30
pendaftaran hak tanggungan tersebut. Kemudian dalam Pasal 7 UUHT hak kebendaan droite de suite
secara tegas dinyatakan bahwa hak tanggungan tetap mengikuti objeknya dalam tangan siapapun.
2. Kerangka Konsepsi
Konsep adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Konsepsi adalah pendapat, pangkalan pendapat. Konsepsi diterjemahkan sebagai usaha membawa
sesuatu dari abstrak menjadi suatu yang konkrit, yang disebut dengan operational definition
.
33
Pentingnya definisi operasional adalah untuk menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua dubius dari suatu istilah yang dipakai. Oleh
karena itu untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini harus didefinisikan beberapa konsep dasar, agar secara operasional diperoleh hasil penelitian yang sesuai
dengan tujuan yang telah ditentukan, yaitu: a. Jaminan adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai mudah untuk diuangkan
yang diikat dengan janji sebagai jaminan untuk pembayaran dari hutang debitor berdasarkan perjanjian kredit yang dibuat oleh kreditor dan debitor.
34
b. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
33
Tan Kamello, Perkembangan Lembaga Jaminan Fiducia: Suatu Tinjauan Putusan Pengadilan dan Perjanjian di Sumatera Utara
, Disertasi, Medan: PPs USU, hal. 35.
34
Sutarno, Aspek-aspek Hukum Perkreditan Pada Bank, Bandung: Alfabeta, 2005, hal. 142.
Universitas Sumatera Utara
31
kreditor dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
35
c. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
36
d. Hak tanggungan adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam UUPA berikut atau tidak berikut benda-benda
lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, pelunasan hutang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditor
tertentu terhadap kreditor-kreditor lain.
37
G. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian
Dari judul dan permasalahan yang dalam penelitian ini dan supaya dapat memberikan hasil yang bermanfaat maka penelitian ini dilakukan dengan penelitian
yang bersifat deskripsi
38
yaitu menggambarkan dan menganalisa masalah-masalah yang akan dikemukakan, yang dilakukan dengan cara pendekatan yuridis normatif.
39
35
Pasal 1 angka 11 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang- undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.
36
Ibid ., Pasal 1 angka 2.
37
Pasal 1 ayat 1 UUHT.
38
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1986, hal. 9
39
Penelitian hukum normatif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder, lebih lanjut lihat Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum
Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995, hal 13.
Universitas Sumatera Utara
32
Pendekatan yuridis normatif ini digunakan dengan maksud untuk mengadakan pendekatan terhadap masalah dengan cara melihat dari segi peraturan perundang-
undangan yang berlaku, dokumen-dokumen dan berbagai teori.
40
Pendekatan yuridis normatif
dalam penelitian ini dilakukan dengan cara meneliti sumber-sumber bacaan yang relevan dengan tema penelitian, yang meliputi penelitian terhadap asas-asas
hukum,
41
sumber-sumber hukum,
42
peraturan perundang-undangan yang bersifat teoretis ilmiah yang dapat menganalisa permasalahan yang akan dibahas serta
ditambah data lainnya yang diperoleh di lapangan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pelaksanaan pelunasan kredit dengan menyerahkan
jaminan kepada bank dalam menyelesaikan kredit bermasalah di PT. Bank Danamon Indonesia Tbk.
2. Sumber data