4 Bermalam di Mina pada hari tasyrik 5 Melaksanakan thawaf wada’.
Damnya sama dengan dam karena melaksanakan haji dengan tamattu’ atau qiran tersebut di atas.
10. Macam-macam haji
Ibadah haji adalah ibadah yang berbeda dengan ibadah yang lainnya, yaitu hanya
a. Haji Qiron, yaitu seorang berihram untuk melaksanakan umrah dan haji
secara bersamaan, kemudian ia melaksanakan thowaf dan sai, kemudian ia tetap dalam keadaan ihramnya hingga selesai
melaksanakan manasik hajinya pada tanggal 10 dzulhijjah.
b. Haji Ifrod, yaitu seorang yang berihram untuk melaksanakan ibadah haji saja, dia tidak bertahallul dari ihramnya sampai dia selesai
melaksanakan manasik hajinya pada tanggal 10 dzulhijjah. c. Haji Tamathu, yaitu seorang berihram untuk melaksanakan umrah pada
bulan haji kemudian dia bertahallul dari ihramnya dengan memotong pendek rambutnya, lalu dia tetap dalam kondisi halal sampai datang
hari Tarwiyah yaitu tanggal 8 dzulhijjah maka dia berihram untuk melaksanakan haji.
11. Tata urutan pelaksanaan haji a.
Ihram
Pelaksanaan ihram paling lambat tanggal 9 zulhijjah pada miqat yang telah di tentukan. Hal yang dianjurkan yang termasuk sunah haji
sebelum berihram adalah mandi, berwudu, memakai pakaian ihram, dan memakai wangi-wangian terlebih dahulu. Membaca doa ihram:
،َّىلفَّاججعفتف ههججلل ههبه ت ح ملرفحلأ
ف وف ججحفللا تليلُّوفنف م
ج ججهحلجلا ك ف ججيلبجلف
ةفججمفعلنيلاوف دفملحفللا نجإه ،ك ف يلبجلف ك
ف لف ك ف يلرهشف لف كفيلبجلف ،كفيلبجلف
. ك ف لف ك
ف يرهشف لف كفللمحللاوف كفلف
Atau dengan mengucapkan:
م ج هحلجلا ك
ف يلبجلف َّاج
ج حف
b. Wukuf di Arafah
Berkumpul di Padang Arafah beberapa saat yang di nilai dari tergelincirnya matahari pada tanggal 9 zulhijjah hingga menjelang fajar
tanggal 10 zulhijjah. Wukuf dapat di lakukan dimana saja asal masih di sekitar Arafah.
Selama menunggu waktu masuk wuquf, jamaah haji hendaknya banyak dzikir kepada Allah dengan membaca takbir, tahmid,
istighfar dan bacaan-bacaan lain sampai masuk waktu wuquf. Saat-saat waktu wuquf inilah merupakan inti dan kunci ibadah haji
c. Mabit di Mudzalifah
Selesai melaksanakan wukuf, lalu berangkat menuju mudzalifah untuk mabit atau menginap di sana walaupun sebentar, waktunya di mulai dari
tergelincirnya matahari pada 9 zulhijjah hingga terbitnya fajar pada tanggal 10 zulhijjah. Sambil menunggu waktu tengah malam tiba dan
bagi yang belum shalat magrib dan isya dapat menggantinya dengan shalat qhasar takhir yaitu magrib tiga rakaat dan isya dua rakaat. Di
mudzalifah jamaah haji juga mengambil batu kerikil empat puluh sembilan butir atau tujuh puluh butir untuk melempar jumrah di Mina
nantinya. Selesai mengambil batu jamaah tidur sampai waktu subuh dan shalat subuh di tempat ini juga. Kemudia menuju mina sambil membaca
taibiyah lalu berhenti sejenak di Masy’aril Haram monumen suci untuk berdzikir kepada Allah swt.
d. Melontar jumrah aqabah
Setibanya di Mina waktu duha tanggal 10 zulhijjah lalu melontar jumrah aqabah tempat untuk melontar batu yang terletak di Bukit
Aqabah dengan tujuh batu kerikil,
dan setiap lemparan disertai dengan bacaan:
. ربكا هللا هللا مسب
.
e. Tahallul awal
Setelah melontar jumrah aqabah, kemudian dilanjutkan dengan tahallul bebas dari kewajiban ihram haji sesudah selesai mengerjakan amalan-
amalan haji awal dengan cara mencukur atau menggunting rambut sekurang-kurangnya tiga helai. Dengan dilakukannya tahallul awal ini
berarti kita boleh memakai pakaian biasa dan melakukan semua perbuatan yang di larang selama ihram, kecuali bersetubuh atau jimak
melakukan hubungan suami istri.
f. Tawaf ifadah