi
+ Varchar15
Kode posisi 2
Nama_posisi Varchar50
Nama posisi
11. Tabel video Tabel 4.41 ini merupakan struktur tabel untuk video pada aplikasi.
Tabel 4.41 Tabel Video No
Field P
K FK
Tipe Data Komentar
1 Kode_video
+ Int25
Kode video 2
Judul_video Varchar50
Judul_video 3
Kode_kategori +
Varchar25 Kode kategori
4 Sinopsis_video
Text Sinopsis video
5 File_video
Varchar100 File video
12. Tabel pemesanan Tabel 4.42 ini merupakan struktur tabel untuk video pada aplikasi.
Tabel 4.42 Tabel Video No
Field P
K FK
Tipe Data Komentar
1 Kode_pesan
+ Int4
Kode video 2
No_urut Int4
No urut pesan 3
Jumlah Int4
Jumlah 4
Tanggal Date
Tanggal 5
Kode_pengguna +
Varchar15 Kode_pengguna
6 Kode_buku
+ Varchar19
Kode_buku
4.4.2.2.Pengkodean Dalam perancangan sistem yang dibuat, diperlukan suatu pengkodean
sebagai format isian dari variabel primary key yang secara otomatis di generate oleh sistem. Berikut adalah pengkodean yang terdapat pada sistem :
1
Kode Buku Format kode sebagai berikut :
kodekategorikodepengarang isbn Kode kategori
Kode pengarang Kode ISBN
Contoh : AGMJM1995202010
2
Kode Pemesanan Format kode sebagai berikut :
kodepenggunakodebuku Kode pengguna
Kode buku Contoh : 10504260AGMJM1995202010
3
Kode Posisi Format kode sebagai berikut :
kodebukuX XX
XX Kode buku
Nomor Rak Baris Rak
Kolom Rak Contoh : MTK10101
4.4.3. Perancangan Antarmuka Sub bab perancangan antarmuka bertujuan untuk menggambarkan
antarmuka aplikasi. Perancangan antarmuka pada website perpustakaan online terbagi menjadi beberapa kelompok antarmuka diantaranya antarmuka login,
antarmuka administrator dan antarmuka anggota.
4.4.3.1.Antarmuka Login dan Pendaftaran 1. Antarmuka halaman login
Gambar 4.52 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka awal untuk halaman login.
Tanggal Link Atas
Login
Sub Keterangan
Nama Login
Login Aplikasi Pendaftaran Pengguna
Password Bantuan Password
Login Daftar
Gambar 4.52 Antarmuka Halaman Login 2. Antarmuka halaman pendaftaran pengguna
Gambar 4.53 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka awal untuk halaman pendaftaran pengguna.
Tanggal Link Atas
Pendaftaran
Sub Keterangan Halaman
Data Pribadi
Simpan Batal
Informasi Wajib
Nama Login Password
Browse Ulangi Password
Bantuan Password Email
NIPNIS Nama
Alamat Kota
Negara Tanggal Lahir
No Telephone Website
Foto
Gambar 4.53 Antarmuka Halaman Pendaftaran Penguna 4.4.3.2.Antarmuka Administrator
1. Antarmuka halaman beranda admin
Gambar 4.54 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin untuk halaman beranda admin.
Tanggal Link Atas
Beranda Admin
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Sekilas Pendaftaran
Sekilas Pemesanan
Tabel Pengguna yang Tidak Aktif Dan Link
Konfirmas Hapus
i serta Tabel Pemesanan Buku
Dan Link
Konfirmas Hapus
i serta
Gambar 4.54 Antarmuka Halaman Beranda Admin
2.
Antarmuka halaman kelola anggota Gambar 4.55 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman kelola anggota.
Tanggal Link Atas
Kelola Anggota
Sub Keterangan Halaman
Cari
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Lihat Anggota
Kategori Cari Data Anggota
Konfirmasi | Edit | Hapus
Gambar 4.55 Antarmuka Halaman Kelola Anggota
3.
Antarmuka halaman edit anggota
Gambar 4.56 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin untuk halaman edit anggota.
Tanggal Link Atas
Edit Anggota
Sub Keterangan Halaman
Simpan
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Edit Anggota
Form Isian Pengeditan Data - Data Anggota
Batal
Gambar 4.56 Antarmuka Halaman Edit Anggota
4.
Antarmuka halaman pencarian anggota Gambar 4.57 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman pencarian anggota.
Tanggal Link Atas
Cari Anggota
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Pencarian Anggota
Data Anggota Konfirmasi | Edit | Hapus
Hasil Pencarian Anggota
Gambar 4.57 Antarmuka Halaman Pencarian Anggota
5.
Antarmuka halaman kelola buku Gambar 4.58 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman kelola buku.
Tanggal Link Atas
Kelola Buku
Sub Keterangan Halaman
Cari
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Lihat Buku
Kategori Cari Data Buku
Edit | Hapus Tambah
Gambar 4.58 Antarmuka Halaman Kelola Buku
6.
Antarmuka halaman tambah buku Gambar 4.59 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman tambah buku.
Tanggal Link Atas
Tambah Buku
Sub Keterangan Halaman
Simpan
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Tambah Buku
Batal Form Isian
Data - Data Buku
Gambar 4.59 Antarmuka Halaman Tambah Buku
7.
Antarmuka halaman edit buku Gambar 4.60 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman edit buku.
Tanggal Link Atas
Edit Buku
Sub Keterangan Halaman
Simpan
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Edit Buku
Batal Form Isian Pengeditan
Data - Data Buku
Gambar 4.60 Antarmuka Halaman Edit Buku
8.
Antarmuka halaman pencarian buku Gambar 4.61 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman pencarian buku.
Tanggal Link Atas
Cari Buku
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Pencarian Buku
Data Buku Edit | Hapus
Hasil Pencarian Buku
Gambar 4.61 Antarmuka Halaman Pencarian Buku
9.
Antarmuka halaman kelola artikel Gambar 4.62 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman kelola artikel.
Tanggal Link Atas
Kelola Artikel
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Lihat Artikel
Tambah Cari
Kategori Cari Data Artikel
Edit | Hapus
Gambar 4.62 Antarmuka Halaman Kelola Artikel
10.
Antarmuka halaman tambah artikel
Gambar 4.63 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin untuk halaman tambah artikel.
Tanggal Link Atas
Tambah Artikel
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Tambah Artikel
Form Isian Simpan
Batal Data - Data Artikel
Gambar 4.63 Antarmuka Halaman Tambah Artikel
11.
Antarmuka halaman edit artikel Gambar 4.64 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman edit artikel.
Tanggal Link Atas
Edit Artikel
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Edit Artikel
Form Isian Pengeditan Simpan
Batal Data - Data Artikel
Gambar 4.64 Antarmuka Halaman Edit Artikel
12.
Antarmuka halaman pencarian artikel Gambar 4.65 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman pencarian artikel.
Tanggal Link Atas
Cari Artikel
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Pencarian Artikel
Data Artikel Edit | Hapus
Hasil Pencarian Artikel
Gambar 4.65 Antarmuka Halaman Pencarian Artikel
13.
Antarmuka halaman kelola Video Gambar 4.66 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman kelola video.
Tanggal Link Atas
Kelola Video
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Lihat Video
Tambah Cari
Kategori Cari Data Video
Edit | Hapus
Gambar 4.66 Antarmuka Halaman Kelola Video
14.
Antarmuka halaman tambah video Gambar 4.67 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman tambah video.
Tanggal Link Atas
Tambah Video
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Tambah Video
Form Isian Simpan
Batal Data - Data Video
Gambar 4.67 Antarmuka Halaman Tambah Video
15.
Antarmuka halaman edit video Gambar 4.68 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman edit video.
Tanggal Link Atas
Edit Video
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Edit Video
Form Isian Pengeditan Simpan
Batal Data - Data Video
Gambar 4.68 Antarmuka Halaman Edit Video
16.
Antarmuka halaman pencarian video Gambar 4.69 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman pencarian video.
Tanggal Link Atas
Cari Video
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Pencarian Video
Data Video Edit | Hapus
Hasil Pencarian Video
Gambar 4.69 Antarmuka Halaman Pencarian Video
17.
