Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Rempah Tahun 2016 1
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Komoditas rempah lada, pala dan cengkeh memiliki
peranan penting
dalam perekonomian nasional yaitu sebagai sumber
pendapatan petani, penyerapan tenaga kerja, sumber devisa negara, mendorong
agroindustri pengembangan wilayah, dan pelestarian lingkungan.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil utama lada dan mempunyai
peranan penting dalam perdagangan lada dunia. Pasokan lada Indonesia berasal dari
Bangka Belitung yaitu lada putih dengan sebutan Muntok White Pepper dan dari
Lampung yaitu lada hitam dengan sebutan Lampung Black Pepper.
Namun demikian, dalam perkembangannya menghadapi permasalahan yang dominan di
lapangan adalah rendahnya produktivitas tanaman lada.
Kondisi tersebut antara lain diakibatkan intensitas serangan hamapenyakit lada,
belum menggunakan
benih unggul,
kurangnya pemeliharaan lada di tingkat lapangan, dan lemahnya permodalan yang
dimiliki petani.
Saat ini sebagian besar hasil cengkeh ±90 digunakan sebagai bahan baku pembuatan
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Rempah Tahun 2016 2
industri rokok
kretek, sisanya
untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan
farmasi. Oleh
karenanya tidak dapat
disangkal bahwa peran cengkeh dalam perekonomian
nasional cukup
besar terutama dalam bentuk penerimaan cukai
rokok. Kondisi cengkeh nasional mengalami pasang
surut mengingat fluktuasi harga cengkeh yang cukup besar dan biaya panen dan
pengolahan cukup tinggi. Sementara itu di sisi teknis, tanaman cengkeh mempunyai
karakteristik yang khas yaitu adanya panen besar diikuti panen kecil pada tahun
berikutnya serta panen raya pada periode tertentu. Pada saat panen besar atau panen
raya harga cenderung menurun yang mengakibatkan petani merugi dan kemudian
tidak memelihara tanamannya. Hal tersebut mengakibatkan pertanaman kurang baik dan
produktivitas rendah.
Sementara itu
kondisi di
lapangan menunjukan
bahwa banyak
tanaman cengkeh yang sudah tua dan rusak, adanya
serangan hamapenyakit,kurangnya
pemeliharaan tanaman
dan belum
menggunakan benih unggul. Komoditas pala sangat potensial karena
mampu mensuplai 60-75 kebutuhan pangsa pasar dunia serta mempunyai banyak
manfaat baik dalam bentuk mentah atau
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Rempah Tahun 2016 3
pun produk turunannya. Disamping hampir semua bagian buahnya dapat dimanfaatkan,
pala termasuk tanaman yang mempunyai keunggulan komparatif alamiah karena
berumur panjang, daunnya tidak pernah mengalami musim gugur sepanjang tahun
sehingga baik untuk penghijauan dan dapat tumbuh dengan pemeliharaan minim.
Bagian tanaman pala yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi adalah biji buah dan
fulinya yang digunakan sebagai bahan industri minuman, makanan, farmasi dan
kosmetik. Pengusahaan tanaman pala di Indonesia merupakan pertanaman rakyat
dan sudah sejak lama diusahakan.
Sekalipun Indonesia merupakan negara pengekspor pala terbesar di dunia, namun
secara keseluruhan mutu pala Indonesia masih kalah dibanding dari Granada dan
negara lainnya. Rendahnya mutu pala tersebut disebabkan beberapa faktor antara
lain kurangnya pemeliharaan, produktivitas rendah karena sebagian tanaman tua atau
tidak produktif dan belum menggunakan benih unggul, kelembagaan petani masih
lemah dan mutu produksi rendah. Untuk dapat bersaing di pasar dunia, sangat
dibutuhkan peningkatan produktivitas dan mutu produk yang memenuhi standar pasar
internasional.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Rempah Tahun 2016 4
Memperhatikan kondisi serta permasalahan yang terjadi, maka kebijakan dan strategi
dalam pengembangan tanaman rempah lada, pala dan cengkeh diarahkan pada :
1 Peningkatan produksi dan produktivitas
tanaman rempah
lada, pala
dan cengkeh
berkelanjutan melalui
perbaikan mutu tanaman, pengendalian OPT dan penyediaan benih unggul
bermutu serta sarana produksi, dengan kegiatan utamanya berupa rehabilitasi,
intensifikasi, dan integrasi tanaman rempah dengan ternak.
2 Peningkatan mutu melalui penerapan
SNI, antara lain melalui penggunaan benih unggul bersertifikat dan penerapan
Good Handling Practices GHP
3 Perlindungan hak untuk produk-produk
suatu komoditas
yang memiliki
spesifikasi lokasi Indikasi GeografisIG. Melalui dana Tugas Pembantuan TP
provinsi dan
kabupaten tahun
2016 dianggarkan kegiatan yang meliputi: 1
Pengembangan tanaman
rempah intensifikasi, rehabilitasi, dan integrasi
dengan ternak; 2 Pengawalan Indikasi Geografis.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Rempah Tahun 2016 5
B. Sasaran Nasional
Sasaran kegiatan pengembangan tanaman rempah adalah:
1. Pengembangan tanaman rempah adalah
perbaikan tanaman melalui rehabilitasi dan intensifikasi.
2. Terlaksananya sosialisasi dan fasilitasi
sertifikasi IG
komoditas tanaman
rempah.
C. Tujuan
Tujuan dari
kegiatan pengembangan
tanaman rempah lada, pala dan cengkeh tahun 2016 dan kegiatan pendukung lainnya
adalah : 1.
Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman rempah melalui penerapan
teknologi budidaya dan perluasan areal. 2.
Meningkatkan pendapatan
petani tanaman rempah di lokasi kegiatan.
3. Mendukung
pengembangan kawasan
tanaman rempah. 4.
Melakukan sosialisasi, dan Memfasilitasi proses sertifikasi Indikasi Geografis IG
komoditas tanaman rempah.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Rempah Tahun 2016 6
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan