RENCANA STRATEGI DINAS PENDAPATAN PROV. KALTIM 2013 - 2018
25
4.2. M
ISI
Misi adalah merupakan suatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang
telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh jajaran
organisasi dari pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal dan mengetahui keberadaan dan peran dari Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
Kalimantan Timur. Misi rnenjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukan dan kapan dilakukan, serta bagaimana cara melakukannya.
Perumusan misi organisasi harus memperhatikan dan menampung masukan dari pihak-pihak yang berkepentingan dan memberikan peluang
untuk perubahan sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur menetapkan
misi sebagai berikut: l . Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia pegawai.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat atas kewajibannya membayar pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain.
3. Meningkatkan mutu pelayanan prima kepada masyarakat. 4. Meningkatkan kontribusi yang optimal bagi pembiayaan daerah.
MISI 1 : Meningkatkan ProfesionaIisme Sumber Daya Manusia Pegawai
Kebijakan pemerintah Provinsi adalah peningkatan kualitas SDM, hal ini sangat penting, dalam rangka meningkatkan profesionalisme pegawai.
Peningkatan kualitas SDM merupakan investasi untuk kelangsungan kemajuan Provinsi Kalimantan Timur di masa yang akan datang.
Apabila dihubungkan dengan teori Balanced Skorcard dalam Manajemen Strategi, misi ini masuk dalam perspektif inovasi dan
pembelajaran. Dengan perspektif ini, organisasi akan rnenjawab pertanyaan bagaimana
organisasi dapat
mempertahankan dan
meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi tantangan perubahan.
RENCANA STRATEGI DINAS PENDAPATAN PROV. KALTIM 2013 - 2018
26
MISI II : Meningkatkan kesadaran masyarakat atas Kewajibannya membayar Pajak, Retribusi, dan PendapatanLain-lain
Provinsi Kalimantan Timur Merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam. Tetapi disadari bahwa kekayaan alam tersebut suatu saat
pasti akan habis. Untuk itu sumber penerimaan lain yang diharapkan untuk menambah pembiayaan daerah adalah dari penerimaan pajak, retribusi, dan
pendapatan lain-lain. Hal ini akan terwujud apabila ada kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam membayar kewajibannya. Tentunya untuk
menumbuh kembangkan kesadaran tersebut bukanlah hal yang mudah, tetapi perlu dibina secara berkesinambungan sehingga nantinya akan mengurangi
kasus-kasus pelanggaran yang tidak diharapkan. Dalam perspektif Balanced Skordcard misi tersebut temasuk dalam
perspektif Stakeholder dan perspektif Internal. Dengan perspektif stakeholder, organisasi akan menjawab pertanyaan manfaat apa yang dapat
diberikan untuk masyarakat dari basil kegiatan organisasi. Sedangkan pe
rspektif internal organisasi akan menjawab pertanyaan “untuk dapat memenuhi keinginan masyarakat, proses kegiatan internal apa yang harus kita
perbaiki dan tingkatkan”.
MISI III : Meningkatkan Mutu Pelayanan kepada Masyarakat
Dengan adanya perubahan paradigma pemerintah, yang dulunya dilayani, sekarang melayani masyarakat, maka sangatlah tepat dari sekarang
perlu ditingkatkan pelayanan prima kepada masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana pendukung,
selain yang tak kalah pentingnya adalah adanya dukungan yang melibatkan seluruh staf dan pegawai. Keberhasilan misi ini sangat berpengaruh pada
keberhasilan Misi IV. Dalam perspektif Balanced Skordcard misi tersebut termasuk dalam
Perspektif Internal. Dengan perspektif Internal, organisasi akan rnenjawab pertanyaan “untak dapat memenuhi keinginan masyarakat, proses kegiatan
RENCANA STRATEGI DINAS PENDAPATAN PROV. KALTIM 2013 - 2018
27 internal apa yang harus kita perbaiki dan tingkatkan, sehingga bisa menjadi
nilai jual yang berharga kepada masya rakat”.
MISI IV : Meningkatkan Kontribusi yang Optimal bagi Pembiayaan Daerah
.
Dalam rangka menyelenggarakan dan meningkatkan aktivitas pemerintah daerah di bidang pembangunan itu, maka dana yang dibutuhkan
akan meningkat pula. Dana-dana yang dibutuhkan tersebut, dapat diperoleh dari beberapa sumber pendanaan. Sumber pendanaan yang telah ditetapkan
dalam UU Nomor 33 tahun 2004 adalah dana perimbangan yang bersumber dari Pajak Bumi Dan Bangunan PBB, Bea Perolehan Atas Tanah dan
Bangunan BPHTB, Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Penerimaan Sumber Daya Alam, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi
Khusus serta pungutan lainnya, pungutan-pungutan tersebut dikenakan kepada warga negara atau orang-orang dan badan-badan yang memperoleh
manfaat dan pelaksanaan pembanguan. Sesuai hal tersebut di atas, maka dalam rangka pembangunan baik
nasional maupun regional tidak telepas dan usaha-usaha peningkatan keuangan daerah sesuai dengan kemampuan potensi daerah.
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur telah mempersiapkan proyeksi pendapatan daerah untuk menyusun APBD setiap
tahunnya yang sangat berguna untuk mengetahui kemampuan pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan menurut kewenangannya.
Selain itu angka proyeksi pendapatan daerah jika dihubungkan dengan perkiraan kebutuhan daerah kebutuhan fiskal juga bermanfaat untuk-
memperkirakan kekurangan biaya pembangunan di masa yang akan datang yang saat ini lebih banyak diperoleh dari Dana Bagi Hasil.
Proyeksi seluruh komponen pendapatan daerah pemerintah provinsi Kalimantan Timur dilakukan melalui beberapa pendapatan yaitu :
1. Proyeksi nilai pendapatan daerah berdasarkan regresi atau trend yang sesuai;
RENCANA STRATEGI DINAS PENDAPATAN PROV. KALTIM 2013 - 2018
28 2. Proyeksi objek pajak atau objek pendapatan berdasarkan regresi atau trend
yang sesuai, kemudian diperkirakan nilai pendapatan; 3. Proyeksi objek pajak atau objek pendapatan dan tarifnya berdasarkan
regresi atau trend yang sesuai, kemudian diperkirakan nilai pendapatan; 4. Proyeksi pendapatan daerah berdasarkan model hubungan antara variabel
makro ekonomi dengan pendapatan daerah; 5. Proyeksi Pendapatan Daerah berdasarkan rata-rata nilai pendapatan
metode poin 2 sampai dengan poin 4, dan metode ini yang digunakan sebagai nilai akhir proyeksi pendapatan daerah karena dianggap lebih
sesuai dengan kondisi yang ada. Selain itu, dalam memproyeksikan juga mempertimbangkan berbagai
peraturan yang berkaitan dengan Pendapatan Daerah, yaitu UU. No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, PP No. 65 tahun 2001 dan
PP No. 66 tahun 2001 tentang Pajak dan Retribusi Daerah serta UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah. Sedangkan apabila dihubungkan dengan visi, maka hubungan antara
misi dengan visi yang telah ditetapkan akan nampak seperti dalam gambar berikut :
Gambar 4
Keterkaitan antara Visi dan Misi
Visi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur
Terwujudnya Pendapatan Daerah yang Optimal Yang Optimal
Misi I : Meningkatkan
Profesionalitas Misi II :
Meningkatkan Kesadaran
masyarakat Misi III :
Meningkatkan mutu pelayanan
Misi IV : Meningkatkan
Kontribusi
RENCANA STRATEGI DINAS PENDAPATAN PROV. KALTIM 2013 - 2018