Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum & Organisasi Th 2014
614
I
n
1
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
KEMENTERIAN KESEHATAN
TAHUN 2015
d
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
614
Ind
L
Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat
j・ョ、セQ@
Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum dan
Organisasi Tahun 2014. - Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI. 2015
ISBN 978-602-235-822-0
1. Judul
I. HEALTH PLANNING
II. HEALTH ORGANIZATION AND ADMINISTRATION
III. HEALTH POLICY
IV. BUDGETS
KATA PENGANTAR
KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karen a atas
izin dan karunia-Nya Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK)
Biro Hukum dan Organisasi tahun 2014 dapat diselesaikan.
Laporan
ini
merupakan
media
pertanggungjawaban
pelaksanaan tug as pokok dan fungsi
Biro Hukum dan
Organisasi, berisi informasi tentang pencapaian target
indikator kinerja Biro Hukum dan Organisasi pada Tahun 2014, serta gambaran
capaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi selama kurun waktu pelaksanaan Rencana
Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014.
Biro Hukum dan Organisasi telah berupaya keras dalam mencapai sasaran
sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan, namun demikian masih
terdapat kendala dalam pencapaian sasaran kegiatan 'meningkatnya produkproduk hukum yang akan mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang
kesehatan .
Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang hasil kinerja
Biro Hukum dan Organisasi kepada Sekretaris Jenderal dan para pemangku
kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung.
Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi. Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum
dan Organisasi ini dapat menjadi bahan evaluasi guna peningkatan kualitas
kinerja Biro Hukum dan Organisasi dalam mendukung pelaksanaan program
dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya.
Jakarta,
a.
|
セ@
-セ ェ@
'_
30 Januari 2015
セイッサAオォュ@
dan Organisasi
I
セM
•
....- .w:
pM エ .....-...-.
Mセ@ . .
BatlicJ:(
/ ..
, "
セ
---""*", ...... - ' ." .'.'
. . '.... K
,エLBセ
セ@
N@ BNセᄋ@
Mᄋ@
H, M.Kes
J'AHUN 2014
DAFTAR 151
Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................................................................
DAFTAR 151 .................................................................................................................................. iii
IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................................................ v
BAB I
A.
B.
C.
D.
PENDAHULUAN ............................................................................................................
LATAR BELAKANG ..........................................,........ ....................... .... .................................
MAKSUD DAN TUJUAN ....... ......................................................................................... ....
TUGAS POKOK DAN FUNGSI ......................... .......... ......................................................
SISTIMATIKA..... ..................... .................................... ................. .... .............. .... ............... .....
1
2
2
4
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................................................ 5
A. VISI DAN MISI ..... ........................... ... ... ............................................... ......... ....... ........... ........ 5
1. VISI..................................................................................... ................................. .... .. ....... 5
2. MISI .......................................................... ........... ,........................ ......... ................ ........... 6
B. TUJUAN DAN SASARAN ...... ............................................. ............................. ................. ..... 6
1. Tujuan ........... ... ....................................................... .. ........... ............................................ 6
2. Sasaran ............. ............................................................................................................... 7
C. KEBIJAKAN DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2014 ..... ............................................. 10
1. Kebijakan .................................................................................................................. ... ... 10
2. Kegiatan Prioritas .... ...... .. .....................,........ ,............... ,....... ,......................................... 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...........................................................................................
A. PENGUKURAN KINERJA. .............................................,.................,.. ,.....,.... ,.. ,...................
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2010-2014 ................................ .............
1. INDIKATOR PERTAMA """""""""""'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' '''' ''' '''' '''''
a. Penyusunan Rancangan Undang Undang (RUU), Rancangan Peraturan
Pemerintah (RPP) dan Rancangan Pertauran Presiden(R PerPres) Bidang
Kesehatan ............................................ .. .......................................................... .......
b. Penyusunan Keputusan/Peraturan Menteri Kesehatan............ ................ ...... ....
1. Sosialisasi peraturan perundang-undangan ..................................................
2. Pembinaan Hukum .......................................................................................... .
2. INDIKATOR KEDUA ......................................................................................................
3. INDIKATOR KETIGA ... ............,..... ..................... ................................ .... .... .... ............. ..
INDIKATOR PENUNJANG.............. .. ................................ ......... ........................ ............
13
13
16
16
17
19
22
23
25
28
33
iii
I1APORAN AKClNTABILITAS KINERJA
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
C. SUMBER DAYA ................ ............ ............... ..... .................................................. ..................... 35
1. SUMBER DAYA MANUSIA ............ ....... .............................. ..................................... ... 35
2. SUMBER DAYA ANGGARAN ....... ........................ ... . .............................................. .. 37
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................... 40
LAMPIRAN
1. PENGLIKURAN KINERJA
2. PENETAPAN KINERJA BIRO HLIKUM DAN ORGANISASI
iv
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam
rangka
pencapaian
kinerja
sebagaimana
diamanahkan
dalam
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014,
maka Biro Hukum dan Organisasi telah melaksanakan berbagai jenis kegiatan
guna pencapaian target yang telah ditetapkan pada dokumen perencanaan
tersebut. Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum dan Organisasi Tahun
2014 ini menyajikan hasil -
hasil yang menggambarkan capaian kinerja
selama tahun 2014 serta hasil capaian kinerja dalam rangka implementasi
Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014.
Keberhasilan
serta
kegagalan disajikan pula sebagai bagian evaluasi dan masukan perencanaan
pada periode Renstra Kementerian Kesehatan mendatang .
Bagi Biro Hukum dan Organisasi , laporan akuntabilitas kinerja memiliki dua
fungsi
utama.
Pertama,
pertanggungjawaban
kinerja
merupakan
kepada
sarana
Sekretaris
untuk
menyampaikan
Jenderal , dan
seluruh
pemangku kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung .
Kedua , merupakan sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan
kinerja Biro Hukum dan Organisasi secara berkelanjutan . Adanya dua fungsi
utama ini memperjelas bahwa informasi yang tertuang dalam LAK 2014 Biro
Hukum dan Organisasi harus dapat memenuhi kebutuhan pengguna internal
dan eksternal.
Secara keseluruhan , hasil capaian kinerja tahun 2014 menunjukkan bahwa
Biro Hukum dan Organisasi mencapai sasaran kegiatan yang ditargetkan .
Realisasi pencapaian sasaran Biro Hukum dan Organisasi diukur dengan
menggunakan Indikator Kinerja yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
v
kiner
LAPORAN AKUNTABILITAS
セ セ@
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
Sasaran:
Meningkatnya produk-produk hukum yang akan mendukung
penyelenggaraan pembangunan bidang kesehatan
InclUcator k
No
i セ@
T
R
T
R
T
R
T
R
T
R
10
23
9
9
9
9
9
15
9
II
30
149
35
37
37
40
239
40
45
50
53
55
86
10
9
I0
27
I0
15
10
15
10
24
Jumlah produk hukum bidang
kesehatan yang diselesaikan
a. Rancangan Undang-Undang,
Rancangan
Peraturan
Pemerintah ,
Rancangan
Peraturan/Keputusan
Presiden .
- Permenkes
b. Per/Kepmen
- Kepmenkes
2
3
Jumlah kasus-kasus hukum
bidang kesehatan yang
tertangani
Jumlah organisasi dan
tatalaksana yang tertata di
Iingkungan Kementerian
Kesehatan termasuk UPT
50
94
84
76
32
45
35
45
82
66
91
Keterangan '
T: Target
R : Reaiisasi
Dalam rangka pencapaian sasaran strategis kegiatan , untuk tahun 2014 Biro
Hukum dan Organisasi didukung dengan sumber daya anggaran sebesar
Rp. 18.500 .000.000,-. Alokasi tersebut diyakini merupakan alokasi yang ideal
bagi Biro Hukum dan Organisasi, terbukti dari serapan anggaran yang
mencapai 74,08 %.
Komitmen yang kuat dari plmpJnan dan seluruh pegawai Biro Hukum dan
Organisasi untuk memfokuskan pemanfaatan sumber daya dan anggaran
kegiatan menjadi salah satu kunci utama penentu keberhasilan pencapaian
sasaran yang telah ditetapkan .
vi
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
Sesuai dengan anal isis atas capaian kinerja tahun 2014, dapat dirumuskan
beberapa langkah penting strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan
masukan atau sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan rencana
kinerja tahun 2015, yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan koordinasi yang lebih intensif baik dengan pihak di luar
Kementerian Kesehatan maupun dengan unit teknis lain di Kementerian
Kesehatan serta diantara bagian-bagian di lingkungan Biro Hukum dan
Organisasi
khususnya
dalam
hal
sinkronisasi
perencanaan
dan
pelaksanaan kegiatan .
2. Menata SOM (pegawai) sesuai kompetensi dan hasil Analisis Beban Kerja
di lingkungan Biro Hukum dan Organisasi untuk menunjang kegiatan yang
telah direncanakan .
3. Melaksanakan
peningkatan
kualitas
SOM
melalui
pengembangan
kapasitas yang sesuai .
4. Merancang bisnis proses untuk memperkuat perencanaan kinerja dan
menunjang amanah RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan periode
tahun 2015 - 2019.
vii
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAIitUN 2014
BABI
PENDAHULUAN
A. LAT AR BELAKANG
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) merupakan
sebuah
system
dengan
pendekatan
manajemen
berbasis
kinerja
(Performance-base Management) untuk penyediaan informasi kinerja
guna
pengelolaan
kinerja.
Dalam
rangka
memperoleh
gambaran
pencapaian kinerja pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna,
berhasilguna,
bersih
dan
bertanggungjawab,
serta
sebagai
wujud
pelaksanaan amanah Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah,
setiap
entitas
akuntabilitas kinerja wajib menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja
atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang
telah dialokasikan.
Penyusunan dan Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) merupakan kewajiban setiap satuan kerja dalam
mempertanggungjawabkan pencapaian penetapan sasaran strategis dan
indikator kinerja utama yang diperjanjikan dalam penetapan kinerja yang
ditandatangani pimpinan organisasi setiap awal tahun anggaran berjalan.
Kebijakan
dan
strategi
Kementerian
Kesehatan
diarahkan
untuk
terlaksananya berbagai upaya kesehatan yang reformatif dan akseleratif
terhadap upaya yang dianggap prioritas dan mempunyai daya ungkit
besar di dalam pencapaian hasil pembangunan kesehatan . Peningkatan
produk-produk hukum dan organisasi menjadi sasaran yang diamanahkan
pada Biro Hukum dan Organisasi.
Pada tahun 2014 sebagaimana
indikator utama Biro Hukum dan Organisasi maka penyusunan peraturan
perundang-undangan,
kesehatan,
penataan
penyelesaian
organisasi
dan
kasus-kasus
tatalaksana
hukum
serta
bidang
monitoring
1
QャセpGPran@
AKUNTABILITAS
kinerェセ@
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TrAhiUN 2014
pelaksanaan reformasi birokrasi menjadi fokus kegiatan di Biro Hukum
dan Organisasi.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum dan Organisasi tahun 2014
merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat
keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kinerja Tahun Anggaran
2014 yang harus dipertanggung jawabkan oleh Kepala Biro Hukum dan
Organisasi kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan serta
menyajikan pula informasi tentang capaian kinerja selama tahun Renstra
2010-2014.
c. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan
Permenkes
Nomor
1144/Menkes/PerNIII/20 10
tentang
Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kesehatan, sebagaimana telah
diubah dengan Permenkes No 35 tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Permenkes Nomor 1144/Menkes/PerNIII/2010 tentang Organisasi dan
Tatakerja
Kementerian
Kesehatan,
Biro
Hukum
dan
Organisasi
mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan
perundang-undangan ,
pelayanan
hukum,
serta
penyelenggaraan
organisasi dan tata laksana .
Dalam melaksanakan tugas dimaksud , maka diselenggarakan fungsi
sebagai berikut :
1. koordinasi
dan
penyusunan
rancangan
peraturan
perundang-
undangan;
2. koordinasi dan pemberian pertimbangan hukum dan bantuan hukum
serta penyusunan rumusan perjanjian;
3. pembinaan dan penataan kelembagaan;
4. penyusunan anal isis jabatan;
5. pembinaan ketatalaksanaan;
6. koordinasi dan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja;
2
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAhtllN 2014
7. koordinasi dan fasilitasi sistem dan prosedur desentralisasi bidang
kesehatan ;
8. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi; dan
9. pelaksanaan urusan tata usaha Biro.
Adapun susunan Organisasi Biro Hukum dan Organisasi sebagai berikut :
3
D. SISTIMATIKA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum dan Organisasi ini menjelaskan
pencapaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi selama tahun Renstra
2010 sampai dengan akhir tahun Renstra 2014 . Capaian kinerja terse but
menjelaskan posisi pencapaian terhadap target yang telah ditetapkan,
oleh karena itu pembandingan capaian kinerja setiap tahun dengan kinerja
tahun sebelumnya dapat menjadi sebagai to 10k ukur keberhasilan tahunan
organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja
memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah kinerja bagi perbaikan
kinerja di masa yang akan datang. Dengan kerangka fikir seperti itu,
sistimatika penyajian laporan akuntabilitas kinerja Biro Hukum dan
Organisasi sebagai berikut:
• Bab I (Pendahuluan), menjelaskan secara ringkas latar belakang,
maksud dan tujuan penulisan laporan , tugas pokok dan fungsi Biro
Hukum dan Organisasi, serta sistimatika penyajian laporan.
• Bab II (Perencanaan dan Perjanjian Kinerja), menjelaskan tentang
visi dan misi, tujuan dan sasaran kegiatan Biro Hukum dan
Organisasi serta Perencanaan dan Perjanjian Kinerja untuk
tahun 2014.
• Bab III (Akuntabilitas Kinerja) , menjelaskan tentang pengukuran
kinerja, capaian kinerja tahun 2010 2014, analisis akuntabilitas
kinerja dan realisasi anggaran serta sumberdaya manusia yang
digunakan dalam rangka pencapaian kinerja Biro Hukum dan
Organisasi selama Tahun 2010 2014 .
• Bab IV (Penutup), berisi kesimpulan atas laporan akuntabilitas kinerja
tahun 2014.
4
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
セahun@
2014
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan untuk
mencapai sasaran dan target indikator yang telah ditetapkan dalam sasaran
strategis. Pada tahun 2014 rencana kinerja Biro Hukum dan Organisasi telah
disusun dalam rangka mencapai target Indikator Kinerja Utama dalam
mencapai sasaran strategis organisasi.
Perjanjian Kinerja (PK) I Penetapan Kinerja (Tapja) adalah lembar/dokumen
yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada
pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan
yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah
kornitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi
amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang
serta sumber daya yang tersedia.
Visi, misi, sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi untuk mencapai target
kinerja tahun 2014 di lingkungan Biro Hukum dan Organisasi termuat dalam
Rencana Lima Tahunan Biro Hukum dan Organisasi dalam bentuk Rencana
Aksi Kegiatan (RAK).
Adapun penjabaran visi, misi, sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi
untuk mencapai target kinerja tahun 2014 di lingkungan Biro Hukum dan
Organisasi adalah sebagai berikut.
A. VISI DAN MISI
1. Visi
Visi merupakan suatu gambaran yang menantang tentang masa depan
berisikan citacita yang ingin diwujudkan oleh Biro Hukum dan
Organisasi. Adapun visi Biro Hukum dan Organisasi adalah : pelayanan
5
IlAPORAN AKUNT.ABILIif,AS KINERJA
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHllIN 2014
prima hukum di bidang kesehatan serta penataan organisasi dan
manajemen yang efisien dan efektif.
Visi tersebut mengandung pengertian yang mendalam dan menunjukkan
tekad kuat dari Biro Hukum dan Organisasi untuk selalu meningkatkan
kualitas dan kuantitas produk hukum serta menata organisasi untuk
mencapai visi Kementerian Kesehatan.
2. Misi
Misi merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh
instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan.
Untuk dapat mewujudkan visi Biro Hukum dan Organisasi tersebut,
ditetapkan 7 (tujuh) misi sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan penyusunan peraturan perundangundangan
bidang kesehatan ;
b. Memasyarakatkan dan menyebarluaskan produkproduk hukum
bidang kesehatan ;
c. Memberikan bantuan hukum terhadap berbagai masalah hukum
bidang kesehatan;
d. Mendokumentasikan berbagai peraturan perundangundangan;
e. Meningkatkan kualitas kemampuan dan keterampilan sumberdaya
manusia di bidang hukum, organisasi dan manajemen;
f. Melakukan penataan kelembagaan dan tatalaksana organisasi
Kesehatan;
g. Mempersiapkan juklak dan juknis.
B. TUJUAN DAN SASARAN
1. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi yang telah ditentukan
dan menggambarkan kondisi yang diinginkan pada akhir periode. Tujuan
6
iTAHLlN 2014
yang ingin dicapai oleh Biro Hukum dan Organisasi dalam periode
tahun 2010 2014 adalah:
a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk hukum di bidang
kesehatan agar penyelenggaraan pembangunan kesehatan dapat
berjalan dengan baik berdasarkan landasan hukum yang pasti .
b. Tertatanya organisasi dan tatalaksana di berbagai tingkat dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan sesuai dengan asas-asas umum
pemerintahan yang baik.
Penetapan tujuan ini dilandasi oleh fakta pembangunan bidang
kesehatan tidak bisa lepas dari penyusunan produk hukum sebagai
'payung ' yang akan melindungi setiap kebijakan yang dibuat agar bisa
berlaku dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu ,
perbaikan dan peningkatan kualitas dan kuantitas produk hukum mutlak
diperlukan agar pembangunan kesehatan berjalan sesuai dengan yang
dicitacitakan. Selain itu , pembangunan kesehatan tidak akan terwujud
jika manajemen organisasi yang bersangkungan tidak tertata dengan
baik . Oleh karena itu diperlukan penataan organisasi dan tatalaksana
yang terencana dan berkesinambungan agar pembangunan kesehatan
dapat berjalan optimal.
2. Sasaran
Sasaran, indikator kinerja dan target yang ditetapkan dalam dokumen
perjanjian / penetapan kinerja tahun 2014 adalah sebagaimana
disajikan dalam tabel berikut ini :
7
liAHUN 2014
Tabel1
Penetapan kinerja Biro Hukum dan Organisasi tahun 2014
Indikator Kinerja
Sasaran
Target
2014
1. Jumlah produk hukum bidang
Meningkatnya produkproduk hukum yang akan
kesehatan yang diselesaikan
mendukung
a. Rancangan Undang Undang,
penyelenggaraan
Rancangan Peraturan
pembangunan bidang
Pemerintah, Rancangan
kesehatan
Peraturan/Keputusan Presiden
b. Peraturan/Keputusan Menteri
Permenkes
Kepmenkes
2. Jumlah kasuskasus hukum bidang
kesehatan yang tertangani
3. Jumlah organisasi dan tatalaksana
yang tertata di lingkungan
Kementerian Kesehatan termasuk
UPT
9
45
55
10
Tabel2
Definisi Operasional Indikator Biro Hukum dan Organisasi
NO
1
INDIKATOR
Jumlah produk
hukum bidang
kesehatan yang
diselesaikan :
Jumlah produk hukum adalah jumlah produk
perundangundangan bidang kesehatan yang
diajukan ke Biro Hukum (dalam bentuk draft awal)
untuk diproses leblh lanjut sesuai TUPOKSI.
RUU Inisiatif
Pemerintah
Yang diselesaikan adalah penyusunan RUU inisiatif
pemerintah berupa draft awal dari unit teknis untuk
dibahas menjadi draft final dan dibahas pada Panitia
Antar
Kementerian
serta
harmonisasi
di
Kementerian Hukum dan HAM.
RUU Inisiatif OPR
8
PENGERTIAN :
I
Yang diselesaikan adalah penyusunan OIM RUU
inisiatif OPR berdasarkan masukan dari unit teknis
dan selanjutnya disampaikan ke OPR.
l! APORAN AKUNTABILITAS
kiner
セ セ@
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
INDIKATOR
-
RPP,
R. Per/Keppres
r-::-
Per/Kepmenkes
PENGERTIAN :
diselesaikan
adalah
penyusunan
Yang
RPP/R.Per/Keppres berupa draft awal dari unit
teknis untuk dibahas menjadi draft final dan dibahas
pada Panitia Antar Kementerian (PAK) serta
harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM.
Yang
diselesaikan
adalah
penyusunan
Per/Kepmenkes berupa draft awal dari unit teknis
untuk
dibahas/diharmonisasi
untuk
menjadi
Per/Kepmenkes.
Proses penyelesaian Per/Kepmenkes tersebut dapat
melalui rapat pembahasan , atau hanya koreksi
dengan analisa hukum dan teknik penyusunan
peraturan perundangundangan atau legal drafter
dan para pejabat struktural yang terkait di Biro
Hukum dan Organisasi.
2
Jumlah kasuskasus hukum
bidang kesehatan
yang tertangani
PENGERTIAN :
Jumlah kasus hukum adalah jumlah kasus dan
permasalahan hukum bidkes yang sedang dalam
proses penanganan .
Yang tertangani adalah proses penanganan kasus
atau kasus selesai.
Ipenyelesaian
Kasus
dalam
proses
adalah
prosentase
kasus baik yang baru maupun lama
Definisi Operasional
Jumlah kasus hukum bidang kesehatan yang
Itertangani
adalah Jumlah kasus dan permasalahan
hukum di bidang kesehatan yang dalam proses
penanganan/penyelesaian baik kasus yang lama
maupun baru.
3
Jumlah organisasi
dan tatalaksana
serta klasifikasi
yang ditetapkan di
lingkunganKement
erian Kesehatan
termasuk UPT
PENGERTlAN:
Jumlah organisasi yg ditetapkan adalah jumlah
pelembagaan/penataan organisasi di lingkungan
Kemenkes yang diusulkan ke KemenPAN & RB.
Jumlah tatalaksana yg ditetapkan adalah jumlah
produk ketatalaksanaan berupa peta jabatan dan
informasi jabatan, korelasi jabatan/tata hubungan
9
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
ュセhun@
NO
INDIKATOR
2014
PENGERTIAN :
kerja, sistem dan prosedur yang ditetapkan.
Jumlah Klasifikasi yg ditetapkan adalah jumlah
penetapan/peningkatan menjadi RS Kelas A/PMA
yang telah ditetapkan.
Definisi Operasional
Jumlah organisasi dan tatalaksana serta klasifikasi
yang ditetapkan di lingkungan Kemenkes adalah
jumlah pelembagaan/penataan organisasi yang
diusulkan ke KemenPAN & RB serta tatalaksana
dan klasifikasi yang telah diusulkan untuk
ditetapkan .
c.
KEBIJAKAN DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2014
1) Kebijakan
Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Biro Hukum dan
Organisasi untuk mencapai tujuan. Kebijakan Biro Hukum dan
Organisasi tahun 2014:
a. Mempersiapkan produk hukum bidang kesehatan dalam berbagai
tingkat perundangundangan sebagai landasan hukum untuk
mendukung program kegiatan pembangunan kesehatan baik berupa
Undangundang,
Peraturan
Pemerintah,
Keputusan
Presiden
maupun Peraturan/Keputusan Menteri Kesehatan;
b. Memberikan bantuan hukum dan telaahan terhadap berbagai
masalah hukum di lingkungan Kementerian Kesehatan antara lain
menyangkut masalah kepegawaian, perijinan dan penyelesaian
status hukum tanah/sertifikat tanah dan pengadaan barang/jasa;
c. Meningkatkan penyediaan informasi hukum bidang kesehatan
melalui Jaringan Dokumentasi Hukum dan Publikasi peraturan
10
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
perundangundangan bidang kesehatan baik melalui media cetak
seperti jurnal dan melalui website hukor.depkes.go .id ;
d. Menciptakan sistim informasi pendayagunaan aparatur negara
dengan melakukan penyusunan peraturan di bidang jabatan
fungsional, uraian jabatan, dan korelasi/tata hubungan kerja di
lingkungan Kementerian Kesehatan serta menyusun pedoman
penatalaksanaan pelayanan publik di lingkungan Kementerian
Kesehatan ;
e. Dalam menunjang suksesnya otonomi daerah diperlukan koordinasi
dan kerjasama antara instansi baik di lingkungan Kementerian
Kesehatan maupun antara instansi terkait dengan melakukan
kegiatan fasilitasi kewenangan Pemda Prov/Kab/kota, fasilitasi
pelaksanaan SPM Bidang Kesehatan di Kab/Kota, serta advokasi
pengorganisasian kesehatan di daerah .
f.
Meningkatkan good governance melalui penyusunan Juklak Evaluasi
Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan menyusun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro, Setjen dan Kementerian
Kesehatan serta mengembangkan organisasi dan tatalaksana
dengan menyempurnakan struktur organisasi Kementerian.
2)
Kegiatan Prioritas
Dalam pencapaian tujuan dan sasaran Biro Hukum dan Organisasi
yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja tahun 2014 Biro
Hukum dan Organisasi
melaksanakan
Program dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya. Dalam rangka
memberikan dukungan tersebut maka sesuai tugas dan fungsinya,
program proiritas pada tahun 2014 adalah membuat regulasi sesuai
prolegkes dan penyiapan regulasi Jaminan Kesehatan Nasional
11
LAPORAN aセuntbils@
KINERJA
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
(JKN) serta penataan organisasi. Adapun output kegiatan dalam
kaitan anggaran di lingkungan Biro Hukum dan Organisasi adalah
sebagai berikut :
Uraian Kegiatan
Perumusan Peraturan Perundang-undangan dan Pembinaan
Organisasi Tatalaksana
1.
Pembinaan dan Pembentukan Peraturan Perundangundangan
2.
Kajian Hukum Bidang Kesehatan
3.
Bahan Materi PerUU Bidang Kesehatan dari Pusat dan Provinsi
4.
Kasuskasus hukum yang tertangani
5 .
Advokasi Hukum Bidang Kesehatan
6.
Kajian Organisasi dan Tatalaksana
7.
Dokumen Postur Birokrasi 2025
8.
Sistem Informasi Pendayagunaan Aparatur Negara : Tatalaksana ,
Akuntabilitas Kinerja dan Pelayanan Publik dan Fasilitasi Sistem
dan Prosedur Desentralisasi
12
9.
Pembinaan Hukum dan Organisasi
10.
Layanan Perkantoran
11 .
Multimedia
12.
Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
13.
Laporan Kegiatan dan Pembinaan
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran
kinerja
merupakan
salah
satu
komponen
dalam
penyelenggaraan SAKIP. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
menyatakan bahwa setiap entitas Akuntabilitas Kinerja harus melakukan
pengukuran kinerja yang dilakukan dengan menggunakan Indikator Kinerja
yang telah
ditetapkan dalam lembar/dokumen
Perjanjian
Kinerja.
Pengukuran kinerja tersebut dilakukan dengan cara membandingkan
realisasi kinerja dengan sasaran (target) kinerja yang dicantumkan dalam
lembar/dokumen Perjanjian Kinerja dalam rangka pelaksanaan anggaran
tahun berjalan atau membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun
berjalan dengan sasaran (target) kinerja 5 (lima) tahunan yang
direncanakan dalam Rencana Strategis yang telah ditetapkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Biro Hukum dan Organisasi tahun 2014
disusun dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana capaian
(target) setiap indikator pada tahun 2014 dan selama rentang waktu tahun
pelaksanaan Rencana Strategis 20102014. Berdasarkan pengukuran
kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masingmasing indikator,
sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di
mas a yang akan datang agar setiap program! kegiatan yang direncanakan
dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna .
Manfaat pengukuran kinerja antara lain adalah untuk memberikan
gambaran kepada pihakpihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan
misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam dokumen Renstra dan Penetapan Kinerja.
13
LAPORAN AKUNTABILlliAS
kinerjセ@
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
tセun@
2014
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Biro Hukum
dan Organisasi dalam rumusan yang lebih spesifik dan, terukur dalam kurun
waktu 1 (satu) tahun. Pengukuran pencapaian sasaran adalah dengan
menggunakan indikatorindikator Biro Hukum dan Organisasi yang telah
ditetapkan .
Sasaran Biro Hukum dan Organisasi adalah:
MENINGKATNYA PRODUK-PRODUK HUKUM YANG AKAN
MENDUKUNGPENYELENGGARAANPEMBANGUNAN
Sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja Biro Hukum dan Organisasi
dan Renstra Kementerian Kesehatan, terdapat 3 (tiga) indikator kinerja
output yaitu :
1. Jumlah produk hukum bidang kesehatan yang diselesaikan
a. RUU, RPP, R. Per/Keppres
b. Per/Kepmenkes.
2. Jumlah kasuskasus hukum bidang kesehatan yang tertangani.
3. Jumlah organisasi dan tatalaksana yang tertata di lingkungan
Kementerian Kesehatan termasuk UPT .
Selain penyusunan rancangan peraturan perundangundangan bidang
kesehatan, bantuan pelayanan hukum, juga dihasilkan (output) produk
organisasi dan tatalaksana yang substansinya bersifat memberi tata aturan
terhadap berlangsungnya suatu pekerjaan.
Besaran target dan realisasi masingmasing indikator pada awal dan akhir
tahun Renstra sebagaimana tertera pada tabel berikut ini:
14
LAPORAN AKUNTABIl!ITAS KINER.JJA
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
ゥtセhun@
2014
label 3.
Target dan Realisasi Biro Hukum dan Organisasi
Sasaran
Indikator Kinerja
Meningkatnya
a. Jumlah produk hukum
produkproduk
bidang kesehatan yang
hukum yang akan
diselesaikan
mendukung
1. RUU, RPP, Rancangan
penyelenggaraan
Peraturan/Keputusan
pembangunan
Presiden
bidang kesehatan
Target
Realisasi
2014
2014
9
11
RUU
3
-
RPP
5
-
RlKeppres
3
2. Peraturan/Keputusan
Menteri
45
166
-
Permenkes
84
-
Kepmenkes
82
b. Jumlah kasuskasus hukum
bidang kesehatan yang
55
86
10
24
tertangani
Meningkatnya
c. Jumlah organisasi dan
produkproduk
tatalaksana yang tertata di
hukum yang akan
lingkungan Kementerian
mendukung
Kesehatan termasuk UPT
penyelenggaraan
pembangunan
bidang kesehatan.
15
TAHUN 2014
B. ANALISIS AKUNT ABILITAS KINERJA
Sasaran program merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh
Biro Hukum dan Organisasi yang diukur dengan menggunakan indikator
yang telah ditetapkan.
Sasaran program Biro Hukum dan Organisasi terdiri dari 3 (tiga) indikator.
Adapun capaian dari masingmasing sasaran program tersebut adalah
sebagai berikut :
1. INDIKATOR PERTAMA
"Jumlah produk hukum bidang kesehatan yang diselesaikan"
Jumlah produk hukum bidang kesehatan yang diselesaikan adalah
jumlah produk perundangundangan bidang kesehatan yang diajukan ke
Biro Hukum (dalam bentuk draft awal) untuk diproses lebih lanjut sesuai
TUPOKSI. Indikator ini terdiri dari :
(1) RUU, RPP, Rancangan Peraturan/Keputusan Presiden , dan
(2) Peraturan/Keputusan IVienteri Kesehatan .
Untuk mencapai indikator pertama tersebut dilakukan kegiatankegiatan
antara lain sebagai berikut:
1. Penyusunan Rancangan Undang Undang (RUU), Rancangan
Peraturan
Pemerintah
Presiden/Keputusan
(RPP)
Presiden
dan
Rancangan
(R.PerPres/Keppres)
Peraturan
Bidang
Kesehatan.
2. Penyusunan Keputusan/Peraturan Menteri Kesehatan.
3. Sosialisasi peraturan perundangundangan bidang kesehatan .
4. Pembinaan Hukum, yang terdiri dari :
a. Penerbitan Jurnal Ilmiah Kesehatan.
b. Penerbitan Himpunan Peraturan Bidang Kesehatan.
16
BIRO HOKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
c. Dokumentasi peraturan bidang kesehatan .
d. Sistem Jaringan Dokumentasi Informasi (SJDI).
e. Penerbitan Katalog.
a) Penyusunan Rancangan Undang Undang (RUU), Rancangan
Peraturan
Pemerintah
(RPP)
dan
Rancangan
Peraturan
PresidenlKeppres (R.PerpresIKeppres).
Sasaran Kegiatan :
Tersusunnya RUU , RPP , RPerpres/RKeppres bidang kesehatan
yang termasuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas).
Kondisi yang dicapai :
Dalam penyusunan RUU , RPP dan RPerpres/Kepprestahun 2014
ditargetkan sebanyak 9 buah, dan dapat terealisasi sebanyak 11
buah yaitu Undangundang (UU) 3 buah, Peraturan Pemerintah (PP)
5 buah, dan Peraturan Presiden (Perpres) sebanyak 3 buah, dengan
demikian capaian kinerjanya adalah sebesar 122,2% . Berdasarkan
data capaian dari tahun ke tahun menunjukkan pencapaian indikator
ini selalu melampaui target, hal ini sebagaimana ditampilkan pada
grafik berikut:
Grafik 1
Perbandingan Target dan Pencapaian Indikator Jumlah Produk
Hukum Bidang Kesehatan yang diselesaikan : RUU, RPP,
Perpres/KeppresTahun 2010 2014
15
10
5
ro Target
o
2010
2011
2012
2013
2014
1
• Realisasi
17
LAPORAN AKUNTABILITAS
kiner
セ セ@
BIRO t;iUKUM DAN ORGANISASI
Dari grafik tersebut diketahui bahwa sepanjang tahun 2010 sampai
dengan 2014, capaian kinerja tertinggi diperoleh pada tahun 2013
yaitu sebanyak 15 buah dari target 9 buah. Hal ini karena adanya
prioritas
penyelesaian
penyusunan
ketentuan
peraturan
perundangundangan terkait Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
yang mulai dilaksanakan pada 1 Januari 2014.
Pada tahun 2014 pencapaian indikator ini sebesar 11 dari 9 RUU,
RPP, Perpres/Keppres yang ditargetkan atau persentase capaian
sebesar 122,2%.
Terdapat hal yang bisa dijadikan pembelajaran terkait peningkatan
pencapaian kinerja indikator ini yaitu bahwa pencapaian kinerja
indikator sangat dipengaruhi oleh prioritas/program nasional.
