BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengenalan Jamur Tiram
Jamur tiram Pleurotus ostreatus atau jamur tiram putih adalah jamur
pangan dengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram
dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem. Tubuh buah jamur ini menyerupai cangkang kerang, tudungnya halus, panjangnya 5-15
cm, bila muda berbentuk seperti kancing kemudian berkembang menjadi pipih dan tangkainya sangat pendek berwarna putih.
2.1.1 Persiapan Penanaman Budidaya Jamur Tiram Pada budidaya jamur tiram, jamur memperoleh nutrisi dari serbuk gergaji,
dimana serbuk gergaji ini berfungsi sebagai media tempat tumbuh. Bahan serbuk gergaji yang baik dapat diperoleh dari bahan kayu keras karena serbuk gergaji
kayu jenis tersebut sangat berpotensi dalam meningkatkan hasil panen. Dalam kayu keras mengandung selulose dalam jumlah banyak dimana solusose ini
sangat dibutuhkan oleh jamur tiram. Beberapa jenis kayu keras yang bisa dimanfaatkan sebagai media tanam antara lain dari kayu sengon, kayu kampung,
atau kayu mahoni. Serbuk gergaji sebagai media tumbuh jamur tiram dapat diperoleh dari tempat penggergajian kayu. Sebelum digunakan sebagai media,
perlu dilakukan pengomposan terlebih dahulu pada serbuk gergaji agar dapat terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga tersedia serta mudah
dicerna oleh jamur tiram. Proses pengomposan serbuk gergaji kayu ini dapat dilakukan dengan cara menutup serbuk gergaji kayu menggunakan plastik atau
terpal selama kurang lebih 1 sampai 2 hari. Jika terjadi kenaikan suhu sekitar 50°C berarti pengomposan telah berlangsung baik. Media tanam jamur tiram
sebenarnya tidak hanya berasal dari serbuk gergaji kayu saja, melainkan ada berbagai alternatif pilihan bahan sebagai pengganti serbuk kayu, antara lainnya
dapat berasal dari berbagai macam ampas, seperti misalnya ampas kopi, ampas kertas, ampas tebu, atau ampas teh. Meskipun demikian, media yang baik untuk
budidaya jamur tiram adalah serbuk gergaji kayu. Selain serbuk gergaji kayu, media tempat tumbuh juga terdiri dari bekatul dedak
halus, tepung jagung, kompos, kapur dan air. Media berupa dedakbekatul dan tepung jagung berfungsi sebagai substrat serta penghasil kalori untuk
pertumbuhan jamur. Pastikan bekatul atau dedak maupun tepung jagung masih baru agar media dalam keadaan steril. Penggunaan bahan media yang sudah
lama dikhawatirkan pada bahan tersebut sudah terjadi fermentasi yang dapat
4 | P a g e
berakibat tumbuhnya jenis jamur lain yang tidak dikehendaki terkontaminasi. Substrat dedakbekatul atau tepung jagung sebenarnya berfungsi sama sehingga
jika bahan yang dibutuhkan sulit diperoleh dapat dipilih salah satunya saja. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan dedak maupun tepung jagung
memberikan kualitas hasil jamur tiram yang sama karena kandungan nutrisi kedua bahan tersebut hampir sama. Akan tetapi penggunaan dedak dirasa lebih
efisien. Penggunaan dedak bekatul dapat menekan biaya produksi, selain harganya lebih murah juga mudah didapat karena selama ini dedak masih
banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pemberian kapur CaCo3 pada media selain berfungsi untuk mengatur
keasaman media tanam juga berfungsi sebagai sumber mineral. Keasaman yang sebabkan oleh miselium jamur ini dapat dinetralisir oleh kalsium dalam kapur,
sehingga pemberian kapur pada media tanam sangat diperlukan untuk mengoptimalkan hasil panen. Adapun komposisi media semai jamur tiram terdiri
dari serbuk gergaji 100 kg; tepung jagung 10 kg; dedak halus atau bekatul 10kg;
kompos 0,5kg; kapur CaCo3 0,5kg; serta air 50-60. Media tanam
kemudian diletakkan dalam kantong plastik bening tanah panas PE 0,002 berukuran 20cm x 30cm.
Setelah media tanam siap diisi media, langkah selanjutnya sebelum melakukan penanaman bibit jamur tiram, perlu dilakukan sterilisasi bahan maupun sterilisasi
baglog. Mengingat budidaya jamur tiram sangat rentan akan serangan hama penyakit sehingga sterilisasi mutlak diperhatikan oleh pelaku usaha budidaya
jamur. Hal terburuk, serangan hama penyakit yang tidak terkendali dapat menggagalkan panen.
2.1.2 Sterilisasi Bahan Dan Baglog Budidaya Jamur Tiram a. Sterilisasi Baglog Menggunakan Autoclave atau PemanasSteamer
Sterilisasi baglog menggunakan autoclave atau pemanassteamer membutuhkan waktu relatif sebentar, cukup selama 15 menit saja. Pemanasan cara ini
dilakukan pada suhu 121°C. Caranya pun cukup mudah, baglog yang sudah siap serta sudah disteril bahan terlebih dahulu tentunya tinggal dimasukkan saja ke
dalam autoclave. Keuntungan sterilisasi baglog menggunakan cara ini adalah dapat menghemat waktu, namun membutuhkan biaya tinggi untuk investasi alat.
Meskipun demikian untuk budidaya jangka panjang serta berskinambungan justru akan lebih menguntungkan.
b. Sterilisasi Baglog Menggunakan Drum Minyak Sterilisasi baglog menggunakan drum memiliki keuntungan lebih murah jika
dibandingkan dengan
sterilisasi menggunakan autoclave atau
pemanassteamer sehingga dapat menekan biaya produksi. Namun
membutuhkan waktu lama dalam proses sterilisasinya. Selain itu, drum minyak pun harus berkapasitas besar agar dapat menampung kurang lebih 50 baglog
agar lebih menghemat waktu sehingga juga dapat menekan biaya produksi. Cara sterilisasi baglog menggunakan cara ini sebenarnya juga cukup mudah, yaitu
5 | P a g e
cukup memanaskannya di atas kompor minyak atau api. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk proses pemanasan sekitar 8 jam.
2.1.3 Pendinginan Setelah melakukan proses sterilisasi, baik sterilisasi bahan maupun sterilisasi
baglog, langkah selanjutnya adalah proses pendinginan. Pada poses ini, baglog yang sudah disterilisasi tadi, yaitu selama 15 menit untuk sterilisasi
menggunakan autoclave atau pemanassteamer dan 8 jam untuk sterilisasi menggunakan drum, baglog harus didinginkan sebelum dilakukan penanaman.
Pastikan baglog sudah menjadi dingin terlebih dahulu sebelum melakukan penanaman, baru setelah benar-benar dingin kemudian dilakukan penanaman
bibit jamur tiram.
2.1.4 Persiapan Penanaman Jamur Tiram Steril merupakan kunci utama keberhasilan budidaya, untuk itu kebersihan harus
tetap terus dijaga serta lebih ditingkatkan. Persiapan sebelum melakukan penanaman jamur tiram terutama sekali adalah dalam hal kebersihan ini, baik
kebersihan alat, tempat, maupun tenaga kerja. Tempat penanaman jamur tiram harus disterilisasi terlebih dahulu menggunakan disinfektan untuk mengurangi
terjadinya kontaminasi yang tidak diinginkan sehingga budidaya jamur tiram semakin optimal. Alat yang akan digunakan untuk menanam juga harus
disterilisasi menggunakan alkohol serta dipanaskan terlebih dahulu. Selain itu, tanaga kerja juga dianjurkan untuk memakai masker penutup terutama penutup
hidung dan mulut sehingga kemungkinan terkontaminasi oleh bakteri mikroorganisme pengganggu melalui mulut maupun hidung tenaga kerja dapat
diminimalisir.
