METODE PENELITIAN Kontribusi Penerimaan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian Peneliti menggunakan penelitian assosiatif kausal. Menurut Erlina 2008:34, “penelitian asosiatif adalah menghubungkan dua variabel atau lebih”. Menurut Umar 2003:30 “desain kausal berguna untuk mengukur hubungan- hubungan antar variabel riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”. Hubungan yang diteliti adalah hubungan sebab akibat kausal antar variabel independen dengan variabel dependen. Hubungan ini bertujuan untuk melihat seberapa besar kontribusi penerimaan pajak daerah sebagai variabel independen terhadap pendapatan asli daerah sebagai variabel dependen 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Erlina 2008:75 “populasi adalah sekelompok orang, kejadian, suatu yang mempunyai karakteristik tertentu”. Populasi pada penelitian ini adalah Laporan Realisasi PAD di daerah Kabupaten Karo selama tahun 2010-2012. “Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi” Erlina, 2008:75. Sampel yang digunakan adalah Laporan Realisasi Pajak Daerah Kabupaten Karo selama 2010-2012. 3.3. Defenisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dan defenisinya akan dijelaskan melalui table berikut ini: Tabel 3.1 Defenisi Operasional Jenis Variabel Nama Variabel Defenisi Independen Pajak Daerah penerimaan daerah yang berasal dari orang pribadi atau badan yang sifatnya dapat dipaksakan yuridis berdasarkan peraturan perundang-undangan dan tidak ada imbalan secara langsung serta untuk membiayai pemerintah dan pembangunan daerah. Dependen Pendapatan Asli Daerah PAD semua penerimaan keuangan suatu daerah, dimana penerimaan keuangan itu bersumber dari potensi-potensi yang ada di daerah tersebut misalnya pajak daerah, retribusi daerah dan lain-lain, serta penerimaan keuangan tersebut diatur oleh peraturan daerah. Sumber : data yang diolah peneliti, 2013 3.4. Prosedur Pengumpulan Data Pada penelitian ini , pengumpulan data dilakukan dengan tiga tahap. Tahap pertama dilakukan dengan studi pustaka , yakni jurnal dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pada tahap kedua, peneliti mengumpulkan data primer dengan melakukan teknik dokumentasi yakni memperoleh data penelitian langsung dari tempat penelitian berupa data realisasi PAD dan data realisasi pajak daerah dari Dispenda Kabupaten Karo selama tahun 2010-2012. Pada tahap ketiga, pengumpulan data sekunder. Untuk mendapatkan data sekunder, teknik pengumpulan data yang dapat digunakan adalah teknik pengumpulan data dari basis data Jogiyanto,2004:82 yang diperoleh dari media internet. 3.5. Metode Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis kontribusi, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis. 3.5.1. Analisis Kontribusi Analisis kontribusi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang dapat disumbangkan dari penerimaan pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Karo. Perbandingan yang digunakan adalah realisasi pendapatan pajak daerah terhadap PAD. Rumus yang digunakan menghitung kontribusi adalah: Pn = QYn QXn Keterangan : Pn = kontribusi penerimaan pajak daerah terhadap pendapatan asli daerahrupiah. QX = jumlah penerimaan pajak daerah rupiah. QY = jumlah penerimaan pendapatan asli daerah rupiah. 3.5.2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam variabel dependen dengan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Proses uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Distribusi data dapat dilihat dengan membandingkan Zhitung dan Ztabel dengan kriteria sebagai berikut : 1 Jika Zhitung Kolmogorov Smirnov Ztabel 1,96, atau angka signifikan taraf signifikan α 0,05 maka distribusi data dikatakan normal. 2 Jika Zhitung Kolmogorov Smirnov Ztabel 1,96, atau angka signifikan taraf signifikan α 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal. 3.5.3. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya hubungan antar variabel independen dalam model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya. Untuk menguji ada tidaknya multikolinieritas, dapat dilakukan dengan cara : 1 Nilai R2 pada estimasi model regresi, 2 Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen, 3 Menggunakan variance inflation factor dan nilai tolerance. Multikolinieritas terjadi jika VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance lebih kecil dari 0,10. 3.5.4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini dengan kesalahan penggangu pada periode sebelumnya. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu : 1 Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif, 2 Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3 Angka D-W di atas +2 berarti autokorelasi negatif. 3.5.5. Uji Heterokedasititas Uji heterokedasititas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model gresi telah terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan variance residual atau homokedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heterokedasititas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot. Cara memprediksi pola gambar Scatterplot adalah dengan : 1 Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, 2 Titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, 3 Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar, 4 Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. 3.5.6 Pengujian Hipotesis Model penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda. Model regresi linier berganda adalah model regresi yang memiliki lebih dari satu variabel independen. Model regresi linier berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memiliki asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik baik multikolinieritas, autokorelasi dan heterokedastisitas. Persamaan regresi linier berganda yaitu : Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4+ β5X5 + β6X6+ε Keterangan : Y = Indeks Pengungkapan, X1 = Pajak Hotel, X2 = Pajak Restoran, X3 = Pajak Hiburan, X4 = Pajak Penerangan Jalan, X5 = Pajak Reklame X6 = Pajak Galian Gol.C α = Konstanta, ε = error, β1, β2 = koefisien regresi yang menunjukkan perubahan variabel dependen berdasarkan pada variabel independen a. Uji Parsial t-test Uji parsial digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasanindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis statistik yang diajukan adalah : H1 : bi ≠ 0 : ada pengaruh Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah : 1 H1 diterima apabila thitung ttabel, pada α = 5 dan nilai probabilitas level of significant sebesar 0,05, 2 H1 ditolak apabila thitung ttab el, pada α = 5 dan nilai probabilitas level of significant sebesar 0,05 b. Uji Simultan F-test Uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi berganda mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : H1 : b0 = b1 = b2 ≠ 0 : semua variabel independen berpengaruh secara bersama-sama. Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah : 1 H1 diterima apabila Fhitung Ftabel, pada α = 5 dan nilai probabilitas level of significant sebesar 0,05, 2 H1 diterima apabila Fhitung Ftabel, pada α = 5 dan nilai probabilitas level of significant sebesar 0,05. 3.6. Jadwal dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Karo DISPENDA dengan perencanaan jadwal penelitian dimulai pada bulan september sampai selesai.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN