Diagram Alir Penelitian METODE PENELITIAN

2. Skenario Simulasi Pada penelitian ini dibuat beberapa skenario simulasi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian yang diinginkan. Pada penelitian ini hanya akan mengoptimasi penjadwalan pembangkit termal dengan meminimasi biaya bahan bakar, sehingga PLTA Way Besai dan PLTA Batutegi dimodelkan dalam skenario simulasi pada keadaan ideal, dalam arti kedua pembangkit ini terpasang pada daya maksimum pembangkitnya, yaitu sebesar 90 MW dan 28,6 MW. Dalam hal ini, untuk mendapatkan nilai transmission losses, PLTA Way Besai dan PLTA Batutegi dibuat menjadi bus beban, tetapi bernilai negatif untuk mereduksi total beban. Begitu pula pada skenario simulasi penjadwalan pembangkit pada PSO, di mana total kebutuhan beban selama 168 jam dikurangi dengan jumlah kedua PLTA tersebut, dan masing-masing kombinasi dari beberapa pembangkit bekerja pada range beban tertentu. Range beban untuk masing-masing kombinasi penjadwalan unit pembangkit sebagai berikut : a. Beban antara 320,6 MW – 428,6 MW PLTA Way Besai – PLTA Batutegi – PLTU New Tarahan – PLTP Ulubelu. b. Beban antara 320,6 MW – 428,6 MW PLTA Way Besai – PLTA Batutegi – PLTU Sebalang – PLTP Ulubelu. c. Beban antara 320,6 MW – 490,235 MW PLTA Way Besai – PLTA Batutegi – PLTU New Tarahan – PLTU Sebalang - PLTP Ulubelu. d. Beban antara 320,6 MW – 600,235 MW PLTA Way Besai – PLTA Batutegi – PLTU New Tarahan – PLTU Sebalang - PLTP Ulubelu – PLTD Teluk Betung. e. Beban antara 320,6 MW – 643 MW PLTA Way Besai – PLTA Batutegi – PLTU New Tarahan – PLTU Sebalang - PLTP Ulubelu – PLTD Teluk Betung - PLTD Tarahan. f. Beban antara 320,6 MW – 667 MW PLTA Way Besai – PLTA Batutegi – PLTU New Tarahan – PLTU Sebalang - PLTP Ulubelu – PLTD Teluk Betung – PLTD Tarahan – PLTD Tegineneng.

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Optimasi penjadwalan pembangkit termis menggunakan PSO memperoleh hasil pembebanan pembangkit termal yang optimal, dimana daya yang dihasilkan dengan metode PSO berada dalam limit kapasitas pembangkitnya baik pada saat beban puncak sebesar 495,7 MW, beban rata-rata sebesar 348,85 MW, maupun beban dasar sebesar 202 MW. 2. Biaya bahan bakar yang dihasilkan dengan metode PSO lebih ekonomis dengan penurunan total cost pada beban puncak sebesar 20,17, pada beban rata-rata sebesar 32,6, dan pada beban dasar sebesar 65.

B. Saran

1. Metode PSO dapat digunakan oleh PLN untuk operasi penjadwalan pembangkit di subsistem Lampung dalam meminimisasi biaya pembangkitan. 2. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya, pembangkit hidro juga diperhitungkan kapasitas penggunaan air agar keandalan sistem dari masing-masing pembangkit tetap terjaga karena tidak perlu bekerja dalam batas maksimumnya dalam setiap pembangkitan.