Gambar 1. Paradigma Penerapan Teknologi Sapata Usahatani Jagung di Desa Sidorejo Kecamatan Sekampung Udik.
Usahatani jagung
Tingkat penerapan teknologi sapta
usahatani jagung Teknologi Sapta
usahatani jagung 1. Benih unggul
2. Teknik bercocok
tanam 3. Pemupukan
4. Pengairan 5. Pengendalian
HPT 6. Panen dan
pasca panen 7. Pemasaran
Produksi Produktivitas
26
III. METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional dan Pengukuran
1. Umur
Umur responden merupakan usia responden dari awal kelahiran
sampai pada saat penelitian ini dilakukan. Umur diukur dalam satuan tahun. Umur diklasifikasikan menjadi tiga kelas sesuai
dengan Angkatan Kerja Nasional yaitu usia belum produktif 15, usia produktif 15-64, dan usia tidak produktif 64 BPS, 2013.
Keadaan umur responden disajikan secara rinci pada Tabel 6.
Tabel 6. Pengukuran dan definisi operasional umur responden
Identitas Responden
Definisi Operasional
Indikator Pengukuran
Pengukuran
Umur Umur
responden merupakan
usia responden
dari awal kelahiran
sampai pada saat penelitian
ini dilakukan Usia
responden pada saat
penelitian ini dilakukan
- Belum
produktif -
produktif -
Tidak produktif
27
2. Tingkat Pendidikan Formal
Tingkat pendidikan formal adalah tingkat pendidikan yang pernah
diikuti oleh responden secara formal. Tingkat pendidikan formal dibedakan menjadi tiga jenjang. Pertama Sekolah Menengah Atas
SMA. kedua Sekolah Menengah Pertama SMP, dan ketiga pendidikan formal Sekolah Dasar SD. Tingkat pendidikan formal
responden disajikan secara rinci pada Tabel 7.
Tabel 7. Pengukuran dan definisi operasional berdasarkan tingkat pendidikan formal
Identitas Responden
Definisi Operasional
Indikator Pengukuran
Pengukuran
Tingkat pendidikan
fiormal Tingkat
pendidikan yang pernah
diikuti oleh responden
secara formal. Jenjang
pendidikan formal
terakhir yang diikuti oleh
responden -
SMA -
SMP -
SD
3. Lama Berusahatani
Lama berusahatani adalah lamanya responden melakukan usahatani
jagung sampai penelitian ini dilakukan yang diukur dalam satuan tahun. Lamanya responden berusahatani diklasifikasikan menjadi
baru, sedang, dan lama. Klasifikasi lama berusahatani ditentukan berdasarkan data lapangan, dengan mengurangkan angka tertinggi
dengan angka terendah dari lama responden berusahatani kemudian
28 di bagi tiga. Pengukuran dan definisi operasional lama
berusahatani disajikan secara rinci pada Tabel 8. Tabel 8. Pengukuran dan definisi operasional lama berusahatani
Identitas Responden
Definisi Operasional
Indikator Pengukuran
Pengukuran
Lama berusahatani
lamanya responden
melakukan usahatani
jagung mulai berusahatani
jagung sampai penelitian ini
dilakukan. Lama responden
berusahatani jagung.
- lama
- Sedang
- baru
B. Definisi Operasional dan Pengukuran Penerapan Teknologi Sapta
Usahatani Jagung
Karakteristik yang akan diteliti sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu sejauh mana tingkat penerapan teknologi sapta usahatani di Desa
Sidorejo. Penerapan sapta usahatani jagung merupakan segala kegiatan
yang harus dilakukan oleh petani dalam rangka meningkatkan produksi jagung, mulai dari pemilihan benih jagung unggul, pengolahan tanah,
pemupukan, pengairan, pengendalian hama penyakit tanaman, panen dan pascapanen, serta pemasaran hasil. Penerapan sapta usahatani
jagung ini dinilai berdasarkan kepada Petunjuk teknis pembentukan
Impact Point teknis yang dikeluarkan oleh Direktorat Bina Usahatani Kementan yang disesuaikan untuk tanaman jagung.
29
1. Teknologi Penggunaan Benih Unggul
Penggunaan benih unggul merupakan benih jagung unggul yang digunakan responden dalam berusahatani jagung. Penggunaan
benih dilihat dari varietas jagung yang digunakan, jumlah penggunaan benih kgha, dan asal benih didapatkan serta daya
tahan benih. Masing-masing indikator penggunaan benih unggul memiliki skor tertinggi 3 dan terendah 1 melalui 4 pertanyaan yang
diklasifikasikan kedalam kategori tinggi 10-12, sedang 7-9 dan rendah 4-6. Secara jelas pengukuran dan definisi operasional
teknologi penggunaan benih unggul dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Pengukuran dan definisi operasional teknologi
penggunaan benih unggul
Jenis teknologi
Definisi Operasional
Indikator Pengukuran
Ukuran skor
Penggunaan benih
unggul Jenis benih
unggul jagung yang
digunakan responden
dalam berusahatani
1. Varietas
jagung yang digunakan.
2. Jumlah
penggunaan benih jagung
kgha
3. Asal benih
jagung 4.
Daya tahan benih jagung
- Tinggi = 3
- Sedang = 2
- Rendah = 1