18 tahun, sedangkan peserta didik adalah mereka yang terdaftar pada lembaga pendidikan dan merupakan pelaku dalam kegiatan
belajar mengajar, mereka dalam hal ini peserta didik bisa jadi anak-anak maupun orang dewasa.
Untuk membatasi siapa saja peserta didik yang mendapatkan
perlindungan hukum dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlidungan anak, maka peserta didik dibagi menurut
tahap perkembangan dan umurnya, menurut Abu Hamadi dan Nur Uhbiyati 2003:42 peserta didik menurut perkembangan dan
umurnya dibagi dalam tiga kelompok yakni: 1 0 – 7 Tahun = masa kanak-kanak
2 7 – 14 Tahun = Masa Sekolah 3 14 – 21 Tahun = Masa Pubertas
Dalam pembagian perkembangan dan kelompok umur peserta didik di atas maka dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang
mendapat perlindungan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlidungan anak adalah mereka yang berada pada masa
kanak-kanak, masa sekolah dan masa pubertas bagi mereka yang masi berumur di bawah 18 tahun.
2.1.3 Tinjauan Mengenai Profesi Guru
a. Pengertian Guru.
Guru merupakan komponen penting dalam dunia pendidikan, karena guru merupakan pelaku utama dalam dunia pendidikan itu
sendiri sedang yang dimaksud dengan guru Menurut Ngalim
Purwanto ialah orang yang pernah memberikan suatu ilmu atau kepandaian kepada seseorang atau sekelompok orang 1994:126.
Sedangkan menurut Hadari Nawawi 1982:123 bahwa pengertian guru dapat dilihat dari dua sisi yakni:
Pertama secara sempit, guru adalah ia yang berkewajiban mewujudkan program kelas, yakni orang
yang kerjanya mengajar dan memberikan pelajaran di kelas. Sedangkan secara luas diartikan guru adalah
orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam
membantu anak-anak dalam mencapai kedewasaan masing-masing.
Karena itulah guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu
yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
Ahmad Tafsir 1992:74 mengemukakan pendapat bahwa guru ialah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan
anak didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi afektif, maupun kognitif.
Kemudian menurut Hamdani Ihsan dikutip oleh Abdul Rahman
Soleh 2013 menjelaskan bahwa : Guru atau pendidik adalah orang dewasa yang
bertanggung jawab memberikan bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan
jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah,
khalifah di bumi sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri.
Pengertian lain menurut Zakiyah Darajat yang dikutip oleh M. Fathurrahman 2012 guru merupakan pendidik profesional karena
secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawabnya pendidikan yang terpikul dipundak
para orang tua. Menurut Mc.Leod dikutip oleh Abdul Rahman Soleh 2013
menerangkan bahwa guru adalah A person whose occupation is theacing others, artinya
ialah, seseorang
yang tugas
utamanya adalah
mengajar. Status guru adalah kedudukan yang dicapai melalui upaya yang disengaja pendidikan dan
pelatihan yang dikenal dengan achieved status dan status yang diberikan assigned status yaitu legalitas
yang diperoleh melalui surat keputusan pengangkatan sebagai guru oleh lembaga yang berwenang negara
atau lembaga pendidikan.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru menjelaskan bahwa guru adalah:
Guru adalah jabatan fungsional, yaitu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan
hak seorang PNS dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan
tugasnya didasarkan
keahlian atau
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 2005,
tentang guru dan dosen menjelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah. Secara sederhana guru dapat disimpulkan suatu pekerjaan yang
mendidik peserta didik.