Citrus Reticulata Blanco Syn. Citrus Nobilis Lour keprok, mandarin atau tangerin Citrus Sinensis Linn sweet orange Citrus Aurantifolia Swingle Nipis Citrus Limon Linn Burmann lemon Citrus Medica Linn Citrus histrix purut

dasarnya, jeruk dapat dikelompokkan menjadi menjadi 3 berdasarkan manfaatnya, yaitu : 1. Primitif, yang belum dimanfaatkan 2. Kerabat dekat jeruk yang sebagian telah dimanfaatkan 3. Jeruk yang sebenarnya, yaitu yang telah dimanfaatkan dan dibubidayakan. Berikut jenis-jenis dan spesies jeruk:

1. Citrus Reticulata Blanco Syn. Citrus Nobilis Lour keprok, mandarin atau tangerin

a. Keprok garut, keprok batu, keprok Madura, keprok kacang, keprok sitepudan keprok salayar. b. Jepun Betawi dan jepun Madura. c. Siam, cina licin, cina konde, maseh, uwik, eter. d. Australia mandarin, cina mandarin, kara. e. Ponkan dan tankan. f. Satsuma dan unshiu.

2. Citrus Sinensis Linn sweet orange

a. Manis betawi. b. Manis punten. c. Manis pacitan. d. Manis tejakula. e. Valencia late orange. f. Kwatta prange. g. Ruby orange. 3. Citrus Maxima syn. Citrus Grandis Pomelo a. Bali merah dan putih. b. Pandan wangi. Universitas Sumatera Utara c. Simanalagi. d. Sinyonya. e. Delima. f. Cikoneng. 4. Citrus Paradisi Grape Fruit a. Manis besar, manis ngantang dan Van Kuyck. b. Duncan, Gillets late, Marsh seedless. 5. Citrus Aurantium Linn a. Manis kedisan. b. Bergamotte, bigaradier, saramaca.

6. Citrus Aurantifolia Swingle Nipis

a. Nipis. b. Lemmeces. c. Nipis Wajak. d. Egyptian lime. e. Euistis lime quat. f. Mexica lime. g. Rangpur lime.

7. Citrus Limon Linn Burmann lemon

a. Lisbon lemon. b. Ponderosa lemon. c. Rough lemon. d. Villafranca lemon. e. Thornless lemon. Universitas Sumatera Utara

8. Citrus Medica Linn

a. Sukadane jeruk kates. b. Sitrun raksasa. c. Sitrun kecil. d. Citronier. e. Coiffe. f. Papier.

9. Citrus histrix purut

Joesoef, 1993 Citrus reticulata Blanco sinonim Citrus nobilis Andrews. Nama daerah lainnya Mandarin : tangerine, mandarinier. Indonesia : jeruk keprok, jeruk jepun, jeruk maseh. Malaysia : limau langkat, limau kupas, limau wangkang. Filipina : sintones. Kamboja : krauch kvich. Laos : som hot, som lot, liou. Thailand : som khieo waan, som saengthong, ma bang. Vietnam : cam sanh, cay quit Verheij dan coronel, 1992 Penyusunan Deskripsi Menurut SK. Menteri Pertanian Nomor : 700KptsOT.320D122011 menyatakan bahwa deskripsi varietas merupakan kumpulan karakter penciri varietas yang dapat digunakan untuk identifikasi dan pengenalan varietas yang dimaksud, pembanding dalam uji kebenaran varietas, serta acuan pengamatan morfologi tanaman dalam proses sertifikasi atau pemurnian varietas. Tiap karakter yang tercantum didalam deskripsi varietas merupakan hasil pengamatan dari uji keunggulan varietas yang dilaksanakan dalam bentuk adaptasi atau observasi. Mengingat bahwa karakter varietas untuk setiap Universitas Sumatera Utara komoditas tanaman berbeda, sehingga untuk memudahkan dalam penyusunan deskripsi perlu dibuat standar minimal parameter yang harus dicantumkan dalam deskripsi masing-masing komoditas. Keragaman varietas akan terus berkembang sejalan dengan sistem perkembangbiakan jeruk secara kawin silang dan penggunaan biji sebagai bahan tanaman. Namun informasi tentang keragaman genetik jeruk masih sangat kurang Sudaryono, 1993. Varietas baru dapat muncul karena faktor lingkungan dan variasi genetis, misalnya akibat penyerbukan silang Heywood, 1967. Perbedaan dan persamaan kemunculan morfologi luar spesies suatu tanaman dapat digunakan untuk mengetahui jauh dekatnya hubungan kekerabatan Suskendriyati, 2000. Deskripsi karakter dari varietas harus diuraikan berdasarkan urutan bagian tanaman sebagai berikut : tanaman, batang, daun, tandan bunga, bunga dan bagiannya, buah dan bagiannya, biji, sifat lainnya seperti ketahanan terhadap hama dan penyakit, toleransi terhadap cekaman, kualitas, data DNA, dsb. Untuk karakter yang merupakan bagian tanaman agar diurut sebagai berikut : habitat, tinggi, panjang, lebar, ukuran, bentuk, warna dapat mengacu bagan warna yang telah baku, dan lain-lain Wibowo dan Adelyana, 2007. Universitas Sumatera Utara BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Suka, Desa Ajinembah, dan Desa Kacinambun, Kabupaten Karo dengan ketinggian tempat terletak antara 800- 1500 meter diatas permukaan laut dpl. Dimulai pada bulan Desember 2012 sampai dengan selesai. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah beberapa ekotipe tanaman jeruk dengan mengambil sampel tanaman dari Desa Suka Kec. Tiga Panah, Desa Ajinembah Kec. Tiga Binanga, dan Desa Kacinambun Puncak 2000 sebagai bahan penelitian. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kamera, gunting, parang, pisau, ember, buku lapangan, meteran, pensilpulpen, dan alat pendukung lainnya. Metode Penelitian Metode yang digunakan yaitu purposive sampling dengan menggunakan quisioner dan petani sebagai target atau objek. Bahan tanaman yang digunakan adalah tiga ekotipe tanaman Jeruk milik petani. Dari setiap jeruk tersebut dipilih 10n + 1 dari tanaman tersebut. Data diperoleh dari wawancara dan identifikasi morfologi dari tanaman-tanaman yang dibudidayakan oleh petani- petani dari tiga Desa di kecamatan Tiga Binanga, Tiga Panah, dan Kacinambun. Setiap data yang diperoleh akan dianalisis berdasarkan jenis atau ekotipenya. Universitas Sumatera Utara Analisis data fenotipe pada karakter kuantitatif dilakukan untuk melihat keragaman yang ada pada populasi. Analisis perbandingan keragaman juga dilakukan dengan melihat perbandingan keragaman fenotipe dengan standar