Permasalahan:
Dari tahun ke tahun pembahasan penyusunan peraturan
perundangan
ini
menghadapi
masalah
yang
sama yaitu
melibatkan sejumlah kementerian terkait. Kehadiran perwakilan
dari kementerian tersebut secara lengkap masih sangat sulit
diharapkan,
sehingga
pembahasan
secara
komprehensif
terkendala karena terdapat beberapa materi yang
harus
mendapatkan klarifikasi dan persetujuan bersama.
Penyusunan peraturan perundangundangan umumnya didahului
dengan penyusunan naskah akademik dan rancangan peraturan
awal yang membutuhkan pemahaman substantif.
Disamping itu dalam penyusunan Peraturan Pemerintah dan
Peraturan
Presiden/Keputusan
Presiden
juga
memerlukan
koordinasi yang kuat antar stakeholder terkait untuk dapat
menyelesaikan pekerjaan yang banyak dalam waktu yang terbatas
(1 tahun).
18
LAPORAN AKUNTABll!liTAS
kinerYセ@
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
T,AHUN 2014
Usul Pemecahan masalah:
1. Melakukan koordinasi secara intensif dengan pihak terkait
melalui media telepon .
2. Meminta masukan secara tertulis melalui surat elektronik atau
fax.
3. Perlunya pemahaman yang sama dalam penyusunan naskah
akademik dan rancangan awal peraturan.
b) Penyusunan
PeraturanlKeputusan
Menteri
Kesehatan
(PerIKepmenkes).
Sasaran Kegiatan :
Tersusunnya Peraturan dan Keputusan Menteri Kesehatan.
Kondisi yang dicapai :
Penyusunan Per/Kepmenkes oleh Biro Hukum dan Organisasi
adalah
penyusunan
eselon
I/satker
menindaklanjuti
di
dibahas/diharmonisasi
lingkungan
menjadi
draft awal
dari
Kemenkes
Per/Kepmenkes.
unit
untuk
Proses
penyelesaian Per/Kepmenkes tersebut dapat melalui rapat
pembahasan, atau hanya koreksi dengan analisa hukum dan
teknik penyusunan peraturan perundangundangan oleh legal
drafter dan para pejabat struktural yang terkait di Biro Hukum dan
Organisasi.
Selama lima tahun terakhir penyusunan Per/Kepmenkes di Biro
Hukum dan Organisasi mengalami perkembangan capaian kinerja
yang fluktuatif, yaitu :
Tahun
2010,
penyusunan
Per/Kepmenkes
ditargetkan
sebanyak 30 Per/Kepmenkesdengan realisasi sebanyak 131
Per/Kepmenkes.
19
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
irAHUN 2014
Tahun 2011, target ditetapkan 35 Per/Kepmenkes dan
terealisasi sebanyak 144 Per/Kepmenkes.
Tahun 2012 target ditetapkan 35 dan terealisasi 123
Kep/permenkes.
Tahun 2013 target ditetapkan 45 dan terealisasi 142 (76
Permenkes dan 66 Kepmenkes).
Penyusunan
Permenkes/Kepmenkes
pada
tahun
2014
ditargetkan sebanyak 45 (empat puluh lima) dan telah
terealisasi sebanyak 166 buah yang terdiri atas 84 Permenkes
dan 82 Kepmenkes.
Selain produk Permenkes/Kepmenkes tersebut diatas, juga
dihasilkan :
9 buah Keputusan Sekretaris Jenderal;
3 buah Peraturan Bersama antara Menteri Kesehatan dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN);
1 Peraturan Bersama Ketua MA, Menteri Hukum dan HAIVI,
Menkes, Menteri Sosial, Jaksa Agung, Kepala Kepolisian
Negara RI;
1 Peraturan Bersama Menkes dan Mendikbud,
1 Peraturan Bersama Menkes dan Mendagri dan Menpan
dan RB;
1 Keputusan Bersama antara Menkes dan Oeputi
Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik Sosial &
Keamanan BPKP,
1 buah Keputusan Bersama Menkes & Menparekraf,
12 buah Surat Edaran dan 1 Keputusan Hukor.
20
BIRe HtiKUM DAN ORGANISASI
Qゥセhun@
Perbandingan
2014
target
dan
realisasi
Penyusunan
Permenkes/Kepmenkes selama tahun 2010 s.d 2014 bisa dilihat
pada grafik dibawah ini :
Grafik 2
Penyusunan Peraturan/Keputusan Menteri
Kesehatan (Permenkes/Kepmenkes) tahun 2010 2014
180
160
140
120
100
80
60
40
20
o
2010
2011
2012
2013
2014
, • Realisasi
Permasalahan:
Setelah dilakukan penelaahan , diketahui bahwa rancangan produk
hukum yang disampaikan oleh unit eselon IIsatker di lingkungan
Kemenkes pada Biro Hukum dan Organisasi masih memerlukan
waktu yang lama dalam pembahasannya karena rancangan yang
dikirimkan tersebut belum jelas baik konteks maupun kontennya
yang sebetulnya pembahasan di Biro Hukum dan Organisasi
dalam kaitan fungsi koordinasi hanya tinggal mensinkronkan dan
mengharmonisasikan.
21
l!APORAN AKUNTABILITAS KINER.!JA
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
Usul pemecahan masalah:
a) Meningkatkan koordinasi dan pendampingan kepada unit eselon
IIsatker terkait dalam hal kejelasan dan keselarasan penyusunan
rancangan produk hukum.
b) Mengoptimalkan sosialisasi pedoman penyusunan rancangan
prod uk hukum.
Secara umum, ratarata capaian dari Indikator Kinerja Utama mencapai di atas target.
Dari target 9 RUU/RPP/R.Pepres dan 45 Kep/Permenkes dapat diselesaikan sebanyak
11 RUUlRPP/R. Per/Keppres dan 166 Per/Kepmen kes (grafik 2)
Grafik 3 :
Perbandingan target dan realisasi dari indikator pertama tahun 2014
OTarget
200
• Realisasl
150
100
50
0 - ---=RUU, RPP, Rperpres
PeriKepmen
Dalam rangka mencapai indikator kesatu tersebut, beberapa
kegiatan telah dilakukan antara lain:
1. Sosialisasi
Peraturan
Perundangundangan
Bidang
Kesehatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah tersosialisasikannya produk
peraturan
perundangundangan
bidang
kesehatan
bagi
aparatur, pemangku kepentingan/stake holder dan mayarakat
terhadap semua kebijakan yang telah diterbitkan oleh
Kementerian Kesehatan.
22
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
Pada tahun 2014 telah dilakukan 1 kali kegiatan sosialisasi
dengan
mengundang
seluruh
perwakilan
Dinas
Kesehatan/stake holder terkait dari Regional Timur, Barat dan
Tengah yang dilaksanakan di Tangerang, Jawa Barat. Target
dari kegiatan ini pada tahun 2014 adalah 1 kali kegiatan dan
telah diselenggarakan sebanyak 1 kali kegiatan atau capaian
100%.
2. Pembinaan Hukum
a. Penerbitan Jurnal IImiah Kesehatan
Penerbitan
jurnal
ilmiah
kesehatan
bertujuan
untuk
memfasilitasi atau menampung ideide pemikiran kritis dan
konstruktif
berkaitan
dengan
hukum
bidang
kesehatan.Tulisantulisan yang terdapat dalam Jurnal IImiah
Kesehatan berasal dari artikel hukum para penulisnya yaitu
Tim Pakar, Pejabat dan bukan merupakan representasi dari
pendapat redaksi Biro Hukum dan Organisasi. Penerbitan
jurnal ini dilakukan 1 kali dalam setahun.
Target dari kegiatan ini adalah 1 dokumen dan pada tahun
2014 telah terealisasi sebanyak 1 dokumen jurnal ilmiah
kesehatan atau tingkat capaian 100%.
Kendala yang selama ini dihadapi adalah pengumpulan
artikel yang mendekati batas waktu penerbitan sehingga
memerlukan
koordinasi
tim
jurnal
serta
sosialisasi
penerimaan artikel untuk jurnal dilakukan lebih awal.
b. Penerbitan Himpunan Peraturan Bidang Kesehatan
Penerbitan himpunan peraturan bidang kesehatan bertujuan
untuk menghimpun semua prod uk hukum bidang kesehatan
yang dihasilkan oleh Kementerian Kesehatan selama 1
tahun.
23
iA@ セpPran@
AKUNTABILITAS
kinerjセ@
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
c. Dokumentasi Peraturan Bidang Kesehatan
Kegiatan dokumentasi peraturan bidang kesehatan bertujuan
untuk mendokumentasikan semua produk hukum bidang
kesehatan dalam bentuk digital dan non digital. Dokumentasi
digital adalah penyimpanan produk peraturan bidang
kesehatan dalam bentuk soft copy/scan file dan selanjutnya
dimuat
dalam
website
www.hukor.depkes.go.id
atau
dikumpulkan dalam bentuk CD, sedangkan dokumentasi
nondigital adalah penyimpanan secara fisik produk hukum
peraturan
bidang
kesehatan
oleh
bag ian
Peraturan
perundangundangan.
d. Sistem Jaringan Dokumentasi Informasi (SJDI)
Tujuan kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan SJDI
hukum secara nasional dan peningkatan kemampuan
penyelenggaraan SJDI hukum bidang kesehatan oleh
instansi kesehatan daerah .Kegiatan ini pelaksanaannya
sangat tergantung dari Kementerian Hukum dan HAM selaku
pembina dari SJDI di Indonesia.
e. Penerbitan katalog
Penerbitan katalog adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mendukung pendokumentasian semua produk peraturan
perundangundangan
bidang
dihasilkan
mempermudah
sehingga
kesehatan
yang
administrasi
telah
dan
pencarian.
Kegiatan pendukung dalam penyelesaian peraturan perundangundangan
telah terealisasi secara keseluruhan dari yang direncanakan . Hal ini
disebabkan ada kegiatan yang belum dilaksanakan karena terkait dengan
instansi lain di luar Kementerian Kesehatan dan keterbatasan waktu dalam
pelaksanaannya.
24
LAPORAN AKlJNTABILITAS
kinerセa@
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
ャゥaセAjn@
2014
2. INDIKATOR KEDUA
Jumlah kasus-kasus hukum bidang kesehatan yang tertangani
Jumlah kasuskasus hukum bidang kesehatan tertangani adalahjumlah
kasus dan permasalahan hukum di bidang kesehatan yang dalam
proses penanganan/penyelesaian baik kasus yang lama maupun baru.
Berdasarkan DO tersebut diatas, maka indikator ini diukur dengan cara
menghitung jumlah kasus dan permasalahan hukum di bidang
kesehatan yang proses penanganan/penyelesaiannya telah dapat
ditangani dan diselesaikan oleh Biro Hukum dan Organisasi.
Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan kegiatankegiatan antara
lain :
1) Penanganan dan Penyelesaian kasus hukum di Pengadilan Negeri
dan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), maupun pendampingan
hukum dalam status sebagai saksi dan/atau saksi ahli dihadapan
penegak hukum.
2) Penanganan dan penyelesaian atas gugatan (permohonan uji
materiil, baik di Mahkamah Konstitusi maupun di Mahkamah Agung).
