Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum & Organisasi Th 2014

614

I

n

1

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014

KEMENTERIAN KESEHATAN
TAHUN 2015

d

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI

614
Ind


L

Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat
j・ョ、セQ@

Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum dan
Organisasi Tahun 2014. - Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI. 2015
ISBN 978-602-235-822-0

1. Judul
I. HEALTH PLANNING
II. HEALTH ORGANIZATION AND ADMINISTRATION
III. HEALTH POLICY
IV. BUDGETS

KATA PENGANTAR
KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI


Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karen a atas
izin dan karunia-Nya Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK)
Biro Hukum dan Organisasi tahun 2014 dapat diselesaikan.
Laporan

ini

merupakan

media

pertanggungjawaban

pelaksanaan tug as pokok dan fungsi

Biro Hukum dan

Organisasi, berisi informasi tentang pencapaian target
indikator kinerja Biro Hukum dan Organisasi pada Tahun 2014, serta gambaran
capaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi selama kurun waktu pelaksanaan Rencana

Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014.
Biro Hukum dan Organisasi telah berupaya keras dalam mencapai sasaran
sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan, namun demikian masih
terdapat kendala dalam pencapaian sasaran kegiatan 'meningkatnya produkproduk hukum yang akan mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang
kesehatan .
Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang hasil kinerja
Biro Hukum dan Organisasi kepada Sekretaris Jenderal dan para pemangku
kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung.
Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi. Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum
dan Organisasi ini dapat menjadi bahan evaluasi guna peningkatan kualitas
kinerja Biro Hukum dan Organisasi dalam mendukung pelaksanaan program
dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya.
Jakarta,
a.



セ@


-セ ェ@

'_

30 Januari 2015

セイッサAオォュ@

dan Organisasi

I

セM



....- .w:

pM エ .....-...-.
Mセ@ . .


BatlicJ:(
/ ..
, "


---""*", ...... - ' ." .'.'

. . '.... K
,エLBセ

セ@

N@ BNセᄋ@

Mᄋ@

H, M.Kes

J'AHUN 2014


DAFTAR 151
Halaman

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................
DAFTAR 151 .................................................................................................................................. iii
IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................................................ v
BAB I
A.
B.
C.
D.

PENDAHULUAN ............................................................................................................
LATAR BELAKANG ..........................................,........ ....................... .... .................................
MAKSUD DAN TUJUAN ....... ......................................................................................... ....
TUGAS POKOK DAN FUNGSI ......................... .......... ......................................................
SISTIMATIKA..... ..................... .................................... ................. .... .............. .... ............... .....

1

2
2
4

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................................................ 5
A. VISI DAN MISI ..... ........................... ... ... ............................................... ......... ....... ........... ........ 5
1. VISI..................................................................................... ................................. .... .. ....... 5
2. MISI .......................................................... ........... ,........................ ......... ................ ........... 6
B. TUJUAN DAN SASARAN ...... ............................................. ............................. ................. ..... 6
1. Tujuan ........... ... ....................................................... .. ........... ............................................ 6
2. Sasaran ............. ............................................................................................................... 7
C. KEBIJAKAN DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2014 ..... ............................................. 10
1. Kebijakan .................................................................................................................. ... ... 10
2. Kegiatan Prioritas .... ...... .. .....................,........ ,............... ,....... ,......................................... 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...........................................................................................
A. PENGUKURAN KINERJA. .............................................,.................,.. ,.....,.... ,.. ,...................
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2010-2014 ................................ .............
1. INDIKATOR PERTAMA """""""""""'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' '''' ''' '''' '''''
a. Penyusunan Rancangan Undang Undang (RUU), Rancangan Peraturan
Pemerintah (RPP) dan Rancangan Pertauran Presiden(R PerPres) Bidang

Kesehatan ............................................ .. .......................................................... .......
b. Penyusunan Keputusan/Peraturan Menteri Kesehatan............ ................ ...... ....
1. Sosialisasi peraturan perundang-undangan ..................................................
2. Pembinaan Hukum .......................................................................................... .
2. INDIKATOR KEDUA ......................................................................................................
3. INDIKATOR KETIGA ... ............,..... ..................... ................................ .... .... .... ............. ..
INDIKATOR PENUNJANG.............. .. ................................ ......... ........................ ............

13
13
16
16

17
19
22
23
25
28
33


iii

I1APORAN AKClNTABILITAS KINERJA
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014

C. SUMBER DAYA ................ ............ ............... ..... .................................................. ..................... 35
1. SUMBER DAYA MANUSIA ............ ....... .............................. ..................................... ... 35
2. SUMBER DAYA ANGGARAN ....... ........................ ... . .............................................. .. 37

BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................... 40
LAMPIRAN
1. PENGLIKURAN KINERJA
2. PENETAPAN KINERJA BIRO HLIKUM DAN ORGANISASI

iv

IKHTISAR EKSEKUTIF


Dalam

rangka

pencapaian

kinerja

sebagaimana

diamanahkan

dalam

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014,
maka Biro Hukum dan Organisasi telah melaksanakan berbagai jenis kegiatan
guna pencapaian target yang telah ditetapkan pada dokumen perencanaan
tersebut. Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum dan Organisasi Tahun
2014 ini menyajikan hasil -


hasil yang menggambarkan capaian kinerja

selama tahun 2014 serta hasil capaian kinerja dalam rangka implementasi
Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014.

Keberhasilan

serta

kegagalan disajikan pula sebagai bagian evaluasi dan masukan perencanaan
pada periode Renstra Kementerian Kesehatan mendatang .

Bagi Biro Hukum dan Organisasi , laporan akuntabilitas kinerja memiliki dua
fungsi

utama.

Pertama,

pertanggungjawaban

kinerja

merupakan
kepada

sarana

Sekretaris

untuk

menyampaikan

Jenderal , dan

seluruh

pemangku kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung .

Kedua , merupakan sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan
kinerja Biro Hukum dan Organisasi secara berkelanjutan . Adanya dua fungsi
utama ini memperjelas bahwa informasi yang tertuang dalam LAK 2014 Biro
Hukum dan Organisasi harus dapat memenuhi kebutuhan pengguna internal
dan eksternal.

Secara keseluruhan , hasil capaian kinerja tahun 2014 menunjukkan bahwa
Biro Hukum dan Organisasi mencapai sasaran kegiatan yang ditargetkan .
Realisasi pencapaian sasaran Biro Hukum dan Organisasi diukur dengan
menggunakan Indikator Kinerja yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

v

kiner

LAPORAN AKUNTABILITAS

セ セ@

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

Sasaran:

Meningkatnya produk-produk hukum yang akan mendukung
penyelenggaraan pembangunan bidang kesehatan

InclUcator k

No

i セ@

T

R

T

R

T

R

T

R

T

R

10

23

9

9

9

9

9

15

9

II

30

149

35

37

37

40

239

40

45

50

53

55

86

10

9

I0

27

I0

15

10

15

10

24

Jumlah produk hukum bidang
kesehatan yang diselesaikan
a. Rancangan Undang-Undang,
Rancangan
Peraturan
Pemerintah ,
Rancangan
Peraturan/Keputusan
Presiden .
- Permenkes
b. Per/Kepmen
- Kepmenkes

2

3

Jumlah kasus-kasus hukum
bidang kesehatan yang
tertangani
Jumlah organisasi dan
tatalaksana yang tertata di
Iingkungan Kementerian
Kesehatan termasuk UPT

50
94

84

76

32
45

35

45

82

66

91

Keterangan '
T: Target
R : Reaiisasi

Dalam rangka pencapaian sasaran strategis kegiatan , untuk tahun 2014 Biro
Hukum dan Organisasi didukung dengan sumber daya anggaran sebesar
Rp. 18.500 .000.000,-. Alokasi tersebut diyakini merupakan alokasi yang ideal
bagi Biro Hukum dan Organisasi, terbukti dari serapan anggaran yang
mencapai 74,08 %.
Komitmen yang kuat dari plmpJnan dan seluruh pegawai Biro Hukum dan
Organisasi untuk memfokuskan pemanfaatan sumber daya dan anggaran
kegiatan menjadi salah satu kunci utama penentu keberhasilan pencapaian
sasaran yang telah ditetapkan .

vi

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
Sesuai dengan anal isis atas capaian kinerja tahun 2014, dapat dirumuskan
beberapa langkah penting strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan
masukan atau sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan rencana
kinerja tahun 2015, yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan koordinasi yang lebih intensif baik dengan pihak di luar
Kementerian Kesehatan maupun dengan unit teknis lain di Kementerian
Kesehatan serta diantara bagian-bagian di lingkungan Biro Hukum dan
Organisasi

khususnya

dalam

hal

sinkronisasi

perencanaan

dan

pelaksanaan kegiatan .
2. Menata SOM (pegawai) sesuai kompetensi dan hasil Analisis Beban Kerja
di lingkungan Biro Hukum dan Organisasi untuk menunjang kegiatan yang
telah direncanakan .
3. Melaksanakan

peningkatan

kualitas

SOM

melalui

pengembangan

kapasitas yang sesuai .
4. Merancang bisnis proses untuk memperkuat perencanaan kinerja dan
menunjang amanah RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan periode
tahun 2015 - 2019.

vii

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAIitUN 2014
BABI
PENDAHULUAN

A. LAT AR BELAKANG
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) merupakan
sebuah

system

dengan

pendekatan

manajemen

berbasis

kinerja

(Performance-base Management) untuk penyediaan informasi kinerja
guna

pengelolaan

kinerja.

Dalam

rangka

memperoleh

gambaran

pencapaian kinerja pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna,
berhasilguna,

bersih

dan

bertanggungjawab,

serta

sebagai

wujud

pelaksanaan amanah Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem

Akuntabilitas

Kinerja

Instansi

Pemerintah,

setiap

entitas

akuntabilitas kinerja wajib menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja
atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang
telah dialokasikan.
Penyusunan dan Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) merupakan kewajiban setiap satuan kerja dalam
mempertanggungjawabkan pencapaian penetapan sasaran strategis dan
indikator kinerja utama yang diperjanjikan dalam penetapan kinerja yang
ditandatangani pimpinan organisasi setiap awal tahun anggaran berjalan.
Kebijakan

dan

strategi

Kementerian

Kesehatan

diarahkan

untuk

terlaksananya berbagai upaya kesehatan yang reformatif dan akseleratif
terhadap upaya yang dianggap prioritas dan mempunyai daya ungkit
besar di dalam pencapaian hasil pembangunan kesehatan . Peningkatan
produk-produk hukum dan organisasi menjadi sasaran yang diamanahkan
pada Biro Hukum dan Organisasi.

Pada tahun 2014 sebagaimana

indikator utama Biro Hukum dan Organisasi maka penyusunan peraturan
perundang-undangan,
kesehatan,

penataan

penyelesaian
organisasi

dan

kasus-kasus
tatalaksana

hukum
serta

bidang

monitoring

1

QャセpGPran@

AKUNTABILITAS

kinerェセ@

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TrAhiUN 2014
pelaksanaan reformasi birokrasi menjadi fokus kegiatan di Biro Hukum
dan Organisasi.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hukum dan Organisasi tahun 2014
merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat
keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kinerja Tahun Anggaran
2014 yang harus dipertanggung jawabkan oleh Kepala Biro Hukum dan
Organisasi kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan serta
menyajikan pula informasi tentang capaian kinerja selama tahun Renstra
2010-2014.

c. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan

Permenkes

Nomor

1144/Menkes/PerNIII/20 10

tentang

Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kesehatan, sebagaimana telah
diubah dengan Permenkes No 35 tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Permenkes Nomor 1144/Menkes/PerNIII/2010 tentang Organisasi dan
Tatakerja

Kementerian

Kesehatan,

Biro

Hukum

dan

Organisasi

mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan
perundang-undangan ,

pelayanan

hukum,

serta

penyelenggaraan

organisasi dan tata laksana .
Dalam melaksanakan tugas dimaksud , maka diselenggarakan fungsi
sebagai berikut :
1. koordinasi

dan

penyusunan

rancangan

peraturan

perundang-

undangan; 
2. koordinasi  dan  pemberian  pertimbangan  hukum  dan  bantuan  hukum 
serta  penyusunan  rumusan perjanjian; 
3.  pembinaan dan  penataan kelembagaan; 
4.  penyusunan anal isis jabatan; 
5.  pembinaan  ketatalaksanaan; 
6.  koordinasi  dan  penyusunan  laporan  akuntabilitas kinerja; 



BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAhtllN 2014
7. koordinasi   dan  fasilitasi  sistem  dan  prosedur  desentralisasi  bidang 
kesehatan ; 
8. koordinasi  dan  fasilitasi  pelaksanaan  reformasi birokrasi;  dan 
9. pelaksanaan urusan tata usaha Biro. 

Adapun  susunan Organisasi Biro  Hukum dan Organisasi  sebagai  berikut : 

