2
mencerminkan keadaan yang sebenarnya, bahkan cenderung lebih rendah
underestimate
dalam konteks Kehutanan secara luas Departemen Kehutanan. Berdasarkan pada uraian di atas, maka dipandang perlu untuk melakukan
suatu upaya Penyempurnaan Penyusunan Nilai Tambah Kehutanan melalui penambahan cakupan sesuai dengan binaan Departemen Kehutanan yaitu
dengan menyusun Nilai Tambah Bruto I ndustri Kehutanan sesuai dengan cakupan yang ada di Departemen Kehutanan, sehingga diharapkan persentase
penciptaan nilai tambah bruto kehutanan terhadap PDB I ndonesia lebih mendekati realitas. Tahap awal dalam penyusunan NTB tersebut adalah
melakukan penghitungan Nilai Tambah Bruto I ndustri Kehutanan yang merupakan industri primer dari hasil hutan berupa kayu maupun bukan kayu
produk kayu. Kegiatan ini merupakan tahap awal penyempurnaan penyusunan Nilai Tambah Bruto Subsektor Kehutanan.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dilaksanakannya kegiatan ini ialah untuk melakukan penyempurnaan penghitungan terhadap kontribusi subsektor kehutanan dalam
PDB, sehingga diperoleh penilaian yang lebih proporsional dalam penghitungan PDB subsektor kehutanan dari hulu sampai hilir. Penyempurnaan ini dilakukan
dengan cara memperluas cakupan subsektor kehutanan, khususnya industri primer kehutanan yang mengacu pada PP No. 6 Tahun 2007 jo. PP No. 3 Tahun
2008. Tujuan yang hendak dicapai ialah tersedianya hasil analisis penghitungan
kontribusi subsektor kehutanan terhadap PDB I ndonesia berdasarkan kegiatan kehutanan dari hulu sampai hilir.
3
1.3. Konsep dan Definisi
1. I ndustri Primer Kehutanan
I ndustri Primer Kehutanan meliputi I ndustri Primer Hasil Hutan Kayu dan I ndustri Primer Hasil Hutan Bukan Kayu.
2. I ndustri Primer Hasil Hutan Kayu adalah pengelolaan kayu bulat dan atau
kayu bahan baku serpih menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. 3.
I ndustri Primer Hasil Hutan Bukan Kayu adalah Pengolahan hasil hutan berupa bukan kayu menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
4. Produk Domestik Bruto PDB adalah jumlah nilai tambah atas barang dan
jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi yang beroperasi dalam suatu wilayah atau suatu Negara dalam jangka waktu tertentu biasanya 1
tahun. 5.
Nilai Tambah Bruto adalah besaran pertambahan nilai yang terjadi akibat adanya suatu proses produksi, atau diartikan juga sebagai besarnya nilai
yang harus ditambahkan terhadap nilai pokok produk yang digunakan dalam proses produksi. Besaran nilai tambah tersebut mencakup balas jasa
faktor produksi. 6.
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha I ndonesia KBLI adalah pedoman pengklasifikasian lapangan usaha kegiatan ekonomi yang cakupannya
telah disesuaikan dengan perkembangan perekonomian I ndonesia terkini dan juga telah disesuaikan dengan ā
The international Standard I ndustrial Classification of All Economic Activites I SI Cā
revisi 3 tahun 1990. KBLI hanya mengelompokkan unit produksi menurut kegiatan ekonomi, tidak
membedakan unit produksi menurut kepemilikan, jenis badan hukum, formal atau informal.
4
7. PDB Atas Dasar Harga Berlaku PDB ADHB adalah PDB yang dinilai atas
dasar harga yang berlaku pada tahun-tahun bersangkutan. PDB yang dihasilkan disebut PDB Nominal, yang menunjukkan kemampuan sumber
daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu Negara. 8.
PDB Atas Dasar Harga Konstan PDB ADHK adalah PDB yang dinilai atas dasar harga yang tetap tahun dasar. PDB yang dihasilkan disebut PDB
Real, yang dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun.
9. Peranan
share
menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu negara. Sektor-sektor ekonomi yang
mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu negara. 10.
Laju Pertumbuhan adalah besarnya perubahan PDB atas dasar harga konstan pada suatu periode dibandingkan periode sebelumnya yang
mencerminkan perubahan riil volume produksi barang dan jasa tanpa terjadinya perubahan harga inflasi.
11. Laju implisit mencerminkan besarnya perubahan harga yang terjadi pada
tingkat produsen barang dan jasa pada suatu periode dibandingkan dengan periode sebelumnya.
12. Establishment adalah suatu kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang
dan jasa yang terletak dalam suatu lokasi, mempunyai catatan adninistrasi sendiri, dan ada satu atau lebih orang yang bertanggung jawab atas risiko
usaha. 13.
I ndustri Besar dan Sedang adalah kegiatan industri pengolahan yang mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih.
14. I ndustri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga adalah kegiatan industri
pengolahan yang mempunyai tenaga kerja kurang dari 20 orang.
5
15. I ndeks Harga adalah indikator harga yang digunakan untuk menghitung
perubahan harga yang terjadi terhadap harga pada tahun dasar, dimana nilai indeks pada tahun dasar adalah 100.
16. Deflator adalah indikator harga biasanya berupa indeks harga yang
digunakan untuk membagi suatu nilai pada tahun berjalan untuk memperoleh suatu nilai konstan dengan tahun dasar tertentu.
17. Coding adalah kegiatan untuk memberikan identitas pada setiap komoditi
sesuai dengan klasifikasi yang sesuai, misalnya menggunakan KBLI 2005. 18.
Destinasi adalah kegiatan untuk melakukan identifikasi terhadap sektor- sektor ekonomi yang menggunakan suatu barang atau jasa sebagai input
antara dalam proses produksinya. 19.
Transfer I n Transfer Out TI TO adalah kegiatan untuk melakukan homogenisasi suatu kegiatan ekonomi dengan cara memasukkan output
suatu kegiatan ekonomi sektor tertentu beserta seluruh inputnya yang dihasilkan oleh establishment lain ke dalam suatu kegiatan ekonomi yang
sejenis serta mengeluarkan output kegiatan ekonomi sektor lain beserta seluruh inputnya yang dihasilkan oleh establishment tersebut untuk
digabungkan ke dalam kegiatan ekonomi yang sejenis.
1.4. Ruang Lingkup dan Cakupan