Antarmuka halaman kelola Kategori
Gambar 4.70 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin untuk halaman kelola kategori.
Tanggal Link Atas
Kelola Kategori
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Tambah Kategori
Cari Kategori Cari
Data Kategori Edit | Hapus
Form Isian Simpan
Batal Data - Data Kategori
Gambar 4.70 Antarmuka Halaman Kelola Kategori
18.
Antarmuka halaman edit kategori Gambar 4.71 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman edit kategori.
Tanggal Link Atas
Edit Kategori
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Edit Kategori
Form Isian Pengeditan Simpan
Batal Data - Data Kategori
Gambar 4.71 Antarmuka Halaman Edit Kategori
19.
Antarmuka halaman pencarian kategori Gambar 4.72 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman pencarian kategori.
Tanggal Link Atas
Cari Kategori
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Pencarian Kategori
Data Kategori Edit | Hapus
Hasil Pencarian Kategori
Gambar 4.72 Antarmuka Halaman Pencarian Kategori
20.
Antarmuka halaman kelola penerbit Gambar 4.73 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman kelola penerbit.
Tanggal Link Atas
Kelola Penerbit
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Tambah Penerbit
Cari Kategori Cari
Data Penerbit Edit | Hapus
Form Isian Simpan
Batal Data - Data Penerbit
Gambar 4.73 Antarmuka Halaman Kelola Penerbit
21.
Antarmuka halaman edit penerbit Gambar 4.74 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman edit penerbit.
Tanggal Link Atas
Edit Penerbit
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Edit Penrbit
Form Isian Pengeditan Simpan
Batal Data - Data Penerbit
Gambar 4.74 Antarmuka Halaman Edit Penerbit
22.
Antarmuka halaman pencarian penerbit Gambar 4.75 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman pencarian penerbit.
Tanggal Link Atas
Cari Penerbit
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Pencarian Penerbit
Data Penerbit Edit | Hapus
Hasil Pencarian Penerbiti
Gambar 4.75 Antarmuka Halaman Pencarian Penerbit
23.
Antarmuka halaman kelola pengarang Gambar 4.76 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman kelola pengarang.
Tanggal Link Atas
Kelola Pengarang
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Tambah Pengarang
Cari Kategori Cari
Data Pengarang Edit | Hapus
Form Isian Simpan
Batal Data - Data Pengarang
Gambar 4.76 Antarmuka Halaman Kelola Pengarang
24.
Antarmuka halaman edit pengarang
Gambar 4.77 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin untuk halaman edit pengarang.
Tanggal Link Atas
Edit Pengarang
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Edit Pengarang
Form Isian Pengeditan Simpan
Batal Data - Data Pengarang
Gambar 4.77 Antarmuka Halaman Edit Pengarang
25.
Antarmuka halaman pencarian pengarang Gambar 4.78 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman pencarian pengarang.
Tanggal Link Atas
Cari Pengarang
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Pencarian Pengarang
Data Pengarang Edit | Hapus
Hasil Pencarian Pengarang
Gambar 4.78 Antarmuka Halaman Pencarian Pengarang
26.
Antarmuka halaman kelola posisi
Gambar 4.79 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin untuk halaman kelola posisi.
Tanggal Link Atas
Kelola Posisi
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Tambah Posisi
Cari Kategori Cari
Data Posisi Edit | Hapus
Form Isian Simpan
Batal Data - Data Posisi
Gambar 4.79 Antarmuka Halaman Kelola Posisi
27.
Antarmuka halaman edit posisi Gambar 4.80 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman edit posisi.
Tanggal Link Atas
Edit Posisi
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Edit Posisi
Form Isian Pengeditan Simpan
Batal Data - Data Posisi
Gambar 4.80 Antarmuka Halaman Edit Posisi
28.
Antarmuka halaman pencarian posisi Gambar 4.81 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman pencarian posisi.
Tanggal Link Atas
Cari Posisi
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Pencarian Posisi
Data Posisi Edit | Hapus
Hasil Pencarian Posisi
Gambar 4.81 Antarmuka Halaman Pencarian Posisi
29.
Antarmuka halaman kelola pemesanan Gambar 4.82 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman kelola pemesanan.
Tanggal Link Atas
Kelola Pemesanan
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Lihat Pemesanan
Cari Kategori Cari
Data pemesanan Konfirmasi | Detail | Hapus
Gambar 4.82 Antarmuka Halaman Kelola Pemesanan
30.
Antarmuka halaman detail pemesan Gambar 4.83 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman detail pemesan.
Tanggal Link Atas
Detail Pemesan
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Detail Pemesanan
Form Detail Pemesanan Kembali
Data - Data Pemesanan
Gambar 4.83 Antarmuka Halaman Detail Pemesan
31.
Antarmuka halaman kelola peminjaman Gambar 4.84 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman kelola peminjaman.
Tanggal Link Atas
Kelola Peminjaman
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Lihat Peminjaman
Cari Kategori Cari
Data Posisi Detail | Kembali
Tambah
Gambar 4.84 Antarmuka Halaman Kelola Peminjaman
32.
Antarmuka halaman tambah peminjam Gambar 4.85 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman tambah peminjam.
Tanggal Link Atas
Tambah Peminjam
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Tambah Peminjam
Form Isian Simpan
Batal Data - Data Peminjam
Gambar 4.85 Antarmuka Halaman Tambah Peminjam
33.
Antarmuka halaman detail peminjam Gambar 4.86 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman detail peminjam.
Tanggal Link Atas
Detail Peminjam
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Detail Peminjaman
Form Detail Peminjaman Kembali
Data - Data Peminjaman
Gambar 4.86 Antarmuka Halaman Detail Peminjam
34.
Antarmuka halaman pencarian peminjaman Gambar 4.87 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman pencarian peminjaman.
Tanggal Link Atas
Cari Peminjam
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Pencarian Peminjaman
Data Peminjaman Detail | Kembali
Hasil Pencarian Peminjaman
Gambar 4.87 Antarmuka Halaman Pencarian Peminjaman
35.
Antarmuka halaman kelola pengembalian Gambar 4.88 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman kelola pengembalian.
Tanggal Link Atas
Kelola Pengembalian
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Lihat Pengembalian
Cari Kategori Cari
Data Posisi Detail
Gambar 4.88 Antarmuka Halaman Kelola Pengembalian
36.
Antarmuka halaman detail pengembalian Gambar 4.89 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman detail pengembalian.
Tanggal Link Atas
Detail Pengembalian
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Detail Pengembalian
Form Detail Pengembalian Kembali
Data - Data Pengembalian
Gambar 4.89 Antarmuka Halaman Detail Pengembalian
37.
Antarmuka halaman pencarian pengembalian
Gambar 4.90 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin untuk halaman pencarian pengembalian.
Tanggal Link Atas
Cari Pengembalian
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Pencarian Pengembalian
Data Peminjaman Detail
Hasil Pencarian Pengembalian
Gambar 4.90 Antarmuka Halaman Pencarian pengembalian
38.
Antarmuka halaman kelola komentar Gambar 4.91 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin
untuk halaman kelola komentar.
Tanggal Link Atas
Kelola Komentar
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Lihat Komentar
Tambah Data-Data Komentar
Pengguna Hapus
Gambar 4.91 Antarmuka Halaman Kelola Komentar
39.
Antarmuka halaman tambah komentar
Gambar 4.92 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka admin untuk halaman tambah komentar.
Tanggal Link Atas
Tambah Komentar
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile
Link Pengelolaan Data Yang Dapat Dikelola Admin
Informasi Profile Pengguna
Tambah Komentar
Form Isian Simpan
Batal Data - Data Komentar
Gambar 4.92 Antarmuka Halaman Tambah Komentar
4.4.3.3.
Antarmuka Anggota
1.
Antarmuka halaman beranda anggota Gambar 4.93 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka
anggota untuk halaman beranda anggota.
