Spesipikasi- Spesipikasi Peralatan Plate Orifice Pompa Sentrifugal Motor Kompresor Controller Recorder Transmitter Data pengamatan 0.80 0.60 0.50 Kesimpulan

4.3 Spesipikasi- Spesipikasi Peralatan

a. Plate Orifice

Diameter : 79,90 mm Tebal : 3 mm Diameter Luar : 10,2 mm Sudut : 45

b. Pompa Sentrifugal

Type : AK Seri : 832 F0057 Head : 15 m Putaran : 1500 rpm Kapasitas : 27Lmenit

c. Motor

Jenis Motor : Motor Induksi 1 Phasa No. Bering : 6203 UU Daya : 0,4 kw Tegangan : 220 Volt Arus : 4,5 Ampere Putaran : 1420 rpm Frekuensi : 50 Hz Jumlah Katup : 4 Katup

d. Kompresor

Tegangan : 220 Volt Frekuensi : 50 Hz Universitas Sumatera Utara Daya Input : 310 Watt Type : 0,2 OP - 5 S Max. pressure : 5 kgcm 2 G Free air delefery : 25 Lmenit No.Seri : WA 25972

e. Controller

Model : SLPC -171 E Supply : 80-138 Volt AC, 47-63 Hz 20-30 Volt DC Input : 1-5 Volt

f. Recorder

Model : SRPD – 200 B Supply : 80-138 Volt AC, 47-63 Hz 20-130 Volt DC Input : 1-5 Volt DC

g. Transmitter

Model : UNE II SMK 1 Supply : DC 4 Volt Output : DC 4-20 MaNo. Serial : 247 SA 247

4.4 Data pengamatan

Untuk menganalisa suatu masalah diperlukan sejumlah data-data yang diperlukan untuk diperhitungkan. Adapun data-data Tabel 4.1 yang diperoleh dari hasil pengamatan di Pabrik Mini PTKI Medan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Data Yang Di Peroleh Dari Hasil Pengamatan Bukaan Control valve ∆P mm hg Sinyal Elektrik mA Sinyal Pneumatik kgcm 2 100 44 20 1.0 75 40

19.2 0.80

50 36

17.6 0.60

35 25

15.8 0.50

20 15 11,6 0.40 Dari data-data tersebut selanjutnya akan disajikan bahan perhitungan dan analisa terhadap permasalahan yang akan dibahas.

4.5 Pembahasan

1. Perhitungan laju kecepatan aliran a. Perhitungan kecepatan aliran berdasarkan data debit aliran pengamatan. Seperti yang telah diketahui bahwa kecepatan aliran dapat dihitung dengan persamaan kointutitas seperti berikut ini: Q = V. A Maka V = Dimana : Q adalah debit aliran hasil pengamatan A adalah luas penampang yaitu luas penampang dari pada lubang plat orifice, yang diameternya adalah 7,9 m 2 . Universitas Sumatera Utara 2 A = 2 A = 4,8991m 2 Untuk memudahkan perhitungan maka satuan dari debit dikonversikan menjadi “Ljam” kesatuan “m 3 detik”  Untuk bukaan control valve = 100 ∆P = 44 mmhg . . = 44 . 760 . 1,033 kg .10 4 . m 2 = 0,345 cm . 0,345 kgcm 2 V = 0,58 kgcm 2 Maka Q = V.A Q = 0,58 kgcm 2 . 4,8991 m 2 Q = 2,84 Ldetik Universitas Sumatera Utara  Untuk bukaan control valve = 75 ∆P = 40 mmhg . . = 40 . 760 . 1,033 kg .10 4 . m 2 = 0,289 cm . 0,289 kgcm 2 V = 0,53 kgcm 2 Maka Q = V. A Q = 0,53 kgcm 2 . 48991 Q = 2,59 Ldetik  Untuk bukaan control valve = 50 ∆P = 36 mmhg . . = 36 . 760 . 1,033 kg .10 4 . m 2 = 0,389 cm Universitas Sumatera Utara V . 0,839 kgcm 2 V= 0,91 kgcm 2 Maka Q = V. A Q = 0,91 kgcm 2 . 4,8991 m 2 Q = 4,45 Ldetik  Untuk bukaan control valve = 35 ∆P = 25 mmhg . . = 25 . 760 . 1,033 kg .10 4 . m 2 = 0,196 cm V . 0,196 kgcm 2 V = 0,44 kgcm 2 Maka Q = V . A Q = 0,44 kgcm 2 . 4,8991 m 2 Q = 2,15 Ldetik Universitas Sumatera Utara  Untuk bukaan control valve = 20 ∆P = 15 mmhg . . = 15 . 760 . 1,033 kg .10 4 . m 2 = 0,117 cm V . 0,117 kgcm 2 V = 0,44 kgcm 2 Maka Q = V . A Q = 0,34 kgcm 2 . 4,8991 m 2 Q = 1,66 Ldetik Universitas Sumatera Utara Kemudian hasil perhitungan keseluruhan untuk kecepatan aliran tersebut dimasukan dalam table 2 berikut: Tabel 2. Hasil Perhitungan Kecepatan Aliran Bukaan Control Valve Massa Jenis Fluida p kgcm 2 Kecepatan Aliran V mdetik Debit Aliran Q Ljam 100 0,34 0,58 2,28 75 0,29 0,53 2,69 50 0,389 0,91 2,41 35 0,196 0,44 2,06 20 0.117 0,34 1,30 Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan pengamatan di laboratorium instrument PTKI Medan dan melakukan perhitungan serta menganalisa data-data dari hasil pengamatan tersebut maka penulis mengambil kesimpulan antara lain: 1. Dengan mengatur bukaan control valve maka besar debit aliran dapat diketahui dari controller, yang merupakan hasil pengukuran plat orifice yang dikirim oleh transmitter dalam bentuk sinyal elektrik, sedangkan kecepatan aliran dapat dihitung dengan persamaan kontinuitas : V = QA 2. Besaran debit aliran berbanding lurus dengan bukaan control valve, maksudnya ketika bukaan control valve semakin kecil maka debit juga semakin kecil, tetapi kecepatan aliran semakin besar jika jumlah masa fluida yang mengalir per satuan waktu adalah tetap walaupun bukaan control valve makin kecil.

5.2 Saran