Syirik dalam Mahabbah kecintaan Syirik dalam ketaatan Syirik khauf takut

- seperti meminta hujan kepada pawang, meminta penyembuhan kepada dukun dengan keyakinan bahwa dukun itulah yang menyembuhkannya, mengaku mengetahui perkara ghaib, menyembelih hewan kurban yang ditujukan untuk selain Allah. Macam-macam Syirik Besar a. Syirik dalam berdoa Yaitu meminta kepada selain Allah, disamping meminta kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam kitab-Nya yang terjemahannya: “Dan orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa meskipun setipis kulit ari. Jika kamu meminta kepada mereka, mereka tiada mendengar seruanmu, dan kalau mereka mendengar mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. QS. Faathir: 13-14 b. Syirik dalam sifat Allah Seperti keyakinan bahwa para nabi dan wali mengetahui perkara-perkara ghaib. Allah Ta’ala telah membantah keyakinan seperti itu dengan firman-Nya yang terjemahannya: “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali dia sendiri.” QS. Al-An’am : 59. Lihat QS. Al-Jin: 26-27. Pengetahuan tentang hal yang ghaib merupakan salah satu hak istimewa Allah, menisbatkan hal tersebut kepada selain-Nya adalah syirik akbar.

c. Syirik dalam Mahabbah kecintaan

Mencintai seseorang, baik wali atau lainnya layaknya mencintai Allah, atau menyetarakan cinta- nya kepada makhluk dengan cintanya kepada Allah Ta’ala. Mengenai hal ini Allah Ta’ala berfirman yang terjemahannya: “Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. QS. Al-Baqarah: 165. Mahabbah dalam ayat ini adalah mahabbatul ubu-diyah cinta yang mengandung unsur- unsur ibadah, yaitu cinta yang dibarengi dengan ketundukan dan kepatuhan mutlak serta mengutamakan yang dicintai daripada yang lainnya. Mahabbah seperti ini adalah hak istimewa Allah, hanya Allah yang berhak dicintai seperti itu, tidak boleh diperlakukan dan disetarakan dengan-Nya sesuatu apapun.

d. Syirik dalam ketaatan

Yaitu ketaatan kepada makhluk, baik wali ataupun ulama dan lain-lainnya, dalam mendurhakai Allah Ta’ala. Seperti mentaati mereka dalam menghalal-kan apa yang diharamkan Allah Ta’ala, atau mengharamkan apa yang dihalalkan-Nya. Mengenai hal ini Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman yang terjemahannya : Mereka menjadikan orang-orang alim, dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah. QS. At- Taubah: 31. Taat kepada ulama dalam hal kemaksiatan inilah yang dimaksud dengan menyembah berhala mereka Berkaitan dengan ayat tersebut di atas, Rasulullah SAW menegaskan yang terjemahannya: Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada al-Khaliq Allah. Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Ahmad.

e. Syirik khauf takut

Jenis-jenis takut :

1. Khauf Sirri; yaitu takut kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, berupa berhala, thaghut,

mayat, makhluk gahib seperti jin, dan orang-orang yang sudah mati, dengan keyakinan bahwa mereka dapat menimpakan mudharat kepada makhluk. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang terjemahannya: Janganlah kamu takut kepada mereka, takutlah kamu kepada-Ku jika kamu benar-benar orang beriman.QS. Ali Imran: 175.

2. Takut yang menyebabkan seseorang meninggalkan kewajibannya, seperti: Takut kepada

seseorang sehingga menyebabkan kewajiban ditinggalkan. Takut seperti in hukumnya haram, bahkan termasuk syirik ashghar syirik kecil. Berkaitan dengan hal tersebut Rasulullah SAW bersabda yang terjemahannya: “Janganlah seseorang dari kamu menghinakan dirinya” Shahabat bertanya: Bagaimana mungkin seseorang menghinakan dirinya sendiri? Rasulullah bersabda: “Yaitu ia melihat hak Allah yang harus ditunaikan, namun tidak ditunaikannya Maka Allah akan berkata kepadanya di hari kiamat: Apa yang mencegahmu untuk mengucapkan begini dan begini?”. Ia menjawab: “Karena takut kepada manusia”. Allah berkata: “Seharusnya hanya kepadaKu saja engkau takut”. HR. Ibnu Majah dari Abu Said al Khudry, Shahih.

3. Takut secara tabiat, takut yang timbul karena fitrah manusia seperti takut kepada binatang

buas, atau kepada orang jahat dan lain-lainnya. Tidak termasuk syirik, hanya saja seseorang janganlah terlalu didominasi rasa takutnya sehingga dapat dimanfaatkan setan untuk menyesatkannya.

f. Syirik hulul