3

D. SISTIMATIKA
Laporan  Akuntabilitas  Kinerja  Biro  Hukum dan  Organisasi  ini  menjelaskan 
pencapaian  kinerja  Biro  Hukum  dan  Organisasi  selama  tahun  Renstra 
2010  sampai  dengan  akhir  tahun  Renstra  2014 .  Capaian  kinerja  terse but 
menjelaskan  posisi  pencapaian  terhadap  target  yang  telah  ditetapkan, 
oleh  karena  itu  pembandingan capaian  kinerja  setiap tahun  dengan kinerja 
tahun sebelumnya dapat menjadi  sebagai to 10k  ukur keberhasilan tahunan 
organisasi.  Analisis  atas  capaian  kinerja  terhadap  rencana  kinerja 
memungkinkan  diidentifikasinya  sejumlah  celah  kinerja  bagi  perbaikan 
kinerja  di  masa  yang  akan  datang.  Dengan  kerangka  fikir  seperti  itu, 
sistimatika  penyajian  laporan  akuntabilitas  kinerja  Biro  Hukum  dan 
Organisasi  sebagai  berikut: 
•   Bab  I  (Pendahuluan), menjelaskan  secara  ringkas  latar  belakang, 
maksud  dan  tujuan  penulisan  laporan ,  tugas  pokok  dan  fungsi  Biro 
Hukum dan Organisasi,  serta sistimatika penyajian  laporan. 
•   Bab  II  (Perencanaan dan Perjanjian Kinerja), menjelaskan  tentang 
visi  dan  misi,  tujuan  dan  sasaran  kegiatan  Biro  Hukum  dan 
Organisasi  serta  Perencanaan  dan  Perjanjian  Kinerja  untuk 
tahun 2014. 
•   Bab  III  (Akuntabilitas Kinerja) , menjelaskan  tentang  pengukuran 
kinerja,  capaian  kinerja  tahun  2010  ­ 2014,  analisis  akuntabilitas 
kinerja  dan  realisasi  anggaran  serta  sumberdaya  manusia  yang 
digunakan  dalam  rangka  pencapaian  kinerja  Biro  Hukum  dan 
Organisasi  selama Tahun 2010 ­ 2014 . 
•   Bab  IV (Penutup),  berisi  kesimpulan  atas  laporan  akuntabilitas kinerja 
tahun 2014. 

4

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
セahun@

2014
BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Perencanaan  kinerja  merupakan  proses  penetapan  kegiatan  tahunan  untuk 
mencapai  sasaran  dan  target  indikator  yang  telah  ditetapkan  dalam  sasaran 
strategis.  Pada  tahun  2014  rencana  kinerja  Biro  Hukum  dan  Organisasi  telah 
disusun  dalam  rangka  mencapai  target  Indikator  Kinerja  Utama  dalam 
mencapai sasaran strategis organisasi. 
Perjanjian  Kinerja  (PK)  I Penetapan  Kinerja  (Tapja)  adalah  lembar/dokumen 
yang  berisikan  penugasan  dari  pimpinan  instansi  yang  lebih  tinggi  kepada 
pimpinan  instansi  yang  lebih  rendah  untuk  melaksanakan  program/kegiatan 
yang  disertai  dengan  indikator  kinerja.  Melalui  perjanjian  kinerja,  terwujudlah 
kornitmen  penerima  amanah  dan  kesepakatan  antara  penerima  dan  pemberi 
amanah  atas  kinerja  terukur tertentu  berdasarkan  tugas,  fungsi  dan  wewenang 
serta sumber daya yang tersedia. 

Visi,  misi,  sasaran  strategis,  arah  kebijakan  dan  strategi  untuk  mencapai  target 
kinerja  tahun  2014  di  lingkungan  Biro  Hukum  dan  Organisasi  termuat  dalam 
Rencana  Lima  Tahunan  Biro  Hukum  dan  Organisasi  dalam  bentuk  Rencana 
Aksi  Kegiatan  (RAK). 
Adapun  penjabaran  visi,  misi,  sasaran  strategis,  arah  kebijakan  dan  strategi 
untuk  mencapai  target  kinerja  tahun  2014  di  lingkungan  Biro  Hukum  dan 
Organisasi  adalah  sebagai  berikut. 

A. VISI DAN MISI
1. Visi
Visi  merupakan  suatu  gambaran  yang  menantang  tentang  masa  depan 
berisikan  cita­cita  yang  ingin  diwujudkan  oleh  Biro  Hukum  dan 
Organisasi.  Adapun  visi  Biro  Hukum dan  Organisasi adalah  :  pelayanan

5

IlAPORAN AKUNT.ABILIif,AS KINERJA
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHllIN 2014
prima hukum di bidang kesehatan serta penataan organisasi dan
manajemen yang efisien dan efektif.
Visi  tersebut mengandung  pengertian  yang  mendalam dan  menunjukkan 
tekad  kuat  dari  Biro  Hukum  dan  Organisasi  untuk  selalu  meningkatkan 
kualitas  dan  kuantitas  produk  hukum  serta  menata  organisasi  untuk 
mencapai visi  Kementerian  Kesehatan. 

2. Misi
Misi  merupakan  sesuatu  yang  harus  diemban  atau  dilaksanakan  oleh 
instansi  pemerintah,  sebagai  penjabaran visi yang telah ditetapkan. 
Untuk  dapat  mewujudkan  visi  Biro  Hukum  dan  Organisasi  tersebut, 
ditetapkan 7 (tujuh) misi sebagai berikut: 
a.   Menyelenggarakan  penyusunan  peraturan  perundang­undangan 
bidang  kesehatan ; 
b.   Memasyarakatkan  dan  menyebarluaskan  produk­produk  hukum 
bidang  kesehatan ; 
c.   Memberikan  bantuan  hukum  terhadap  berbagai  masalah  hukum 
bidang  kesehatan; 
d.   Mendokumentasikan berbagai peraturan perundang­undangan; 
e.   Meningkatkan  kualitas  kemampuan  dan  keterampilan  sumberdaya 
manusia di  bidang hukum, organisasi  dan  manajemen; 
f.  Melakukan  penataan  kelembagaan  dan  tatalaksana  organisasi 

Kesehatan; 
g.  Mempersiapkan juklak dan juknis. 

B. TUJUAN DAN SASARAN
1. Tujuan
Tujuan  merupakan  penjabaran  dari  visi  dan  misi  yang  telah  ditentukan 
dan  menggambarkan  kondisi  yang  diinginkan  pada akhir periode. Tujuan 



iTAHLlN 2014
yang  ingin  dicapai  oleh  Biro  Hukum  dan  Organisasi  dalam  periode 
tahun  2010 ­ 2014 adalah: 
a.   Meningkatnya  kualitas  dan  kuantitas  produk  hukum  di  bidang 
kesehatan  agar  penyelenggaraan  pembangunan  kesehatan  dapat 
berjalan  dengan baik berdasarkan  landasan  hukum yang  pasti .
b.   Tertatanya  organisasi  dan  tatalaksana  di  berbagai  tingkat  dalam 
penyelenggaraan  upaya  kesehatan  sesuai  dengan  asas-asas umum

pemerintahan yang baik.

Penetapan  tujuan  ini  dilandasi  oleh  fakta  pembangunan  bidang 
kesehatan  tidak  bisa  lepas  dari  penyusunan  produk  hukum  sebagai 
'payung '  yang  akan  melindungi  setiap  kebijakan  yang  dibuat  agar  bisa 
berlaku  dan  dinikmati  oleh  masyarakat  Indonesia.  Oleh  karena  itu , 
perbaikan  dan  peningkatan  kualitas  dan  kuantitas  produk  hukum  mutlak 
diperlukan  agar  pembangunan  kesehatan  berjalan  sesuai  dengan  yang 
dicita­citakan.  Selain  itu ,  pembangunan  kesehatan  tidak  akan  terwujud 
jika  manajemen  organisasi  yang  bersangkungan  tidak  tertata  dengan 
baik .  Oleh  karena  itu  diperlukan  penataan  organisasi  dan  tatalaksana 
yang  terencana  dan  berkesinambungan  agar  pembangunan  kesehatan 
dapat berjalan optimal. 