Kondisi yang dicapai :
Penanganan perkara perdata, tata usaha negara, dan uji materiil yang
ditangani Biro Hukum dan Organisasi sampai dengan Desember 2014
sebanyak 86 perkara dari 55 perkara yang ditargetkan yaitu sebagai
berikut :
a. Perkara Perdata sebanyak 23 Perkara
b. Perkara Tata Usaha Negara sebanyak 5 Perkara
c. Permohonan Uji Materiil di Mahkamah Konstitusi sebanyak 7 Perkara
25
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
Qゥセエun@
2014
d. Permohonan Uji
I
n
1
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
KEMENTERIAN KESEHATAN
TAHUN 2015
d
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
614
Ind
L
Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat
j・ョ、セQ@
Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum dan
Organisasi Tahun 2014. - Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI. 2015
ISBN 978-602-235-822-0
1. Judul
I. HEALTH PLANNING
II. HEALTH ORGANIZATION AND ADMINISTRATION
III. HEALTH POLICY
IV. BUDGETS
KATA PENGANTAR
KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karen a atas
izin dan karunia-Nya Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK)
Biro Hukum dan Organisasi tahun 2014 dapat diselesaikan.
Laporan
ini
merupakan
media
pertanggungjawaban
pelaksanaan tug as pokok dan fungsi
Biro Hukum dan
Organisasi, berisi informasi tentang pencapaian target
indikator kinerja Biro Hukum dan Organisasi pada Tahun 2014, serta gambaran
capaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi selama kurun waktu pelaksanaan Rencana
Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014.
Biro Hukum dan Organisasi telah berupaya keras dalam mencapai sasaran
sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan, namun demikian masih
terdapat kendala dalam pencapaian sasaran kegiatan 'meningkatnya produkproduk hukum yang akan mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang
kesehatan .
Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang hasil kinerja
Biro Hukum dan Organisasi kepada Sekretaris Jenderal dan para pemangku
kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung.
Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi. Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum
dan Organisasi ini dapat menjadi bahan evaluasi guna peningkatan kualitas
kinerja Biro Hukum dan Organisasi dalam mendukung pelaksanaan program
dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya.
Jakarta,
a.
|
セ@
-セ ェ@
'_
30 Januari 2015
セイッサAオォュ@
dan Organisasi
I
セM
•
....- .w:
pM エ .....-...-.
Mセ@ . .
BatlicJ:(
/ ..
, "
セ
---""*", ...... - ' ." .'.'
. . '.... K
,エLBセ
セ@
N@ BNセᄋ@
Mᄋ@
H, M.Kes
J'AHUN 2014
DAFTAR 151
Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................................................................
DAFTAR 151 .................................................................................................................................. iii
IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................................................ v
BAB I
A.
B.
C.
D.
PENDAHULUAN ............................................................................................................
LATAR BELAKANG ..........................................,........ ....................... .... .................................
MAKSUD DAN TUJUAN ....... ......................................................................................... ....
TUGAS POKOK DAN FUNGSI ......................... .......... ......................................................
SISTIMATIKA..... ..................... .................................... ................. .... .............. .... ............... .....
1
2
2
4
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................................................ 5
A. VISI DAN MISI ..... ........................... ... ... ............................................... ......... ....... ........... ........ 5
1. VISI..................................................................................... ................................. .... .. ....... 5
2. MISI .......................................................... ........... ,........................ ......... ................ ........... 6
B. TUJUAN DAN SASARAN ...... ............................................. ............................. ................. ..... 6
1. Tujuan ........... ... ....................................................... .. ........... ............................................ 6
2. Sasaran ............. ............................................................................................................... 7
C. KEBIJAKAN DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2014 ..... ............................................. 10
1. Kebijakan .................................................................................................................. ... ... 10
2. Kegiatan Prioritas .... ...... .. .....................,........ ,............... ,....... ,......................................... 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...........................................................................................
A. PENGUKURAN KINERJA. .............................................,.................,.. ,.....,.... ,.. ,...................
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2010-2014 ................................ .............
1. INDIKATOR PERTAMA """""""""""'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' '''' ''' '''' '''''
a. Penyusunan Rancangan Undang Undang (RUU), Rancangan Peraturan
Pemerintah (RPP) dan Rancangan Pertauran Presiden(R PerPres) Bidang
Kesehatan ............................................ .. .......................................................... .......
b. Penyusunan Keputusan/Peraturan Menteri Kesehatan............ ................ ...... ....
1. Sosialisasi peraturan perundang-undangan ..................................................
2. Pembinaan Hukum .......................................................................................... .
2. INDIKATOR KEDUA ......................................................................................................
3. INDIKATOR KETIGA ... ............,..... ..................... ................................ .... .... .... ............. ..
INDIKATOR PENUNJANG.............. .. ................................ ......... ........................ ............
13
13
16
16
17
19
22
23
25
28
33
iii
I1APORAN AKClNTABILITAS KINERJA
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
C. SUMBER DAYA ................ ............ ............... ..... .................................................. ..................... 35
1. SUMBER DAYA MANUSIA ............ ....... .............................. ..................................... ... 35
2. SUMBER DAYA ANGGARAN ....... ........................ ... . .............................................. .. 37
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................... 40
LAMPIRAN
1. PENGLIKURAN KINERJA
2. PENETAPAN KINERJA BIRO HLIKUM DAN ORGANISASI
iv
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam
rangka
pencapaian
kinerja
sebagaimana
diamanahkan
dalam
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014,
maka Biro Hukum dan Organisasi telah melaksanakan berbagai jenis kegiatan
guna pencapaian target yang telah ditetapkan pada dokumen perencanaan
tersebut. Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum dan Organisasi Tahun
2014 ini menyajikan hasil -
hasil yang menggambarkan capaian kinerja
selama tahun 2014 serta hasil capaian kinerja dalam rangka implementasi
Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014.
Keberhasilan
serta
kegagalan disajikan pula sebagai bagian evaluasi dan masukan perencanaan
pada periode Renstra Kementerian Kesehatan mendatang .
Bagi Biro Hukum dan Organisasi , laporan akuntabilitas kinerja memiliki dua
fungsi
utama.
Pertama,
pertanggungjawaban
kinerja
merupakan
kepada
sarana
Sekretaris
untuk
menyampaikan
Jenderal , dan
seluruh
pemangku kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung .
Kedua , merupakan sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan
kinerja Biro Hukum dan Organisasi secara berkelanjutan . Adanya dua fungsi
utama ini memperjelas bahwa informasi yang tertuang dalam LAK 2014 Biro
Hukum dan Organisasi harus dapat memenuhi kebutuhan pengguna internal
dan eksternal.
Secara keseluruhan , hasil capaian kinerja tahun 2014 menunjukkan bahwa
Biro Hukum dan Organisasi mencapai sasaran kegiatan yang ditargetkan .
Realisasi pencapaian sasaran Biro Hukum dan Organisasi diukur dengan
menggunakan Indikator Kinerja yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
v
kiner
LAPORAN AKUNTABILITAS
セ セ@
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
Sasaran:
Meningkatnya produk-produk hukum yang akan mendukung
penyelenggaraan pembangunan bidang kesehatan
InclUcator k
No
i セ@
T
R
T
R
T
R
T
R
T
R
10
23
9
9
9
9
9
15
9
II
30
149
35
37
37
40
239
40
45
50
53
55
86
10
9
I0
27
I0
15
10
15
10
24
Jumlah produk hukum bidang
kesehatan yang diselesaikan
a. Rancangan Undang-Undang,
Rancangan
Peraturan
Pemerintah ,
Rancangan
Peraturan/Keputusan
Presiden .
- Permenkes
b. Per/Kepmen
- Kepmenkes
2
3
Jumlah kasus-kasus hukum
bidang kesehatan yang
tertangani
Jumlah organisasi dan
tatalaksana yang tertata di
Iingkungan Kementerian
Kesehatan termasuk UPT
50
94
84
76
32
45
35
45
82
66
91
Keterangan '
T: Target
R : Reaiisasi
Dalam rangka pencapaian sasaran strategis kegiatan , untuk tahun 2014 Biro
Hukum dan Organisasi didukung dengan sumber daya anggaran sebesar
Rp. 18.500 .000.000,-. Alokasi tersebut diyakini merupakan alokasi yang ideal
bagi Biro Hukum dan Organisasi, terbukti dari serapan anggaran yang
mencapai 74,08 %.
Komitmen yang kuat dari plmpJnan dan seluruh pegawai Biro Hukum dan
Organisasi untuk memfokuskan pemanfaatan sumber daya dan anggaran
kegiatan menjadi salah satu kunci utama penentu keberhasilan pencapaian
sasaran yang telah ditetapkan .
vi
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
Sesuai dengan anal isis atas capaian kinerja tahun 2014, dapat dirumuskan
beberapa langkah penting strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan
masukan atau sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan rencana
kinerja tahun 2015, yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan koordinasi yang lebih intensif baik dengan pihak di luar
Kementerian Kesehatan maupun dengan unit teknis lain di Kementerian
Kesehatan serta diantara bagian-bagian di lingkungan Biro Hukum dan
Organisasi
khususnya
dalam
hal
sinkronisasi
perencanaan
dan
pelaksanaan kegiatan .
2. Menata SOM (pegawai) sesuai kompetensi dan hasil Analisis Beban Kerja
di lingkungan Biro Hukum dan Organisasi untuk menunjang kegiatan yang
telah direncanakan .
3. Melaksanakan
peningkatan
kualitas
SOM
melalui
pengembangan
kapasitas yang sesuai .
4. Merancang bisnis proses untuk memperkuat perencanaan kinerja dan
menunjang amanah RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan periode
tahun 2015 - 2019.
vii
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAIitUN 2014
BABI
PENDAHULUAN
A. LAT AR BELAKANG
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) merupakan
sebuah
system
dengan
pendekatan
manajemen
berbasis
kinerja
(Performance-base Management) untuk penyediaan informasi kinerja
guna
pengelolaan
kinerja.
Dalam
rangka
memperoleh
gambaran
pencapaian kinerja pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna,
berhasilguna,
bersih
dan
bertanggungjawab,
serta
sebagai
wujud
pelaksanaan amanah Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah,
setiap
entitas
akuntabilitas kinerja wajib menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja
atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang
telah dialokasikan.
Penyusunan dan Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) merupakan kewajiban setiap satuan kerja dalam
mempertanggungjawabkan pencapaian penetapan sasaran strategis dan
indikator kinerja utama yang diperjanjikan dalam penetapan kinerja yang
ditandatangani pimpinan organisasi setiap awal tahun anggaran berjalan.
Kebijakan
dan
strategi
Kementerian
Kesehatan
diarahkan
untuk
terlaksananya berbagai upaya kesehatan yang reformatif dan akseleratif
terhadap upaya yang dianggap prioritas dan mempunyai daya ungkit
besar di dalam pencapaian hasil pembangunan kesehatan . Peningkatan
produk-produk hukum dan organisasi menjadi sasaran yang diamanahkan
pada Biro Hukum dan Organisasi.
Pada tahun 2014 sebagaimana
indikator utama Biro Hukum dan Organisasi maka penyusunan peraturan
perundang-undangan,
kesehatan,
penataan
penyelesaian
organisasi
dan
kasus-kasus
tatalaksana
hukum
serta
bidang
monitoring
1
QャセpGPran@
AKUNTABILITAS
kinerェセ@
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TrAhiUN 2014
pelaksanaan reformasi birokrasi menjadi fokus kegiatan di Biro Hukum
dan Organisasi.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum dan Organisasi tahun 2014
merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat
keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kinerja Tahun Anggaran
2014 yang harus dipertanggung jawabkan oleh Kepala Biro Hukum dan
Organisasi kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan serta
menyajikan pula informasi tentang capaian kinerja selama tahun Renstra
2010-2014.
c. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan
Permenkes
Nomor
1144/Menkes/PerNIII/20 10
tentang
Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kesehatan, sebagaimana telah
diubah dengan Permenkes No 35 tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Permenkes Nomor 1144/Menkes/PerNIII/2010 tentang Organisasi dan
Tatakerja
Kementerian
Kesehatan,
Biro
Hukum
dan
Organisasi
mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan
perundang-undangan ,
pelayanan
hukum,
serta
penyelenggaraan
organisasi dan tata laksana .
Dalam melaksanakan tugas dimaksud , maka diselenggarakan fungsi
sebagai berikut :
1. koordinasi
dan
penyusunan
rancangan
peraturan
perundang-
undangan;
2. koordinasi dan pemberian pertimbangan hukum dan bantuan hukum
serta penyusunan rumusan perjanjian;
3. pembinaan dan penataan kelembagaan;
4. penyusunan anal isis jabatan;
5. pembinaan ketatalaksanaan;
6. koordinasi dan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja;
2
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAhtllN 2014
7. koordinasi dan fasilitasi sistem dan prosedur desentralisasi bidang
kesehatan ;
8. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi; dan
9. pelaksanaan urusan tata usaha Biro.
Adapun susunan Organisasi Biro Hukum dan Organisasi sebagai berikut :
3
D. SISTIMATIKA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum dan Organisasi ini menjelaskan
pencapaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi selama tahun Renstra
2010 sampai dengan akhir tahun Renstra 2014 . Capaian kinerja terse but
menjelaskan posisi pencapaian terhadap target yang telah ditetapkan,
oleh karena itu pembandingan capaian kinerja setiap tahun dengan kinerja
tahun sebelumnya dapat menjadi sebagai to 10k ukur keberhasilan tahunan
organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja
memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah kinerja bagi perbaikan
kinerja di masa yang akan datang. Dengan kerangka fikir seperti itu,
sistimatika penyajian laporan akuntabilitas kinerja Biro Hukum dan
Organisasi sebagai berikut:
• Bab I (Pendahuluan), menjelaskan secara ringkas latar belakang,
maksud dan tujuan penulisan laporan , tugas pokok dan fungsi Biro
Hukum dan Organisasi, serta sistimatika penyajian laporan.
• Bab II (Perencanaan dan Perjanjian Kinerja), menjelaskan tentang
visi dan misi, tujuan dan sasaran kegiatan Biro Hukum dan
Organisasi serta Perencanaan dan Perjanjian Kinerja untuk
tahun 2014.
• Bab III (Akuntabilitas Kinerja) , menjelaskan tentang pengukuran
kinerja, capaian kinerja tahun 2010 2014, analisis akuntabilitas
kinerja dan realisasi anggaran serta sumberdaya manusia yang
digunakan dalam rangka pencapaian kinerja Biro Hukum dan
Organisasi selama Tahun 2010 2014 .
• Bab IV (Penutup), berisi kesimpulan atas laporan akuntabilitas kinerja
tahun 2014.
4
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
セahun@
2014
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan untuk
mencapai sasaran dan target indikator yang telah ditetapkan dalam sasaran
strategis. Pada tahun 2014 rencana kinerja Biro Hukum dan Organisasi telah
disusun dalam rangka mencapai target Indikator Kinerja Utama dalam
mencapai sasaran strategis organisasi.
Perjanjian Kinerja (PK) I Penetapan Kinerja (Tapja) adalah lembar/dokumen
yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada
pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan
yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah
kornitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi
amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang
serta sumber daya yang tersedia.
Visi, misi, sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi untuk mencapai target
kinerja tahun 2014 di lingkungan Biro Hukum dan Organisasi termuat dalam
Rencana Lima Tahunan Biro Hukum dan Organisasi dalam bentuk Rencana
Aksi Kegiatan (RAK).
Adapun penjabaran visi, misi, sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi
untuk mencapai target kinerja tahun 2014 di lingkungan Biro Hukum dan
Organisasi adalah sebagai berikut.
A. VISI DAN MISI
1. Visi
Visi merupakan suatu gambaran yang menantang tentang masa depan
berisikan citacita yang ingin diwujudkan oleh Biro Hukum dan
Organisasi. Adapun visi Biro Hukum dan Organisasi adalah : pelayanan
5
IlAPORAN AKUNT.ABILIif,AS KINERJA
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHllIN 2014
prima hukum di bidang kesehatan serta penataan organisasi dan
manajemen yang efisien dan efektif.
Visi tersebut mengandung pengertian yang mendalam dan menunjukkan
tekad kuat dari Biro Hukum dan Organisasi untuk selalu meningkatkan
kualitas dan kuantitas produk hukum serta menata organisasi untuk
mencapai visi Kementerian Kesehatan.
2. Misi
Misi merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh
instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan.
Untuk dapat mewujudkan visi Biro Hukum dan Organisasi tersebut,
ditetapkan 7 (tujuh) misi sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan penyusunan peraturan perundangundangan
bidang kesehatan ;
b. Memasyarakatkan dan menyebarluaskan produkproduk hukum
bidang kesehatan ;
c. Memberikan bantuan hukum terhadap berbagai masalah hukum
bidang kesehatan;
d. Mendokumentasikan berbagai peraturan perundangundangan;
e. Meningkatkan kualitas kemampuan dan keterampilan sumberdaya
manusia di bidang hukum, organisasi dan manajemen;
f. Melakukan penataan kelembagaan dan tatalaksana organisasi
Kesehatan;
g. Mempersiapkan juklak dan juknis.
B. TUJUAN DAN SASARAN
1. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi yang telah ditentukan
dan menggambarkan kondisi yang diinginkan pada akhir periode. Tujuan
6
iTAHLlN 2014
yang ingin dicapai oleh Biro Hukum dan Organisasi dalam periode
tahun 2010 2014 adalah:
a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk hukum di bidang
kesehatan agar penyelenggaraan pembangunan kesehatan dapat
berjalan dengan baik berdasarkan landasan hukum yang pasti .
b. Tertatanya organisasi dan tatalaksana di berbagai tingkat dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan sesuai dengan asas-asas umum
pemerintahan yang baik.
Penetapan tujuan ini dilandasi oleh fakta pembangunan bidang
kesehatan tidak bisa lepas dari penyusunan produk hukum sebagai
'payung ' yang akan melindungi setiap kebijakan yang dibuat agar bisa
berlaku dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu ,
perbaikan dan peningkatan kualitas dan kuantitas produk hukum mutlak
diperlukan agar pembangunan kesehatan berjalan sesuai dengan yang
dicitacitakan. Selain itu , pembangunan kesehatan tidak akan terwujud
jika manajemen organisasi yang bersangkungan tidak tertata dengan
baik . Oleh karena itu diperlukan penataan organisasi dan tatalaksana
yang terencana dan berkesinambungan agar pembangunan kesehatan
dapat berjalan optimal.
2. Sasaran
Sasaran, indikator kinerja dan target yang ditetapkan dalam dokumen
perjanjian / penetapan kinerja tahun 2014 adalah sebagaimana
disajikan dalam tabel berikut ini :
7
liAHUN 2014
Tabel1
Penetapan kinerja Biro Hukum dan Organisasi tahun 2014
Indikator Kinerja
Sasaran
Target
2014
1. Jumlah produk hukum bidang
Meningkatnya produkproduk hukum yang akan
kesehatan yang diselesaikan
mendukung
a. Rancangan Undang Undang,
penyelenggaraan
Rancangan Peraturan
pembangunan bidang
Pemerintah, Rancangan
kesehatan
Peraturan/Keputusan Presiden
b. Peraturan/Keputusan Menteri
Permenkes
Kepmenkes
2. Jumlah kasuskasus hukum bidang
kesehatan yang tertangani
3. Jumlah organisasi dan tatalaksana
yang tertata di lingkungan
Kementerian Kesehatan termasuk
UPT
9
45
55
10
Tabel2
Definisi Operasional Indikator Biro Hukum dan Organisasi
NO
1
INDIKATOR
Jumlah produk
hukum bidang
kesehatan yang
diselesaikan :
Jumlah produk hukum adalah jumlah produk
perundangundangan bidang kesehatan yang
diajukan ke Biro Hukum (dalam bentuk draft awal)
untuk diproses leblh lanjut sesuai TUPOKSI.
RUU Inisiatif
Pemerintah
Yang diselesaikan adalah penyusunan RUU inisiatif
pemerintah berupa draft awal dari unit teknis untuk
dibahas menjadi draft final dan dibahas pada Panitia
Antar
Kementerian
serta
harmonisasi
di
Kementerian Hukum dan HAM.
RUU Inisiatif OPR
8
PENGERTIAN :
I
Yang diselesaikan adalah penyusunan OIM RUU
inisiatif OPR berdasarkan masukan dari unit teknis
dan selanjutnya disampaikan ke OPR.
l! APORAN AKUNTABILITAS
kiner
セ セ@
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
INDIKATOR
-
RPP,
R. Per/Keppres
r-::-
Per/Kepmenkes
PENGERTIAN :
diselesaikan
adalah
penyusunan
Yang
RPP/R.Per/Keppres berupa draft awal dari unit
teknis untuk dibahas menjadi draft final dan dibahas
pada Panitia Antar Kementerian (PAK) serta
harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM.
Yang
diselesaikan
adalah
penyusunan
Per/Kepmenkes berupa draft awal dari unit teknis
untuk
dibahas/diharmonisasi
untuk
menjadi
Per/Kepmenkes.
Proses penyelesaian Per/Kepmenkes tersebut dapat
melalui rapat pembahasan , atau hanya koreksi
dengan analisa hukum dan teknik penyusunan
peraturan perundangundangan atau legal drafter
dan para pejabat struktural yang terkait di Biro
Hukum dan Organisasi.
2
Jumlah kasuskasus hukum
bidang kesehatan
yang tertangani
PENGERTIAN :
Jumlah kasus hukum adalah jumlah kasus dan
permasalahan hukum bidkes yang sedang dalam
proses penanganan .
Yang tertangani adalah proses penanganan kasus
atau kasus selesai.
Ipenyelesaian
Kasus
dalam
proses
adalah
prosentase
kasus baik yang baru maupun lama
Definisi Operasional
Jumlah kasus hukum bidang kesehatan yang
Itertangani
adalah Jumlah kasus dan permasalahan
hukum di bidang kesehatan yang dalam proses
penanganan/penyelesaian baik kasus yang lama
maupun baru.
3
Jumlah organisasi
dan tatalaksana
serta klasifikasi
yang ditetapkan di
lingkunganKement
erian Kesehatan
termasuk UPT
PENGERTlAN:
Jumlah organisasi yg ditetapkan adalah jumlah
pelembagaan/penataan organisasi di lingkungan
Kemenkes yang diusulkan ke KemenPAN & RB.
Jumlah tatalaksana yg ditetapkan adalah jumlah
produk ketatalaksanaan berupa peta jabatan dan
informasi jabatan, korelasi jabatan/tata hubungan
9
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
ュセhun@
NO
INDIKATOR
2014
PENGERTIAN :
kerja, sistem dan prosedur yang ditetapkan.
Jumlah Klasifikasi yg ditetapkan adalah jumlah
penetapan/peningkatan menjadi RS Kelas A/PMA
yang telah ditetapkan.
Definisi Operasional
Jumlah organisasi dan tatalaksana serta klasifikasi
yang ditetapkan di lingkungan Kemenkes adalah
jumlah pelembagaan/penataan organisasi yang
diusulkan ke KemenPAN & RB serta tatalaksana
dan klasifikasi yang telah diusulkan untuk
ditetapkan .
c.
