maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk tempat penyediaan penitipan kendaraan bermotor dan garasi kendaraan bermotor dan garasi
kendaraan bermotor yang memungut bayaran. Penyelengaraan parkir ini adalah setiap penyelenggaraan parkir,
tempat parkir harus mendapat izin dari Kepala Daerah. Harga Tanda Parkir HTP adalah harga atau nilai nominal yang digunakan atau yang seharusnya
dibayar untuk pemakaian tempat parkir. Masa pajak parkir adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan takwin. Pajak Parkir terutang
dalam masa pajak terjadi atau timbul pada saat kegiatan pembayaran penggunaan tempat parkir dilakukan.
B. Subjek, Wajib Pajak dan Pajak Parkir
1. Subjek Pajak Parkir
Yang merupakan subjek Pajak Parkir adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran atas tempat parkir. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001, yang menjadi subjek Pajak Parkir adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran atas tempat
parkir. 2.
Wajib Pajak Parkir
Yang menjadi Pajak Parkir adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak daerah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah yang
menyelenggarakan tempat parkir.
Universitas Sumatera Utara
3. Objek Pajak Parkir
Yang menjadi objek Pajak Parkir adalah penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha
maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor dan garasi kendaraan bermotor yang
memungut bayaran. Klarifikasi tempat parkir di luar badan jalan yang dikenakan Pajak Parkir adalah :
a. gedung parkir
b. pelataran parkir
c. garasi kendaraan bermotor yang memungut bayaran
d. tempat penitipan kendaraan bermotor
Pengecualian terhadap objek Pajak Parkir adalah: a.
Penyelenggaraan tempat parkir oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Penyelenggaraan tempat parkir oleh BUMN dan BUMD tidak
dikecualikan sebagai objek Pajak Parkir. b.
Penyelenggaraan parkir oleh kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing, dan perwakilan lembaran-lembaran internasional dengan asas
timbal balik. Ketentuan tentang pengecualian pengenaan Pajak Parkir bagi perwakilan lembaga-lembaga internasional berpedoman kepada
keputusan Menteri Keuangan c.
Penyelenggaraan tempat parkir lainnya yang diatur dengan peraturan daerah, antara lain penyelenggaraan tempat parkir di tempat peribadatan
Universitas Sumatera Utara
dan sekolah serta tempat-tempat lainnya yang diatur lebih lanjut oleh bupatiwalikota.
C. Tata Cara Perizinan, Penyetoran, dan Pemungutan
Orang pribadi atau Badan sebelum menyelenggarakan tempat parkir terlebih dahulu memperoleh izin tersebut menjadi satu menjadi satu kesatuan
dengan proses penyetoran dan pemugutan Pajak Parkir. Berdasarkan Keputusan Walikota Medan Nomor 188.342072K2002
Tahun 2002 tentang Pelaksanaaan Peraturan Daerah Kota Medan, Tata cara perizinan, penyetoran dan pemungutan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Setiap penyelenggaraan parkir terlebih dahulu mengisi Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD, Pajak Parkir yang ditujukan kepada Kepala Daerah atau Pejabat.
2. Setelah Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD tersebut diisi dengan
jelas, lengkap dan benar serta ditandatangani oleh wajib pajak atau kuasanya maka Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTDP harus
disampaikan kepada Dinas Pendapatan disertai dengan lampiran identitas orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan parkir fotokopi KTP,
Surat izin penyelenggara perparkiran. 3.
Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD tersebut disampaikan selambat-lambatnya 15 lima belas hari setelah berakhirnya masa pajak.
4. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan sesuai dengan data-data yang
terdapat dalam Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD maka Dinas
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan atas nama Kepala Daerah atau Pejabat akan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD.
5. Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD tersebut menjadi dasar untuk
melaksanakan pemungutan pajak oleh Dinas Pendapatan. 6.
Setelah Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD diterima oleh wajib pajak, maka paling lama 30 hari sejak SKPD diterima harus melunasi Pajak Parkir
yang terutang berdasarkan SKPD, dan apabila lewat 30 hari setelah SKPD diterima maka dikenakan sanksi administrasi berupa sebesar 2 dua
persen sebulan dan ditagih dengan menerbitkan SKPD. 7.
Wajib pajak yang membayar sendiri Surat Tagihan Pajak Daerah STPD digunakan untuk menghitung, memperhitungkan dan menetapkan pajak
sendiri yang terutang. 8.