2. Sasaran

Sasaran,  indikator  kinerja  dan  target  yang  ditetapkan  dalam  dokumen 

perjanjian / penetapan kinerja tahun  2014  adalah  sebagaimana 
disajikan dalam tabel  berikut ini  : 

7

liAHUN 2014
Tabel1
Penetapan kinerja Biro  Hukum dan Organisasi tahun  2014 
Indikator Kinerja 

Sasaran 

Target 
2014 

1.  Jumlah produk hukum  bidang 
Meningkatnya produkproduk hukum yang  akan 
kesehatan yang diselesaikan 
mendukung 
a.  Rancangan  Undang  Undang, 
penyelenggaraan 
Rancangan  Peraturan 
pembangunan  bidang 
Pemerintah,  Rancangan 
kesehatan 
Peraturan/Keputusan  Presiden 
b.   Peraturan/Keputusan Menteri 
Permenkes 
Kepmenkes 
2.   Jumlah kasus­kasus hukum bidang 
kesehatan yang  tertangani 
3.   Jumlah organisasi dan tatalaksana 
yang tertata di  lingkungan 
Kementerian  Kesehatan termasuk 
UPT 

9

45 
55 
10 

Tabel2
Definisi Operasional Indikator Biro Hukum dan Organisasi

NO

1

INDIKATOR

Jumlah produk 
hukum  bidang 
kesehatan yang 
diselesaikan : 

Jumlah produk hukum adalah  jumlah  produk 
perundang­undangan  bidang  kesehatan  yang 
diajukan  ke  Biro  Hukum  (dalam  bentuk  draft  awal) 
untuk diproses leblh  lanjut sesuai TUPOKSI. 

RUU  Inisiatif 
Pemerintah 

Yang diselesaikan adalah  penyusunan RUU  inisiatif 
pemerintah  berupa  draft  awal  dari  unit  teknis  untuk 
dibahas menjadi draft final  dan dibahas pada  Panitia 
Antar 
Kementerian 
serta 
harmonisasi 
di 
Kementerian  Hukum dan HAM. 

RUU  Inisiatif OPR 

8

PENGERTIAN : 

I

Yang diselesaikan adalah  penyusunan  OIM  RUU 
inisiatif  OPR  berdasarkan  masukan  dari  unit  teknis 
dan selanjutnya disampaikan ke  OPR. 

l! APORAN AKUNTABILITAS

kiner

セ セ@

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014

INDIKATOR 

-

RPP, 
R. Per/Keppres 

r-::-

Per/Kepmenkes 

PENGERTIAN  : 
diselesaikan 
adalah 
penyusunan 
Yang 
RPP/R.Per/Keppres  berupa  draft  awal  dari  unit 
teknis  untuk  dibahas menjadi  draft final  dan  dibahas 
pada  Panitia  Antar  Kementerian  (PAK)  serta 
harmonisasi di Kementerian  Hukum dan HAM. 
Yang 
diselesaikan 
adalah 
penyusunan 
Per/Kepmenkes  berupa  draft  awal  dari  unit  teknis 
untuk 
dibahas/diharmonisasi 
untuk 
menjadi 
Per/Kepmenkes. 
Proses  penyelesaian  Per/Kepmenkes tersebut dapat 
melalui  rapat  pembahasan ,  atau  hanya  koreksi 
dengan  analisa  hukum  dan  teknik  penyusunan 
peraturan  perundang­undangan  atau  legal  drafter 
dan  para  pejabat  struktural  yang  terkait  di  Biro 
Hukum dan  Organisasi. 



Jumlah kasuskasus hukum
bidang kesehatan
yang tertangani

PENGERTIAN :
Jumlah kasus hukum adalah jumlah kasus dan
permasalahan hukum bidkes yang sedang dalam
proses penanganan .

Yang tertangani adalah proses penanganan kasus
atau kasus selesai.

Ipenyelesaian
Kasus
dalam
proses
adalah
prosentase
kasus baik yang baru maupun lama
Definisi Operasional

Jumlah kasus hukum bidang kesehatan yang
Itertangani
adalah Jumlah kasus dan permasalahan
hukum di bidang kesehatan yang dalam proses
penanganan/penyelesaian baik kasus yang lama
maupun baru.

3

Jumlah organisasi
dan tatalaksana
serta klasifikasi
yang ditetapkan di
lingkunganKement
erian Kesehatan
termasuk UPT

PENGERTlAN:
Jumlah organisasi yg ditetapkan adalah jumlah
pelembagaan/penataan organisasi di lingkungan
Kemenkes yang diusulkan ke KemenPAN & RB.
Jumlah tatalaksana yg ditetapkan adalah jumlah
produk ketatalaksanaan berupa peta jabatan dan
informasi jabatan, korelasi jabatan/tata hubungan

9

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
ュセhun@

NO

INDIKATOR

2014

PENGERTIAN : 

kerja,  sistem  dan  prosedur yang  ditetapkan. 
Jumlah Klasifikasi yg ditetapkan adalah jumlah 

penetapan/peningkatan menjadi RS  Kelas A/PMA 
yang telah  ditetapkan. 
Definisi Operasional

Jumlah  organisasi dan tatalaksana serta klasifikasi 
yang  ditetapkan di  lingkungan  Kemenkes adalah 
jumlah pelembagaan/penataan organisasi yang 
diusulkan  ke  KemenPAN  &  RB  serta tatalaksana 
dan  klasifikasi yang telah  diusulkan untuk 
ditetapkan . 

c.

KEBIJAKAN DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2014
1) Kebijakan

Kebijakan  adalah  arah/tindakan  yang  diambil  oleh  Biro  Hukum  dan 
Organisasi  untuk  mencapai  tujuan.  Kebijakan  Biro  Hukum  dan 
Organisasi  tahun  2014: 
a.   Mempersiapkan  produk  hukum  bidang  kesehatan  dalam  berbagai 
tingkat  perundang­undangan  sebagai  landasan  hukum  untuk 
mendukung  program  kegiatan  pembangunan  kesehatan  baik  berupa 
Undang­undang, 

Peraturan 

Pemerintah, 

Keputusan 

Presiden 

maupun  Peraturan/Keputusan Menteri  Kesehatan; 

b.   Memberikan  bantuan  hukum  dan  telaahan  terhadap  berbagai 
masalah  hukum  di  lingkungan  Kementerian  Kesehatan  antara  lain 
menyangkut  masalah  kepegawaian,  perijinan  dan  penyelesaian 
status hukum tanah/sertifikat tanah dan  pengadaan barang/jasa; 

c.   Meningkatkan  penyediaan  informasi  hukum  bidang  kesehatan 
melalui  Jaringan  Dokumentasi  Hukum  dan  Publikasi  peraturan 

10

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
perundang­undangan  bidang  kesehatan  baik  melalui  media  cetak 
seperti jurnal dan  melalui website  hukor.depkes.go .id ; 

d.  Menciptakan  sistim  informasi  pendayagunaan  aparatur  negara 
dengan  melakukan  penyusunan  peraturan  di  bidang  jabatan 
fungsional,  uraian  jabatan,  dan  korelasi/tata  hubungan  kerja  di 
lingkungan  Kementerian  Kesehatan  serta  menyusun  pedoman 
penatalaksanaan  pelayanan  publik  di  lingkungan  Kementerian 
Kesehatan ; 

e.  Dalam  menunjang  suksesnya  otonomi  daerah  diperlukan  koordinasi 
dan  kerjasama  antara  instansi  baik  di  lingkungan  Kementerian 
Kesehatan  maupun  antara  instansi  terkait  dengan  melakukan 
kegiatan  fasilitasi  kewenangan  Pemda  Prov/Kab/kota,  fasilitasi 
pelaksanaan  SPM  Bidang  Kesehatan  di  Kab/Kota,  serta  advokasi 
pengorganisasian kesehatan di  daerah . 

f.

Meningkatkan good  governance melalui penyusunan Juklak Evaluasi 
Sistim  Akuntabilitas  Kinerja  Instansi  Pemerintah  dan  menyusun 
Laporan  Akuntabilitas  Kinerja  Biro,  Setjen  dan  Kementerian 
Kesehatan  serta  mengembangkan  organisasi  dan  tatalaksana 
dengan  menyempurnakan struktur organisasi Kementerian. 

2)

Kegiatan Prioritas
Dalam  pencapaian  tujuan  dan  sasaran  Biro  Hukum dan  Organisasi 
yang  telah  ditetapkan  dalam  penetapan  kinerja  tahun  2014  Biro 
Hukum  dan  Organisasi 

melaksanakan 

Program  dukungan 

manajemen  dan  pelaksanaan  tugas  lainnya.  Dalam  rangka 
memberikan  dukungan  tersebut  maka  sesuai  tugas  dan  fungsinya, 
program proiritas pada tahun 2014 adalah  membuat regulasi  sesuai 
prolegkes  dan  penyiapan  regulasi  Jaminan  Kesehatan  Nasional 

11

LAPORAN aセuntbils@

KINERJA

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
(JKN)  serta  penataan  organisasi.  Adapun  output  kegiatan  dalam 
kaitan  anggaran  di  lingkungan  Biro  Hukum  dan  Organisasi  adalah 
sebagai berikut : 

Uraian Kegiatan
Perumusan Peraturan Perundang-undangan dan Pembinaan
Organisasi Tatalaksana
1. 

Pembinaan dan  Pembentukan Peraturan Perundang­undangan 

2. 

Kajian  Hukum Bidang  Kesehatan 

3. 

Bahan  Materi PerUU Bidang Kesehatan dari Pusat dan  Provinsi 

4. 

Kasus­kasus hukum yang tertangani 

5 . 

Advokasi Hukum Bidang Kesehatan 

6. 

Kajian  Organisasi dan Tatalaksana 

7. 

Dokumen  Postur Birokrasi 2025 

8. 

Sistem  Informasi  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  : Tatalaksana , 
Akuntabilitas  Kinerja  dan  Pelayanan  Publik  dan  Fasilitasi  Sistem 
dan  Prosedur Desentralisasi 

12

9.

Pembinaan  Hukum dan Organisasi 

10. 

Layanan  Perkantoran 

11 . 

Multimedia 

12. 

Dokumen Perencanaan dan  Pengelolaan Anggaran 

13. 

Laporan Kegiatan  dan  Pembinaan 

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran 

kinerja 

merupakan 

salah 

satu 

komponen 

dalam 

penyelenggaraan  SAKIP.  Peraturan  Presiden  Nomor  29  Tahun  2014 
menyatakan  bahwa  setiap  entitas  Akuntabilitas  Kinerja  harus  melakukan 
pengukuran  kinerja  yang  dilakukan  dengan  menggunakan  Indikator  Kinerja 
yang  telah 

ditetapkan  dalam  lembar/dokumen 

Perjanjian 

Kinerja. 

Pengukuran  kinerja  tersebut  dilakukan  dengan  cara  membandingkan 
realisasi  kinerja  dengan  sasaran  (target)  kinerja  yang  dicantumkan  dalam 
lembar/dokumen  Perjanjian  Kinerja  dalam  rangka  pelaksanaan  anggaran 
tahun  berjalan  atau  membandingkan  realisasi  kinerja  sampai  dengan tahun 
berjalan  dengan  sasaran  (target)  kinerja  5  (lima)  tahunan  yang 
direncanakan dalam Rencana Strategis yang telah ditetapkan. 
Laporan  Akuntabilitas  Kinerja  (LAK) Biro  Hukum dan Organisasi tahun  2014 
disusun dengan  membandingkan  realisasi  capaian dengan  rencana capaian 
(target)  setiap  indikator  pada  tahun  2014  dan  selama  rentang  waktu  tahun 
pelaksanaan  Rencana  Strategis  2010­2014.  Berdasarkan  pengukuran 
kinerja  tersebut  diperoleh  informasi  menyangkut  masing­masing  indikator, 
sehingga  dapat  ditindaklanjuti  dalam  perencanaan  program/kegiatan  di 
mas a  yang  akan  datang  agar  setiap  program!  kegiatan  yang  direncanakan 
dapat lebih berhasil guna dan  berdaya guna . 
Manfaat  pengukuran  kinerja  antara  lain  adalah  untuk  memberikan 
gambaran  kepada  pihak­pihak  internal  dan  eksternal  tentang  pelaksanaan 
misi  organisasi  dalam  rangka  mewujudkan  tujuan  dan  sasaran  yang  telah 
ditetapkan dalam dokumen Renstra  dan  Penetapan  Kinerja. 

13

LAPORAN AKUNTABILlliAS

kinerjセ@

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
tセun@

2014

Sasaran  merupakan  hasil  yang  akan  dicapai  secara nyata oleh  Biro  Hukum 
dan  Organisasi dalam rumusan  yang  lebih spesifik  dan,  terukur dalam kurun 
waktu  1  (satu)  tahun.  Pengukuran  pencapaian  sasaran  adalah  dengan 
menggunakan  indikator­indikator  Biro  Hukum  dan  Organisasi  yang  telah 
ditetapkan . 
Sasaran  Biro Hukum dan  Organisasi adalah: 

MENINGKATNYA PRODUK-PRODUK HUKUM YANG AKAN
MENDUKUNGPENYELENGGARAANPEMBANGUNAN

Sesuai  dengan  dokumen  Penetapan  Kinerja  Biro  Hukum  dan  Organisasi 
dan  Renstra  Kementerian  Kesehatan,  terdapat  3  (tiga)  indikator  kinerja 
output yaitu : 
1.   Jumlah  produk hukum bidang  kesehatan yang  diselesaikan 
a.   RUU,  RPP,  R.  Per/Keppres 
b.   Per/Kepmenkes. 
2.   Jumlah  kasus­kasus hukum bidang kesehatan yang tertangani. 
3.   Jumlah  organisasi  dan  tatalaksana  yang  tertata  di  lingkungan 
Kementerian  Kesehatan termasuk UPT . 
Selain  penyusunan  rancangan  peraturan  perundang­undangan  bidang 
kesehatan,  bantuan  pelayanan  hukum,  juga  dihasilkan  (output)  produk 
organisasi  dan  tatalaksana  yang  substansinya  bersifat  memberi  tata  aturan 
terhadap berlangsungnya suatu  pekerjaan. 
Besaran  target  dan  realisasi  masing­masing  indikator  pada  awal  dan  akhir 
tahun  Renstra sebagaimana tertera pada tabel  berikut ini: 

14

LAPORAN AKUNTABIl!ITAS KINER.JJA
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
ゥtセhun@

2014
label 3.