Tanggal Link Atas
Beranda Member
Sub Keterangan Halaman
Link Akses
Profile
Link Akses Data Yang Dapat Diakses Anggota
Informasi Profile Pengguna
Peraturan Perpustakaan
Informasi Peraturan-Peraturan Yang ada pada Perpustakaan
Ubah Profile Link Bawah
Gambar 4.93 Antarmuka Halaman Beranda Anggota
2.
Antarmuka halaman akses buku Gambar 4.94 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka
anggota untuk halaman akses buku.
Tanggal Link Atas
Akses Buku
Sub Keterangan Halaman Link Akses
Profile Link Akses Data
Yang Dapat Diakses Anggota
Informasi Profile Pengguna Ubah Profile
Link Bawah Lihat Buku
Cari Kategori Cari
Data Buku Detail | Pesan | Unduh
Gambar 4.94 Antarmuka Halaman Akses Buku
3.
Antarmuka halaman detail buku Gambar 4.95 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka
anggota untuk halaman detail buku.
Tanggal Link Atas
Detail Buku
Sub Keterangan Halaman
Link Akses
Profile
Link Akses Data Yang Dapat Diakses Anggota
Informasi Profile Pengguna Ubah Profile
Link Bawah
Detail Buku
Form Detail Buku Kembali
Data - Data Buku
Gambar 4.95 Antarmuka Halaman Detail Buku
4.
Antarmuka halaman pesan buku Gambar 4.96 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka
anggota untuk halaman pesan buku.
Tanggal Link Atas
Pesan Buku
Sub Keterangan Halaman Link Akses
Profile Link Akses Data
Yang Dapat Diakses Anggota
Informasi Profile Pengguna Ubah Profile
Link Bawah Pemesanan Buku
Form Pemesanan Buku Kembali
Data - Data Pemesanan Buku Pesan
Gambar 4.96 Antarmuka Halaman Pesan Buku
5.
Antarmuka halaman cari buku Gambar 4.97 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka
anggota untuk halaman cari buku.
Tanggal Link Atas
Cari Buku
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile Pencarian Buku
Data Buku Pesan | Detail | Unduh
Hasil Pencarian Buku Link Bawah
Link Akses Data Yang Dapat Diakses Anggota
Informasi Profile Pengguna Ubah Profile
Gambar 4.97 Antarmuka Halaman Cari Buku
6.
Antarmuka halaman akses artikel Gambar 4.98 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka
anggota untuk halaman akses artikel.
Tanggal Link Atas
Akses Artikel
Sub Keterangan Halaman
Link Akses
Profile
Link Akses Data Yang Dapat Diakses Anggota
Informasi Profile Pengguna Ubah Profile
Link Bawah
Lihat Artikel
Cari Kategori Cari
Data Artikel Detail | Unduh
Unggah Artikel
Gambar 4.98 Antarmuka Halaman Akses Artikel
7.
Antarmuka halaman detail artikel
Gambar 4.99 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka anggota untuk halaman detail artikel.
Tanggal Link Atas
Detail Artikel
Sub Keterangan Halaman
Link Akses
Profile
Link Akses Data Yang Dapat Diakses Anggota
Informasi Profile Pengguna Ubah Profile
Link Bawah
Detail Artikel
Form Detail Artikel Kembali
Data - Data Artikel
Gambar 4.99 Antarmuka Halaman Detail Artikel
8.
Antarmuka halaman unggah artikel Gambar 4.100 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka
anggota untuk halaman unggah artikel.
Tanggal Link Atas
Unggah Artikel
Sub Keterangan Halaman
Link Akses
Profile
Link Akses Data Yang Dapat Diakses Anggota
Informasi Profile Pengguna Ubah Profile
Link Bawah
Unggah Artikel
Form Isian Batal
Data - Data Artikel Simpan
Gambar 4.100 Antarmuka Halaman Unggah Artikel
9.
Antarmuka halaman cari artikel
Gambar 4.101 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka anggota untuk halaman cari artikel.
Tanggal Link Atas
Cari Artikel
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile Pencarian Artikel
Data Artikel Detail | Unduh
Hasil Pencarian Artikel Link Bawah
Link Akses Data Yang Dapat Diakses Anggota
Informasi Profile Pengguna Ubah Profile
Gambar 4.101 Antarmuka Halaman Cari Artikel
10.
