E. Pola Membangun Kemitraan dengan Masyarakat
1. Mewujudkan kesetaraan
Hubungan antara polisi dengan masyarakat adalah saling mempengaruhi dalam
arti kata bahwa penyelesaian permasalahan dimasyarakat dapat diselesaikan dengan baik manakala ada keterikatankerjasama yang baik antara masyarakat
dengan POLRI. POLRI tidak akan berhasil dengan baik menata situasi kamtibmas yang kondusif bilamana masyarakat yang ada dilingkungan tidak berperan aktif
bekerjasama dengan polisi. Kontek hubungan antara polisi dan masyarakat harus dalam posisi sejajar, tidak
boleh salah satu lebih dominan. Hubungan yang setara mewujudkan situasi yang harmonis sehingga informasi yang dimiliki kedua belah pihak seimbang.
Keseimbangan informasi sangat berguna dalam menciptakan situasi yang kondusif. Berbekal informasi yang tepat dan akurat maka aplikasi kegiatan
operasional POLRI akan cepat dan tepat sasaran. Kontek kesetaraan mencegah suatu kejahatan yang terjadi didalam masyarakat
yang dilakukan oleh POLRI bukan merupakan perangkat teknis kepolisian namun berupa konsep yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dimengerti dan
dilaksanakan bersama-sama antara aparat kepolisian dengan segenap lapisan masyarakat. Oleh sebab itu setiap Babinkamtibmas POLRES Metro harus
mempunyai kemampuan pemahaman Ilmu Sosial Kemasyarakatan, melalui : a.
Pendekatan sosial Pemahaman tentang kondisi masyarakat yang dominan melakukan berbagai
pelanggaran norma-norma sosial dan ketentuan hukum, yang rawan terjadinya tindak pidana ataupun permasalahan sosial kemasyarakatan yang
lainnya. b.
Pendekatan situasional Pemahaman tentang situasi dan kondisi di masyarakat yang cenderung
mengakibatkan terjadinya kejahatan. c.
Pendekatan kemasyarakatan Pemahaman untuk menggali potensi masyarakat yang bisa diberdayakan
untuk menciptakan pengamanan swakarsa ataupun sebagai sosial kontrol terhadap pencegahan kejahatan.
2. Mewujudkan Per POLMAS
Tugas utama para Babinkamtibmas POLRES Metro adalah mengaplikasikan kegiatan Per- POLMAS kepada seluruh lapisan masyarakat. Sebagai dasar acuan
adalah Surat Keputusan KAPOLRI Nomor Pol. : Skep737X2005, menerangkan tentang Per- POLMAS yaitu Pemolisian Masyarakat yang mengandung arti kata
Polisi dan Masyarakat. Polisi dan masyarakat merupakan bagian dari sebuah komunitas yang saling terkait khususnya masalah penciptaan situasi kamtibmas
yang kondusif. Hal ini dikandung maksud bahwa kedudukan POLRI dengan masyarakat mitra sejajar dalam menata situasi kamtibmas yang kondusif melalui
berbagai kegiatan antara lain, mengaktifkan siskamling, pengamanan swakarsa, memecahkan permasalahan kamtibmas melalui musyawarah POLMAS,
sarankritikmasukan kepada POLRI dll.
Konsep Per-POLMAS merupakan falsafah manajerial untuk mendorong kemitraan dalam suatu komunitas, antara pemerintah, masyarakat, dan polisi
dalam memecahkan permasalahan kamtibmas secara proaktif, serta keterlibatan komunitas untuk mengatasi sebab-sebab terjadinya kejahatan dan isu-isu
komunitas lainnya. Konsep POLMAS mencakup 2 dua unsur, yaitu pemolisian dan masyarakat. Pemolisian merupakan segala hal ikwal tentang penyelenggaraan
kepolisian dan masyarakat sebagai sasaran kegiatan selaku patnermitra polisi. Keberhasilan pelaksanaan POLMAS terletak pada kemitraan partnership dengan
kelompok masyarakat community. Kemitraan mengindikasikan adanya dua orang atau lebih yang melakukan kerjasama dalam suatu pekerjaan yang telah
disepakati bersama. 3. Pembagian peran dan tugas
Upaya membangun tatanan kemitraan POLRI dengan masyarakat yang
diwujudkan melalui Per- POLMAS, antara POLRI dengan masyarakat perlu dibuat secara jelas peran dan tugas masing-masing sesuai dengan Peraturan
KaPOLRI Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pedoman Dasar Strategi dan Implementasi POLMAS dalam Penyelenggaraan Tugas POLRI. Mewujudkan
kegiatan Per-POLMAS harus saling memahami sudut kepentingan antara masyarakat dan POLRI, sehingga kegiatan yang disusun akan memfasilitasi
kepentingan masing-masing pihak. Namun kepentingan yang sepakati harus sesuai dengan tujuan awal dibuatnya program Per-POLMAS yaitu terciptanya rasa
aman dimasyarakat dan terhindarinya rasa takut masyarakat terhadap ancaman suatu kejahatan. Peran dan tugas masyarakat, antara lain :
a. Masyarakat menyelenggarakan pam swakarsa dilingkungan tempat tinggal
masing-masing. b.
Masyarakat berpartisipasi melalui kegiatan pengaktifan siskamling yang berperan sebagai pemberi informasi kamtibmas kepada POLRI.
c. Menginformasikan gangguan kamtibmas diwilayahnya kepada aparat
kepolisian. d.
Sebagai motor penggerak terbentuknya pam swakarsa yang diprakarsai oleh masyarakat.
Peran dan tugas Babinkamtibmas POLRES Metro dalam rangka pengembangan
program Per-POLMAS, antara lain : a.
Menyusun program penciptaan kamtibmas yang melibatkan masyarakat dan mengevalusi pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan.
b. Menginformasikan perkembangan kamtibmas kepada masyarakat sehingga
masyarakat mengetahui perkembangan kamtibmas dilingkungannya. c.
Menampung dan menyalurkan aspirasiinformasi masyarakat untuk ditindak lanjuti.
d. Membangun jaringan POLMAS di seluruh kelurahan yang ada di kota
Metro.
F. Pola Membangun Kerjasama