Target dan  Realisasi  Biro Hukum dan  Organisasi 
Sasaran 

Indikator Kinerja 

Meningkatnya 

a.  Jumlah produk hukum 

produk­produk 

bidang  kesehatan  yang 

hukum yang akan 

diselesaikan 

mendukung 

1.  RUU,  RPP,  Rancangan 

penyelenggaraan 

Peraturan/Keputusan 

pembangunan 

Presiden 

bidang  kesehatan 

Target 

Realisasi 

2014

2014



11 

RUU 

3

-

RPP 

5

-

RlKeppres 

3

2. Peraturan/Keputusan 
Menteri 

45

166

-

Permenkes 

84

-

Kepmenkes 

82

b.  Jumlah kasus­kasus hukum 

bidang  kesehatan  yang 

55

86

10 

24

tertangani 
Meningkatnya 

c.  Jumlah organisasi dan 

produk­produk 

tatalaksana yang  tertata di 

hukum yang akan 

lingkungan  Kementerian 

mendukung 

Kesehatan  termasuk UPT 

penyelenggaraan 
pembangunan 
bidang  kesehatan. 

15

TAHUN 2014
B. ANALISIS AKUNT ABILITAS KINERJA
Sasaran  program  merupakan  hasil  yang  akan  dicapai  secara  nyata  oleh 
Biro  Hukum  dan  Organisasi  yang  diukur  dengan  menggunakan  indikator 
yang telah  ditetapkan. 
Sasaran  program  Biro  Hukum  dan  Organisasi  terdiri  dari  3  (tiga)  indikator. 
Adapun  capaian  dari  masing­masing  sasaran  program  tersebut  adalah 
sebagai berikut  : 

1. INDIKATOR PERTAMA
"Jumlah produk hukum bidang kesehatan yang diselesaikan"

Jumlah  produk  hukum  bidang  kesehatan  yang  diselesaikan  adalah 
jumlah  produk perundang­undangan  bidang  kesehatan  yang  diajukan  ke 
Biro  Hukum  (dalam  bentuk  draft awal)  untuk diproses  lebih  lanjut  sesuai 
TUPOKSI.  Indikator ini terdiri dari  : 
(1)  RUU,  RPP,  Rancangan  Peraturan/Keputusan  Presiden , dan 
(2)  Peraturan/Keputusan  IVienteri  Kesehatan . 
Untuk  mencapai  indikator  pertama  tersebut  dilakukan  kegiatan­kegiatan 
antara lain  sebagai berikut: 
1.   Penyusunan  Rancangan  Undang  Undang  (RUU),  Rancangan 
Peraturan 

Pemerintah 

Presiden/Keputusan 

(RPP) 

Presiden 

dan 

Rancangan 

(R.PerPres/Keppres) 

Peraturan 
Bidang 

Kesehatan. 
2.   Penyusunan  Keputusan/Peraturan  Menteri  Kesehatan. 
3.   Sosialisasi peraturan  perundang­undangan  bidang  kesehatan . 
4.   Pembinaan  Hukum, yang terdiri  dari  : 
a.   Penerbitan  Jurnal  Ilmiah  Kesehatan. 
b.   Penerbitan  Himpunan  Peraturan  Bidang  Kesehatan. 

16

BIRO HOKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
c.   Dokumentasi peraturan bidang  kesehatan . 
d.   Sistem Jaringan  Dokumentasi  Informasi (SJDI). 
e.   Penerbitan  Katalog. 
a)   Penyusunan Rancangan Undang Undang (RUU), Rancangan

Peraturan

Pemerintah

(RPP)

dan

Rancangan

Peraturan

PresidenlKeppres (R.PerpresIKeppres).
Sasaran Kegiatan : 

Tersusunnya  RUU ,  RPP ,  RPerpres/RKeppres  bidang  kesehatan 
yang termasuk  dalam Program Legislasi  Nasional (Prolegnas). 
Kondisi yang dicapai :

Dalam  penyusunan  RUU ,  RPP  dan  RPerpres/Kepprestahun  2014 
ditargetkan  sebanyak  9  buah,  dan  dapat  terealisasi  sebanyak  11 
buah  yaitu  Undang­undang  (UU)  3 buah,  Peraturan  Pemerintah  (PP) 
5 buah,  dan  Peraturan  Presiden  (Perpres)  sebanyak  3 buah,  dengan 
demikian  capaian  kinerjanya  adalah  sebesar  122,2% .  Berdasarkan 
data  capaian  dari tahun  ke  tahun  menunjukkan  pencapaian  indikator 
ini  selalu  melampaui  target,  hal  ini  sebagaimana  ditampilkan  pada 
grafik berikut: 
Grafik 1  
Perbandingan Target dan Pencapaian Indikator Jumlah Produk  
Hukum Bidang Kesehatan yang diselesaikan : RUU, RPP,  
Perpres/KeppresTahun 2010 ­ 2014  

15

10

5

ro Target

o
2010

2011

2012

2013

2014

1

• Realisasi

17

LAPORAN AKUNTABILITAS

kiner

セ セ@

BIRO t;iUKUM DAN ORGANISASI

Dari  grafik tersebut diketahui bahwa  sepanjang tahun  2010  sampai 
dengan  2014,  capaian  kinerja  tertinggi  diperoleh  pada  tahun  2013 
yaitu  sebanyak  15  buah  dari  target  9  buah.  Hal  ini  karena  adanya 
prioritas 

penyelesaian 

penyusunan 

ketentuan 

peraturan 

perundang­undangan  terkait  Jaminan  Kesehatan  Nasional  (JKN) 
yang  mulai dilaksanakan  pada  1 Januari 2014. 
Pada  tahun  2014  pencapaian  indikator ini  sebesar  11  dari  9  RUU, 
RPP,  Perpres/Keppres  yang  ditargetkan  atau  persentase  capaian 
sebesar 122,2%. 
Terdapat  hal  yang  bisa  dijadikan  pembelajaran  terkait peningkatan 
pencapaian  kinerja  indikator  ini  yaitu  bahwa  pencapaian  kinerja 
indikator sangat dipengaruhi oleh  prioritas/program nasional. 

Permasalahan:
Dari  tahun  ke  tahun  pembahasan  penyusunan  peraturan 
perundangan 

ini 

menghadapi 

masalah 

yang 

sama  yaitu 

melibatkan  sejumlah  kementerian  terkait.  Kehadiran  perwakilan 
dari  kementerian  tersebut  secara  lengkap  masih  sangat  sulit 
diharapkan, 

sehingga 

pembahasan 

secara 

komprehensif 

terkendala  karena  terdapat  beberapa  materi  yang 

harus 

mendapatkan  klarifikasi  dan  persetujuan bersama. 
Penyusunan  peraturan  perundang­undangan  umumnya  didahului 
dengan  penyusunan  naskah  akademik  dan  rancangan  peraturan 
awal  yang  membutuhkan pemahaman substantif. 
Disamping  itu  dalam  penyusunan  Peraturan  Pemerintah  dan 
Peraturan 

Presiden/Keputusan 

Presiden 

juga 

memerlukan 

koordinasi  yang  kuat  antar  stakeholder terkait  untuk  dapat 
menyelesaikan  pekerjaan  yang  banyak dalam waktu  yang terbatas 
(1  tahun). 

18

LAPORAN AKUNTABll!liTAS

kinerYセ@

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
T,AHUN 2014
Usul Pemecahan masalah:
1.   Melakukan  koordinasi  secara  intensif  dengan  pihak  terkait  
melalui  media telepon .  
2.   Meminta  masukan  secara  tertulis  melalui  surat  elektronik  atau  

fax.  
3.   Perlunya  pemahaman  yang  sama  dalam  penyusunan  naskah  
akademik dan  rancangan  awal  peraturan.  

b) Penyusunan

PeraturanlKeputusan

Menteri

Kesehatan

(PerIKepmenkes).
Sasaran Kegiatan : 
Tersusunnya Peraturan dan Keputusan Menteri Kesehatan.

Kondisi yang dicapai : 
Penyusunan  Per/Kepmenkes  oleh  Biro  Hukum  dan  Organisasi  
adalah 

penyusunan 

eselon 

I/satker 

menindaklanjuti 
di 

dibahas/diharmonisasi 

lingkungan 
menjadi 

draft  awal 

dari 

Kemenkes 

Per/Kepmenkes. 

unit  
untuk  

Proses  

penyelesaian  Per/Kepmenkes  tersebut  dapat  melalui  rapat  
pembahasan,  atau  hanya  koreksi  dengan  analisa  hukum  dan  
teknik  penyusunan  peraturan  perundang­undangan  oleh  legal

drafter dan  para  pejabat  struktural  yang  terkait  di  Biro  Hukum  dan  
Organisasi.  
Selama  lima  tahun  terakhir  penyusunan  Per/Kepmenkes  di  Biro  
Hukum  dan  Organisasi  mengalami  perkembangan  capaian  kinerja  
yang  fluktuatif,  yaitu  :  
Tahun 

2010, 

penyusunan 

Per/Kepmenkes 

ditargetkan 

sebanyak  30  Per/Kepmenkesdengan  realisasi  sebanyak  131 
Per/Kepmenkes. 

19

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
irAHUN 2014
Tahun  2011,  target  ditetapkan  35  Per/Kepmenkes  dan  
terealisasi sebanyak  144 Per/Kepmenkes.  
Tahun  2012  target  ditetapkan  35  dan  terealisasi  123  
Kep/permenkes.  
Tahun  2013  target  ditetapkan  45  dan  terealisasi  142  (76  
Permenkes dan 66  Kepmenkes).  
Penyusunan 

Permenkes/Kepmenkes 

pada 

tahun 

2014  

ditargetkan  sebanyak  45  (empat  puluh  lima)  dan  telah  
terealisasi  sebanyak  166  buah  yang  terdiri  atas  84  Permenkes  
dan  82  Kepmenkes.  
Selain  produk  Permenkes/Kepmenkes  tersebut  diatas,  juga  
dihasilkan  :  
9 buah  Keputusan  Sekretaris Jenderal;  
3  buah  Peraturan  Bersama  antara  Menteri  Kesehatan  dan  
Kepala  Badan  Kepegawaian  Negara (BKN);  
1 Peraturan  Bersama Ketua  MA,  Menteri  Hukum dan  HAIVI,  
Menkes,  Menteri  Sosial,  Jaksa  Agung,  Kepala  Kepolisian  
Negara RI;  
1 Peraturan  Bersama  Menkes dan  Mendikbud,  
1  Peraturan  Bersama  Menkes  dan  Mendagri  dan  Menpan  
dan  RB;  
1  Keputusan  Bersama  antara  Menkes  dan  Oeputi  
Pengawasan  Instansi  Pemerintah  Bidang  Politik  Sosial  &  
Keamanan  BPKP,  
1 buah  Keputusan  Bersama Menkes  &  Menparekraf,  
12 buah  Surat Edaran dan  1 Keputusan  Hukor.  

20

BIRe HtiKUM DAN ORGANISASI
Qゥセhun@

Perbandingan 

2014

target 

dan 

realisasi 

Penyusunan 

Permenkes/Kepmenkes  selama  tahun  2010  s.d  2014  bisa  dilihat 
pada grafik dibawah ini  : 

Grafik 2
Penyusunan  Peraturan/Keputusan  Menteri  
Kesehatan (Permenkes/Kepmenkes) tahun  2010 ­ 2014  
180
160

140
120

100
80
60

40
20


2010

2011

2012

2013

2014

, •  Realisasi 

Permasalahan:
Setelah  dilakukan  penelaahan , diketahui  bahwa  rancangan  produk 
hukum  yang  disampaikan  oleh  unit  eselon  IIsatker  di  lingkungan 
Kemenkes  pada  Biro  Hukum  dan  Organisasi  masih  memerlukan 
waktu  yang  lama  dalam  pembahasannya  karena  rancangan  yang 
dikirimkan  tersebut  belum  jelas  baik  konteks  maupun  kontennya 
yang  sebetulnya  pembahasan  di  Biro  Hukum  dan  Organisasi 
dalam  kaitan  fungsi  koordinasi  hanya  tinggal  mensinkronkan  dan 
mengharmonisasikan. 

21

l!APORAN  AKUNTABILITAS  KINER.!JA 
BIRO  HUKUM  DAN  ORGANISASI 
TAHUN  2014 
Usul pemecahan masalah: 
a)  Meningkatkan koordinasi  dan  pendampingan  kepada  unit  eselon 
IIsatker terkait dalam  hal  kejelasan dan keselarasan  penyusunan 
rancangan  produk hukum. 
b)  Mengoptimalkan  sosialisasi  pedoman  penyusunan  rancangan 
prod uk  hukum. 
Secara  umum, rata­rata  capaian  dari  Indikator  Kinerja  Utama  mencapai  di  atas  target. 
Dari  target  9 RUU/RPP/R.Pepres  dan  45  Kep/Permenkes  dapat diselesaikan  sebanyak 
11  RUUlRPP/R.  Per/Keppres dan  166 Per/Kepmen kes (grafik 2) 

Grafik 3 :  
Perbandingan target dan realisasi dari indikator pertama tahun 2014  

OTarget 

200
•  Realisasl 

150
100
50

0 - ---=RUU, RPP,  Rperpres 

PeriKepmen 

Dalam  rangka  mencapai  indikator  kesatu  tersebut,  beberapa 
kegiatan telah dilakukan antara lain: 

1.  Sosialisasi 

Peraturan 

Perundang­undangan 

Bidang 

Kesehatan 
Sasaran  dari  kegiatan  ini  adalah  tersosialisasikannya  produk 
peraturan 

perundang­undangan 

bidang 

kesehatan 

bagi 

aparatur,  pemangku  kepentingan/stake  holder dan  mayarakat 
terhadap  semua  kebijakan  yang  telah  diterbitkan  oleh 
Kementerian  Kesehatan. 

22

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
Pada  tahun  2014  telah  dilakukan  1  kali  kegiatan  sosialisasi  
dengan 

mengundang 

seluruh 

perwakilan 

Dinas  

Kesehatan/stake holder terkait  dari  Regional  Timur,  Barat  dan  

Tengah  yang  dilaksanakan  di  Tangerang,  Jawa  Barat.  Target  
dari  kegiatan  ini  pada  tahun  2014  adalah  1  kali  kegiatan  dan  
telah  diselenggarakan  sebanyak  1  kali  kegiatan  atau  capaian  
100%.  

2. Pembinaan Hukum
a. Penerbitan Jurnal IImiah Kesehatan
Penerbitan 

jurnal 

ilmiah 

kesehatan 

bertujuan 

untuk 

memfasilitasi  atau  menampung  ide­ide  pemikiran  kritis  dan 
konstruktif 

berkaitan 

dengan 

hukum 

bidang 

kesehatan.Tulisan­tulisan  yang  terdapat  dalam  Jurnal  IImiah 
Kesehatan  berasal  dari  artikel  hukum  para  penulisnya  yaitu 
Tim  Pakar,  Pejabat  dan  bukan  merupakan  representasi  dari 
pendapat  redaksi  Biro  Hukum  dan  Organisasi.  Penerbitan 
jurnal  ini dilakukan  1 kali  dalam setahun. 
Target  dari  kegiatan  ini  adalah  1  dokumen  dan  pada  tahun 
2014  telah  terealisasi  sebanyak  1  dokumen  jurnal  ilmiah 
kesehatan atau tingkat capaian  100%. 
Kendala  yang  selama  ini  dihadapi  adalah  pengumpulan 
artikel  yang  mendekati  batas  waktu  penerbitan  sehingga 
memerlukan 

koordinasi 

tim 

jurnal 

serta 

sosialisasi 

penerimaan artikel  untuk jurnal dilakukan lebih awal. 

b. Penerbitan Himpunan Peraturan Bidang Kesehatan
Penerbitan  himpunan  peraturan  bidang  kesehatan  bertujuan 
untuk  menghimpun  semua  prod uk  hukum  bidang  kesehatan 
yang  dihasilkan  oleh  Kementerian  Kesehatan  selama  1 
tahun. 

23

iA@ セpPran@

AKUNTABILITAS

kinerjセ@

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
TAHUN 2014
c. Dokumentasi Peraturan Bidang Kesehatan
Kegiatan  dokumentasi peraturan  bidang  kesehatan  bertujuan 
untuk  mendokumentasikan  semua  produk  hukum  bidang 
kesehatan  dalam bentuk digital  dan  non  digital.  Dokumentasi 
digital  adalah  penyimpanan  produk  peraturan  bidang 
kesehatan  dalam  bentuk  soft copy/scan file  dan  selanjutnya 
dimuat 

dalam 

website 

www.hukor.depkes.go.id 

atau 

dikumpulkan  dalam  bentuk  CD,  sedangkan  dokumentasi 
non­digital  adalah  penyimpanan  secara  fisik  produk  hukum 
peraturan 

bidang 

kesehatan 

oleh 

bag ian 

Peraturan 

perundang­undangan. 

d. Sistem Jaringan Dokumentasi Informasi (SJDI)
Tujuan  kegiatan  ini  adalah  peningkatan  pengetahuan  SJDI 
hukum  secara  nasional  dan  peningkatan  kemampuan 
penyelenggaraan  SJDI  hukum  bidang  kesehatan  oleh 
instansi  kesehatan  daerah .Kegiatan  ini  pelaksanaannya 
sangat tergantung  dari  Kementerian  Hukum dan  HAM selaku 
pembina dari  SJDI  di  Indonesia. 

e. Penerbitan katalog
Penerbitan  katalog  adalah  kegiatan  yang  dilakukan  untuk 
mendukung  pendokumentasian  semua  produk  peraturan 
perundang­undangan 

bidang 

dihasilkan 

mempermudah 

sehingga 

kesehatan 

yang 

administrasi 

telah 
dan 

pencarian. 
Kegiatan  pendukung  dalam  penyelesaian  peraturan  perundang­undangan 
telah  terealisasi  secara  keseluruhan  dari  yang  direncanakan .  Hal  ini 
disebabkan  ada  kegiatan  yang  belum  dilaksanakan  karena  terkait  dengan 
instansi  lain  di  luar  Kementerian  Kesehatan  dan  keterbatasan  waktu  dalam 
pelaksanaannya. 

24  

LAPORAN AKlJNTABILITAS

kinerセa@

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
ャゥaセAjn@

2014

2. INDIKATOR KEDUA
Jumlah kasus-kasus hukum bidang kesehatan yang tertangani

Jumlah  kasus­kasus  hukum  bidang  kesehatan  tertangani  adalahjumlah 
kasus  dan  permasalahan  hukum  di  bidang  kesehatan  yang  dalam 
proses penanganan/penyelesaian  baik kasus yang  lama  maupun baru. 
Berdasarkan  DO  tersebut  diatas,  maka  indikator  ini  diukur dengan  cara 
menghitung  jumlah  kasus  dan  permasalahan  hukum  di  bidang 
kesehatan  yang  proses  penanganan/penyelesaiannya  telah  dapat 
ditangani dan diselesaikan oleh  Biro  Hukum dan  Organisasi. 
Untuk  mencapai  indikator  tersebut  diperlukan  kegiatan­kegiatan  antara 
lain  : 
1)   Penanganan  dan  Penyelesaian  kasus  hukum  di  Pengadilan  Negeri 
dan  Pengadilan Tata Usaha  Negara (PTUN), maupun  pendampingan 
hukum  dalam  status  sebagai  saksi  dan/atau  saksi  ahli  dihadapan 
penegak hukum. 
2)  Penanganan  dan  penyelesaian  atas  gugatan  (permohonan  uji 
materiil,  baik di  Mahkamah Konstitusi  maupun di  Mahkamah Agung). 

Kondisi yang dicapai : 
Penanganan  perkara  perdata,  tata  usaha  negara,  dan  uji  materiil  yang 
ditangani  Biro  Hukum  dan  Organisasi  sampai  dengan  Desember  2014 
sebanyak  86  perkara  dari  55  perkara  yang  ditargetkan  yaitu  sebagai 
berikut : 
a.   Perkara Perdata  sebanyak 23  Perkara 
b.   Perkara Tata Usaha Negara sebanyak 5 Perkara 
c.   Permohonan Uji  Materiil di  Mahkamah  Konstitusi  sebanyak 7 Perkara 

25

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
Qゥセエun@

2014

d.  Permohonan  Uji