2 Etiologi NEURALGIA POST HERPETIKA Referat | Karya Tulis Ilmiah

6 Tugas Referat Nyeri yang berhubungan dengan zoster akut dan neuralgia postherpetik merupakan tipe nyeri neuropatik akibat kerusakan pada saraf tepi dan perubahan proses signal sistem saraf pusat. Aktivasi simpatis sistem saraf otonom yang intens pada area kulit yang terlibat merupakan akibat dari proses inflamasi peradangan akut yang menyebabkan vasokonstriksi penciutan pembuluh darah, trombosis intravaskuler penyumbatan pembuluh darah dan iskemia kekurangan aliran darah dari saraf tersebut. Pasca cedera saraf, terjadi pelepasan impuls saraf tepi secara spontan, ambang aktivasi yang rendah dan respon berlebih terhadap rangsangan. Pertumbuhan akson serat saraf baru setelah cedera tersebut membentuk saraf baru yang justru memiliki kecenderungan memprovokasi pelepasan impuls berlebih. Aktivitas perifer saraf tepi yang berlebihan tersebut diduga sebagai pencetus perubahan sifat saraf, sebagai akibatnya, terjadi respon sistem saraf pusat yang berlebihan terhadap segala rangsang. Perubahan yang terjadi ini sangat kompleks sehingga mungkin tidak dapat diatasi dengan satu jenis terapi saja.

II. 2 Etiologi

Neuralgia post herpetik disebabkan oleh infeksi virus herpes zooster. Virus varisella zoster merupakan salah satu dari delapan virus herpes yang menginfeksi manusia. Virus ini termasuk dalam famili herpesviridae. Struktur virus terdiri dari sebuah icosahedral nucleocapsid yang dikelilingi oleh selubung lipid. Ditengahnya terdapat DNA untai ganda. Virus varisella zoster memiliki diameter sekitar 180-200 nm. Herpes Zooster adalah infeksi virus yang terjadi senantiasa pada anak-anak yang biasa disebut dengan varicella chicken pox. Tipe Virus yang bersifat patogen pada manusia adalah herpes virus-3 HHV-3, biasa juga disebut dengan varisella zoster virus VZV. Virus ini berdiam di ganglion posterior susunan saraf tepi dan ganglion kranialis terutama nervus kranialis V trigeminus pada ganglion gasseri cabang oftalmik dan vervus kranialis VII fasialis pada ganglion genikulatum. 4,5,6,7,8 Herpes zoster merupakan infeksi virus yang sifatnya terlokalisir dari reaktivasi infeksi virus varicella-zoster endogen telah ada sebelumnya dalam tubuh seseorang. Virus ini bersifat laten pada saraf sensorik atau pada saraf-saraf wajah dan kepala saraf kranialis setelah serangan varicella cacar air sebelumnya. Reaktivasi virus sering terjadi setelah infeksi primer, namun bila sistem kekebalan tubuh mampu meredamnya maka tidak nampak gejala klinis. Sekitar 90 orang dewasa di Amerika Serikat pada pemeriksaan laboratorium serologik diambil dari darah ditemukan bukti adanya infeksi varicella- zoster sehingga menempatkan mereka pada kelompok resiko tinggi herpes zoster. Angka insidens zoster dalam komunitas diperkirakan mencapai 1.2 hingga 3.4 per-1000 orang tiap tahunnya. Dari angka BagianSMF Ilmu Penyakit Saraf Fak.Kedokteran Unsyiah Banda Aceh, Juni 2010 7 Tugas Referat tersebut, diperkirakan insidennya bisa mencapai lebih dari 500,000 kasus tiap tahun dan sekitar 9-24 pasien-pasien ini akan mengalami NPH. Peningkatan usia nampaknya menjadi kunci faktor resiko perkembangan herpes zoster, insidensnya pada lanjut usia diatas 60-70 tahun mencapai 10 kasus per- 1000 orang pertahun, sementara NPH juga mencapai 50 pada pasien-pasien ini dan mengalami nyeri yang berkepanjangan dalam hitungan bulan bahkan tahun. NPH sendiri menimbulkan masalah baru akibat disability, depresi dan terisolasi secara sosial serta menurunkan kualitas hidup. Sekali NPH terjadi, akan sangat sulit melakukan penatalaksanaan secara efektif.

II. 3 Patologi dan patogenesis