4.2.2 Komposisi hasil pengecoran material piston berbasis material piston
bekas.
Tabel 4.7 Hasil uji komposisi material piston berbasis material piston bekas
Paduan Al
Si Fe
Cu Mn
Mg Cr
Ni Zn
dst.
Pengecoran I 86,27 7,98 1,50
1,40 0,421 0,954 0,0784 0,694 0,922
dst Pengecoran II 87,20 7,76
1,50 1,40
0,368 0,353 0,036
0,005 1,23
dst
Dari hasil uji komposisi dua kali pengecoran limbah piston bekas didapatkan hasil komposisi dengan kandungan Si kurang dari 8, sehingga hasil
coran limbah piston belum layak untuk digunakan sebagai material piston. Dengan diketahui bahwa komposisi hasil pengecoran piston bekas tidak masuk
dalam paduan A. 333.0 dan belum layak digunakan sebagai material piston baru maka, langkah yang diambil pada penelitian ini adalah menambahakan material
ADC 12 untuk memperbaiki komposisi kimia.
4.2.3 Struktur mikro hasil pengecoran material piston berbasis material
piston bekas
Hasil pengujian struktur mikro pada hasil pengecoran material piston bekas Gambar 4.2 dan 4.3 menunjukan bahwa unsur Si tersebar tidak merata dan
jumlahnya tidak banyak.
Gambar 4.2 Struktur mikro hasil pengecoran material limbah piston bekas dengan perbesaran mikroskop 1000X pengecoran I.
Al Si
Porositas
Gambar 4.3 Struktur mikro hasil pengecoran material limbah piston bekas dengan perbesaran mikroskop 1000X Pengecoran II
Dari ketiga hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa rendahnya nilai kekerasan material piston berbasis material piston bekas, perbedaan
komposisi Al-Si yang cukup signifikan serta struktur mikro mempunyai matrik Si yang sedikit dan tidak merata. menunjukkan bahwa material piston bekas tidak
bisa didaur ulang secara langsung. Untuk dapat memanfaatkan material piston bekas menjadi material piston perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan kualitas
kekerasan, komposisi dan struktur mikro. Salah satu usaha yag bisa dilakukan adalah dengan penambahan material ADC 12 dan perlakuan panas
.
4.3 Studi perbaikan hasil pengecoran limbah piston dengan penambahan
ADC 12
Pada penelitian ini usaha yang dilakukan untuk unsur Si hasil pengecoran limbah piston agar bisa dimanfaatkan menjadi material piston adalah
dengan penambahan ADC 12. Komposisi kimia ADC12 dapat disajikan pada Tabel 4.8
Tabel 4.8 Komposisi kimia ADC12 Item
Al Si
Fe Cu Mn Mg Zn
Ni Cr
Pb Sn
Ti
ADC12 84,70 10,74 0,83 2,06 0,23 0,246 0,91 0,056 0,03 0,118 0,025 0,026
Al Si
Porositas
Dendrit
Proses pengecoran piston berbasis limbah material piston bekas dengan penambahan ADC 12 terlihat pada gambar 4.4 berikut ini.
a pengecoran b hasil coran
Gambar 4.4 Pembuatan piston berbasis limbah material piston bekas dengan penambahan ADC12
Setelah terbentuk piston selanjutnya dilakukan pembuatan spesimen untuk keperluan pengujian-pengujian guna mendapatkan data-data tentang komposisi
kimia, kekerasan, dan struktur mikro.
4.3.1 Pengujian komposisi kimia piston berbasis limbah material piston
bekas dangan penambahan ADC 12 4.3.1.1
Hasil pengujian komposisi kimia
Hasil pengujian komposisi terhadap material piston berbasis limbah piston bekas dapat dilihat pada Tabel 4.9 dan Lampiran
Tabel 4.9 Hasil uji komposisi material piston berbasis limbah piston bekas
specimen Unsur Paduan
Al Si
Fe Cu
Mn Mg
Cr Ni
Zn Sn
Ti
Kontrol I Piston bekas
87,82 7,76 0,775 1,40 0,368 0,353 0,036 0,005 1,23 0,06 0,054
Kontrol II ADC 12 Murni
83,35 8,76 0,775 1,11 0,095 1,47 0,023 4,15 0,108 0,032 0,035
75 PB +25 ADC12
86,1 7,9
1,68 1,35 0,513 0,6 0,097 0,659 0,92 0,018 0,041
50 PB + 50 ADC 12
86,5 8,6
0,9 1,19 0,225 0,767 0,047 1,05 0,53 0,022 0,054
25 PB + 75 ADC 12
86,3 8,7
0,73 0,99 0,167 0,997 0,048 1,63 0,34 0,02 0,045