Peranan hormon tiroid dalam hubungannya dengan penggunaan protein terhadap performans broiler

Hormon tiroid dengan bentuk aktif eebagai _triyodotiroksin (T4) mempunyai peran penting

tironin (T3) dan

dalam fisiologi tubuh, miealnya pada pertumbuhan, reprodukei, metabolieme karbohidrat, lemak dan protein
yang

utama adalah pengaruhnya terhadap kontrol

serta

metabo-

lisme umum.
Hormon tiroid berfungsi mdrangaang pembentukan protein pada beberapa jaringan, yaitu

dengan

meningkatkan

sintesis RNA


sintesis protein melalui peningkatan

pada

tingkat inti (Falconer, 1971, Harper, Rodwell dan Mayes,

Pada
daerah
broiler

kondisi

daerah panas seperti

sebagian beear

di Indonesia, performans ekonomis
belum


memenuhi

harapan.

yang

Menurut

dicapai

Soeharsono

(1976), temperatur optimal untuk broiler berkisar antara
19

-

2 3 O ~ atau tepatnya 21°c.

tur di Indonesia antara 28

mikian akan

tempera-

dengan de-

metabolieme d a l w tubuh.

lain dieebabkan oleh

tiroid.

membuktikan

31°c, eehingga

terjadi perubahan

Diduga ant+ra
hormon


-

Padahal rataan

rendahnya

produksi

Hal ini kareng beberapa peneliti

bahwa

-

laju sekresi hormon

tiroid

telah


menurun

pada temperatur yang lebih tinggi.
Di lain
besaran

pihak, penyakit gond'ok

kelenjar

tiroid

dan

yaitu akibat

kretin

atau


pem-

kekerdilan

merupakan masalah n a s i o n a l .
rena

rendahnya

Diduga keadaan t e r s e b u t ka-

yodium yang terkonsumsi, sehingga

proba-

duksi hormon t i r o i d menurun karena yodium merupakan
han pembangun utama hormon t i r o i d ,
Sebagian b e s a r p e n d e r i t a gondok adalah penduduk


di

daerah pegunungan karena tanah d i daerah demikian miskin
mineral

yodium, dan akibatnya tanaman

juga kekurangan yodium.

Namun

yang

dihasilkan

t e r n y a t a penyakit gondok
I

d i d e r i t a pula


o l e h penduduk

mengkonsumsi yodium.

daerah

cukup

p a n t a i yang

Dengan demikian timbul masalah ba-

r u bahwa rendahnya produksi hormon t i r o i d sebagai penyebab penyakit gondok kemungkinan bukan hanya karena kekurangan yodium.
Untuk
protein

meningkatkan

mempunyai


produksi

homnon

peran penting terutama

amino t i r o s i n sebagai bahan pembangun.
diantaranya

t i r o i d , mutu
adanya

aeam

Salah s a t u

cara

adalah pengaturan keseimbangan p r o t e i n


e n e r g i metabolis dalam ransum sehingga konaumei

dan

protein

memenuhi kebutuhan pertumbuhan.
Penggunaan
tambahan

adalah

hormon t i r o i d
salah

eintstis

sebagai

s a t u p i l i h a n l a i n , akan


bafian
tetapi

pada t i n g k a t penambahan berapa* pereen yang akan rnemberikan e f i s i e n s i t e r b a i k belum ada d a t a yang p a s t i .
Kelenjar t i r o i d s a p i adalah bahan yang t i d a k pernah
dimanfaatkan, sehingga merupakan bahan yang

murah s e r t a

mudah didapat.

Sehubungan dengan

sifat hormon

tiroid,

1

diharapkan kelenjar tiroid aapi
dipakai

yang

sebagai bahan yang dapat

hormon

tiroid.

memberikan

dikeringkan dapat

memperbaiki

Tentang berapa persen

efisiensi terbaik

grodukei

penggunaan

yang

dalam peningkatan perfor-

mans broiler yang dipelihara di daerah

temperatur panas

merupakan ha1 yang perlu diteliti.
Meskipun

membesarnya kelenjar
tiroid pada
f

belum mendapatkan perhatian namun
teraebut
daerah

broiler

berdasarkan kenyataan

di atas, rendahnya produksi hormon

tiroid

lingkungan panaa diduga mempunyai peran

di

penting

terhadap rendahnya produksi broiler.
Untuk mendapatkan informasi lebih luas tentang
ini, suatu

rangkaian penelitian telah

tujuan mengetahui
tiroid

terhadap

aampai berapa

jauh

performans broiler

ha1

diadakan

dengan

peranan

hormon

terutama dalam hu-

bungannya dengan penggunaan protein..
Pada penelitian ini dicobakan beberapa bahan tambahan yang
tiroid

diharapkan dapat

dengan

meningkatkan produksi hormon

tujuan mengetahui

sampai

berapa

kemungkinan penggunaan bahan-bahan tersebut dalam

jauh
usaha

memperbaiki performans broiler *.
Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat
langi

penurunan produksi hormon tiroid yang

menanggudisebabkan

oleh tingginya temperatur lingkungan, setelah mengetahui

beberapa

faktor

yang mempengaruhi

tiroid dalam tubuh.

pembentukan

hormon

Dengan demikian diharapkan produksi

broiler dapat ditingkatkan.

TINJAUAN PUSTAKA

Hormon

utama yang dihasilkan

adalah 3, 5, 3'-triyodotironin

oleh kelenjar tiroid

(T3) dan tiroksin (Tq).

Triyodotironin dibentuk pula di perifer dengan cara
deyodinasi T4

(

El-Zaheri, Fang, Hinerfeld Braverman dan
Pembetukan TQ di perifer

Vagenakis,l978; Ganong, 1980).
I

cukup

beaar

manusia

yaitu aekitar 80%

(Bechers,

1983)

dari sirkulasi

dan 90% pada

ayam

Tg pada
(Astier,

1980 ) .
Dengan kemajuan teknik radiokromatografi untuk hi'droliaat kelenjar tiroid ayam
rapa

peneliti telah

Walaupun

yang disuntik 1311, 'bebe-

dapat mengindentifikasi T3 dan T4.

dikemukakan

bahwa T4

selalu ada

dalam serum

ayam, sedangkan Tg hanya diketemukan sewaktu-waktu, tapi
keduanya mempunyai keaktivan yang sama (Ganong, 1980).
Pada

mamalia, T3 umumnya

mempunyai keaktivan tiga

sampai lima kali dibandingkan dengan T4 (Schvartz, Surks
dan Oppenheimer, 1971).
pulkan

diubah menjadi' Tg dan

bahwa Tq hanya aktif bila

kernungkinan

T4 hanya

Refetoff, 1977).
pada

Bahkan suatu penelitian menyim-

manusia

merupakan

pro hormon (Bernal dan

Hal ini didukung
(Braverman, Ingbar

oleh penelitian lain
dan

Sterling, 1970;

Gavin, Castle, McMahon, Martin, Hammond

dan Cavalieri,

1977), pada tikue

(Chiraeeveenuprapund, Buergi, Goswami

dan Rosenberg, 1978) dan pada kelinci (Cooper, Gibbens,
Thomas, Lowy dan Burke, 1982).
Proses pembentukan hormon
tingkatan
tiroein

yaitu, 1)

dan

tiroid terdiri dari tiga

pengumpulan

3) proteolieie

2) yodinaei

yodium,

-

tiroglobulin

(Turner dan

Bagnara, 1976 ) .
I

Pengumpulan Yodium
Yodium
hormon

adalah bahan daear

tiroid.

Dalam

berbentuk organik dan
nik sebelum

utama untuk pembentukan

makanan, sebagian

beaar

yodium

dikembalikan dalam bentuk anorga-

diabsorbei dari

gastro intestinal.

Yodium

dalam darah berada dalam bentuk anorganik.
Koneentrasi

yodium dalam

darah sangat rendah, se-

dangkan sel-sel epitelium tiroid mempunyai aviditas yang
beaar untuk mengambil yodium dibandingkan dengan jaringan-jaringan lain.
yodium

Perbandingan yodium dalam plasma

dalam kelenjar

tiroid antara 1 : 10

dan

sampai 1 :

100 (Harper, et al., 1979).
Kelenjar

tiroid meneumpulkan

yodium

aecara aktif

dan mengangkutnya dari dalam darah ke koloid.
pengangkutan

ini

disebut

atau pompa yodium
50 m

volt

negatif

Mekanisme

"Iodide Trapping mechanism"

(Ganong, 1980).
terhadap

Sel tiroid kira-kira

daerah

intereieial dan

7
koloid.

Diduga yodium yang dipompakan

lawan perbedaan

tekanan lietrik, kemudian berdifuei ee-

arah dengan tekanan listrik
kanieme

ke dalam eel me-

masuk ke dalam koloid.

pengangkutan ini dipercepat

TSH (Thyroid

oleh

Stimulating Hormone) atau tirotropin, dan
tiourea

dan

terhadap

sulfonamid.

Mekanieme

yodium dilakukan

dihambat oleh

pengangkutan aktif

pula oleh kelenjar liur, mu-

lambung, placenta, korpue

koea

Me-

I

eiliaris

pada mata dan

flexue koroid dari kelenjar mammae, namun tidak dipengaruhi

oleh tirotropin.

mengikat

yodium untuk

Juga

pada kelenjar

membentuk

mammae yang

diyodotiroein

(DYT),

tidak dapat membentuk Tg dan Tq (Werner, 1962).
Menurut

Harper et al.

(1979),

jaringan-jaringan

eelain kelenjar tiroid dapat membentuk tirokein walaupun
dalam jumlah

sangat kecil, dan

mengataai ge jala

jumlah

ini belum dapat

hipotiroidisme sebagai akibat

penghi-

langan kelenjar tiroid.
Meakipun pengaruh
yodium

koneentraei eangat tinggi, narnun

bebae hanya 1% dari

yodium total

dalam tiroid.

Yodiurn yang terkumpul pada epitelium folikel dari kelenjar

tiroid diokeidasi

menjadi I2 atau 10-. Proeee ini

dikontrol oleh sistim enzim yaitu perokeidaee, selanjutnya elektron-elektron akan diterima oleh hidrogen peroksida.

Hidrogen peroksida ini dihaeilkan oleh enzim yang

memerlukan NADPH mirip dengan sitokrom-C reduktaee.

Yodinaei Tiroein
Yodium

yang bebas

dalam kelsnjar

detik kemudian akan terikat pada
dari

molekul tiroein

tiroid beberapa

poaiei 3 inti aromatik

yang tergabung

pada tiroglobulin

membentuk monoyodotiroein (MYT) (Ganong, 1980).
Selanjutnya MYT akan mengalami
dengan

yodinaei lebih jauh

pada posiei 5

pengikatan yodium

membentuk DYT.

I

h a molekul DYT akan mengalami kondensasi okeidatif atau
mengalami
dengan

penggabungan

melepas alanin.

tiroglobulin
dibentuk

(kopeling) membentuk
Tirokain

dalam ikatan peptida.

dari

penggabungan

maeih

tirokain

bersatu dengan

Triyodotironin (T3)

antara MYT dan

DYT.

Juga

dalam jumlah kecil terbentuk pula reverse triyodotironin
(rTg).

Skema

metaboliame

yodium

Gambar 1, sedangkan Gambar 2

dapat

dilihat

pada

menunjukkan pengikatan yo-

dium pada pembentukan MYT dan DYT serta penggabungan dua
molekul DYT maupun molekul MYT dan DYT.
Sinteea

hormon tiroid

ditentukan oleh

bahan pem-

bangun (precursor) yanp tersedia dalam lumen folikel kelenJar tiroid, juga adanya gertakan dari hormon tirotropin.

Di eamping itu, ada

tidaknya zat

antitirosd akan

menentukan cepat dan lambatnya sintesa (Bechers, 1983).

Proteoliais Tiroglobulin
tiroglobulin berlanpsung ae-

Proses eneimatik pada
cara

terua menerue

dalam

eel

pada

gelembung

folikel kelenjar

koloid

bergabung

tiroid.

Di

dengan liaosom

I

(Ganong, 1980; Turner dan Bagnara, 1976).

Ikatan pepti-

da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobulin

akan

dipecahkan oleh protease

di

dalam

lisosom.

Dengan demikian, MYT, DYT, Tg ban Tq dibebaekan ke delam
eitoplaema.

Bentuk

tirosin yaitu

enzim

ini.

dan DYT

yodotiroein dehalogenase

akan mengalami deyodinasi oleh
dari mikroaom, tetapi

molekul MYT

TQ dan Tq tidak dipengaruhi oleh

Sementara itu

yodium yang

dibebaskarb pada

proeea deyodinasi tirosin akan terkumpul lagi dalam pool
yang kemudian dipakai untuk sinteea hormon tiroid kemba-

li (Werner, 1962).
Deyodinaai dapat pula terjadi
fer

dan yodium ion yang dilepas

urin.

Di dalam hati, hormon

untuk

dapat dieerap

diyodinaai

dalam jumlah kecil diko-

Konyugat yang tidak aktif ini

dieekreeikan ke dalam empedu.
gaeikan

diekskresikan ke dalam

tiroid segera dikonyugasi-

kan dengan aeam glukoronat dan
nyugasikan dengan sulfat.

dalam jarinqan peri-

Sebagian T4 yang dikonyu-

kembali dan

atau dilepae

(Bernal dan Refetoff, 1977 3 .

diangkut

eebagai

ke ginjal

konyugat

utuh

Yodium dalam
diet
Tiroid

(

I

/cI

I

Tiro-

!

I
I

I

I-

tropic

I

I

Peroksidase

I

Ruang
ekstrasel

Urin

deyodinasi
Jar ingan
I
I

'

-

T4
terikat

\II ,

,

I

I

i

L

C

T3

:
I

T4

I

I

I

I
I

T4
bebar3

Gambar 1.

I
1

11

d

.. .

Tiro-globulin

- - - - protease
- ------- -------

A

i ---

Metabolisme Yodium dan Hormon Tiroid
(Harper, et al. , 1979)

1

Tirosin

Monoyodot irosin

k
4