Tingkat Konsumsi Pakan Tingkat Kelangsungan Hidup Efisiensi Pakan Gambaran Darah Analisis Kimia Analisis Statistik

5 alginolyticus. Dosis bakteri yang disuntikkan ke dalam tubuh ikan adalah sebanyak 10 8 CFUml. Sebelum disuntikkan bakteri, semua ikan diberi stresor dengan cara direndam dipping di air tawar selama 10 menit. Saat penyuntikan bakteri, ikan dipingsankan terlebih dahulu menggunakan MS-222 dengan dosis 80-100 ppm. Kemudian ikan dipelihara dengan metode sama seperti perlakuan sebelumnya. Setiap hari dilakukan pengamatan terhadap nafsu makan dan kondisi fisik tubuh ikan. Status kesehatan ikan diketahui melalui analisis gambaran darah, yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada hari ke-0 atau sebelum infeksi bakteri Vibrio alginolyticus dan hari ke-6 pascainfeksi bakteri Vibrio alginolyticus. Gambaran darah yang diamati yaitu, eritrosit, leukosit, hemoglobin, dan hematokrit. Sebelum pengambilan darah, ikan dipingsankan terlebih dahulu menggunakan MS-222. 2.3 Parameter Uji 2.3.1 Laju Pertumbuhan Harian Laju pertumbuhan harian dihitung berdasarkan persamaan: LPH = − 1 x 100 Keterangan : Wt = bobot rata-rata individu pada waktu t gram Wo = bobot rata-rata individu pada waktu awal gram t = waktu pemeliharaan hari

2.3.2 Tingkat Konsumsi Pakan

Tingkat konsumsi pakan dapat diketahui dengan cara menimbang pakan yang dikonsumsi setiap hari selama perlakuan gram. Konsumsi pakan = Bobot pakan awal – Bobot pakan akhir 6

2.3.3 Tingkat Kelangsungan Hidup

Tingkat kelangsungan hidup KH dihitung dengan cara : KH = ∑ ∑ x 100

2.3.4 Efisiensi Pakan

Efisiensi pakan EP dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut: EP = x 100 Keterangan : EP = Efisiensi pakan Bt = Biomassa mutlak ikan pada akhir masa perlakuan gram Bd = Biomassa mutlak ikan yang mati selama masa perlakuan gram Bo = Biomassa mutlak ikan pada awal masa perlakuan gram F = Jumlah pakan yang dikonsumsi selama masa perlakuan gram

2.3.5 Gambaran Darah

Perhitungan gambaran darah meliputi perhitungan kadar hemoglobin Hb, hematokrit Ht, eritrosit sdm, dan leukosit sdp. Prosedur perhitungan jumlah sel darah selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.

2.3.6 Analisis Kimia

Analisis kimia yang dilakukan meliputi analisis proksimat bahan pakan dan analisis proksimat pakan. Analisis proksimat tersebut meliputi analisis kadar protein, analisis kadar lemak, analisis serat kasar, analisis kadar air dan analisis kadar abu. Prosedur analisis proksimat bahan dan pakan ini dilakukan dengan metode AOAC 1984 dalam Takeuchi 1988 Lampiran 1. Pengukuran kualitas air meliputi suhu, kadar oksigen terlarut DO, salinitas, pH, alkalinitas, dan total ammonia nitrogen TAN.

2.3.7 Analisis Statistik

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri dari 3 kali ulangan. Selanjutnya, 7 untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan untuk parameter uji LPH, KP, KH, dan EP dilakukan pengujian dengan menggunakan Anova lalu dilanjutkan dengan uji Duncan pada selang kepercayaan 95. Analisis statistik menggunakan program excel MS. Office 2007 dan SPSS ver.16 for Windows. Sedangkan gambaran darah dianalisis secara deskriptif.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN