Putri Purnamasari 06 XI-IBB
diri mengingsut ke belakang perlahan-lahan. Bangkitlah Mak Inang lalu duduk di tepi tilam
tujuh bertindih, lalu mengumpulkan bunga melur yang terselit-selit di surau Tuan Putri itu.
penggalan cerita klasik
Aku membaca tulisan yang berjudul Psychology. Ia tampak malu, menghindari
pertanyaan tanpa kata terucap, tipe seorang ibu yang baik.
“Aku suka kau tidak merokok atau tidak minum-minum keras.”
“Itu tidak bisa dikatakan jelek.:”
“Yah, mungkin aku lupa menghentikannya.” Aku berharap ia tidak memikirkan hal itu.
5. Unsur intrinsik yang sama dari kedua penggalan cerita di atas adalah . . . .
A. Sudut pandang: sama-sama menggunakan sudut pandng orang pertama.
B. Amanat : menyampaikan pesan agar menjadi sama-sama orang yang berguna
C. Tema : sama-sama bertema kesetiaan. D. Alur : sama-sama beralur maju
E. Latar : sama-sama terjadi di lingkungan keluarga dengan suasana riang.
6. Nilai kehidupan yang terdapat pada kedua cerita di atas adalah . . . .
A. nilai sosial B. nilai moral
C. nilai budaya D. nilai agama
E. nilai pendidikan
Cermatilah kutipan cerpen berikut “ Diam Aku tahu apa yang harus kulakukan.
Kau lihat Fajar sekarang hidupnya senang, ia memimpin perusahaan, gaji besar, istri baik,
penurut. Nah, apa lagi kurangnya? Itu karena menuruti saran petunjukku. Damar, sekarang
jadi insinyur sukses, istrinya cantik. Apa aku salah memilih jalan hidupnya?” Bapak
menatap padaku. “Dulu kau menentangku masuk fakultas kedokteran. Sekarang apa ?
menjadi seniman ? Sepanjang hari melukis, melamun, memikirkan ide gila.”
7. Nilai moral yang tidak sesuai dengan penggalan cerpen tersebut adalah . . . .
A. Orang tua selalu berkeinginan agar anaknya hidup bahagia dengan materi yang
berkecukupan. B. Termasuk sikap tidak sopan jika anak
menjawab kata-kata orang tua yang sedang marah.
C. Seniman dipandang rendah karena dianggap hanya melamun, memikirkan ide gila.
D. Anak harus mendengarkan saran dan petunjuk yang sudah diberikan orang tua,
sekalipun bertentangan. E. Merendahkan profesi seniman yang
cenderung berontak melawan kehendak orang tua.
Cermatilah kutipan cerpen berikut Cerita kedua tentang “ngopet” yang
mengerikan, yakni cara memperoleh kekayaan dengan mengorbankan manusia dalam waktu
tertentu. Korban-korban itu dipersembahkan secara tersamar. Ada yang selalu
mengorbankan bujangnya atau pembantu sehingga setiap ganti pembantu, selalu
penggantinya meninggal.
8. Unsur budaya yang dibahas dalam penggalan cerita di atas adalah . . . .
A. perekonomian B. pengorbanan
C. keagamaan D. ketakhayulan
E. pendidikan
Cermatilah cuplikan cerita berikut untuk nomor 9 s.d. 12.
“Perusahaan itu tumpuan hidup kita. Kamu
Putri Purnamasari 06 XI-IBB
tidak perlu mencampuri urusanku di sana karena kehancuran perusahaan berarti
kehancuran hidup kita,” kataku pelan namun tajam.
“Ya, memang perusahaan itu yang membuat kita jaya dan kaya raya. Tetapi ingat Ma, itu
bukan hasil kerja Mama. Para buruh itulah tulang punggungnya. Dan selama ini Mama
dengan atas nama perusahaan telah memeras tenaga mereka tanpa imbalan yang
sepadan,”teriak Neyna lantang. Aku meradang.”Kalau tak suka dengan cara
kerjaku, jangan makan dari hasil kerjaku. Pergi,carilah makan sendiri atau tetap tinggal
di sini dan kunci mulutmu” Diluar dugaan, benar-benar di luar
dugaan,Neyna menerima tantanganku. Dia memilih keluar dari rumah. Meninggalkan
kehidupan yang tak ada kurangnya ini dan menggantinya dengan kehidupan liar.
Kehidupan yang serba tak tentu. Tidur di mana pun dan makan dari siapa pun. Entah seperti
apa tepatnya, aku tak bisa membayangkan.
9. Kalimat membuktikan Neyna seorang yang keras hati adalah….
A. Dia meninggalkan rumahnya B. Dia tidak menyusahkan ibunya