Tinjauan Psikologi Remaja TINJAUAN PUSTAKA
Cultural identity atau identitas kultural didefinisikan sebagai identifikasi dan perasaan diterimanya seseorang sebagai bagian dari sebuah kelompok yang
berbagi tanda dan makna serta normaaturan yang membentuk perilaku tertentu. Sementara itu, relational identity atau identitas relasional timbul dari adanya
relational culture yang dibagi, yakni sistem pertukaran pengertian yang memudahkan orang untuk menyelaraskan makna dan perilaku. Singkatnya, dalam
hubungan ini, yang lebih ditekankan adalah ‘kami’ dibanding ‘kamu dan saya.’ Collier dan Thomas 2006: 83 menjelaskan mengenai kompleksitas identitas
melalui tiga dimensi: cakupan scope, ciri khas salience, dan intensitas intensity. Berdasarkan cakupan, relational identity berada di tataran yang kecil
karena hanya antara dua individu dalam hubungan yang spesifik suami istri, teman baik, dll. Ciri khas berhubungan dengan psikologis dan perasaan individu
dalam berbagai aspek identitas ketika berinteraksi, sementara intensitas menyangkut seberapa terbuka dan terang-terangan seseorang mengungkapkan
identitasnya saat berinteraksi. IMT tidak secara spesifik memberi batasan. IMT dapat diaplikasikan dalam
hubungan antarpribadi, intracultural, maupun intercultural. Hal inidikarenakan dalam setiap hubungan tersebut mengandung komunikasi interpersonal,
intracultural dan intercultural. Dalam interaksi antarpribadi, intracultural, maupun intercultural, identitas ditampilkan oleh individu sebagai sesuatu yang
mewakili dirinya dan orang lain pun menganggap seperti itu juga.