1.3 Rumusan Masalah
Pada prinsipnya besaran aliran jenis head flow meter dapat dikendalikan atau di ukur melalui volune, massa, dan luas bidang yang dapat dilaluinya. Alat
instrument yang dipergunakan untuk mengukur dan menunjukkan besaran suatu aliran jenis head flow meter disebut sebagai alat ukur aliran jenis head flow meter.
Salah satu peralatan instrument yang digunakan untuk mengendalikan aliran jenis head flow meter pada perpipaan adalah control valve air to open.
Mengingat betapa pentingnya peranan pengukuran aliran jenis head flow meter pada sistem proses, maka perlu mengetahui langkah-langkah yang harus
diambil dan hal-hal yang harus diketahui dalam proses pengukuran dan peralatan apa saja yang berhubungan dan mendukung terhadap pengukuran aliran jenis head
flow meter tersebut sehingga akan didapat hasil pengukuran yang maksimal. Oleh karena itu rumusan masalah yang dibahas penulis adalah:
1. Bagaimana menghitung laju aliran jenis head flow meter pada perpipaan yang menggunakan control valve air to open ?
2. Bagaimana cara kerja control valve air to open pada rangkaian perpipaan sebagai pengendalian laju aliran jenis head flow meter ?
1.4 Batasan Masalah
Mengingat masalah yang akan diangkat sebagai Karya Akhir ini mempunyai ruang lingkup yang relatif luas maka penulis membatasi masalah ini
hanya pada:
Universitas Sumatera Utara
1. Proses pengolahan laju aliran jenis head flow meter dan manfaatnya
sebagai alat pengontrol. 2.
Proses dan sistem rangkaian pipa menggunakan contol valve jenis air to open.
1.5 Metode Penulisan
Metode penulisan yang dipergunakan dalam penulisan Karya Akhir ini antara lain sebagai berikut :
1. Studi literatur : Mengambil bahan – bahan dari buku – buku referensi, jurnal,
artikel dan website yang dapat menunjang penyusunan karya akhir. 2.
Studi lapangan : Mengambil data dan informasi dari PABRIK MINI PTKI MEDAN.
3. Melakukan diskusi dengan dosen pembimbing.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan dan penyusunan Karya Akhir ini, maka penulis membuat sistematika penulisan yang diharapkan akan mempermudah dan memahami
maksud yang ingin disampaikan kepada pembaca. Adapun isi sistematika penulisan ini adalah :
BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang rumusan
masalah tujuan dan manfaat penulisan, batasan masalah,
metode penulisan dan sistematika penulisan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini memberikan penjelasan mengenai teori-teori dasar yang diperlukan dalam karya akhir. Diantanya menjelaskan
pengukuran laju aliran fluida jenis head flow meter. BAB III : SISTEM RANGKAIAN PERPIPAAN DENGAN
MENGGUNAKAN CONTROL VALVE AIR TO OPEN.
Bab ini membahas mengenai sistem rangkaian perpipaan
dengan menggunakan control valve air to open, dimana pada bab ini penulis menguraikan frinsip kerja control
valve air to open, spesifikasi, serta perawatannya.
BAB IV : MENGHITUNG LAJU ALIRAN JENIS HEAD FLOW METER PADA SISTEM RANGKAIAN
PERPIPAAN DENGAN MENGGUNAKAN CONTROL VALVE AIR TO OPEN
Bab ini menjelaskan proses pengukuran laju aliran jenis
head flow meter pada system rangkaian perpipaan dengan menggunakan control valve air to open.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat
diambil penulis dari pengamatan dilapangan dan pada
waktu penulisan karya akhir.
Universitas Sumatera Utara
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengukuran Laju Aliran Fluida
dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya berasal dari hukum kekekalan massa seperti yang terlihat pada Gambar 2.1
Jumlah massa fluida m
1
yang melalui penampang 1 A
1
dalam satu satuan waktu tertentu adalah sama dengan massa fluida m
2
yang melalui penampang 2 A
2
. Pada fluida termampatkan incompressible massa jenis p fluida tidak
mengalami perubahan selama perjalanan mengalirnya.
Gambar 2.1 Prinsif Dasar Hukum Kekekalan Massa
Persamaan kontiniutas dari penampang 1 ke penampang 2 adalah: m
1 =
m
2 →
ρ
1. V1. A1 =
ρ
2. V2.
A2
............................ 2.1
Untuk aliran tak mampu mampat, massa jenis ρ adalah tetap sehingga: V
1. A1 = V2. A2 → Q1 = Q2
………………………………2.2
Universitas Sumatera Utara
Maka: Q = V.A Dimana:
Q = Debit aliran Ljam V = Kecepatan aliran m
A = Luas Penampang yang dilalui fluida m
2
P = Massa jenis fluida kgm
3
2.1.1 Pengenalan Alat Ukur Laju Aliran Fluida
Dalam pabrik-pabrik pengolahan diperlengkapi dengan berbagai macam alat pengoperasian setiap peralatan saling mendukung antar satu peralatan dengan
peralatan yang lainnya. Untuk mencapai hasil yang diinginkan maka diperlukan peralatan pendukung. Salah satu pendukung yang penting dalam suatu pabrik
adalah peralatan instrument pabrik. Peralatan instrument merupakan bagian dari kelengkapan keterpasangan peralatan yang dapat digunakan untuk mengetahui
dan memperoleh sesuatu yang dikehendaki dari suatu kegiatan kerja peralatan mekanik. Salah satu peralatan instrument yang penting adalah alat ukur.
Penggunaan alat ukur dalam pabrik sangat banyak digunakan, ini bertujuan untuk menjaga hasil yang dibutuhkan, sehingga perlu adanya pemeliharan dari alat-alat
ukur tersebut. Alat-alat ukur instrument yang dipergunakan untuk mengukur dan menunjukkan besaran suatu fluida disebut dengan alat ukur fluida. Alat ukur
aliran fluida dari dua bagian pokok yaitu : 1. Alat Ukur Primer
Yang dimaksud alat ukur primer adalah bagian alat ukur yang berfungsi sebagai alat perasa sensor.
Universitas Sumatera Utara
2. Alat Ukur Sekunder Sedangkan alat ukur sekunder adalah bagian yang mengubah dan
menunjukkan besaran aliran yang dirasakan alat perasa supaya dapat dibaca. Alat ukur yang sering dijumpai dalam pabrik dibagi menurut fungsinya yaitu:
a. Alat Pengukur Aliran Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran dari fluida yang
mengalir. b. Alat Pengukuran Tekanan
Alat yang digunakan untuk mengukur dan menunjukan besaran tekanan dari suatu fluida.
c. Alat Pengukur Tinggi Permukaan Cairan
Alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian dari permukaan suatu cairan.
d. Alat Pengukur Temperatur Alat yang dipergunakan untuk mengukur dan
menunjukkan besaran temperatur, Tujuan dari pada pengukuran aliran fluida adalah untuk mencegah kerusakan peralatan, untuk mendapatkan
mutu produksi yang diinginkan dan mengontrol jalannya proses.
2.2 Macam-Macam Aliran fluida