Peranan hormon tiroid dalam hubungannya dengan penggunaan protein terhadap performans broiler
Hormon tiroid dengan bentuk aktif eebagai _triyodotiroksin (T4) mempunyai peran penting
tironin (T3) dan
dalam fisiologi tubuh, miealnya pada pertumbuhan, reprodukei, metabolieme karbohidrat, lemak dan protein
yang
utama adalah pengaruhnya terhadap kontrol
serta
metabo-
lisme umum.
Hormon tiroid berfungsi mdrangaang pembentukan protein pada beberapa jaringan, yaitu
dengan
meningkatkan
sintesis RNA
sintesis protein melalui peningkatan
pada
tingkat inti (Falconer, 1971, Harper, Rodwell dan Mayes,
Pada
daerah
broiler
kondisi
daerah panas seperti
sebagian beear
di Indonesia, performans ekonomis
belum
memenuhi
harapan.
yang
Menurut
dicapai
Soeharsono
(1976), temperatur optimal untuk broiler berkisar antara
19
-
2 3 O ~ atau tepatnya 21°c.
tur di Indonesia antara 28
mikian akan
tempera-
dengan de-
metabolieme d a l w tubuh.
lain dieebabkan oleh
tiroid.
membuktikan
31°c, eehingga
terjadi perubahan
Diduga ant+ra
hormon
-
Padahal rataan
rendahnya
produksi
Hal ini kareng beberapa peneliti
bahwa
-
laju sekresi hormon
tiroid
telah
menurun
pada temperatur yang lebih tinggi.
Di lain
besaran
pihak, penyakit gond'ok
kelenjar
tiroid
dan
yaitu akibat
kretin
atau
pem-
kekerdilan
merupakan masalah n a s i o n a l .
rena
rendahnya
Diduga keadaan t e r s e b u t ka-
yodium yang terkonsumsi, sehingga
proba-
duksi hormon t i r o i d menurun karena yodium merupakan
han pembangun utama hormon t i r o i d ,
Sebagian b e s a r p e n d e r i t a gondok adalah penduduk
di
daerah pegunungan karena tanah d i daerah demikian miskin
mineral
yodium, dan akibatnya tanaman
juga kekurangan yodium.
Namun
yang
dihasilkan
t e r n y a t a penyakit gondok
I
d i d e r i t a pula
o l e h penduduk
mengkonsumsi yodium.
daerah
cukup
p a n t a i yang
Dengan demikian timbul masalah ba-
r u bahwa rendahnya produksi hormon t i r o i d sebagai penyebab penyakit gondok kemungkinan bukan hanya karena kekurangan yodium.
Untuk
protein
meningkatkan
mempunyai
produksi
homnon
peran penting terutama
amino t i r o s i n sebagai bahan pembangun.
diantaranya
t i r o i d , mutu
adanya
aeam
Salah s a t u
cara
adalah pengaturan keseimbangan p r o t e i n
e n e r g i metabolis dalam ransum sehingga konaumei
dan
protein
memenuhi kebutuhan pertumbuhan.
Penggunaan
tambahan
adalah
hormon t i r o i d
salah
eintstis
sebagai
s a t u p i l i h a n l a i n , akan
bafian
tetapi
pada t i n g k a t penambahan berapa* pereen yang akan rnemberikan e f i s i e n s i t e r b a i k belum ada d a t a yang p a s t i .
Kelenjar t i r o i d s a p i adalah bahan yang t i d a k pernah
dimanfaatkan, sehingga merupakan bahan yang
murah s e r t a
mudah didapat.
Sehubungan dengan
sifat hormon
tiroid,
1
diharapkan kelenjar tiroid aapi
dipakai
yang
sebagai bahan yang dapat
hormon
tiroid.
memberikan
dikeringkan dapat
memperbaiki
Tentang berapa persen
efisiensi terbaik
grodukei
penggunaan
yang
dalam peningkatan perfor-
mans broiler yang dipelihara di daerah
temperatur panas
merupakan ha1 yang perlu diteliti.
Meskipun
membesarnya kelenjar
tiroid pada
f
belum mendapatkan perhatian namun
teraebut
daerah
broiler
berdasarkan kenyataan
di atas, rendahnya produksi hormon
tiroid
lingkungan panaa diduga mempunyai peran
di
penting
terhadap rendahnya produksi broiler.
Untuk mendapatkan informasi lebih luas tentang
ini, suatu
rangkaian penelitian telah
tujuan mengetahui
tiroid
terhadap
aampai berapa
jauh
performans broiler
ha1
diadakan
dengan
peranan
hormon
terutama dalam hu-
bungannya dengan penggunaan protein..
Pada penelitian ini dicobakan beberapa bahan tambahan yang
tiroid
diharapkan dapat
dengan
meningkatkan produksi hormon
tujuan mengetahui
sampai
berapa
kemungkinan penggunaan bahan-bahan tersebut dalam
jauh
usaha
memperbaiki performans broiler *.
Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat
langi
penurunan produksi hormon tiroid yang
menanggudisebabkan
oleh tingginya temperatur lingkungan, setelah mengetahui
beberapa
faktor
yang mempengaruhi
tiroid dalam tubuh.
pembentukan
hormon
Dengan demikian diharapkan produksi
broiler dapat ditingkatkan.
TINJAUAN PUSTAKA
Hormon
utama yang dihasilkan
adalah 3, 5, 3'-triyodotironin
oleh kelenjar tiroid
(T3) dan tiroksin (Tq).
Triyodotironin dibentuk pula di perifer dengan cara
deyodinasi T4
(
El-Zaheri, Fang, Hinerfeld Braverman dan
Pembetukan TQ di perifer
Vagenakis,l978; Ganong, 1980).
I
cukup
beaar
manusia
yaitu aekitar 80%
(Bechers,
1983)
dari sirkulasi
dan 90% pada
ayam
Tg pada
(Astier,
1980 ) .
Dengan kemajuan teknik radiokromatografi untuk hi'droliaat kelenjar tiroid ayam
rapa
peneliti telah
Walaupun
yang disuntik 1311, 'bebe-
dapat mengindentifikasi T3 dan T4.
dikemukakan
bahwa T4
selalu ada
dalam serum
ayam, sedangkan Tg hanya diketemukan sewaktu-waktu, tapi
keduanya mempunyai keaktivan yang sama (Ganong, 1980).
Pada
mamalia, T3 umumnya
mempunyai keaktivan tiga
sampai lima kali dibandingkan dengan T4 (Schvartz, Surks
dan Oppenheimer, 1971).
pulkan
diubah menjadi' Tg dan
bahwa Tq hanya aktif bila
kernungkinan
T4 hanya
Refetoff, 1977).
pada
Bahkan suatu penelitian menyim-
manusia
merupakan
pro hormon (Bernal dan
Hal ini didukung
(Braverman, Ingbar
oleh penelitian lain
dan
Sterling, 1970;
Gavin, Castle, McMahon, Martin, Hammond
dan Cavalieri,
1977), pada tikue
(Chiraeeveenuprapund, Buergi, Goswami
dan Rosenberg, 1978) dan pada kelinci (Cooper, Gibbens,
Thomas, Lowy dan Burke, 1982).
Proses pembentukan hormon
tingkatan
tiroein
yaitu, 1)
dan
tiroid terdiri dari tiga
pengumpulan
3) proteolieie
2) yodinaei
yodium,
-
tiroglobulin
(Turner dan
Bagnara, 1976 ) .
I
Pengumpulan Yodium
Yodium
hormon
adalah bahan daear
tiroid.
Dalam
berbentuk organik dan
nik sebelum
utama untuk pembentukan
makanan, sebagian
beaar
yodium
dikembalikan dalam bentuk anorga-
diabsorbei dari
gastro intestinal.
Yodium
dalam darah berada dalam bentuk anorganik.
Koneentrasi
yodium dalam
darah sangat rendah, se-
dangkan sel-sel epitelium tiroid mempunyai aviditas yang
beaar untuk mengambil yodium dibandingkan dengan jaringan-jaringan lain.
yodium
Perbandingan yodium dalam plasma
dalam kelenjar
tiroid antara 1 : 10
dan
sampai 1 :
100 (Harper, et al., 1979).
Kelenjar
tiroid meneumpulkan
yodium
aecara aktif
dan mengangkutnya dari dalam darah ke koloid.
pengangkutan
ini
disebut
atau pompa yodium
50 m
volt
negatif
Mekanisme
"Iodide Trapping mechanism"
(Ganong, 1980).
terhadap
Sel tiroid kira-kira
daerah
intereieial dan
7
koloid.
Diduga yodium yang dipompakan
lawan perbedaan
tekanan lietrik, kemudian berdifuei ee-
arah dengan tekanan listrik
kanieme
ke dalam eel me-
masuk ke dalam koloid.
pengangkutan ini dipercepat
TSH (Thyroid
oleh
Stimulating Hormone) atau tirotropin, dan
tiourea
dan
terhadap
sulfonamid.
Mekanieme
yodium dilakukan
dihambat oleh
pengangkutan aktif
pula oleh kelenjar liur, mu-
lambung, placenta, korpue
koea
Me-
I
eiliaris
pada mata dan
flexue koroid dari kelenjar mammae, namun tidak dipengaruhi
oleh tirotropin.
mengikat
yodium untuk
Juga
pada kelenjar
membentuk
mammae yang
diyodotiroein
(DYT),
tidak dapat membentuk Tg dan Tq (Werner, 1962).
Menurut
Harper et al.
(1979),
jaringan-jaringan
eelain kelenjar tiroid dapat membentuk tirokein walaupun
dalam jumlah
sangat kecil, dan
mengataai ge jala
jumlah
ini belum dapat
hipotiroidisme sebagai akibat
penghi-
langan kelenjar tiroid.
Meakipun pengaruh
yodium
koneentraei eangat tinggi, narnun
bebae hanya 1% dari
yodium total
dalam tiroid.
Yodiurn yang terkumpul pada epitelium folikel dari kelenjar
tiroid diokeidasi
menjadi I2 atau 10-. Proeee ini
dikontrol oleh sistim enzim yaitu perokeidaee, selanjutnya elektron-elektron akan diterima oleh hidrogen peroksida.
Hidrogen peroksida ini dihaeilkan oleh enzim yang
memerlukan NADPH mirip dengan sitokrom-C reduktaee.
Yodinaei Tiroein
Yodium
yang bebas
dalam kelsnjar
detik kemudian akan terikat pada
dari
molekul tiroein
tiroid beberapa
poaiei 3 inti aromatik
yang tergabung
pada tiroglobulin
membentuk monoyodotiroein (MYT) (Ganong, 1980).
Selanjutnya MYT akan mengalami
dengan
yodinaei lebih jauh
pada posiei 5
pengikatan yodium
membentuk DYT.
I
h a molekul DYT akan mengalami kondensasi okeidatif atau
mengalami
dengan
penggabungan
melepas alanin.
tiroglobulin
dibentuk
(kopeling) membentuk
Tirokain
dalam ikatan peptida.
dari
penggabungan
maeih
tirokain
bersatu dengan
Triyodotironin (T3)
antara MYT dan
DYT.
Juga
dalam jumlah kecil terbentuk pula reverse triyodotironin
(rTg).
Skema
metaboliame
yodium
Gambar 1, sedangkan Gambar 2
dapat
dilihat
pada
menunjukkan pengikatan yo-
dium pada pembentukan MYT dan DYT serta penggabungan dua
molekul DYT maupun molekul MYT dan DYT.
Sinteea
hormon tiroid
ditentukan oleh
bahan pem-
bangun (precursor) yanp tersedia dalam lumen folikel kelenJar tiroid, juga adanya gertakan dari hormon tirotropin.
Di eamping itu, ada
tidaknya zat
antitirosd akan
menentukan cepat dan lambatnya sintesa (Bechers, 1983).
Proteoliais Tiroglobulin
tiroglobulin berlanpsung ae-
Proses eneimatik pada
cara
terua menerue
dalam
eel
pada
gelembung
folikel kelenjar
koloid
bergabung
tiroid.
Di
dengan liaosom
I
(Ganong, 1980; Turner dan Bagnara, 1976).
Ikatan pepti-
da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobulin
akan
dipecahkan oleh protease
di
dalam
lisosom.
Dengan demikian, MYT, DYT, Tg ban Tq dibebaekan ke delam
eitoplaema.
Bentuk
tirosin yaitu
enzim
ini.
dan DYT
yodotiroein dehalogenase
akan mengalami deyodinasi oleh
dari mikroaom, tetapi
molekul MYT
TQ dan Tq tidak dipengaruhi oleh
Sementara itu
yodium yang
dibebaskarb pada
proeea deyodinasi tirosin akan terkumpul lagi dalam pool
yang kemudian dipakai untuk sinteea hormon tiroid kemba-
li (Werner, 1962).
Deyodinaai dapat pula terjadi
fer
dan yodium ion yang dilepas
urin.
Di dalam hati, hormon
untuk
dapat dieerap
diyodinaai
dalam jumlah kecil diko-
Konyugat yang tidak aktif ini
dieekreeikan ke dalam empedu.
gaeikan
diekskresikan ke dalam
tiroid segera dikonyugasi-
kan dengan aeam glukoronat dan
nyugasikan dengan sulfat.
dalam jarinqan peri-
Sebagian T4 yang dikonyu-
kembali dan
atau dilepae
(Bernal dan Refetoff, 1977 3 .
diangkut
eebagai
ke ginjal
konyugat
utuh
Yodium dalam
diet
Tiroid
(
I
/cI
I
Tiro-
!
I
I
I
I-
tropic
I
I
Peroksidase
I
Ruang
ekstrasel
Urin
deyodinasi
Jar ingan
I
I
'
-
T4
terikat
\II ,
,
I
I
i
L
C
T3
:
I
T4
I
I
I
I
I
T4
bebar3
Gambar 1.
I
1
11
d
.. .
Tiro-globulin
- - - - protease
- ------- -------
A
i ---
Metabolisme Yodium dan Hormon Tiroid
(Harper, et al. , 1979)
1
Tirosin
Monoyodot irosin
k
4
tironin (T3) dan
dalam fisiologi tubuh, miealnya pada pertumbuhan, reprodukei, metabolieme karbohidrat, lemak dan protein
yang
utama adalah pengaruhnya terhadap kontrol
serta
metabo-
lisme umum.
Hormon tiroid berfungsi mdrangaang pembentukan protein pada beberapa jaringan, yaitu
dengan
meningkatkan
sintesis RNA
sintesis protein melalui peningkatan
pada
tingkat inti (Falconer, 1971, Harper, Rodwell dan Mayes,
Pada
daerah
broiler
kondisi
daerah panas seperti
sebagian beear
di Indonesia, performans ekonomis
belum
memenuhi
harapan.
yang
Menurut
dicapai
Soeharsono
(1976), temperatur optimal untuk broiler berkisar antara
19
-
2 3 O ~ atau tepatnya 21°c.
tur di Indonesia antara 28
mikian akan
tempera-
dengan de-
metabolieme d a l w tubuh.
lain dieebabkan oleh
tiroid.
membuktikan
31°c, eehingga
terjadi perubahan
Diduga ant+ra
hormon
-
Padahal rataan
rendahnya
produksi
Hal ini kareng beberapa peneliti
bahwa
-
laju sekresi hormon
tiroid
telah
menurun
pada temperatur yang lebih tinggi.
Di lain
besaran
pihak, penyakit gond'ok
kelenjar
tiroid
dan
yaitu akibat
kretin
atau
pem-
kekerdilan
merupakan masalah n a s i o n a l .
rena
rendahnya
Diduga keadaan t e r s e b u t ka-
yodium yang terkonsumsi, sehingga
proba-
duksi hormon t i r o i d menurun karena yodium merupakan
han pembangun utama hormon t i r o i d ,
Sebagian b e s a r p e n d e r i t a gondok adalah penduduk
di
daerah pegunungan karena tanah d i daerah demikian miskin
mineral
yodium, dan akibatnya tanaman
juga kekurangan yodium.
Namun
yang
dihasilkan
t e r n y a t a penyakit gondok
I
d i d e r i t a pula
o l e h penduduk
mengkonsumsi yodium.
daerah
cukup
p a n t a i yang
Dengan demikian timbul masalah ba-
r u bahwa rendahnya produksi hormon t i r o i d sebagai penyebab penyakit gondok kemungkinan bukan hanya karena kekurangan yodium.
Untuk
protein
meningkatkan
mempunyai
produksi
homnon
peran penting terutama
amino t i r o s i n sebagai bahan pembangun.
diantaranya
t i r o i d , mutu
adanya
aeam
Salah s a t u
cara
adalah pengaturan keseimbangan p r o t e i n
e n e r g i metabolis dalam ransum sehingga konaumei
dan
protein
memenuhi kebutuhan pertumbuhan.
Penggunaan
tambahan
adalah
hormon t i r o i d
salah
eintstis
sebagai
s a t u p i l i h a n l a i n , akan
bafian
tetapi
pada t i n g k a t penambahan berapa* pereen yang akan rnemberikan e f i s i e n s i t e r b a i k belum ada d a t a yang p a s t i .
Kelenjar t i r o i d s a p i adalah bahan yang t i d a k pernah
dimanfaatkan, sehingga merupakan bahan yang
murah s e r t a
mudah didapat.
Sehubungan dengan
sifat hormon
tiroid,
1
diharapkan kelenjar tiroid aapi
dipakai
yang
sebagai bahan yang dapat
hormon
tiroid.
memberikan
dikeringkan dapat
memperbaiki
Tentang berapa persen
efisiensi terbaik
grodukei
penggunaan
yang
dalam peningkatan perfor-
mans broiler yang dipelihara di daerah
temperatur panas
merupakan ha1 yang perlu diteliti.
Meskipun
membesarnya kelenjar
tiroid pada
f
belum mendapatkan perhatian namun
teraebut
daerah
broiler
berdasarkan kenyataan
di atas, rendahnya produksi hormon
tiroid
lingkungan panaa diduga mempunyai peran
di
penting
terhadap rendahnya produksi broiler.
Untuk mendapatkan informasi lebih luas tentang
ini, suatu
rangkaian penelitian telah
tujuan mengetahui
tiroid
terhadap
aampai berapa
jauh
performans broiler
ha1
diadakan
dengan
peranan
hormon
terutama dalam hu-
bungannya dengan penggunaan protein..
Pada penelitian ini dicobakan beberapa bahan tambahan yang
tiroid
diharapkan dapat
dengan
meningkatkan produksi hormon
tujuan mengetahui
sampai
berapa
kemungkinan penggunaan bahan-bahan tersebut dalam
jauh
usaha
memperbaiki performans broiler *.
Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat
langi
penurunan produksi hormon tiroid yang
menanggudisebabkan
oleh tingginya temperatur lingkungan, setelah mengetahui
beberapa
faktor
yang mempengaruhi
tiroid dalam tubuh.
pembentukan
hormon
Dengan demikian diharapkan produksi
broiler dapat ditingkatkan.
TINJAUAN PUSTAKA
Hormon
utama yang dihasilkan
adalah 3, 5, 3'-triyodotironin
oleh kelenjar tiroid
(T3) dan tiroksin (Tq).
Triyodotironin dibentuk pula di perifer dengan cara
deyodinasi T4
(
El-Zaheri, Fang, Hinerfeld Braverman dan
Pembetukan TQ di perifer
Vagenakis,l978; Ganong, 1980).
I
cukup
beaar
manusia
yaitu aekitar 80%
(Bechers,
1983)
dari sirkulasi
dan 90% pada
ayam
Tg pada
(Astier,
1980 ) .
Dengan kemajuan teknik radiokromatografi untuk hi'droliaat kelenjar tiroid ayam
rapa
peneliti telah
Walaupun
yang disuntik 1311, 'bebe-
dapat mengindentifikasi T3 dan T4.
dikemukakan
bahwa T4
selalu ada
dalam serum
ayam, sedangkan Tg hanya diketemukan sewaktu-waktu, tapi
keduanya mempunyai keaktivan yang sama (Ganong, 1980).
Pada
mamalia, T3 umumnya
mempunyai keaktivan tiga
sampai lima kali dibandingkan dengan T4 (Schvartz, Surks
dan Oppenheimer, 1971).
pulkan
diubah menjadi' Tg dan
bahwa Tq hanya aktif bila
kernungkinan
T4 hanya
Refetoff, 1977).
pada
Bahkan suatu penelitian menyim-
manusia
merupakan
pro hormon (Bernal dan
Hal ini didukung
(Braverman, Ingbar
oleh penelitian lain
dan
Sterling, 1970;
Gavin, Castle, McMahon, Martin, Hammond
dan Cavalieri,
1977), pada tikue
(Chiraeeveenuprapund, Buergi, Goswami
dan Rosenberg, 1978) dan pada kelinci (Cooper, Gibbens,
Thomas, Lowy dan Burke, 1982).
Proses pembentukan hormon
tingkatan
tiroein
yaitu, 1)
dan
tiroid terdiri dari tiga
pengumpulan
3) proteolieie
2) yodinaei
yodium,
-
tiroglobulin
(Turner dan
Bagnara, 1976 ) .
I
Pengumpulan Yodium
Yodium
hormon
adalah bahan daear
tiroid.
Dalam
berbentuk organik dan
nik sebelum
utama untuk pembentukan
makanan, sebagian
beaar
yodium
dikembalikan dalam bentuk anorga-
diabsorbei dari
gastro intestinal.
Yodium
dalam darah berada dalam bentuk anorganik.
Koneentrasi
yodium dalam
darah sangat rendah, se-
dangkan sel-sel epitelium tiroid mempunyai aviditas yang
beaar untuk mengambil yodium dibandingkan dengan jaringan-jaringan lain.
yodium
Perbandingan yodium dalam plasma
dalam kelenjar
tiroid antara 1 : 10
dan
sampai 1 :
100 (Harper, et al., 1979).
Kelenjar
tiroid meneumpulkan
yodium
aecara aktif
dan mengangkutnya dari dalam darah ke koloid.
pengangkutan
ini
disebut
atau pompa yodium
50 m
volt
negatif
Mekanisme
"Iodide Trapping mechanism"
(Ganong, 1980).
terhadap
Sel tiroid kira-kira
daerah
intereieial dan
7
koloid.
Diduga yodium yang dipompakan
lawan perbedaan
tekanan lietrik, kemudian berdifuei ee-
arah dengan tekanan listrik
kanieme
ke dalam eel me-
masuk ke dalam koloid.
pengangkutan ini dipercepat
TSH (Thyroid
oleh
Stimulating Hormone) atau tirotropin, dan
tiourea
dan
terhadap
sulfonamid.
Mekanieme
yodium dilakukan
dihambat oleh
pengangkutan aktif
pula oleh kelenjar liur, mu-
lambung, placenta, korpue
koea
Me-
I
eiliaris
pada mata dan
flexue koroid dari kelenjar mammae, namun tidak dipengaruhi
oleh tirotropin.
mengikat
yodium untuk
Juga
pada kelenjar
membentuk
mammae yang
diyodotiroein
(DYT),
tidak dapat membentuk Tg dan Tq (Werner, 1962).
Menurut
Harper et al.
(1979),
jaringan-jaringan
eelain kelenjar tiroid dapat membentuk tirokein walaupun
dalam jumlah
sangat kecil, dan
mengataai ge jala
jumlah
ini belum dapat
hipotiroidisme sebagai akibat
penghi-
langan kelenjar tiroid.
Meakipun pengaruh
yodium
koneentraei eangat tinggi, narnun
bebae hanya 1% dari
yodium total
dalam tiroid.
Yodiurn yang terkumpul pada epitelium folikel dari kelenjar
tiroid diokeidasi
menjadi I2 atau 10-. Proeee ini
dikontrol oleh sistim enzim yaitu perokeidaee, selanjutnya elektron-elektron akan diterima oleh hidrogen peroksida.
Hidrogen peroksida ini dihaeilkan oleh enzim yang
memerlukan NADPH mirip dengan sitokrom-C reduktaee.
Yodinaei Tiroein
Yodium
yang bebas
dalam kelsnjar
detik kemudian akan terikat pada
dari
molekul tiroein
tiroid beberapa
poaiei 3 inti aromatik
yang tergabung
pada tiroglobulin
membentuk monoyodotiroein (MYT) (Ganong, 1980).
Selanjutnya MYT akan mengalami
dengan
yodinaei lebih jauh
pada posiei 5
pengikatan yodium
membentuk DYT.
I
h a molekul DYT akan mengalami kondensasi okeidatif atau
mengalami
dengan
penggabungan
melepas alanin.
tiroglobulin
dibentuk
(kopeling) membentuk
Tirokain
dalam ikatan peptida.
dari
penggabungan
maeih
tirokain
bersatu dengan
Triyodotironin (T3)
antara MYT dan
DYT.
Juga
dalam jumlah kecil terbentuk pula reverse triyodotironin
(rTg).
Skema
metaboliame
yodium
Gambar 1, sedangkan Gambar 2
dapat
dilihat
pada
menunjukkan pengikatan yo-
dium pada pembentukan MYT dan DYT serta penggabungan dua
molekul DYT maupun molekul MYT dan DYT.
Sinteea
hormon tiroid
ditentukan oleh
bahan pem-
bangun (precursor) yanp tersedia dalam lumen folikel kelenJar tiroid, juga adanya gertakan dari hormon tirotropin.
Di eamping itu, ada
tidaknya zat
antitirosd akan
menentukan cepat dan lambatnya sintesa (Bechers, 1983).
Proteoliais Tiroglobulin
tiroglobulin berlanpsung ae-
Proses eneimatik pada
cara
terua menerue
dalam
eel
pada
gelembung
folikel kelenjar
koloid
bergabung
tiroid.
Di
dengan liaosom
I
(Ganong, 1980; Turner dan Bagnara, 1976).
Ikatan pepti-
da antara gugus yang mengandung yodium dengan tiroglobulin
akan
dipecahkan oleh protease
di
dalam
lisosom.
Dengan demikian, MYT, DYT, Tg ban Tq dibebaekan ke delam
eitoplaema.
Bentuk
tirosin yaitu
enzim
ini.
dan DYT
yodotiroein dehalogenase
akan mengalami deyodinasi oleh
dari mikroaom, tetapi
molekul MYT
TQ dan Tq tidak dipengaruhi oleh
Sementara itu
yodium yang
dibebaskarb pada
proeea deyodinasi tirosin akan terkumpul lagi dalam pool
yang kemudian dipakai untuk sinteea hormon tiroid kemba-
li (Werner, 1962).
Deyodinaai dapat pula terjadi
fer
dan yodium ion yang dilepas
urin.
Di dalam hati, hormon
untuk
dapat dieerap
diyodinaai
dalam jumlah kecil diko-
Konyugat yang tidak aktif ini
dieekreeikan ke dalam empedu.
gaeikan
diekskresikan ke dalam
tiroid segera dikonyugasi-
kan dengan aeam glukoronat dan
nyugasikan dengan sulfat.
dalam jarinqan peri-
Sebagian T4 yang dikonyu-
kembali dan
atau dilepae
(Bernal dan Refetoff, 1977 3 .
diangkut
eebagai
ke ginjal
konyugat
utuh
Yodium dalam
diet
Tiroid
(
I
/cI
I
Tiro-
!
I
I
I
I-
tropic
I
I
Peroksidase
I
Ruang
ekstrasel
Urin
deyodinasi
Jar ingan
I
I
'
-
T4
terikat
\II ,
,
I
I
i
L
C
T3
:
I
T4
I
I
I
I
I
T4
bebar3
Gambar 1.
I
1
11
d
.. .
Tiro-globulin
- - - - protease
- ------- -------
A
i ---
Metabolisme Yodium dan Hormon Tiroid
(Harper, et al. , 1979)
1
Tirosin
Monoyodot irosin
k
4