Perairan Darat dan Perubahan Iklim

Warta L imnologi – N o. 45 Tahun XXIII D esember 2010 3 Adanya perkembangan teknologi yang memungkinkan pengelolaan data secara akurat dan bersif at kekinian akan semakin mempermudah penyusunan berbagai kebijakan nasional dan daerah dalam pengelolaan sumberdaya yang berbasis data ilmiah. Kebijakan pengelolaan sumberdaya lingkungan yang berbasis data ilmiah seyogyanya menjadi perhatian kita semua sehingga lingkungan perairan darat dapat memberikan kesejahteraan bagi kehidupan.

3. Pengelolaan Sumberdaya Perairan Darat Secara Terpadu di Indonesia

Tema tersebut diambil untuk mengarahkan Seminar Limnologi ke III, tanggal 5 September tahun 2006, dengan harapan bahwa kegiatan pengelolaan perairan darat tidak dapat dilihat secara parsial namun harus secara terpadu agar permasalahan yang ada dapat teratasi secara menyeluruh atau holistik. Keseluruhan atau sebagian besar ekosistem perairan darat saling terkait satu dan lainnya dalam suatu daerah tangkapan air yang berfungsi sebagai pengumpul air. Keterkaitan antara badan air tersebut demikian eratnya sehingga gangguan pada satu badan air akan berdampak negatif pada badan air lainnya, demikian pula terhadap f lora, f auna serta masyarakat yang ada di sekitarnya. Pengelolaan perairan darat secara terpadu adalah suatu pendekatan pengelolaan wilayah perairan yang melibatkan dua atau lebih ekosistem mulai dari hulu sampai ke hilir, sumberdaya, dan kegiatan pemanf aatan pembangunan secara terpadu integrated guna mencapai pemanf aatan perairan secara berkelanjutan. Pengelolaan wilayah perairan darat secara terpadu memiliki pengertian bahwa pengelolaan sumberdaya alam dilakukan melalui penilaian secara menyeluruh. Hal ini diawali dengan identif ikasi karakteristik komponen penyusun ekosistem, pengkajian masalah, kendala dan penyusunan tujuan dan sasaran, kemudian merencanakan serta mengelola segenap kegiatan pemanf aatan guna mencapai pembangunan yang optimal dan berkelanjutan. Perencanaan dan pengelolaan dilakukan secara terpadu dari berbagai sektor dan dinamis dengan mempertimbangkan aspek sosial-ekonomi-budaya dan aspirasi masyarakat pengguna serta konf lik kepentingan dan pemanf aatan yang mungkin ada. Dengan memadukan dan mensinergikan segala kekuatan yang dimiliki oleh berbagai sektor dalam mengelola ekosistem perairan darat yang melingkupi berbagai aspek sosial, ekonomi, budaya maka akan tercipta kondisi perairan darat yang baik dan dapat dimanf aatkan sepanjang waktu.

4. Perairan Darat dan Perubahan Iklim

Dewasa ini isu lingkungan yang mengemuka adalah perubahan iklim. Oleh sebab itulah dipilih topik Perairan Darat dan Perubahan Iklim sebagai f okus pada Seminar Nasional Limnologi ke IV, tanggal 15 O ktober 2008. Perubahan iklim yang sedang terjadi di bumi ini juga akan berpengaruh pada perairan darat yang sekaligus juga perairan darat dapat mempengaruhi perubahan iklim. Hal ini adanya f enomena peningkatan temperatur global. Pemanasan global akan terus meningkat dengan percepatan yang lebih tinggi pada abad ke-21 apabila tidak ada upaya untuk menguranginya. Pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan f rekuensi maupun intensitas iklim ekstrim. Perubahan rata-rata tahunan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia diperkirakan berpengaruh terhadap defisit air. Hal ini akibat meningkatnya evaporasi di satu sisi, namun disisi lain akan menyebabkan kelebihan air karena intensitas curah hujan yang tinggi sehingga menimbulkan banjir. Indonesia yang memiliki sungai, danau dan rawa yang diperkirakan luasnya mencapai 13,85 juta ha, akan mengalami dampak perubahan iklim tersebut. Perairan darat juga dapat memberikan kontribusi dalam pengurangan pemanasan global karena berf ungsi sebagai penyimpan dan Warta L imnologi – N o. 45 Tahun XXIII D esember 2010 4 penangkap karbon. Dari sekitar 37 juta ha lahan basah di Indonesia, 20 juta ha diantaranya berupa rawa gambut yang berfungsi sebagai penyimpan karbon. Lahan basah juga merupakan penyangga dampak anomali cuaca dan iklim, karena kemampuannya menyerap banjir dan memasok air pada saat musim kemarau. Dari topik-topik penelitian yang diajukan dalam seminar kali ini, ternyata sedikit sekali yang menyentuh masalah perubahan iklim. Hal ini menunjukkan bahwa masih diperlukan penelitian- penelitian mengenai pengaruh perubahan iklim terhadap perairan darat. Diharapkan hasil-hasil penelitian tersebut dapat memberikan solusi ilmiah dalam rangka mencegah, memperkecil dampak dan memperbaiki berbagai kerusakan dan degradasi perairan darat. Lebih dari itu, untuk kepentingan jangka panjang, terkandung dalam misi ini adalah upaya mencari keseimbangan antara penggunaan sumberdaya alam dan upaya pelestarian lingkungan dalam dinamika perubahan iklim.

5. Seminar Limnologi ke V, 28 Juli 2010, dengan tema: Prospek Ekosistem Perairan Darat