Jenis Data Metode Pengumpulan Data Populasi dan Sampel Penelitian

b. Persamaan 2: Keterangan : Y = Profitabilitas, diukur menggunakan ROA a = Konstanta b = Konstanta regresi variabel X terhadap Y x = Liabilities, Hutang jangka panjang diukur menggunakan LTDE ε = the error term

3.6.2 Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji asumsi klasik, langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis statistik dan melihat koefisien beta untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Hutang terhadap profitabilitas. a. Merumuskan Hipotesis Statistik ● Ho : β = 0 tidak ada berpengaruh negatif antara hutang terhadap profitabilitas ● Ha : β 0 ada pengaruh negatif antarahutang terhadap profitabiltas b. Menentukan tingkat signifikansi, yaitu a = 0,05 dan df = n-k-1 guna menentukan T tabel. c. Menghitung nilai T-hitung dengan bantuan paket program komputer SPSS. Y 2 = a + bx + ε d. Menhitung nilai F-hitung dengan F-tabel, dengan ketentuan jika hasil signifikansi lebih besar 0,05 : Ho diterima dan Ha ditolak atau jika hasil signifikansi lebih kecil dari 0,05 : Ho ditolak dan Ha diterima. e. Menghitung nilai T-hitung dengan bantuan paket program komputer SPSS, program analisis Regresi Sederhana. f. Membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel dengan ketentuan apabila : T-hitung T-tabel, berarti Ha diterima dan Ho ditolak signifikan, atau T- hitung T-tabel, berarti Ho diterima dan Ha ditolak tidak signifikan.

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Tiga perusahaan yang mengalami peningkatan tingkat hutang jangka panjang yaitu perusahaan APLN CPIN, dan SMGR, hal ini berarti tingkat modal asing perusahaan ini tiap tahun terus meningkat yang berarti perusahaan sangat bergantung pada pembiayaan hutang jangka panjang yang menyebabkan tingkat LTDE buruk. Perusahaan yang mengalami penurunan tingkat modal asing terdapat dua perusahaan yaitu perusahaan CTBNdan UNIC, hal ini berarti modal asing setiap tahunnya mengalami penurunan artinya pihak manajemen perusahaan masih mengutamakan modal sendiri dalam pembiayaan operasional perusahaan. Hal ini memberikan keringan dalam pembayaran beban bunga nantinya, dan perusahaan yang mengalami naik turun tingkat modal asing terdapat lima perusahaan yaitu perusahaan ALMI, BUDI, FASW, SMCB dan INTP. b. Sebagian besar dari sepuluh emiten sampel tersebut memiliki profitabilitas yang tidak cukup baik dari tahun 2010-2013. Terdapat dua emiten yang memiliki rata-rata tingkat ROE dibawah 7. Hal ini mungkin terjadi karena komposisi modal asing lebih besar daripada modal sendiri yang menyebabkan perolehan laba bersih terlalu sedikit untuk menanggung besarnya modal sehingga perusahaan masih harus banyak mendapatkan modal dari luar perusahaan. Satu dari sepuluh perusahaan emiten sampel memiliki nilai ROA yang tinggi, yang berarti laba bersih sebelum pajak yang diperoleh perusahaan mampu untuk menanggung total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Sembilan perusahaan lainnya masih memiliki rata-rata nilai ROA yang rendah, yang berarti laba bersih sebelum pajak yang diperoleh perusahaan belum mampu menanggung atas seluruh total aset yang dimiliki perusahaan. Hal ini mungkin disebabkan oleh laba bersih yang diperoleh terlalu sedikit dibandingkan dengan besarnya total aktiva perusahaan. a. Hasil dari koefisien determinasi yang menunjukkan nilai R Square sebesar 26,9 pada variabel ROE dan 26,1 pada variabel ROA. Dengan hasil uji-F yang signifikan sebesar 0,001 dan hasil uji-T secara parsial diketahui bahwa variabel hutang jangka panjang X yang diperoleh memberikan pengaruhkontribusi dan signifikan, namun dengan arah koefisien negatif terhadap variabel profitabilitas Y. Hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh negatif diterima, karena hasil penelitian terhadap perusahaan- perusahaan sampel tersebut menunjukkan hasil negatif.

5.2 Saran

Penelitian yang dilakukan ini mungkin memiliki keterbatasan-keterbatasan. Tidak tersedianya data perusahaan mengakibatkan banyak perusahaan yang gugur dan tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Hal tersebut memang sangat disayangkan dalam mencari format yang lebih baik.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Modal Kerja terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur meliputi Sektor Aneka Industri dan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 78 83

ANALISIS MODAL KERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012

0 5 77

ANALISIS MODAL KERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012

0 9 79

Analisis Struktur Modal Optimal Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia

18 231 103

Analisis Struktur Modal Optimal Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Analisis Struktur Modal Optimal Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Struktur Modal Optimal Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

Analisis Struktur Modal Optimal Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN MODAL KERJA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR MELIPUTI SEKTOR ANEKA INDUSTRI DAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 11

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA SUB SEKTOR KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) -

0 1 103