deviasi keragaman fenotipe. Nilai keragaman fenotipe dihitung menurut Steel dan Torrie 1995 yaitu sebagai berikut : � 2 � = ∑�� − �̅ 2 � � 2 � = keragaman fenotipe xi = nilai sampel ke- i �̅ = nilai rata-rata sampel ke – i N = jumlah populasi yang diuji Selanjutnya standar deviasi keragaman fenotipe dihitung berdasarkan rumus : ��� 2 � = �� 2 � � ��� 2 � = standar deviasi keragaman N = jumlah populasi yang diuji Kriteria penilaian terhadap luas dan sempitnya keragaman ditentukan berdasarkan Darajat 1987 dalam Mansyah dkk 2003 sebagai berikut : • Apabila � 2 � ��� 2 � berarti bahwa keragaman luas • Apabila � 2 � ��� 2 � berarti bahwa keragaman sempit Data kualitatif dan kuantitatif yang telah distandarisasi diolah menggunakan program minitab 16 dengan analisis gerombol cluster untuk mengetahui tngkat Universitas Sumatera Utara kekerabatan antar aksesi dari setiap sampel masing-masing jeruk di tiga desa di kabupaten Karo. Analisis cluster digunakan untuk memvisualisasikan data yang multivarians dari parameter yang diukur hasil survey. Analisis cluster menghasilkan dendogram yang digunakan untuk menilai pola keragaman dari data survei Schafer dan Oesen, 1998. Untuk menganalisis nilai scoring data kualitatif digunakan dengan cara tes organoleptic atau penilaian dengan menggunakan organ panca indra manusia dengan bantuan beberapa orang peserta sebagai tim penilai data kualitatif seperti rasa daging buah, tekstur daging buah dan sebagainya. Penilaian dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut : 1. Penentuan beberapa orang sebagai tim penilai. 2. Mengambil sampel secara acak tanpa diketahui tim penilai 3. Sampel diberikan kepada tim penilai untuk penilaian. 4. Scoring dari sampel diberikan tim penilai sesuai dengan hasil panca indra masing-masing. 5. Nilai diberikan sesuai dengan pilihan scoring data pengisian deskripsi Rasa daging buah: Manis hambar : 1 Manis asam : 2 Manis sekali : 3 Asam : 4 Lainnya : 5 6. Langkah diatas diulang beberapa kali sampai mewakili semua sampel yang diuji untuk setiap peserta penilai tes organoleptic. Universitas Sumatera Utara PELAKSANAAN PENELITIAN Penentuan lokasi Penentuan lokasi di koordinasi dengan beberapa pihak petani yang dilakukan untuk mendapatkan data karakter morfologi dari kebun jeruk petani tersebut. Berdasarkan hasil kordinasi dengan petani maka lokasi yang diperoleh tiga desa untuk melakukan pengamatan adalah pada desa “Suka”, “Ajinembah”, dan “Kacinambun”. Pengambilan Sampel Sampel yang diambil 10n +1 jumlah tanaman dari tiga ekotipe tanaman yang berbeda secara acak. Pengamatan Parameter Wawancara Langsung Dari penentuan lokasi tersebut kemudian dilakukan wawancara langsung kepada petani dengan mengetahui luas lahan masing-masing kebun petani, cara pemeliharaannya dan berapa jumlah populasi tanaman dan asal tanamannya tersebut. Morfologi Batang Tinggi Tanaman m Tinggi tanaman jeruk diukur dari leher akar sampai ujung daun terpanjang dengan menggunakan meteran dan pada umur berapa jeruk yang diamati tersebut. Bentuk Tanaman Pengamatan bentuk batang dilakukan dengan cara visual bentuk batang tanaman jeruk yang diamati tersebut. Universitas Sumatera Utara Tekstur Batang Pengamatan tekstur batang dilakukan dengan cara visual dan menyentuh permukaan batang tanaman tersebut,. Morfologi Daun Bentuk Daun Bentuk daun diamati dengan mengamati karakteristik daun tersebut sesuai dengan kriteria bentuk daun. Ukuran Daun Ukuran daun di ukur pada bagian tengah helaian daun yang terlebar dengan menggunakan alat ukur penggarismeteran. Warna Daun Warna daun diamati dengan cara visual yaitu mengetahui warna bagian atas dan bagian bawah daun. Tepi Daun Tepi daun diamati dengan cara visual yakni melihat bentuk dari tepi