Pemantauan Pada Ibu dan Janin Pengaruh Plasenta Terhadap Kehamilan menurut dari Prof. Dr. Rustam Moctar MPH. 1998 Jakarta Penanganan

3. Pemeriksaan dilakukan secara hati-hati dan secara lembut 4. Jangan langsung masuk ke dalam kanalis servikasi, tetapi raba dulu bantalan antara janin dan kepala janin pada forniks. 5. Bila ada darah beku dalam vagina, keluarkan sedikit-sedikit dan pelan-pelan c. Kegunaan pemeriksaan dalam 1. Menegakkan diagnosa apakah perdarahan oleh plasenta previa atau oleh sebab-sebab lain: 2. Menentukan jenis klasifikasi plasenta previa, supaya dapat diambil sikap dan tindakan yang tepat. d. Indikasi pemeriksaan dalam pada perdarahan antepartum 1. Perdarahan banyak, lebih dari 500cc 2. Perdarahan yang sudah berulang-ulang 3. perdarahan sekali, banyak, dan Hb dibawah 8gr kecuali persiapan darah ada. 4. His telah mulai dan janin sudah dapat hidup di luar rahim.

V. Pemantauan Pada Ibu dan Janin

Menurut Vicky Chapman, 2006, Jakarta 1. Tanda vital Pantau dengan ketat tanda vital ibu, takikardia biasanya tanda pertama gangguan janin karena kehilangan darah. 2. Infus intravena Untuk mengganti cairan, pastikan cairan IV berjalan lancar, dokter mungkin mempertimbangkan pemberian produk darah 3. Pengukuran kehilangan darah Gantilah dan amankan balutan yang basah dengan bijaksana namun pastikan privasi ibu saat melakukannya, jagalah perbandingan yang selalu diperbaharui kehilangan darah dan perkiraan terukur pada kartu cairan. 4. Kemungkinan diperlukan anestesi Pastikan bahwa dokter telah di beri informasi dan dapat mengkaji situasi ibu tentang kemungkinan memerlukan anestesi berikut juga antasida atau penghambat ion hidrogen reguler karena anestesi berikan juga antasida penghambat ion hidrogen reguler karena anetesia darurat mungkin di periksa. 5. Pantau denyut jantung janin Askeb pada ibu hamil Page 5 Perubahan DJJ mendadak atau abnormal seperti peningkatan takikardi bisa menunjukkan adanya gangguan yang disebabkan oleh kehilangan darah berat. Lakukan respon segera terhadap pola abnormal.

VI. Pengaruh Plasenta Terhadap Kehamilan menurut dari Prof. Dr. Rustam Moctar MPH. 1998 Jakarta

Karena dihalangi oleh plasenta maka bagian terbawah janin tidak terfiksir kedalam pintu atas panggul. Sehingga terjadilah kesalahan-kesalahan letak janin. Sering terjadi partus prematurus karena adanya rangsangan koagulan darah pada serviks. Selain itu, jika banyak plasenta yang lepas, kadar progesteron turun dan dapat terjadi his, juga lepasnya plasenta sendiri dapat merangsang his. Dapat juga karena pemeriksaan dalam.

VII. Penanganan

1. Penanganan pasif menurut Prof. Sarwono Prawiroharjo, Sp 06. 1997. Jakarta a. Perhatian Tiap-tiap perdarahan dari ketiga yang lebih dari show, harus dikirim ke rumah sakit tanpa dilakukan manipulasi b. Apabila pada penilaian baik, perdarahan sedikit, janin masih hidup, belum inpartum kehamilan belum cukup 37 minggu atau berat janin dibawah 2500 gram, maka kehamilan dapat dipertahankan istirahat dan pemberian obat-obatan seperti spasmolitika. Progestin atau progesteron observasilah dengan teliti. c. Sambil mengawasi periksalah golongan darah, dan siapkan donor untuk tranfusi darah. Bila memungkinkan kehamilan dipertahankan setua mungkin supaya janin terhindar dari prematuritas. d. Harus diingat bahwa bila dijumpai ibu hamil tersangka plasenta previa rujuk segera ke rumah sakit dimana terdapat fasilitas operasi dan tranfusi darah. e. Bila kekurangan darah, berikanlah tranfusi darah dan obat-obatan penambah darah. 2. Cara persalinan Faktor-faktor yang menentukan sikap atau tindakan persalinan mana yang akan dipilih adalah : a. Jenis plasenta previa b. Perdarahan : banyak atau sedikit tetapi berulang-ulang Askeb pada ibu hamil Page 6 c. Keadaan umum ibu hamil d. Keadaan janin : hidup, gawat atau meninggal e. Pembukaan jalan lahir f. Paritas atau jumlah anak hidup

VIII. Penanganan plasenta previa sentralis totalis