2.1.5 Penanaman Jamur Tiram Penanaman jamur tiram dilakukan setelah semuanya dipastikan steril. Selama
proses ini perlu diperhatikan suhu serta kelembaban udaranya. Suhu udara kondusif sangat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan miselium jamur tiram,
suhu yang dibutuhkan berkisar antara 23-28°C, dengan suhu udara optimun pada 25°C. Siram lantai menggunakan air atau semprot lokasi menggunakan
tangki sprayer jika cuaca terlalu terik dan berangin. Hal ini dilakukan untuk menurunkan suhu udara pada kisaran suhu ideal. Atur juga sirkulasi udara pada
tempat budidaya jamur agar jamur tiram tetap mendapatkan udara segar. Tutup sebagian lubang sirkulasi udara jika angin sedang bertiup kencang. Pastikan
kondisi lingkungan tetap kondusif untuk menopang pertumbuhan jamur tiram.
2.1.6 Pemeliharaan Jamur Tiram Seperti halnya dalam budidaya lain, pemeliharaan tanaman merupakan faktor
penting. Dalam hal ini, pemeliharaan selama budidaya adalah mengenai pengendalian hama penyakit jamur tiram. Hal ini penting sekali mengingat hama
penyakit pasti selalu menyerang pada setiap budidaya apa saja terutama di bidang pertanian. Meskipun saat pembuatan baglog sampai penanaman semua
6 | P a g e
media maupun tempat sudah disterilisisai, namun hama penyakit pasti selalu datang di setiap fase. Untuk mengoptimalkan hasil produksi, meminimalisir resiko
serta mengendalikan hama penyakit adalah langkah-langkah paling tepat.
2.1.7 Panen Jamur Tiram Kegiatan ini merupakan hasil akhir dari proses budidaya yang sangat dinanti-
nantikan oleh para petani. Mereka bisa tersenyum senang manakala hasil budidaya jamur tiram menuai keberhasilan, sebaliknya bahkan bisa menangis
penuh kesedihan manakala hasil panen jamur tiram tak sesuai harapan. Pemanenan jamur tiram ini dilakukan secara bertahap. Pada prinsipnya, jamur
tiram siap panen sudah berukuran cukup besar dengan tepi meruncing tetapi belum mekar penuh belum pecah. Namun, dapat juga disesuaikan dengan
permintaan pasar. Panen biasanya dilakukan saat berumur 40 hari setelah pembibitan. Pada kondisi ini, tubuh jamur tiram sudah berkembang maksimal,
berkisar antara 3 mingguan dari saat buah jamur terbentuk.
2.2 Pengertian Agribisnis Pertanian Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang
mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir sektor pangan food supply chain. Dengan kata lain, Agribisnis adalah cara pandang ekonomi bagi usaha
penyediaan pangan. Agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen,
proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Dalam konteks manajemen agribisnis, setiap elemen dalam produksi dan distribusi pertanian adalah sebagai
aktivitas agribisnis. Istilah agribisnis atau agribusiness Inggris, yang merupakan gabungan dari agriculture pertanian dan business bisnis. Dalam
bahasa Indonesia dikenal pula Agrobisnis. Objek agribisnis dapat berupa tumbuhan, hewan, ataupun organisme lainnya.
Sistem agribisnis merupakan totalitas atau kesatuan kinerja agribisnis yang terdiri dari subsistem agribisnis hulu yang berupa kegiatan ekonomi input
produksi, informasi, dan teknologi; subsistem usahatani, yaitu kegiatan produksi pertanian primer tanaman dan hewan; subsistem agribisnis pengolahan
manufaktur, subsistem pemasaran; dan subsistem penunjang, yaitu dukungan sarana dan prasarana serta lingkungan yanng kondusif bagi pengembangan
agribisnis. a. Sub-Sistem Agribisnis Hulu Up-Stream Agribusiness yakni industri
industri yang menghasilkan barang barang modal bagi pertanian arti luas yakni industri perbenihan pembibitan tumbuhan dan hewan, industri
7 | P a g e
agrokimia pupuk, pestisida, obat vaksin ternak dan industri agro- otomotif mesin dan peralatan pertanian serta industri pendukungnya.
b. Sub-Sistem Usaha Tani On-Farm Agribusiness yakni kegiatan yang