daun tanaman tersebut. Morfologi Bunga Warna Bunga Pengamatan bunga pada tanaman diamati dengan mengetahui bentuk dan jenis bunga pada tanaman jeruk yang diamati tersebut. Kedudukan Bunga Pengamatan pada kedudukan bunga jeruk dilakukan dengan mengamati secara visual dengan melihat letak atau posisi bunga yang terdapat pada ketiak pelepah pada tanaman jeruk tersebut. Universitas Sumatera Utara Warna Kelopak Bunga Warna kelopak bunga diamati dengan cara visual dengan mengetahui warna kelopak tersebut. Morfologi Buah Bentuk buah diamati secara visual sesuai dengan karakteristik buah jeruk. Tekstur Kulit Buah Tekstur Kulit buah jeruk diamati secara visual sesuai dengan bentuk dan karakteristik pada kulit jeruk tersebut. Berat Buah gram Pengamatan pada berat buah ditimbang dengan menggunakan timbangan. Warna Kulit Buah Warna kulit buah jeruk diamati secara visual sesuai dengan warna kulit jeruk. Warna Daging Buah Warna daging buah jeruk diamati secara visual setelah kulit buah dikupas kemudian diamati warna daging buah tersebut. Rasa Daging Buah Rasa buah jeruk dengan mengambil beberapa sampel pada masing-masing jenis jeruk, kemudian dilakukan survey dengan meminta beberapa masyarakat untuk mencicipi rasa buah tersebut. Survey yang dilakukan pada buah yang muda dan tua. Universitas Sumatera Utara Tekstur Daging Buah Untuk mengetahui tekstur daging buah pada jeruk adalah dengan melakukan survey bagaimana keadaan daging buah tersebut, biasanya buah jeruk lunak, berair, dan renyah. Universitas Sumatera Utara HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakter-karakter Morfologi Jeruk Siam Citrus nobillis Dari hasil survei yang dilakukan di tiga kecamatan masing-masing kecamatan dipilih satu desa dan tiap desa merupakan daerah yang umum ditanami jeruk oleh masyarakat. Jeruk siam di kabupaten Karo termasuk primadona di pasarannya, akan tetapi produksinya semakinlah menurun dari tahun ke tahun. Berbagai varietas jeruk ditanam di kabupaten Karo, tetapi yang paling banyak ditanam masyarakat ialah varietas jeruk siam. Desa yang diteliti yaitu Desa Suka, Desa Ajinembah, dan Desa Kacinambun. Dari masing-masing desa tersebut dianalisis data umum kuisioner pemilik lahan dan karakteristk lahannya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Analisis data umum kuesioner pemilik lahan dan karakter lahan Uraian Desa Suka Desa Ajinembah Desa Kacinambun Nama J. Tarigan S. Ginting N. Ginting Pekerjaan Wiraswasta Petani Pengusaha Alamat Lahan Desa Suka, Kec. Tiga Panah Desa Ajinembah, Kec. Tiga Binanga Desa Kacinambun Puncak 2000 Luas Lahan 5 Rante 4 Rante 2 Ha Umur Tanaman 15 Tahun 12 Tahun 7 Tahun Ketinggian Tempat ±1100 mdpl ±1120 mdpl ±1252 mdpl Jumlah Tanaman 274 176 480 Nama Varietas Jeruk siam Jeruk siam Jeruk siam Cara Perbanyakan Vegetative Vegetative Vegetative Asal Tanaman Bibit hasil okulasi Bibit hasil okulasi Bibit hasil okulasi Hasil Panen Dijual Ke Tengkulak Dijual Ke Tengkulak Dijual Ke Tengkulak Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 1 diketahui bahwa karakter lahan dengan ketinggian tertinggi yaitu pada Desa Kacinambun yaitu ±1252 mdpl, sedangkan lahan dengan ketinggian terendah pada desa Suka yaitu ±1100 mdpl. Umur tanaman jeruk yang diteliti pada jeruk Desa Suka yaitu berumur ±15 tahun, pada jeruk Desa Ajinembah ±12 tahun, dan pada jeruk jeruk Desa Kacinambun yaitu berumur ±7 tahun. Tanaman jeruk pada masing-masing desa diperoleh dari hasil okulasi. Penyusunan deskripsi masing-masing jenis jeruk berdasarkan karakter- karakter morfologi yang diamati pada tiga desa yaitu jeruk Desa Suka, jeruk Desa Ajinembah, dan jeruk Desa Kacinambun yang dilakukan penelitian dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini

1. Jeruk Desa Suka