KEBIJAKAN DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2014
1) Kebijakan
Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Biro Hukum dan
Organisasi untuk mencapai tujuan. Kebijakan Biro Hukum dan
Organisasi tahun 2014:
a. Mempersiapkan produk hukum bidang kesehatan dalam berbagai
tingkat perundangundangan sebagai landasan hukum untuk
mendukung program kegiatan pembangunan kesehatan baik berupa
Undangundang,
Peraturan
Pemerintah,
Keputusan
Presiden
maupun Peraturan/Keputusan Menteri Kesehatan;
b. Memberikan bantuan hukum dan telaahan terhadap berbagai
masalah hukum di lingkungan Kementerian Kesehatan antara lain
menyangkut masalah kepegawaian, perijinan dan penyelesaian
status hukum tanah/sertifikat tanah dan pengadaan barang/jasa;
c. Meningkatkan penyediaan informasi hukum bidang kesehatan
melalui Jaringan Dokumentasi Hukum dan Publikasi peraturan
10
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
perundangundangan bidang kesehatan baik melalui media cetak
seperti jurnal dan melalui website hukor.depkes.go .id ;
d. Menciptakan sistim informasi pendayagunaan aparatur negara
dengan melakukan penyusunan peraturan di bidang jabatan
fungsional, uraian jabatan, dan korelasi/tata hubungan kerja di
lingkungan Kementerian Kesehatan serta menyusun pedoman
penatalaksanaan pelayanan publik di lingkungan Kementerian
Kesehatan ;
e. Dalam menunjang suksesnya otonomi daerah diperlukan koordinasi
dan kerjasama antara instansi baik di lingkungan Kementerian
Kesehatan maupun antara instansi terkait dengan melakukan
kegiatan fasilitasi kewenangan Pemda Prov/Kab/kota, fasilitasi
pelaksanaan SPM Bidang Kesehatan di Kab/Kota, serta advokasi
pengorganisasian kesehatan di daerah .
f.
Meningkatkan good governance melalui penyusunan Juklak Evaluasi
Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan menyusun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro, Setjen dan Kementerian
Kesehatan serta mengembangkan organisasi dan tatalaksana
dengan menyempurnakan struktur organisasi Kementerian.
2)
Kegiatan Prioritas
Dalam pencapaian tujuan dan sasaran Biro Hukum dan Organisasi
yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja tahun 2014 Biro
Hukum dan Organisasi
melaksanakan
Program dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya. Dalam rangka
memberikan dukungan tersebut maka sesuai tugas dan fungsinya,
program proiritas pada tahun 2014 adalah membuat regulasi sesuai
prolegkes dan penyiapan regulasi Jaminan Kesehatan Nasional
11
LAPORAN aセuntbils@
KINERJA
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
(JKN) serta penataan organisasi. Adapun output kegiatan dalam
kaitan anggaran di lingkungan Biro Hukum dan Organisasi adalah
sebagai berikut :
Uraian Kegiatan
Perumusan Peraturan Perundang-undangan dan Pembinaan
Organisasi Tatalaksana
1.
Pembinaan dan Pembentukan Peraturan Perundangundangan
2.
Kajian Hukum Bidang Kesehatan
3.
Bahan Materi PerUU Bidang Kesehatan dari Pusat dan Provinsi
4.
Kasuskasus hukum yang tertangani
5 .
Advokasi Hukum Bidang Kesehatan
6.
Kajian Organisasi dan Tatalaksana
7.
Dokumen Postur Birokrasi 2025
8.
Sistem Informasi Pendayagunaan Aparatur Negara : Tatalaksana ,
Akuntabilitas Kinerja dan Pelayanan Publik dan Fasilitasi Sistem
dan Prosedur Desentralisasi
12
9.
Pembinaan Hukum dan Organisasi
10.
Layanan Perkantoran
11 .
Multimedia
12.
Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
13.
Laporan Kegiatan dan Pembinaan
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran
kinerja
merupakan
salah
satu
komponen
dalam
penyelenggaraan SAKIP. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
menyatakan bahwa setiap entitas Akuntabilitas Kinerja harus melakukan
pengukuran kinerja yang dilakukan dengan menggunakan Indikator Kinerja
yang telah
ditetapkan dalam lembar/dokumen
Perjanjian
Kinerja.
Pengukuran kinerja tersebut dilakukan dengan cara membandingkan
realisasi kinerja dengan sasaran (target) kinerja yang dicantumkan dalam
lembar/dokumen Perjanjian Kinerja dalam rangka pelaksanaan anggaran
tahun berjalan atau membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun
berjalan dengan sasaran (target) kinerja 5 (lima) tahunan yang
direncanakan dalam Rencana Strategis yang telah ditetapkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Biro Hukum dan Organisasi tahun 2014
disusun dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana capaian
(target) setiap indikator pada tahun 2014 dan selama rentang waktu tahun
pelaksanaan Rencana Strategis 20102014. Berdasarkan pengukuran
kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masingmasing indikator,
sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di
mas a yang akan datang agar setiap program! kegiatan yang direncanakan
dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna .
Manfaat pengukuran kinerja antara lain adalah untuk memberikan
gambaran kepada pihakpihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan
misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam dokumen Renstra dan Penetapan Kinerja.
13
LAPORAN AKUNTABILlliAS
kinerjセ@
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
tセun@
2014
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Biro Hukum
dan Organisasi dalam rumusan yang lebih spesifik dan, terukur dalam kurun
waktu 1 (satu) tahun. Pengukuran pencapaian sasaran adalah dengan
menggunakan indikatorindikator Biro Hukum dan Organisasi yang telah
ditetapkan .
Sasaran Biro Hukum dan Organisasi adalah:
MENINGKATNYA PRODUK-PRODUK HUKUM YANG AKAN
MENDUKUNGPENYELENGGARAANPEMBANGUNAN
Sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja Biro Hukum dan Organisasi
dan Renstra Kementerian Kesehatan, terdapat 3 (tiga) indikator kinerja
output yaitu :
1. Jumlah produk hukum bidang kesehatan yang diselesaikan
a. RUU, RPP, R. Per/Keppres
b. Per/Kepmenkes.
2. Jumlah kasuskasus hukum bidang kesehatan yang tertangani.
3. Jumlah organisasi dan tatalaksana yang tertata di lingkungan
Kementerian Kesehatan termasuk UPT .
Selain penyusunan rancangan peraturan perundangundangan bidang
kesehatan, bantuan pelayanan hukum, juga dihasilkan (output) produk
organisasi dan tatalaksana yang substansinya bersifat memberi tata aturan
terhadap berlangsungnya suatu pekerjaan.
Besaran target dan realisasi masingmasing indikator pada awal dan akhir
tahun Renstra sebagaimana tertera pada tabel berikut ini:
14
LAPORAN AKUNTABIl!ITAS KINER.JJA
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
ゥtセhun@
2014
label 3.
Target dan Realisasi Biro Hukum dan Organisasi
Sasaran
Indikator Kinerja
Meningkatnya
a. Jumlah produk hukum
produkproduk
bidang kesehatan yang
hukum yang akan
diselesaikan
mendukung
1. RUU, RPP, Rancangan
penyelenggaraan
Peraturan/Keputusan
pembangunan
Presiden
bidang kesehatan
Target
Realisasi
2014
2014
9
11
RUU
3
-
RPP
5
-
RlKeppres
3
2. Peraturan/Keputusan
Menteri
45
166
-
Permenkes
84
-
Kepmenkes
82
b. Jumlah kasuskasus hukum
bidang kesehatan yang
55
86
10
24
tertangani
Meningkatnya
c. Jumlah organisasi dan
produkproduk
tatalaksana yang tertata di
hukum yang akan
lingkungan Kementerian
mendukung
Kesehatan termasuk UPT
penyelenggaraan
pembangunan
bidang kesehatan.
15
TAHUN 2014
B. ANALISIS AKUNT ABILITAS KINERJA
Sasaran program merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh
Biro Hukum dan Organisasi yang diukur dengan menggunakan indikator
yang telah ditetapkan.
Sasaran program Biro Hukum dan Organisasi terdiri dari 3 (tiga) indikator.
Adapun capaian dari masingmasing sasaran program tersebut adalah
sebagai berikut :
1. INDIKATOR PERTAMA
"Jumlah produk hukum bidang kesehatan yang diselesaikan"
Jumlah produk hukum bidang kesehatan yang diselesaikan adalah
jumlah produk perundangundangan bidang kesehatan yang diajukan ke
Biro Hukum (dalam bentuk draft awal) untuk diproses lebih lanjut sesuai
TUPOKSI. Indikator ini terdiri dari :
(1) RUU, RPP, Rancangan Peraturan/Keputusan Presiden , dan
(2) Peraturan/Keputusan IVienteri Kesehatan .
Untuk mencapai indikator pertama tersebut dilakukan kegiatankegiatan
antara lain sebagai berikut:
1. Penyusunan Rancangan Undang Undang (RUU), Rancangan
Peraturan
Pemerintah
Presiden/Keputusan
(RPP)
Presiden
dan
Rancangan
(R.PerPres/Keppres)
Peraturan
Bidang
Kesehatan.
2. Penyusunan Keputusan/Peraturan Menteri Kesehatan.
3. Sosialisasi peraturan perundangundangan bidang kesehatan .
4. Pembinaan Hukum, yang terdiri dari :
a. Penerbitan Jurnal Ilmiah Kesehatan.
b. Penerbitan Himpunan Peraturan Bidang Kesehatan.
16
BIRO HOKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
c. Dokumentasi peraturan bidang kesehatan .
d. Sistem Jaringan Dokumentasi Informasi (SJDI).
e. Penerbitan Katalog.
a) Penyusunan Rancangan Undang Undang (RUU), Rancangan
Peraturan
Pemerintah
(RPP)
dan
Rancangan
Peraturan
PresidenlKeppres (R.PerpresIKeppres).
Sasaran Kegiatan :
Tersusunnya RUU , RPP , RPerpres/RKeppres bidang kesehatan
yang termasuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas).
Kondisi yang dicapai :
Dalam penyusunan RUU , RPP dan RPerpres/Kepprestahun 2014
ditargetkan sebanyak 9 buah, dan dapat terealisasi sebanyak 11
buah yaitu Undangundang (UU) 3 buah, Peraturan Pemerintah (PP)
5 buah, dan Peraturan Presiden (Perpres) sebanyak 3 buah, dengan
demikian capaian kinerjanya adalah sebesar 122,2% . Berdasarkan
data capaian dari tahun ke tahun menunjukkan pencapaian indikator
ini selalu melampaui target, hal ini sebagaimana ditampilkan pada
grafik berikut:
Grafik 1
Perbandingan Target dan Pencapaian Indikator Jumlah Produk
Hukum Bidang Kesehatan yang diselesaikan : RUU, RPP,
Perpres/KeppresTahun 2010 2014
15
10
5
ro Target
o
2010
2011
2012
2013
2014
1
• Realisasi
17
LAPORAN AKUNTABILITAS
kiner
セ セ@
BIRO t;iUKUM DAN ORGANISASI
Dari grafik tersebut diketahui bahwa sepanjang tahun 2010 sampai
dengan 2014, capaian kinerja tertinggi diperoleh pada tahun 2013
yaitu sebanyak 15 buah dari target 9 buah. Hal ini karena adanya
prioritas
penyelesaian
penyusunan
ketentuan
peraturan
perundangundangan terkait Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
yang mulai dilaksanakan pada 1 Januari 2014.
Pada tahun 2014 pencapaian indikator ini sebesar 11 dari 9 RUU,
RPP, Perpres/Keppres yang ditargetkan atau persentase capaian
sebesar 122,2%.
Terdapat hal yang bisa dijadikan pembelajaran terkait peningkatan
pencapaian kinerja indikator ini yaitu bahwa pencapaian kinerja
indikator sangat dipengaruhi oleh prioritas/program nasional.
Permasalahan:
Dari tahun ke tahun pembahasan penyusunan peraturan
perundangan
ini
menghadapi
masalah
yang
sama yaitu
melibatkan sejumlah kementerian terkait. Kehadiran perwakilan
dari kementerian tersebut secara lengkap masih sangat sulit
diharapkan,
sehingga
pembahasan
secara
komprehensif
terkendala karena terdapat beberapa materi yang
harus
mendapatkan klarifikasi dan persetujuan bersama.
Penyusunan peraturan perundangundangan umumnya didahului
dengan penyusunan naskah akademik dan rancangan peraturan
awal yang membutuhkan pemahaman substantif.
Disamping itu dalam penyusunan Peraturan Pemerintah dan
Peraturan
Presiden/Keputusan
Presiden
juga
memerlukan
koordinasi yang kuat antar stakeholder terkait untuk dapat
menyelesaikan pekerjaan yang banyak dalam waktu yang terbatas
(1 tahun).
18
LAPORAN AKUNTABll!liTAS
kinerYセ@
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
T,AHUN 2014
Usul Pemecahan masalah:
1. Melakukan koordinasi secara intensif dengan pihak terkait
melalui media telepon .
2. Meminta masukan secara tertulis melalui surat elektronik atau
fax.
3. Perlunya pemahaman yang sama dalam penyusunan naskah
akademik dan rancangan awal peraturan.
b) Penyusunan
PeraturanlKeputusan
Menteri
Kesehatan
(PerIKepmenkes).
Sasaran Kegiatan :
Tersusunnya Peraturan dan Keputusan Menteri Kesehatan.
Kondisi yang dicapai :
Penyusunan Per/Kepmenkes oleh Biro Hukum dan Organisasi
adalah
penyusunan
eselon
I/satker
menindaklanjuti
di
dibahas/diharmonisasi
lingkungan
menjadi
draft awal
dari
Kemenkes
Per/Kepmenkes.
unit
untuk
Proses
penyelesaian Per/Kepmenkes tersebut dapat melalui rapat
pembahasan, atau hanya koreksi dengan analisa hukum dan
teknik penyusunan peraturan perundangundangan oleh legal
drafter dan para pejabat struktural yang terkait di Biro Hukum dan
Organisasi.
Selama lima tahun terakhir penyusunan Per/Kepmenkes di Biro
Hukum dan Organisasi mengalami perkembangan capaian kinerja
yang fluktuatif, yaitu :
Tahun
2010,
penyusunan
Per/Kepmenkes
ditargetkan
sebanyak 30 Per/Kepmenkesdengan realisasi sebanyak 131
Per/Kepmenkes.
19
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
irAHUN 2014
Tahun 2011, target ditetapkan 35 Per/Kepmenkes dan
terealisasi sebanyak 144 Per/Kepmenkes.
Tahun 2012 target ditetapkan 35 dan terealisasi 123
Kep/permenkes.
Tahun 2013 target ditetapkan 45 dan terealisasi 142 (76
Permenkes dan 66 Kepmenkes).
Penyusunan
Permenkes/Kepmenkes
pada
tahun
2014
ditargetkan sebanyak 45 (empat puluh lima) dan telah
terealisasi sebanyak 166 buah yang terdiri atas 84 Permenkes
dan 82 Kepmenkes.
Selain produk Permenkes/Kepmenkes tersebut diatas, juga
dihasilkan :
9 buah Keputusan Sekretaris Jenderal;
3 buah Peraturan Bersama antara Menteri Kesehatan dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN);
1 Peraturan Bersama Ketua MA, Menteri Hukum dan HAIVI,
Menkes, Menteri Sosial, Jaksa Agung, Kepala Kepolisian
Negara RI;
1 Peraturan Bersama Menkes dan Mendikbud,
1 Peraturan Bersama Menkes dan Mendagri dan Menpan
dan RB;
1 Keputusan Bersama antara Menkes dan Oeputi
Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik Sosial &
Keamanan BPKP,
1 buah Keputusan Bersama Menkes & Menparekraf,
12 buah Surat Edaran dan 1 Keputusan Hukor.
20
BIRe HtiKUM DAN ORGANISASI
Qゥセhun@
Perbandingan
2014
target
dan
realisasi
Penyusunan
Permenkes/Kepmenkes selama tahun 2010 s.d 2014 bisa dilihat
pada grafik dibawah ini :
Grafik 2
Penyusunan Peraturan/Keputusan Menteri
Kesehatan (Permenkes/Kepmenkes) tahun 2010 2014
180
160
140
120
100
80
60
40
20
o
2010
2011
2012
2013
2014
, • Realisasi
Permasalahan:
Setelah dilakukan penelaahan , diketahui bahwa rancangan produk
hukum yang disampaikan oleh unit eselon IIsatker di lingkungan
Kemenkes pada Biro Hukum dan Organisasi masih memerlukan
waktu yang lama dalam pembahasannya karena rancangan yang
dikirimkan tersebut belum jelas baik konteks maupun kontennya
yang sebetulnya pembahasan di Biro Hukum dan Organisasi
dalam kaitan fungsi koordinasi hanya tinggal mensinkronkan dan
mengharmonisasikan.
21
l!APORAN AKUNTABILITAS KINER.!JA
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
Usul pemecahan masalah:
a) Meningkatkan koordinasi dan pendampingan kepada unit eselon
IIsatker terkait dalam hal kejelasan dan keselarasan penyusunan
rancangan produk hukum.
b) Mengoptimalkan sosialisasi pedoman penyusunan rancangan
prod uk hukum.
Secara umum, ratarata capaian dari Indikator Kinerja Utama mencapai di atas target.
Dari target 9 RUU/RPP/R.Pepres dan 45 Kep/Permenkes dapat diselesaikan sebanyak
11 RUUlRPP/R. Per/Keppres dan 166 Per/Kepmen kes (grafik 2)
Grafik 3 :
Perbandingan target dan realisasi dari indikator pertama tahun 2014
OTarget
200
• Realisasl
150
100
50
0 - ---=RUU, RPP, Rperpres
PeriKepmen
Dalam rangka mencapai indikator kesatu tersebut, beberapa
kegiatan telah dilakukan antara lain:
1. Sosialisasi
Peraturan
Perundangundangan
Bidang
Kesehatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah tersosialisasikannya produk
peraturan
perundangundangan
bidang
kesehatan
bagi
aparatur, pemangku kepentingan/stake holder dan mayarakat
terhadap semua kebijakan yang telah diterbitkan oleh
Kementerian Kesehatan.
22
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
Pada tahun 2014 telah dilakukan 1 kali kegiatan sosialisasi
dengan
mengundang
seluruh
perwakilan
Dinas
Kesehatan/stake holder terkait dari Regional Timur, Barat dan
Tengah yang dilaksanakan di Tangerang, Jawa Barat. Target
dari kegiatan ini pada tahun 2014 adalah 1 kali kegiatan dan
telah diselenggarakan sebanyak 1 kali kegiatan atau capaian
100%.
2. Pembinaan Hukum
a. Penerbitan Jurnal IImiah Kesehatan
Penerbitan
jurnal
ilmiah
kesehatan
bertujuan
untuk
memfasilitasi atau menampung ideide pemikiran kritis dan
konstruktif
berkaitan
dengan
hukum
bidang
kesehatan.Tulisantulisan yang terdapat dalam Jurnal IImiah
Kesehatan berasal dari artikel hukum para penulisnya yaitu
Tim Pakar, Pejabat dan bukan merupakan representasi dari
pendapat redaksi Biro Hukum dan Organisasi. Penerbitan
jurnal ini dilakukan 1 kali dalam setahun.
Target dari kegiatan ini adalah 1 dokumen dan pada tahun
2014 telah terealisasi sebanyak 1 dokumen jurnal ilmiah
kesehatan atau tingkat capaian 100%.
Kendala yang selama ini dihadapi adalah pengumpulan
artikel yang mendekati batas waktu penerbitan sehingga
memerlukan
koordinasi
tim
jurnal
serta
sosialisasi
penerimaan artikel untuk jurnal dilakukan lebih awal.
b. Penerbitan Himpunan Peraturan Bidang Kesehatan
Penerbitan himpunan peraturan bidang kesehatan bertujuan
untuk menghimpun semua prod uk hukum bidang kesehatan
yang dihasilkan oleh Kementerian Kesehatan selama 1
tahun.
23
iA@ セpPran@
AKUNTABILITAS
kinerjセ@
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
c. Dokumentasi Peraturan Bidang Kesehatan
Kegiatan dokumentasi peraturan bidang kesehatan bertujuan
untuk mendokumentasikan semua produk hukum bidang
kesehatan dalam bentuk digital dan non digital. Dokumentasi
digital adalah penyimpanan produk peraturan bidang
kesehatan dalam bentuk soft copy/scan file dan selanjutnya
dimuat
dalam
website
www.hukor.depkes.go.id
atau
dikumpulkan dalam bentuk CD, sedangkan dokumentasi
nondigital adalah penyimpanan secara fisik produk hukum
peraturan
bidang
kesehatan
oleh
bag ian
Peraturan
perundangundangan.
d. Sistem Jaringan Dokumentasi Informasi (SJDI)
Tujuan kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan SJDI
hukum secara nasional dan peningkatan kemampuan
penyelenggaraan SJDI hukum bidang kesehatan oleh
instansi kesehatan daerah .Kegiatan ini pelaksanaannya
sangat tergantung dari Kementerian Hukum dan HAM selaku
pembina dari SJDI di Indonesia.
e. Penerbitan katalog
Penerbitan katalog adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mendukung pendokumentasian semua produk peraturan
perundangundangan
bidang
dihasilkan
mempermudah
sehingga
kesehatan
yang
administrasi
telah
dan
pencarian.
Kegiatan pendukung dalam penyelesaian peraturan perundangundangan
telah terealisasi secara keseluruhan dari yang direncanakan . Hal ini
disebabkan ada kegiatan yang belum dilaksanakan karena terkait dengan
instansi lain di luar Kementerian Kesehatan dan keterbatasan waktu dalam
pelaksanaannya.
24
LAPORAN AKlJNTABILITAS
kinerセa@
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
ャゥaセAjn@
2014
2. INDIKATOR KEDUA
Jumlah kasus-kasus hukum bidang kesehatan yang tertangani
Jumlah kasuskasus hukum bidang kesehatan tertangani adalahjumlah
kasus dan permasalahan hukum di bidang kesehatan yang dalam
proses penanganan/penyelesaian baik kasus yang lama maupun baru.
Berdasarkan DO tersebut diatas, maka indikator ini diukur dengan cara
menghitung jumlah kasus dan permasalahan hukum di bidang
kesehatan yang proses penanganan/penyelesaiannya telah dapat
ditangani dan diselesaikan oleh Biro Hukum dan Organisasi.
Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan kegiatankegiatan antara
lain :
1) Penanganan dan Penyelesaian kasus hukum di Pengadilan Negeri
dan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), maupun pendampingan
hukum dalam status sebagai saksi dan/atau saksi ahli dihadapan
penegak hukum.
2) Penanganan dan penyelesaian atas gugatan (permohonan uji
materiil, baik di Mahkamah Konstitusi maupun di Mahkamah Agung).
Kondisi yang dicapai :
Penanganan perkara perdata, tata usaha negara, dan uji materiil yang
ditangani Biro Hukum dan Organisasi sampai dengan Desember 2014
sebanyak 86 perkara dari 55 perkara yang ditargetkan yaitu sebagai
berikut :
a. Perkara Perdata sebanyak 23 Perkara
b. Perkara Tata Usaha Negara sebanyak 5 Perkara
c. Permohonan Uji Materiil di Mahkamah Konstitusi sebanyak 7 Perkara
25
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
Qゥセエun@
2014
d. Permohonan Uji