Dalam jangka waktu 5 lima tahun sesudah saat terutang pajak, Kepala Daerah dapat menerbitkan : Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar
SKPDKB, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPDKBT, Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil SKPDN.
9. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar SKPDKB diterbitkan
apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang tidak atau kurang bayar, dikenakan sanksi administrasi berupa
bunga sebesar 2 sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 bulan sejak saat terutangnya
pajak.
Universitas Sumatera Utara
10. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPDKBT diterbitkan
apabila ditemukan data baru yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah pajak yang terutang, akan dikenakan
sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100 dari jumlah kekurangan pajak tersebut.
11. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil SKPDN diterbitkan apabila jumlah
pajak terutang sama besar dengan jumlah pajak yang telah disetorkan. 12.
Apabila kewajiban membayar pajak terutang dalam SKPDKB dan SKPDKBT tidak sepenuhnya dibaya dalam jangka waktu yang ditentukan,
ditagih dengan menerbitkan STPD ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 sebulan.
13. Penyetoran Pajak Parkir dilakukan oleh wajib pajak ke kas daerah atau
tempat lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah dalam waktu 30 hari diterimanya SKPD.
14. Apabila pembayaran pajak dilakukan ditempat lain yang ditunjuk, hasil
penerimaan pajak harus disetor ke Kas Daerah selambat-lambatnya 1 x 24 jam atau dalam waktu yang ditentukan oleh Kepala Daerah pada tanggal
17, 14, 21, dan 28 apabila jatuh pada hari libur maka dimundurkan pada tanggal berikutnya.
15. Apabila wajib pajak telah melakukan pembayaran Pajak Parkir maka akan
diberikan tanda bukti pembayaran. 16.
Setelah Surat Setoran Pajak Daerah SSPD diterima oleh Dinas Pendapatan, maka Surat Izin Perparkiran akan diterbitkan.
Universitas Sumatera Utara
17. Setelah Surat Izin diberikan maka wajib pajak dapat menyelenggarakan
perparkiran.
Izin tersebut diberikan orang pribadi, badan maupun penyelenggara perparkiran di dalam izin tersebut yang isinya antara lain sebagai berikut :
a. Nomor Surat Izin
b. Identitas Pemegang Izin yang penyelenggaraan perparkiran Nama,
Pekerja, dan Alamat c.
Keterangan mengenai tempat penyelenggara parkir.
Dengan Keputusan Walikota Nomor 26 Tahun 2002 tentang Harga Tanda Parkir HTP dan petunjuk teknis pengelolaan perparkiran diluar badan
jalan dan tempat khusus parkir di Kota Medan.Maka penyelenggara perparkiran diwajibkan:
a. Memiliki izin dari Kepala Daerah melalui pengelola perparkiran Kota
Medan. b.
Merobek setiap kupon tanda parkir yang telah digunakan. c.
Menggunakanmengedarkan kupon tanda parkir secara berurutan dimulai dari nomor urut yang terkecil.
d. Menyimpan struk atau tanda parkir untuk keperluan pemeriksaan.
e. Menjaga dan menyimpan pertinggal dokumen pendapatanpenjualan
penyelenggaraan parkir dengan sistem komputerisasi untuk keperluan pemeriksaan.
Universitas Sumatera Utara
f. Membukukan hasil penjualan kupon tanda parkir setiap hari.
g. Membuat laporan penjualanpenggunaan kupon tanda parkir.
h. Menyetorkan Pajak Parkir dengan menggunakan Surat Pemberitahuan
SPT atau setoran masa lunas.
Penyelenggaraan perparkiran yang dilarang adalah : a.
Menetapkan dan menjual kupon tanda parkir yang tidak sesuai dengan izin. b.
Menjual kupon tanda parkir sebelum diperforasi oleh Dinas Pendapatan Kota Medan.
c. Merubah, menghapus atau memuat sedemikian rupa cap atau tanda lain
pada kupon tanda parkir yang telah diperforasi oleh Dinas Pendapatan Kota Medan.
d. Memberikan izin kupon tanda parkir yang telah dipakai dan atau digunakan
secara berulang-ulang kepada pemakai tempat parkir.
Setiap kendaraan bermotor yang parkir di tempat parkir harus diberikan kupon tanda parkir, dan dokumen lain yang dipersamakan dan untuk
pengendalian dan pengawasan kupon tanda parkir, maka untuk setiap jenis kendaraan bermotor diberi warna atau ciri yang berlainan.
D. Dasar Pengenaan Pajak Parkir