Antarmuka halaman akses video Gambar 4.102 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka
anggota untuk halaman akses video.
Tanggal Link Atas
Akses Video
Sub Keterangan Halaman
Link Akses
Profile
Link Akses Data Yang Dapat Diakses Anggota
Informasi Profile Pengguna Ubah Profile
Link Bawah
Lihat Video
Cari Kategori Cari
Data Video Detail | Unduh
Gambar 4.102 Antarmuka Halaman Akses Video
11.
Antarmuka halaman detail video Gambar 4.103 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka
anggota untuk halaman detail video.
Tanggal Link Atas
Detail Video
Sub Keterangan Halaman
Link Akses
Profile
Link Akses Data Yang Dapat Diakses Anggota
Informasi Profile Pengguna Ubah Profile
Link Bawah
Detail Video
Form Detail Video Kembali
Data - Data Video
Gambar 4.103 Antarmuka Halaman Detail Video
12.
Antarmuka halaman cari video Gambar 4.104 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka
anggota untuk halaman cari video.
Tanggal Link Atas
Cari Video
Sub Keterangan Halaman
Link Pengelolaan
Profile Pencarian Video
Data Video Detail | Unduh
Hasil Pencarian Video Link Bawah
Link Akses Data Yang Dapat Diakses Anggota
Informasi Profile Pengguna Ubah Profile
Gambar 4.104 Antarmuka Halaman Cari Video
13.
Antarmuka halaman akses pesanan Gambar 4.105 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka
anggota untuk halaman akses pesanan.
Tanggal Link Atas
Akses Pesanan
Sub Keterangan Halaman
Link Akses
Profile
Link Akses Data Yang Dapat Diakses Anggota
Informasi Profile Pengguna Ubah Profile
Link Bawah
Lihat Pesanan
Data Pemesanan Proses | Tambah | Hapus
Gambar 4.105 Antarmuka Halaman Akses Pesanan
14.
Antarmuka halaman info transaksi Gambar 4.106 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka
anggota untuk halaman info transaksi.
Tanggal Link Atas
Info Transaksi
Sub Keterangan Halaman
Link Akses
Profile
Link Akses Data Yang Dapat Diakses Anggota
Informasi Profile Pengguna Ubah Profile
Link Bawah
Lihat Peminjaman
Data Peminjaman Detail
Gambar 4.106 Antarmuka Halaman Info Transaksi
15.
Antarmuka halaman detail transaksi Gambar 4.107 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka
anggota untuk halaman detail transaksi.
Tanggal Link Atas
Detail Transaksi
Sub Keterangan Halaman
Link Akses
Profile
Link Akses Data Yang Dapat Diakses Anggota
Informasi Profile Pengguna Ubah Profile
Link Bawah
Detail Transaksi
Form Detail Transaksi Kembali
Data - Data Transaksi
Gambar 4.107 Antarmuka Halaman Detail Peminjaman
16.
Antarmuka halaman akses komentar
Gambar 4.108 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka anggota untuk halaman akses komentar.
Tanggal Link Atas
Akses Komentar
Sub Keterangan Halaman
Lihat Komentar
Tambah Data-Data Komentar
Pengguna
Link Pengelolaan
Profile
Link Akses Data Yang Dapat Diakses Anggota
Informasi Profile Pengguna Ubah Profile
Link Bawah
Gambar 4.108 Antarmuka Halaman Akses Komentar
17.
Antarmuka halaman tambah komentar Gambar 4.109 dibawah ini menggambarkan perancangan antarmuka
anggota untuk halaman tambah komentar.
Tanggal Link Atas
Tambah Komentar
Sub Keterangan Halaman Tambah Komentar
Form Isian Simpan
Batal Data - Data Komentar
Link Pengelolaan
Profile Link Bawah
Link Akses Data Yang Dapat Diakses Anggota
Informasi Profile Pengguna Ubah Profile
Gambar 4.109 Antarmuka Halaman Tambah Komentar
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM