Penentuan Kebutuhan Armada Transfortasi Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Unit Usaha Bekri PT. Perkebunan Nusantara VII (PERSERO), Bandar Lampung

LENI OKTAVIA. F01495015. Penentuan ICebutuhan Armada Transportasi Tandan
Buah Segar (TBS) ICelapa Sawit di Unit Usaha Behi PT. Perkebunan Nusantara VII
(persero), Bandar Lampung. Dibawal~bimbingan Balnbang Pramudya.

Kelapa sawit merupakan salah satu kolnoditi andalan ekspor non migas bagi
Indonesia. Tanaman kelapa sawit terus meningkat baik luas maupun produksinya.
Pada tahun 1995 total luas tanaman kelapa sawit mencapai 1,78 juta ha dan pada
tahun 2000 luas tanaman lcelapa sawit diperkirakan akan mencapai 2 juta ha. Sejalan
dengan itu, produksi minyak sawit pun mengalami peningkatan. Pada tahun 1995
produlcsi minyak sawit mencapai 4.350.085 ton, sedangkan pada tahun 1996
produksinya mencapai 4.746.823 ton minyak sawit.
Mutu minyak sawit dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah sifat dari pohon indukt~ya,penanganan pasca panen atau kesalahan selama
pemrosesan d m transportasinya. Terlambatnya TBS dibawa ke pabrik, getarangetaran yang terjadi pada TBS selama perjalanan, lama waktu penganglcutan dan
tertumpuknya TBS di pabrik sangat besar peranannya dalam memberikan kenaikan
ALB dan p e n m a n rendemen minyak yang dihasilkan.
Perlunya peningkatan mutu dan rendemen minyak sawit yang dihasilkan dari
pengolahan TBS serta untuk memenuhi kebutuhan pabrik, maka diperlukan sistem
transportasi kelapa sawit yang baik.

Kegiatan transportasi kelapa sawit hams


dilalcukan dengan cepat dan aman. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan kegiatan
yang dilakukan dan pengoptimalan sistem transportasi dengan memperhatikm fakctorfaktor yang berpengaruh.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari sistem transportasi tandan
buah segar (TBS) kelapa sawit di Unit Usaha Bekri PT. Perkebunan Nusantara VII
(Persero), Bandar Lampung, lnengidel~tifikasi faktor-faktor pembatas sistem
transportasi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, menentukan jumlah kebutuhan
alnlada transportasi TBS, dan menentukan jumlah fasilitas pembongkaran.

Pelmasalahan yang dikaji untuk menentukan kebutuhan armada transportasi di Unit
Usaha Bekri adalah sistem transportasi yang ada, jumlah armada transportasi yang
dibutuhkan untuk masing-masing kebun dan analisa antrian di unit penimbangan sesta
analisa antrian di tempat pembongkaran buah (loading ramp).
Jenis asmada transportasi yang digunakan di Unit Usaha Beksi adalah truk.
J ~ ~ m l atruk
h yang disewa saat ini sebanyak 16 truk. Harga sewa ditetapkan yaitu
sebesar Rp 9S58lton. Waktu operasi truk perhari rata-rata adalah 8 jam, yang dimulai
dari pukul 07.00 dan berakhir pukul 16.00 dengan waktu istirahat 1 jam yaitu pukul
12.00 - 13.00.
Faktor-faktor pembatas pada sistem transportasi TBS kelapa sawit di Unit

Usaha Belai adalah produksi harian masing-masing kebun, jarak dari ltebun ke
pabrik, waltu antrian di unit penimbangan, waktu pembongkaran dan kapasitas
pabrik.
Icebutuhan armada transportasi tergantung dari waktu siklus angkutan (waktu
angkut, waktu muat, dan waktu bongkar) dan jumlah produksi harian yang dihasilkan
oleh masing-masing kebun.

Perkiraan kebutuhan armada transportasi setelah

memperhitungkan adanya antrian pada kondisi panen puncak pada bulan Oktober
sebanyak 17 ti&, dan pada kondisi panen rendah pada bulan April dibutuhkan
sebanyak 5 truk.
Analisa antrian di unit penimbangan menggunakan model antrian tunggal
pelayanan tunggal dengan batas antrian maksimurn.sebanyak 20 tsnk.

Lama

pelayanan 2 menititruk atau dengan laju pelayanan 30 trukljain. Pada kondisi panen
rendah dengan laju kedatangan 16.50 trukljam tidak terjadi antrian di unit
penimbangan. Sedangkan pada kondisi panen puncak dengan laju kedatangan 23.88

kukljam, panjang antrian 3 truk dan waktu antrian 7.38 menit. Antrian yang terjadi di
unit penimbangan tidak inelebihi batas antrian yang diijinkan yaitu sebanyak 20 truk,
sehingga penggunaan satu unit penimbangan sudah cukup untuk melayani laju
kedatangan truk.
Analisa antrian di teinpat pembongkaran buah dilakukan untuk melihat jumlah
fasilitas pembongkaran yang digunakan dalanl melayani ti& yang datang. Analisa

menggunakan model antrian tunggal pelayanan ganda. Jumlah unit pembongkaran
yang ada di Unit Usaha Bekri sebanyak 16 unit.

Lama pelayanan tiap unit

pembongkaran adalah 20 menitltruk atau laju pelayanan 3 truk/jam. Laju kedatangan
truk maksimum adalah 11.94 truk/jam dan laju kedatangan truk minimum adalah 8.25
trukljam. Dari perhitungal yang dilakukan, diperoleh jumlah fasilitas pembougkaran
yang digunakan pada saat laju kedatangan truk maksimum sebanyak 10 unit, dan
pada saat laju kedatangan truk minimum dib~tuhkansebanyak G unit.

PENENTUAN ICEBUTUHAN ARMADA TRANSPORTASI
TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT

DI UNIT USAFL4 BEIUU PT. PERKEBUNAN NUSANTARA W
(F'ERSERO), BANDAR LAMPUNG

SI(RZPS1
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Telinik Pertanian

Oleh :
LEN1 OKTAVIA
PO1495015

FAKULTAS TEIaVOLOGI PERTAMAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000